Anda di halaman 1dari 10

I

KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN

1.1 Definisi/deskripsi kebutuhan cairan


Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamika karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetao dalam berespon terhadap stressor fisiologi dan
lingkungan (Tarwoto dan Wartonah, 2006)
1.2 Fisiologi sistem/fungsi normal sistem

1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem


Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit (Wahid dan Nurul,
2007) antara lain:
1.3.1 Usia
Pada bayi atau anak-anak, keseimbangan cairan dan elektrolit dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah asupan cairan yang besar yang diimbangi
dengan haluaran yang besar pula, metabolism tubuh yang tinggi, masalah yang
muncul akibat imaturitas fungsi ginjal, serta banyaknya cairan yang keluar melalui
ginjal, paru-paru, dan proses penguapan. Pada orang tua atau lansia, gangguan
yang muncul berkaitan dengan masalah ginjal dan jantung terjadi karena ginjal
tidak mampu mengatur konsentrasi urin.
1.3.2 Temperatur lingkungan
Lingkungan yang panas menstimulus sistem saraf simpatis dan menyebabkan
seseorang berkeringat. Pada cuaca yang sangat panas, seseorang akan kehilangan
700-2000 ml air/jam dan 15-30 g gram/hari.
1.3.3 Kondisi stress
Kondisi stress mempengaruhi metabolism sel , konsentrasi glukosa darah, dan
glikolisis otot. Kondisi stress mencetuskan pelepasan hormon anti diuretik
sehingga produksi urin menurun.
1.3.4 Keadaan sakit
Kondisi sakit yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit antara
lain karena luka bakar, gagal ginjal dan payah jantung.
1.3.5 Diet
Diet dapat mempengaruhi asupan cairan dan elektrolit. Asupan nutrisi yang tidak
adekuat dapat berpengaruh terhadap kadar albumin serum. Jika albumin serum
turun, cairan intersisial tidak bisa masuk kepembuluh darah sehingga terjadi
edema.

1.4 Macam – macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem


1.4.1 Defisit volume cairan ( fluid volume defisit/ FVD ) atau Hipovolemia
Adalah suatu kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi cairan
dan elektrolit diruang ekstrasel, namun kedua proporsi antara keduanya mendekati
normal. Kehilangan cairan diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain kurangnya
asupan cairan, tingginya asupan pelarut ( misalnya protein, klorida dan natrium
)yang dapat menyebabkan ekskresi urine berlebih, keringat yang banyak serta
kelainan yang menyebabkan pengeluaran urine berlebih.
Secara umum kondisi defisit volume cairan ( dehidrasi ) terbagi 3 yaitu:
1) Dehidrasi isotonic. Ini terjadi bila jumlah cairan yang hilang sebanding dengan
jumlah elektrolit yang hilang. Kadar Na+ dalam plasma darah 130-150 mEq/l.
2) Dehidrasi hipertonik. Ini terjadi bila jumlah cairan yang hilang lebih besar
daripada jumlah elektrolit yang hilang. Kadar Na+ dalam plasma 130-150
mEq/l.
3) Dehidrasi hipotonik. Ini terjadi bila jumlah cairan yang hilang lebih sedikit
daripada jumlah elektolit yang hilang. Kadar Na+ dalam plasma adalah
130mEq/l.
Kondisi dehidrasi dapat digolongkan menurut derajat keparahannya antara lain:
1) Dehidrasi ringan. Pada kondisi ini kehilangan cairan mencapai 5% dari berat
tubuh.
2) Dehidrasi sedang. Kondisi ini terjadi apabila kehilangan cairan mencapai 5-
10% dari berat tubuh atau sekitar 2-4 liter. Kadar natrium berkisar 152-158
mEq/l. salah satu gejalanya adalah mata cekung.
3) Dehidrasi berat
Kondisi ini terjadi bila kehilangan cairan mencapai 4-6 liter. Kadar natrium
serum berisar 159-166 mEq/l. pada kondisi ini penderita dapat mengalami
hipotensi.

