Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER DAN KONDISI PEKERJAAN TERHADAP

KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA


KANTOR BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KABUPATEN SUKOHARJO

Erni Widiastuti
Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
e-mail: erni_widiastuti76@yahoo.com

ABSTRACT
This study aims to: 1) To analyze the effect of career development to job
satisfaction of employees in the office Integrated Licensing Service Agency
Sukoharjo. 2) To analyze the effect of working conditions on the job
satisfaction of employees in the office Integrated Licensing Service Agency
Sukoharjo. 3) To analyze the effect of job satisfaction on employee
performance in office Integrated Licensing Service Agency Sukoharjo.
Population and sample used in this study as many as 35 people. While the
analysis of the data used in this study include: 1) validity and reliabilit. 2)
Analysis of the path (Path Analysis). The results of the study were: 1) Career
development has a significant positive effect directly on job satisfaction,
career development as well as indirect influence on performance. 2) Kondisi
work has a significant positive effect directly to job satisfaction, as well as
conditions of employment have an indirect influence on performance. 3) Job
satisfaction has a significant positive impact directly on the performance of
employees.

Keywords: Career Development, Work Conditions, Job Satisfaction, and


Performance

PENDAHULUAN finansial akan dapat menciptakan kepu-


Pegawai merupakan sumber daya asan kerja bagi pegawai di Badan Pela-
manusia yang menjadi salah satu unsur yanan Perizinan Terpadu Kabupaten
dalam suatu organisasi yang berperan Sukoharjo merupakan salah satu lembaga
penting dalam operasional organisasi gu- pemerintah yang berfungsi memberikan
na mencapai tujuan organisasi secara pelayanan perizinan usaha bagi masya-
maksimal. Untuk itu, atasan perlu mem- rakat di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
perhatikan dan berupaya menciptakan Sebagai badan pelayanan dalam pembe-
kepuasan kerja pegawainya agar pegawai rian izin usaha bagi masyarakat, Badan
dapat bekerja dengan sebaik-baiknya, Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
seefektif dan seefisien mungkin dengan Sukoharjo senantiasa dituntut untuk dapat
harapan nantinya dapat memiliki kinerja memberikan pelayanan yang berkualitas
kerja yang tinggi guna mewujudkan tujuan guna menghasilkan kepuasan masyarakat
organisasi secara maksimal melalui kinerja pegawai yang optimal.
Dalam pengelolaan sumber daya Dalam upaya menyesuaikan diri dan
manusia yang ada di suatu organisasi di- antisipasi terhadap perubahan lingkungan,
butuhkan adanya perhatian terhadap ke- baik lingkungan internal maupun lingkung-
puasan kerja, di mana harapan pegawai an eksternal, Badan Pelayanan Perizinan
untuk bekerja di tempat kerja tersebut Terpadu Kabupaten Sukoharjo selalu ber-
dapat terpenuhi baik melalui pemberian upaya melakukan pengembangan potensi
kompensasi secara finansial maupun non dan berusaha meningkatkan kualitas sum-

Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 9 No. 2 Desember 2015: 164 – 170 164
ber daya pegawainya. Hal ini bertujuan ngenai pengembangan karier dan kondisi
untuk membangun karakteristik dan peri- pekerjaan terhadap kepuasan kerja serta
laku pegawai Badan Pelayanan Perizinan dampaknya terhadap kinerja pegawai.
Terpadu Kabupaten Sukoharjo yang ber- Tujuan yang hendak dicapai dalam
potensi, berintegritas, jujur, berkinerja op- kegiatan penelitian ini antara lain:
timal, bertanggung jawab, dan dapat a. Untuk menganalisis pengaruh pengem-
memberikan pelayanan yang berkualitas bangan karier terhadap kepuasan ker-
secara maksimal bagi masyarakat. ja pegawai pada kantor Badan Pela-
Kepuasan kerja merupakan generali- yanan Perizinan Terpadu Kabupaten
sasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya Sukoharjo.
yang didasarkan atas aspek-aspek peker- b. Untuk menganalisis pengaruh kondisi
jaan yang bermacam-macam. Menurut pekerjaan terhadap kepuasan kerja
Luthan (2008: 126), kepuasan kerja ter- pegawai pada kantor Badan Pelayan-
susun dari tersusun dari beberapa faktor, an Perizinan Terpadu Kabupaten Su-
yaitu kondisi pekerjaan, hubungan rekan koharjo.
kerja, supervisi/pengawasan, Pengem- c. Untuk menganalisis pengaruh kepuas-
bangan Karier, dan kompensasi. an kerja terhadap kinerja pegawai pa-
Menurut Furtwengler (2002) dalam da kantor Badan Pelayanan Perizinan
Syanputri (2009: 16) Kinerja pegawai Terpadu Kabupaten Sukoharjo.
yang optimal dapat tercapai dengan ada-
nya kepuasan kerja pegawai. Seseorang LANDASAN TEORI
dapat mengembangkan kariernya melalui Pengertian Kepuasan Kerja
kenaikan jabatan. Pengembangan karier Kepuasan kerja merupakan salah
yang dapat membentuk kepuasan kerja satu bentuk hasil perilaku karyawan dalam
didasarkan pada azas prestasi kerja dan organisasi. Selanjutnya kepuasan kerja
harus bersifat terbuka dan jelas. Faktor ini dapat mempengaruhi perilaku kerja seper-
jelas mempengaruhi tingkat kepuasan ti motivasi dan semangat kerja, produktivi-
kerja seseorang. Simamora (2004: 64) tas atau prestasi kerja, dan bentuk perila-
menyatakan bahwa konsekuensi keberha- ku kerja lainnya. Siklus stimulus-respon
silan dan kegagalan karier terkait erat de- perilaku karyawan ini selalu terjadi ber-
ngan konsepsi diri, identitas, kepuasan in- ulang-ulang dan terus berkembang (Rek-
dividu. Didit Darmawan (2013: 58) menya- sohadiprodjo, dan Handoko, 2003).
takan bahwa karier berkaitan dengan ke- Ada beberapa pendapat yang men-
puasan individu dalam organisasi dan ke- defisinikan kepuasan kerja. Menurut
puasan individu. Artinya bila orang men- Schemerhorn et al 1991 dalam Didit Dar-
dapat jaminan karier yang baik, ia akan mawan (2013: 58), kepuasan kerja didefi-
puas dan bekerja sungguh-sungguh. nisikan sebagai suatu kondisi tentang se-
Sebaliknya, bila tidak ada jaminan karier jauh mana karyawan merasakan secara
yang baik, orang menjadi tidak puas dan positif atau negatif berbagai ragam dimen-
sulit diharapkan bekerja dengan baik. si dari tugas-tugas yang terkait dengan
Luthan (1998: 126) menyatakan kondisi pekerjaannya.
pekerjaan yang bersifat kondusif dan Definisi di atas menjelaskan dalam
nyaman akan memberikan kenyamanan kepuasan kerja ada tiga dimensi penting
individu dalam bekerja sehingga karya- pada kepuasan kerja. Pertama, kepuasan
wan akan betah dalam bekerja dan mera- kerja adalah suatu tanggapan (response)
sakan kepuasan. Perencanaan karier dan emosional pada suatu situasi kerja. Ke-
menciptakan kondisi pekerjaan yang kon- dua, kepuasan kerja sering ditentukan ke-
dusif menjadi persoalan besar organisasi sesuaian antara hasil dan harapan. Keti-
selama beberapa tahun terakhir, untuk itu ga, kepuasan kerja mewakili beberapa si-
dalam penelitian ini penulis meneliti me- kap terkait.

