PETUNJUK PRAKTIKUM
EVALUASI SENSORIS
DENGAN
Sifat sensoris sebelum diujikan perlu diperkenalkan kepada pelaksana uji baik kepada
panelis maupun kepada penguji mutu.Dengan tujuan mempertajam kepekaan panelis
atau meningkatkan kemahiran penguji mutu di lapangan.Adapun tujuan praktikum
pengenalan sifat sensoris ini adalah agar panelis mengenal betul beberapa sifat sensoris
suatu bahan pangan dengan menggunakan indrawi panelis.
1.1. Bahan :
- Tissu non parfum dan Tissu ber parfum
- Label
1.2. Peralatan :
- Wadah sampel
- Jam
Jumlah
Rata-rata
2.1.Bahan :
- Air mineral isi 330 ml : 12 botol (sebagai starter) dan 1 gallon
- Gula pasir : 1 kg
- Sampel/contoh : Larutan gula 0,1% ; 0,3 %. 0.5 % ; 0,7% dan 0,9 %
- Tabung ukur ( @ 6 sampel tabung/ panelis )
- Label
2.2. Peralatan :
- Timbangan
- Wadah untuk tempat larutan gula
- Pengaduk/ sendok
- Gelas ukur
2.3.b. Analisis
- Analisis hasil uji sampel menggunakan Tabel 2.2.
- Isi Tabel 2.2 dari data yang ada di Tabel 2.1
- Isian pada kolom “hasil uji sampel” dengan angka 0 (nol) atau 1 (satu)
- Angka 0 (nol), apabila jawaban panelis “sama dengan standar”
Kerjasama FMIPA- UT dengan Prodi. Teknologi Industri Pertanian – ITI
Kampus ITI . Jl. Raya Puspiptek Serpong – 15320 ., Telp (021) 7560542 – 7560545 ext 120
CP. : Syahril Makosim., email: smdamang@gmail.com
PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Serpong, 17- 18 Juni 2019
Instruksi:
Ciciplah dahulu minuman S (standar), kemudian minuman sampel. Tentukan apakah
minuman sampel sama atau beda dengan minuman standar. Berikan jawaban anda
dengan tanda (√ ) pada kolom berikut :
Tabel 2.2 Form Matrik Respon Uji Ambang Rangsangan dari semua Panelis
Jumlah (X)
(%) =X/N
Tulis angka 1 (satu) untuk beda, dan angka 0 (nol) untuk sama
Catatan : Ambang mutlak 50% beda
Ambang pengenalan 75% beda.
Uji pembedaan pasangan merupakan uji yang sederhana dan berfungsi untuk menilai ada
tidak perbedaan antara dua sampel. Penggunaannya di industri uji ini digunakan untuk
membandingkan produk lama yang sudah diterima oleh masyarakat dengan produk baru.
Prinsip pelaksanaannya : ada dua cara yaitu menggunkan sampel pembanding dan tanpa
menggunakan sampel pembanding atau langsung membandingkan dua sampel. Semua
sampel berikut pembanding diberi kode.. Panelis diminta untuk mengisi formulir dengan
memberi angka 1 (satu) apabila terdapat perbedaan, dan angka 0 (nol) bila tidak terdapat
perbedaan kriteria penilaian
3.1. Bahan :
- Sirup - Air
- Label
3.2. Peralatan :
- Cup untuk tempat penyajian sampel
3.3.b. Analisis
- Isi kan hasil penilaian ke dalam Tabel 3.1, tulis angka 1 (satu) bila ada perbedaan,
atau 0 (nol), kemudian hitung banyaknya panelis yang memberi angka 1 pada
masing-masing kolom.
- Untuk menyatakan beda nyata pada sampel tersebut, maka gunakan Tabel Binomial
one-tailed (p=1/2) seperti Tabel 3.2, jika jumlah panelis 23, penentuan perbedaan
pada tingkat 5% diperlukan 16 panelis, sedangkan pada tingkat1 % diperlukan
panelis 18 panelis
Jumlah
Probability levels
No. of Traials (n)
0,05 0,01
15 12 13
16 12 14
17 13 14
18 13 15
19 14 15
20 15 16
21 15 17
22 16 17
23 16 18
24 17 19
25 18 19
Uji pembedaan segitiga untuk menguji perbedaan mutu sensoris (atribut sensoris) yang
tidak ditentukan antar dua produk. Prinsip pelaksanaannya : tiga sampel yang telah diberi
kode disajikan kepada panelis secara acak. Tiga sampel tersebut terdiri atas dua sampel
beda. Panelis diminta menunjukan satu sampel yang berbeda dengan kedua sampel
lainnya.
4.1. Bahan :
- Air Teh
- Label
4.2. Peralatan :
- Cup untuk tempat penyajian sampel
4.3.b. Analisis
- Rekap hasil ke dalam Tabel 4.1
- Data rekapitulasi digunakan untuk mencari α dengan bantuan Tabel 4 di lampirkan
buku ajar dan diuji dengan hipotesis.
Metode Uji Duo Trio digunakan apabila tujuan penelitian adalah untuk menentukan
apakah ada perbedaan sensoris diantara dua sampel. Metode ini berguna khususnya
dalam kondisi sebagai berikut :
- Untuk menentukan apakah perbedaan bentuk karena adanya perubahan komposisi,
proses, kemasan, atau penyimpanan.
- Untuk menentukan apakah ada perbedaan keseluruhan, yakni tidak ada atribut spesifik
yang terindifikasi sebagai pemberi pengaruh perbedaan tersebut.