1.4.2 Volume cairan berlebih (fluid volume eccess/ FVE) atau hipervolemia
Volume cairan berlebih ( overhidrasi ) adalah kondisi ketidakseimbangan yang
ditandai dengan kelebihan ( retensi ) cairan dan natrium diruang ekstrasel.
Umumnya terjadi akibat adanya masalah di ginjal (Wahid dan Nurul, 2007).
II

RENCANA ASUHAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN

2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat keperawatan

2.1.2 Pemeriksaan fisik: data fokus


2.1.2.1 Sistem integumen meliputi turgor kulit, edema, tetani, fungsi otot, dan
sensasi rasa
2.1.2.2 Sistem kardiovaskular, meliputi distensi vena jugularis, tekanan darah, dan
bunyi jantung.
2.1.2.3 Sistem penglihatan, meliputi kondisi mata dan cairan mata.
2.1.2.4 Sistem neurologi, meliputi reflex, tingkat kesadaran, dan gangguan sensorik
serta motorik.
2.1.2.5 Sistem gastrointestinal, meliputi keadaan mukosa mulut, mulut, lidah, dan
bising usus.
2.1.3 Pemeriksaan penunjang
2.1.3.1 Pemeriksaan darah lengkap: meliputi jumlah eritrosit, hemoglobin (Hb),
dan hemotokrit (Ht)
2.1.3.2 Pemeriksaan elektrolit serum: meliputi kadar natrium, kalium, klorida, dan
ion bikarbonat
2.1.3.3 pH dan berat jenis urine
2.1.3.4 Analisis gas darah: meliputi: pH, PCO2, HCO3, dan saturasi O2.
2.2 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
Diagnose 1: Kekurangan volume cairan
2.2.1 Definisi
Penurunan cairan intravascular, interstisial, atau intrasel. Diagnosis ini merujuk
pada dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar
natrium.

2.2.2 Batasan karakteristik


Subjektif: Haus
Objektif:
o Perubahan status mental
o Penurunan turgor kulit dan lidah
o Penurunan haluaran urin
o Penurunan pengisian vena
o Kulit dan membrane mukosa kering
o Kematokrit meningkat
o Suhu tubuh meningkat
o Peningkatan frekuensi nadi, penurunan TD, penurunan volume dan tekanan nadi
o Konsentrasi urin meningkat
o Penurunan berat badan yang tiba-tiba
o Kelemahan

2.2.3 Faktor yang berhubungan


o Kehilangan volume cairan aktif
o Konsumsi alcohol yang berlebihan terus menerus
o Kegagalan mekanisme pangaturan
o Asupan cairan yang tidak adekuat

Diagnose 2: Kelebihan volume cairan


2.2.4 Definisi
Peningkatan retensi cairan isotonik
2.2.5 Batasan karakteristik
Subjektif

o Ansietas
o Dispnea atau pendek napas
o Gelisah

Objektif
o Suara napas tidak normal
o Perubahan elektrolit
o Anasarke
o Ansietas
o Azotemia
o Perubahan TD
o Perubahan status mental
o Perubahan pola pernapasan
o Penurunan hemoglobin dan hematokrit
o Edema
o Peningkatan tekanan vena sentral
o Asupan melebihi haluaran
o Distensi vena jugularis
o Oligouria
o Ortopnea
o Efusi pleura
o Reflex hepatojugularis positif
o Perubahan tekanan arteri pulmonal
o Ongesti paru
o Gelisah
o Bunyi jantung S3
o Perubahan berat jenis urin
o Kenaikan berat badan dalam periode singkat

2.2.6 Faktor yang berhubungan


o Gangguan mekanisme pengaturan
o Asupan cairan yang berlebihan
o Asupan natrium yang berlebihan
o Peningkatan asupan cairan sekunder akibat hiperglikemia, pegobatan, dorongan
kompulsif untuk minum air dan aktivitas lainnya
o Ketidakcukupan protein sekunder akibat penurunan asupan atau peningkatan
kehilangan
o Disfungsi ginja, gagal jantung, retensi natrium, imobilisasi, dan aktivitas lainnya

2.3 Perencanaan
Diagnose 1: Kekurangan volume cairan
2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC

o Keseimbangan elektrolit dan asam basa; keseimbangan elektrolit dan non


elektrolit dalam kompartemen intrasel dan ekstrasel tubuh
o Keseimbangan cairan; keseimbangan cairan dalam kompartemen intrasel dan
ekstrasel tubuh
o Hidrasi; keadekuatan cairan yang adekuat dalam kompartemen intrasel dan
ekstrasel tubuh
o Status nutrisi: asupan makanan dan cairan; jumlah makanan dan cairan yang
masuk kedalam tubuh selama periode 24 jam