165 Pengaruh Pengembangan Karier dan Kondisi Pekerjaan terhadap Kepuasan … (Erni W.)
Kepuasan kerja menurut Handoko Kesempatan karier mempunyai penga-
(2001: 45) adalah keadaan emosional ruh luas terhadap kepuasan kerja.
yang menyenangkan atau tidak menye- d. Pengawasan
nangkan ketika karyawan memandang Ada dua dimensi gaya pengawasan
pekerjaan mereka. yang mempengaruhi kepuasan kerja,
Definisi di atas menjelaskan bahwa yaitu employee centeredness dan par-
kepuasan kerja sebagai suatu tanggapan tisipasi. employee centeredness yang
secara kognisi dan afeksi dari seorang diukur dengan tingkat ketertarikan per-
karyawan terhadap segala hasil pekerjaan sonal kepada karyawan yang ditunjuk-
atau kondisi-kondisi lain yang berhubung- kan dengan memeriksa yang baik. Par-
an dengan pekerjaan, seperti gaji, ling- tisipasi yaitu mengijinkan bawahan ber-
kungan kerja, rekan kerja, dan atasan. partisipasi dalam membuat keputusan
yang mempengaruhi pekerjaan mere-
Determinan Kepuasan Kerja ka.
Ada beberapa faktor yang mempe- e. Suasana Kerja
ngaruhi dalam pembentukan kepuasan Suasana kerja seperti rekan sekerja,
kerja. Menurut Robbins (2001) dalam Didit kerjasama erat atau kondisi kerja yang
Darmawan (2013: 58), seseorang tidak mendukung seperti keadaan yang ber-
hanya sekedar melakukan interaksi de- sih, teratur, dan nyaman.
ngan rekan sekerja, atasan, kebijakan
organisasi, dan lingkungan kerja tertentu Kinerja
yang memungkinkan untuk tidak sesuai Kinerja adalah apa yang dilakukan
atau sesuai dengan dirrinya. atau tidak dilakukan oleh karyawan (Ma-
Pendapat Stephen P. Robbins ter- this dan Jackson (2006) dalam Herbowo
sebut menunjukkan kepuasan kerja sese- (2012: 9). Kinerja pegawai meliputi ele-
orang dipengaruhi banyak faktor, tidak men: (1) Kuantitas dari hasil, (2) Kualitas
hanya dinilai dari faktor gaji saja, namun dari hasil, (3) Ketepatan waktu dan hasil,
juga berhubungan dengan pekerjaan itu (4) Kehadiran, dan (5) Kemampuan be-
sendiri serta faktor lainnya seperti hu- kerja sama.
bungan dengan atasan, rekan sekerja, Penilaian kinerja adalah kegiatan
lingkungan kerja, dan aturan-aturan. mengukur/ menilai untuk menetapkan se-
Menurut Mangkunegara (2000), ke- orang karyawan sukses atau gagal untuk
puasan kerja tersusun dari beberapa fak- melaksanakan pekerjaannya (Nawawi,
tor, yaitu kondisi pekerjaan, hubungan re- 2003: 79).
kan kerja, supervisi/pengawasan, presta- Manfaat penilaian kinerja adalah:
si/karier, dan kompensasi. Fred Luthans a. Sebagai masukan bagi para pimpinan
(2008: 126) menyatakan terdapat bebe- untuk membantu dan mengarahkan
rapa faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan untuk memperbaiki kinerja-
kerja yang meliputi: nya di masa depan.
a. Kondisi pekerjaan b. Untuk melaksanakan perbaikan dan
Kondisi pekerjaan adalah sumber uta- penyempurnaan kegiatan manajemen
ma kepuasan. Hal ini meliputi: kemam- SDM lainnya seperti: (1) Menyelaras-
puan pekerjaan, menyediakan tugas- kan upah/gaji atau insentif para karya-
tugas penting. wan yang berprestasi dalam bekerja,
b. Pembayaran (2) Memperbaiki kegiatan penempatan,
Karyawan melihat pembayaran terse- promosi, pindah dan demosi jabatan
but sebagai cerminan bagaimana orga- sesuai dengan prestasi atau kegagalan
nisasi melihat kontribusi mereka terha- karyawan yang dinilai, (3) Membantu
dap organisasi. perbaikan kegiatan pelatihan, (4) Mem-
c. Pengembangan Karier berikan informasi bagi karyawan untuk

Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 9 No. 2 Desember 2015: 164 – 170 166
menyusun perencanaan karier, (5) Ha- kantor Badan Pelayanan Perizinan
sil penilaian kinerja dapat digunakan Terpadu Kabupaten Sukoharjo.
untuk mendiagnosis masalah-masalah
organisasi non-profitnya yang harus METODE PENELITIAN
dicarikan cara penyelesaiannya (Didit Penelitian tentang pengaruh pe-
Darmawan, 2013: 180). ngembangan karier dan kondisi pekerjaan
terhadap kepuasan kerja serta dampak-
Kerangka Pemikiran nya terhadap kinerja pegawai mengambil
Berdasarkan landasan teori dan kon- lokasi di Badan Pelayanan Perizinan
sep-konsep dasar penelitian terdahulu di Terpadu Kabupaten Sukoharjo. Penelitian
atas bahwa variabel perantara mempe- ini dilakukan mulai bulan Maret sampai
ngaruhi secara langsung terhadap kinerja dengan bulan mei 2015.
pegawai, sedangkan variabel-variabel Populasi dalam penelitian ini adalah
lainnya hanya mempengaruhi secara tidak seluruh pegawai yang berstatuskan Pega-
langsung terhadap kinerja pegawai. Untuk wai Negeri Sipil pada Badan Pelayanan
mempermudah analisis, terlebih dahulu Perizinan Terpadu Kabupaten Sukoharjo
perlu membangun suatu diagram jalur adalah seluruh pegawai pada Badan Pela-
yang menggambarkan hubungan kausal yanan Perizinan Terpadu Kabupaten Su-
antar variabel. Diagram jalur ini dibangun koharjo yang berstatuskan Pegawai Nege-
berdasarkan landasan teori dan konsep- ri Sipil yang berjumlah 35 orang. Metode
konsep dasar penelitian terdahulu di atas, pengambilan sampel dalam penelitian ini
maka diagram jalurnya adalah seperti adalah menggunakan metode sensus
gambar 1 di bawah ini: atau total sampling. Menurut Umar (2004:
51) mendefinisikan metode sensus atau
Hipotesis Penelitian total sampling yaitu cara pengumpulan
1. Pengembangan karier berpengaruh data yang mengambil setiap unsur popu-
signifikan terhadap kepuasan kerja pe- lasi atau karakteristik yang ada dalam
gawai pada kantor Badan Pelayanan populasi.
Perizinan Terpadu Kabupaten Suko-
harjo. HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Kondisi pekerjaan berpengaruh signi- Uji Instrumen Penelitian
fikan terhadap kepuasan kerja pega- Uji instrumen penelitian digunakan
wai pada kantor Badan Pelayanan untuk menguji tingkat keakuratan data da-
Perizinan Terpadu Kabupaten Suko- lam pengujian hipotesis. Sejalan dengan
harjo. pendapat Santoso (2000: 270) bahwa ada
3. Kepuasan kerja berpengaruh signifi- dua syarat penting yang berlaku pada
kan terhadap kinerja pegawai pada kuesioner, yaitu keharusan sebuah kue-

Pengembangan
Karier (X1)
H1
Kepuasan Kinerja
H2
Kerja (Y) H3
Pegawai (Z)
Kondisi
Pekerjaan (X2)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Keterangan:
Variabel eksogen: variabel pengembangan karier (X1) dan kondisi pekerjaan (X2).
Variabel endogen: variabel kepuasan kerja (Y) dan kinerja pegawai (Z).