5.1. Bahan :
- Manisan buah kering
- Label
5.2. Peralatan :
- Wadah untuk penyajian sampel
5.3.b. Analisis
- Rekap hasil kedalam Tabel 5.1
- Data rekapitulisasi digunakan untuk mencari α (dengan bantuan Tabel 2 di lampiran
buku Ajar dan diuji dengan hipotesis.)
Pertanyaan : Sampel mana dari sampel kedua yang rasanya sama dengan sampel pertama
Jumlah kan isi pada kolom dua, sesuai kodenya.
Pada prinsipnya pelaksanaan uji preferensi pasangan sama dengan uji pembedaan
pasangan. Oleh karena itu pelaksanaannya tidak boleh dilakukan pada waktu yang sama.
6.1. Bahan :
- Nata de coco
- Label
6.2. Peralatan :
- Cup dan sendok
6.3.b. Analisis
- Isi Tabel 6.1, sesuai pilihan
- Jumlahkan banyaknya panelis yang memilih produk A atau memilih produk B
Instruksi:
Mohon anda minum air penawar (air mineral) sebelum mencicipi produk / sampel.
Ciciplah kedua sampel / produk yang disajikan lalu tentukan sampel mana yang lebih
anda sukai. Anda harus memilih salah satu sampel, dan anda boleh mengulangi
pencicipan seperlunya.
Peluang dalam uji pasangan adalah satu dari dua. Ho menyatakan bahwa panelis memilih
produk dengan frekuensi yang sama, atau jumlah panelis memilih produk A = jumlah
panelis yang memilih produk B, atau Ho = ½ , dengan notasi :
Ho : (A) = (B) = ½
Hipotesis alternatifnya adalah peluang panelis memilih produk A tidak sama dengan
peluang produk B, dengan notasi :
H1 : (A) ≠ (B)
Beda nyata dihitung dengan distribusi normal (Tabel Z). Pada level 0,05 (5%)
keputusan terima H1, apabila Z hitung > 1,96, sedangkan jika Z hitung < 1,96
keputusan terima Ho.
Rumus Z hitung adalah sebagai berikut :
( )
Z hitung =
Keterangan :
Jumlah konsumen yang menyukai salah satu produk = X
Jumlah panelis = N
Proporsi pengamatan =
Proporsi peluang = ½
Kerjasama FMIPA- UT dengan Prodi. Teknologi Industri Pertanian – ITI
Kampus ITI . Jl. Raya Puspiptek Serpong – 15320 ., Telp (021) 7560542 – 7560545 ext 120
CP. : Syahril Makosim., email: smdamang@gmail.com
PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Serpong, 17- 18 Juni 2019
Faktor koreksi =
Simpangan baku proporsi = (pq /N)1/2 , q = 1-p
b. Uji chi-square
Rumus :
( ) , ( ) ,
X2 = +
Keterangan :
O1 = Jumlah kejadian yang diamati dari sampel 1 atau sampel A
E1 = Jumlah kng diharapkan dari sampel 1 atau sampel A = 50
O2 = Jumlah kejadian yang diamati dari sampel 2 atau sampel B
E2 = Jumlah kng diharapkan dari sampel 2 atau sampel B = 50
7. UJI HEDONIK
Uji hedonik termasuk uji rating. Skala rating menunjukan intensitas penerimaan panelis
pada atribut sensoris yang diujikan. Pada uji hedonik panelis diminta untuk
mengucapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan-ketidaksukaan. Tingkatan
kesukaan disebut sebagai skala hedonik Tabel 7.1., Tabel 7.2. dan Tabel 7.3.
7.1. Bahan :
- Nugget
- Kantong plastik/ cup bersegel.
- Label
Kerjasama FMIPA- UT dengan Prodi. Teknologi Industri Pertanian – ITI
Kampus ITI . Jl. Raya Puspiptek Serpong – 15320 ., Telp (021) 7560542 – 7560545 ext 120
CP. : Syahril Makosim., email: smdamang@gmail.com
PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Serpong, 17- 18 Juni 2019
7.2. Peralatan :
- Wadah untuk penyajian sampel
7.3.b. Analisis
- Rekap hasil ke dalam Tabel 7.5
- Rumus Z hitung :
Keterangan :
X= jumlah sampel tertinggi
N= jumlah panelis
Proporsi pengamatan=X/N
Proporsi peluang =p=1/2
Faktor koreksi - 1/2N
Simpangan baku proporsi =(pq/N)1/2,q=1-p
Z hitung ˂ Z tabel →terima H0, tolak H1 → tidak ada perbedaan antara sampel A
dan sampel B.
Kerjasama FMIPA- UT dengan Prodi. Teknologi Industri Pertanian – ITI
Kampus ITI . Jl. Raya Puspiptek Serpong – 15320 ., Telp (021) 7560542 – 7560545 ext 120
CP. : Syahril Makosim., email: smdamang@gmail.com
PRAKTIKUM EVALUASI SENSORIS Serpong, 17- 18 Juni 2019
Z hitung > Z tabel → terima H1, tolak H0→ ada perbedaan antara sampel A dan
sampel B.
Nugget B
Kesukaan
Rasa Aroma Penampakan/warna Tekstur
Tingkat Nilai
Sangat suka 5
Suka 4
Netral 3
Tidak suka 2
Sangat tidak suka 1
Nugget C
Kesukaan
Rasa Aroma Penampakan/warna Tekstur
Tingkat Nilai
Sangat suka 5
Suka 4
Netral 3
Tidak suka 2
Sangat tidak suka 1
Jumlah
Rataan