Tujuan dan criteria evaluasi


o Kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan oleh Keseimbangan
elektrolit dan asam basa, keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, dan
status nutrisi: asupan makanan dan cairan yang adekuat
o Keseimbangan elektrolit dan asam basa akan dicapai, yang dibuktikan oleh
indicator sebegai berikut:
1) gangguan eksterm
2) berat
3) sedang
4) ringan
5) tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
Frekuensi nadi dan irama jantung apical
Frekuensi dan Irama napas
Kewaspadaan mental dan orientasi
kognitif
Elektrolit serum (Na, K, Kl, Mg)
BUN

Pasien akan:
o memiliki konsentrasi urin yang normal. Sebutkan nilai dasar berat jenis urin
o memiliki Hb dan Ht dalam batas normal untuk pasien
o memiliki tekanan vena sentral dan pulmonal dalam rentang normal
o tidak mengalami haus yang tidak normal
o memiliki keseimbangan asupan dan haluaran yang seimbang dalam 24 jam
o menampilkan hidrasi yang baik
o memiliki asupan cairan oral atau intravena yang adekuat

2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


Catatan: fokus dari intervensi ini adalah volume cairan, walaupun beberapa
intervensi berhunganan denga asam-basa
Pengkajian
o Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
o Observasi khususna terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit
o Pantau perdarahan
o Identifikasi factor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi
o Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
o Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
o Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu
o Cek arahan lanjut klien untuk menentukan apakah penggantian cairan pada
pasien sakit terminal tepat dilakukan
o Manajemen cairan (NIC):
o Pantau status hidrasi
o Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
o Pertaruhkan keakuratan catatan asupan dan haluaran

Penyuluhan untuk pasien/keluarga


o Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila kaus

Aktivitas kolaboratif
o Laporkan dan catat haluaran kurang dari….ml
o Laporkan dan catat haluaran lebih dari….ml
o Laporkan abnormalitas elektrolit
o Manajemen cairan (NIC):
o Atur ketersediaan produk darah untuk tranfusi, bila perlu
o Berikan ketentuan penggantian nasogastrik berdasarkan haluaran, sesuai dengan
kebutuhan
o Berikan terapi IV, sesuai program

Aktivitas lain
o Lakukan oral hygiene sesering mungkin
o Tentukan jumlah cairan yang masuk dalam 24 jam, hitung asupan yang
diinginkan sepanjang sif siang, sore dan malam
o Pastikan bahwa pasien terhidrasi dengan baik sebelum pembedahan
o Ubah posisi pasien trendelenburg atau tinggikan tungkai pasien bila hipotensi,
kecuali dikontraindikasikan
o Manajemen cairan(NIC);
o Tingkatkan asupan oral, Jika perlu
o Pasang kateter urin, jika perlu
o Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan

Perawatan dirumah
o Anjurkan pemberi asuhan keluarga tentang cara memantau asupan dan haluaran
o Ajarkan pemberi asuhan mengenai tanda komplikasi kekurangan volume cairan
dan kapan harus menghubungi layanan kesehatan
o Ajarkan pemberi asuhan keluarga tentang cara memasang terapi intravena, jika
memungkinkan

Untuk bayi dan anak-anak


o Hitung kebutuhan rumahan cairan harian anak berdasarkan berat badan dan
kehilangan cairan harus segera diganti diatas jumlah cairan yang hilang
o Pantau hidrasi dengan cermat, bayi sangat rentan dengan kehilangan cairan
o Untuk mengukur keluaran bayi, hitung atau timbang popok
o Tawarkan cairan yang disukai anak
o Buat permainan dengan minuman
o Buat bagan dan berikan anak gambar temple atau stiker ketika asupan cairan
adekuat
o Untuk mendorong anak agar mau minum cairan sediakan sedotan untuk minum,
dan berikan minum yang disukai anak

Untuk lansia
o Pastikan klien minum air dalam jumlah yang cukup dalam jadwal yang rutin
bahkan ketika tidak merasa haus
o Pasien lansia berisiko mengalami kehilangan cairan dan dehidrasi. Pantau
asupan dan haluaran dengan cermat
o Gunakan daftar titik pada jadwal, untuk memastikan klien minum cairan dalam
jumlah cukup

Diagnose 2: Kelebihan volume cairan


2.3.3 Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC
NOC:
o Keseimbangan elektrolit dan asam basa; keseimbangan elektrolit dan non
elektrolit didalam kompertemen intrasel serta ekstrasel tubuh
o Keseimbangan cairan; keseimbangan cairan dalam kompartemen intrasel dan
ekstrasel tubuh
o Keparahan overload cairan; keparahan kelebihan cairan didalam kompartemen
intrasel dan ekstrasel tubuh
o Fungsi ginjal; filtrasi darah dan eliminasi produk sisa metabolism melalui
bentukan urin