167 Pengaruh Pengembangan Karier dan Kondisi Pekerjaan terhadap Kepuasan … (Erni W.)
sioner untuk valid dan reliabel. Sehingga adalah sebesar 0,461. Artinya variabel
pengujian instrumen penelitian dilakukan pengembangan karier (X1) mempunyai
dengan dua langkah yaitu: uji validitas pengaruh positif terhadap kepuasan
dan uji reliabilitas. Dari hasil uji validitas kerja (Y). Hal ini menunjukkan bahwa
dan uji reliabilitas kesemua instrumen semakin tinggi tingkat pengembangan
valid dan reliabel. karier (X1), maka semakin tinggi ting-
kat kepuasan kerja (Y) pegawai. Se-
Pengujian Hipotesis dangkan hasil uji t menunjukkan hasil
1. Analisis Jalur (Path Analysis) uji yang signifikan pada taraf signifikasi
a. Hasil analisis pengaruh pengembang- (α) sebesar 0,05 karena nilai sig <
an karier (X1) dan kondisi pekerjaan 0,05. Jadi, hipotesis 1 yang diajukan
(X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y). terbukti kebenarannya.
Hasil olah data analisis pengaruh Pengaruh langsung variabel kondisi
pengembangan karier (X1) kondisi pekerjaan (X2) terhadap variabel kepu-
pekerjaan (X2) terhadap kepuasan asan kerja (Y) adalah sebesar 0,511.
kerja (Y) disajikan dalam tabel 1 di Maksud dari nilai tersebut yaitu penga-
bawah ini. ruh langsung variabel kondisi pekerja-
Dari tabel di atas diperoleh per- an (X2) terhadap variabel kepuasan
samaan regresi yang menggunakan kerja (Y) adalah sebesar 0,511. Artinya
koefisien jalur yaitu: variabel kondisi pekerjaan (X2) mem-
punyai pengaruh tinggi terhadap kepu-
Y = 0,461 X1 + 0,511 X2 + e1
asan kerja (Y). Hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil di atas maka bahwa semakin tinggi tingkat kondisi
koefisien jalur untuk variabel pengem- pekerjaan (X2), maka semakin tinggi
bangan karier (X1) sebesar 0,461 dan tingkat kepuasan kerja (Y) pegawai.
variabel kondisi pekerjaan sebesar Sedangkan hasil uji t menunjukkan ha-
(X2) sebesar -0,511. Maksud dari nilai sil uji yang signifikan pada taraf signifi-
tersebut yaitu pengaruh langsung va- kasi (α) sebesar 0,05 karena nilai sig <
riabel pengembangan karier (X1) ter- 0,05. Jadi, hipotesis 2 yang diajukan
hadap variabel kepuasan kerja (Y) terbukti kebenarannya.

Tabel 1: Nilai Koefisien Jalur Variabel Pengembangan Karier (X1)


dan Kondisi Pekerjaan (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig
B Std Error Beta
(Constant) 6,463 1,062 6,125 0,000
X1 0,409 0,107 0,461 3,813 0,001
X2 -0,768 0,181 0,511 - 4,236 0,000
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 2: Nilai Koefisien Jalur Variabel Kepuasan Kerja (Y) terhadap Kinerja
Pegawai (Z)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig
B Std Error Beta
(Constant) 2,672 1,595 1,676 0,102
Y 0,691 0,198 0,492 3,488 0,001
Sumber: Data primer yang diolah

Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 9 No. 2 Desember 2015: 164 – 170 168
Hasil Analisis Pengaruh Kepuasan sig < 0,05. Jadi, hipotesis 3 yang di-
Kerja (Y) terhadap Kinerja Pegawai ajukan terbukti kebenarannya.
(Z). Hasil olah data analisis pengaruh
kepuasan kerja (Y) terhadap kinerja b. Analisis Jalur untuk Kinerja Pegawai
pegawai (Z) disajikan dalam tabel 2 di Pada diagram jalur terlihat ada satu
atas. variabel yang berpengaruh langsung
Dari tabel 2 di atas diperoleh per- terhadap kinerja pegawai (Z) yaitu ke-
samaan regresi yang menggunakan puasan kerja (Y) sebagai variabel pe-
koefiien jalur yaitu: rantara seperti pada gambar 2 di ba-
wah ini:
Z = 0,492 Y + e2
Sedangkan besarnya pengaruh
Berdasarkan hasil di atas maka langsung dan pengaruh tak langsung
koefisien jalur untuk variabel kepuasan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
kerja (Y) sebesar 0,492. Maksud dari Pada tabel 3 digambarkan ada dua
nilai tersebut yaitu pengaruh langsung variabel yang memiliki pengaruh tidak
variabel kepuasan kerja (Y) terhadap langsung secara positif yang signifikan
variabel kinerja pegawai (Z) adalah se- terhadap kinerja pegawai (Y) pada
besar 0,492. Artinya variabel kepuas- kantor Badan Pelayanan Perizinan
an kerja (Y) mempunyai pengaruh po- Terpadu Kabupaten Sukoharjo yaitu
sitif terhadap kinerja pegawai (Z). Hal pengembangan karier (X1) sebesar
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi 0,227 dan kondisi pekerjaan (X2) sebe-
tingkat kepuasan kerja (Y), maka sar 0,251. Hal ini dikarenakan apabila
semakin tinggi tingkat kinerja pegawai besarnya koefisien jalur lebih dari 0,05
(Z). Sedangkan hasil uji t menunjukkan artinya variabel tersebut mempenga-
hasil uji yang signifikan pada taraf sig- ruhi secara signifikan (Sudjana,1992:
nifikasi (α) sebesar 0,05 karena nilai 71).

Pengembangan Py x1=
Karier (X1) 0,461

Kepuasan Kinerja
Kerja (Y) Pz y=
Pegawai (Z)
Kondisi 0,492
Pekerjaan (X2) Py x2=
0,511

Gambar 2. Diagram Jalur antar Variabel yang Mempengaruhi Kinerja


Pegawai (Y)

Tabel 3: Pengaruh Langsung dan Tak Langsung terhadap Variabel Kinerja


Pegawai (Y)
Pengaruh
No. Pengaruh Terhadap Jalur
Langsung Tak Langsung
Kepuasan Kerja (Y) X1 → Y 0,461 -
Pengembangan
1. Kinerja Pegawai (Z) ( 0,461 × 0,492)
Karier (X1) X1 → Y → Z -
= 0,227
Kepuasan Kerja (Y) X2 → Y 0,511 -
2. Kondisi Pekerjaan (X2) Kinerja Pegawai (Z) (0,511 × 0,492)
X2 → Y → Z -
= -0,251
3. Kepuasan Kerja (Y) Kinerja Pegawai (Z) Y→Z 0,492 -
Sumber: Data primer yang diolah

169 Pengaruh Pengembangan Karier dan Kondisi Pekerjaan terhadap Kepuasan … (Erni W.)
KESIMPULAN signifikan secara tidak langsung terha-
Berdasarkan hasil penelitian di kan- dap kinerja kerja.
tor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 2. Kondisi pekerjaan mempunyai penga-
Kabupaten Sukoharjo, dalam hal ini ma- ruh positip yang signifikan secara lang-
salah kinerja pegawai menunjukkan bah- sung terhadap kepuasan kerja. Demi-
wa: kian juga, kondisi kerja mempunyai pe-
1. Pengembangan karier mempunyai pe- ngaruh positip yang signifikan secara
ngaruh positif yang signifikan secara tidak langsung terhadap kinerja kerja.
langsung dan terhadap kepuasan ker- 3. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh
ja. Demikian juga, pengembangan ka- positif yang signifikan secara langsung
rier mempunyai pengaruh positif yang terhadap kinerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Didit, 2013, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Pena Semesta, Surabaya
Dessler, Gery, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid
2, Prenhallindo. Jakarta.
Dwijayanti, Elfiana, 2013. “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Stres Kerja terhadap
Kepuasan Kerja Serta Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Karanganyar”, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Universitas Surakarta.
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Handoko, T. Hani, 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi
Kedua, BPFE. Yogyakarta.
Herbowo, Fadjar, 2012, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada Kantor BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”, Skripsi,
Magister Manajemen UT. Pangkalpinang.
Ilyas, 1999, Kinerja, Badan Penerbit FKMUI, Depok.
Luthans, Fred, 2008, Organization Behaviour, Sixth Edition, MCGraw Hill Book Co.
Singapore.
Mangkunegara, Anwar Prabu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Remaja Rosda Karya Offset, Bandung.
Nawawi, Hadari, 2003, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Reksohadiprodjo, Soegito dan Handoko, T. Hani., 2003, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Yogyakarta, BPFE.
Santoso, Singgih, 2004, SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III. STIE YKPN,
Yogyakarta.
Sudjana, 1992, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti, Tarsito,
Bandung.
Syanputri, Firstri, 2009, “Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan (Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Darmaga
Bogor)”, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bandung.
Umar, H. 2004, Riset Sumber Daya Manusia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Veithzal, Rivai dan Jauvani Ella, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan, Rajawali Pers, Jakarta.
Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta.

Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 9 No. 2 Desember 2015: 164 – 170 170

Anda mungkin juga menyukai