Tujuan atau criteria evaluasi


o Kelebihan volume cairan dapat dikurangi, yang dibuktikan oleh Keseimbangan
elektrolit dan asam basa, keseimbangan cairan, fungsi ginjal yang adekuat
o Keseimbangan cairan tidak akan terganggu/kelebihan yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut:
1) gangguan eksterm
2) berat
3) sedang
4) ringan
5) tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
Keseimbangan asupan dan haluaran dalam 24 jam
Berat badan stabil
Berat jenis urin dalam batas norma
Suara napas tambahan
Stress, distensi vena leher, dan edema perifer
Pasien akan:
o menyatakan secara verbal pemahaman tentang pembatasan cairan dan diet
o menyatakan secara verbal pemahaman tentang obat yang diprogramkan
o mempertahankan tanda vital dalam batas normal
o tidak mengalami pendek napas
o hematokrit dalam batas normal

2.3.4 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC


Pengkajian
o Tentukan lokasi dan derajat edema perifer, sacral, dan periorbital pada skala 1+
sampai 4+
o Kaji komplikasi pulmonal atau kardiovaskuler yang diindikasikan dengan
peningkatan tanda gawat napas, nadi, TD, buni jantung yang abnormal, dan
suara napas tidak normal
o Kaji ekstremitas atau bagian tubuh yang edema terhadap gangguan sirkulasi dan
integritas kulit
o Kaji efek pengobatan
o Pantau secara teratur lingkar abdomen atau ekstremitas
o Manajemen cairan (NIC):
o Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
o Pertahankan catatan asupan dan haluaran yang akurat
o Pantau hasil laboratorium yang relevan terhadap retensi cairan
o Pantau indikasi kelebihan atau retensi cairan, sesuai dengan keperluan

Penyuluhan untuk pasien/keluarga


o Ajarkan pasien tentang penyebab dan cara mengatasi edema, pembatasan diet,
dan penggunaan dosis, dan efek samping obat yang diprogramkan
o Manajemen cairan (NIC): anjurkan pasien untuk puasa, sesuai dengan
kebutuhan

Aktivitas kolaboratif
o Lakukan dialysis jika diindikasikan
o Konsultasikan dengan penedia laanan kesehatan primer mengenai penggunaan
stoking antiemboli atau bulatan Ace
o Konsultasikan dengan ahli gizi untuk memberikan diet dengan kandungan
protein yang adekuat dan pembatasan natrium
o Manajemen cairan (NIC):
o Konsultasikan ke dokter jika tanda dan gejala kelebihan cairan menetap atau
memburuk
o Berikan diuretic, jika perlu

Aktivitas lain
o Ubah posisi setiap….. (sebutkan)
o Tinggikan ekstremitas untuk meningkatkan aliran balik vena
o Pertahankan dan alokasikan pembatasan cairan pasien
o Manajemen cairan (NIC): distribusikan asupan cairan selama 24 jam jika perlu

Perawatan dirumah
o Bantu klien dan keluarga untuk menerapkan pembatasan diet dan latihan fisik
kedalam gaya hidup mereka
o Kaji tingkat kepatuhan terhadap program terapi medis dan pengobatan
o Kaji keluarga apakah mengenali tanda dan gejala memburuknya tingkat
kelebihan volue cairan dan bilamana harus menghubungi layanan kesehatan
primer atau ambulan darurat
o Instruksikan klien untuk menimbang berat badannya setiap hari dengan alat
timbangn yang sama, beritahu dokter jika terdapat perubahan lebih dari 1,5 kg
dalam 24 jam
o Tentukan apakah ada factor yang dapat untuk mengganggu kemampuan klien
atau motivasi klien untuk mematuhi pembatasan cairan dan diet

Untuk bayi dan anak-anak


o Hitung kebutuhan rumatan cairan harian anak berdasarkan berat badan anak.
Cairan yang hilang harus dibganti dengan jumlah yang lebih banyak
o Untuk mengukur haluaran bayi, hitung atau timbang popok. Satu gram basahan
popok sama dengan 1ml urin

Untuk lansia
o Lansia terutama sangat rentan mengalami kelebihan volume cairan. Pantau
dengan cermat factor resiko untuk mengalami hal ini
III

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai