Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun 2019/2020
Disusun Oleh :
NIS :
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dibuat berdasarkan praktik kerja
lapangan di rumah sakit hermina ciputat yang telah kami laksanakan pada tanggal
7 januari 2019 – 7 april 2019 sebagai sebagai syarat untuk mengikuti sidang
prakerin dan kenaikan kelas XII tahun pelajaran 2019-2020.
Menyetujui:
Mengesakan :
Mengetahui :
NIP. 191703282005041005
MOTTO
“malas itu perlu, karna orang malas punya cara sendiri untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan mudah”
HALAMAN PENGUJIAN
Pada bulan sekian kami melaksanakan sidang PKL ( praktik kerja
lapangan ) yang telah kami lakukan dari tangal 7 januari 2019 – 7 april 2019 di
RS HERMINA CIPUTAT.
1.
2.
Penguji 1 penguji 2
KATA PENAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala nikmat dan karunia-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan dan praktik kerja lapangan ( PKL
)di rs hermina ciputat praktik kerja lapangan ini diselenggarakan dengan harapan
agar setiap calon asisten apoteker dapat mengetahui peran dan tanggung jawabnya
di Rumah Sakit. Selama pelaksanaan PKL di RS HERMINA CIPUTAT, kami
telah mendapatkan bantuan, bimbingan, dan pengetahuan dari berbagai pihak
sehingga laporan PRAKERIN ini tersusun.
1. Allah SWT
2. Orang tua yang senantiasa mendukung penulis baik secara moril maupun
materi
3. Rohmani yusuf, S.Pd. M.Pd, selaku kepala SMK Negeri 5 Kota
Tangeerang Selatan
4. D. Ing Ichsan Hanafi, MARS, selaku direktur utama Rumah Sakit
Hermina Ciputat
5. Ibu Meyca Avivi, SKM, selaku HRD
6. Ibu Elvira, S Si, Apt, Selaku Kepala Instalasi Farmasi
7. Clorida Shintanoferi, S.Farm.,MM,Apt, selaku kepala program
kefarmasian.
8. Ibu Zakiah Derajat, M.Pd, yang telah mengantar, monitoring, dan
menjemput di Rumah Sakit
9. Ibu Dida Musdalifah, S si, Apt, selaku Pembimbing Laporan di SMK
Negeri 5 Tangerang Selatan
10. Seluruh Dokter, staff dan karyawan RS HERMINA CIPUTAT yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan selama pelaksanaan Praktik Kerja
Industri PKL).
11. Seluruh guru pengajar beserta staff program tenaga teknis kefarmasian
SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan.
12. Dan juga semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan dan
penyelesaiiian Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Dengan segala kesadaran bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
serta banyak terdapat kekurangan didalamnya. Kritik dan saran, penulis
diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Besar harapan penulis agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
PENULIS
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................
B.Identifikasi Masalah..............................................................................
C.Pembatasan Masalah ..........................................................................
D.Tujuan penulisan................................................................................
BAB V PENUTUP......................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja industri ini dimaksudkan untuk mendekatkan siswa dengan tuntutan
kerja/industri, yang sekaligus diharapkan memberikan umpan balik kepada pihak
dunia usaha/industri, maupun sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan
formal, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi
lulusan SMK yang sesuai kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/industri serta
masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutu bagi pendidikan di SMK
NEGERI 5 KOTA TANGERANG SELATAN
1
B. Identifikasi Masalah
1. Apa definisi dari penyakit katarak ?
2. Bgaimana cara pencegahan katarak ?
3. Apa penyebab penyakit katarak ?
4. Bagaimana cara pengobatan katarak ?
C. Pembatasan Masalah
Dalam laporan ini akan mengambil batasan masalah penyakit katarak
yang ada di Rumah Sakit Hermina Ciputat.
D. Tujuan Prakerin
1.
1.1
1. Tujuan Umum
a. Untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat
disekolah
b. Mempelajari kondisi dan mekanisme kerja, sehingga siswa dapat
beradaptasi dengan cepat saat terjun langsung ke dunia pendidikan.
c. Untuk menambah wawasan dan pengalaman siswa di dunia kerja.
d. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan.
e. Menghasilkan siswa yang dapat bersaing di dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami alur kegiatan yang ada di gudang instalasi farmasi Rumah
Sakit Hermina Ciputat yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian, dan
pelaporan sediaan farmasi.
b. Memahami pelaksanaan prosedur penyerahan obat unit doses/resep
individu/dibawah pengawasan apoteker/pimpinan unit.
c. Memberikan kesempatan kerja kepada peserta didik untuk
menyesuaikan diri kepada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya.
d. Masukan untuk memperbaiki dan mengembangkan serta
meningkatkan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah
kejuruan farmasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Fungsi Alat
1. Kertas puyer
3. Sendok puyer
Sendok puyer adalah alat yang digunakan untuk sendok obat yang
berbentuk sangat halus seperti bubuk atau puyer.
C. Cara Pengoperasian
1. Kertas perkamen
a. Ambil sejumlah kertas perkamen bersih sesuai dengan jumlah serbuk
yang di minta.
b. Lipat bagian atas kertas perkamen (bagian mendatar) kurang lebih 1
cm.
c. Lipat bagian bawah kertas perkamen (bagian mendatar) ke atas dan
dimasukkan ke dalam lipatan bagian kertas, tepat pada bagian lipatan
kertas pertama.
d. Lipat kembali bagian atas ke bawah, tepat pada batas lipatan kertas
pertama.
e. Masukkan bagian lipatan kertas bagian kanan dan kiri satu sama lain
sehingga ujung kanan/kiri dapat masuk pada bagian kertas yang lain,
usahakan jangan ada serbuk yang berada pada lipatan kertas.
f. Ukuran / besar bungkusan harus sama.
2. Lumpang – alu atau mortir stramper
a. Mulut dari mortir senantiasa mengarah ke kiri, maksudnya agar ketika
stramper dibersihkan stramper senantiasa tetap pada mulut mortir
b. Stramper dipegang seperti memegang pulpen.
c. Stramper diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
d. Permukaan stramper dibersihkan dengan cara memutarnya, sementara
mika tetap berada di kepala stramper.
e. Diulangi beberapa kali sampai serbuk halus.
3. Sendok puyer
a. Sebelum obat di racik, terlebih dahulu masukkan sendok plastik ke
dalam kertas serbuk.
b. Pastikan ujung sendok obat masuk secara sempurna ke dalam tiap
kertas serbuk.
c. Kertas serbuk disusun berlapis ke bawah sesuai kebutuhan agar
pembagian obatnya merata.
d. Bagikan obat tadi ke dalam sendok puyer yang sudah di tata.
e. Setelah pembagiannya merata, angkat sendok puyer, lalu ketuk –
ketukan jari agar obat masuk semua ke dalam pembungkus puyer,
pastikan tidak ada yang tersisa disendok puyer.
4. Klip plastik
a. Tulis aturan pakai obat di klip plastik sesuai resep.
b. Masukkan jumlah obat sesuai yang di minta.
c. Tutup klip plastik.
BAB III
URAIAN UMUM
b. MISI
1) Melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pelayanan
dan kesehatan pasien.
2) Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar
mampu memberikan pelayanan yang profesional.
3) Melakukan pengelolaan rumah sakit secara profesional agar
tercapai efisiensi dan efektifitas yang tinggi
c. NILAI
1) Core value : Trust (kepercayaan)
2) Value utama : Komitmen
Keterbukaan
Kompetensi
d. TUJUAN
1) Mewujudkan derajat kesehatan yang setingi tingginya bagi semua
lapisan masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan secara
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan
secara menyeluruh.
2) Memberikan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan
masyarakat.
e. MOTTO
b. Rawat Inap
1) Perawatan Obsgyn (Kebidanan dan Penyakit Kandungan)
2) Perawatan Umum
3) Perawatan Anak
4) Perawatan Bedah
5) Perinatologi
6) Pelayanan Intensif (NICU/PICU/ICU)
b. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan dalam
pemilihan jenis, jumlah dan harga pembekalan farmasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran serta menghindari kekosongan
obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung
jawabkandan dasar-dasar yang telah ditemtukan. Ada beberapa
metode yang dapat digunakan dalam sistem perencanaan, yaitu:
1) Metode konsumsi
Metode konsumsi yaitu, metode perencanaan yang dibuat
didasarkan atas data konsumsi perbekalan farmasi (obat) pada
periode sebelumnya.
2) Metode morbiditas
Metode morbiditas merupakan metode perencanaan
kebtuhan obat berdasarkan pola penyakit disuatu daerah.
3) Kombinasi antara metode konsumsi, dan morbiditas.
c. Pengadaan
Pengadaan merupakan suatu proses kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan da disetujui,
melalu pembelian secara tender (oleh panitia pembelian barang
farmasi) dan secara langsung dari pabrik/distributor/pedagang
besar farmasi/rekanan, melalui produksi/pembuatan sediaan
farmasi (produksi steril dan produksi non steril), dan melalui
sumbangan/dropping/hibah.
d. Produksi
Produksi merupakan kegiatan membuat, mengubah bentuk,
dan pengemasan kembai sediaan farmasi steril atau non steril
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Kriteria obat yang diproduksi adalah sediaan farmasi dengan
formula khusus, sediaan farmasi dengan harga murah, sediaann
farmasi yang tidak tersedia dipasaran, sediaan farmasi untuk
penelitian, sediaan nutrisis parental rekontruksi sediaan obat
kanker. Berikut adalah jenis sediaan farmasi yang di produksi:
1) Produksi Steril:
a) Sediaan steril
b) Total parental nutrisi
c) Pencampuran obat suntik/sediaan intravena
d) Rekonstitusi sediaan sitostatika
e) Pengemasan kembali
2) Poduksi non Steril:
a) Pembuatan puyer
b) Pembuatan sirup
c) Pengemasan kembali
d) Pengenceran
e. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerimam
perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan
kefarmasian, melalui PBF, pembelian langsung, tender, pembelian
sesuai regular. Dalam kegiatan penerimaan barang perlu
diperhatikan beberapa hal:
1) Cek fisik barang/kemasan
2) Expired date/ED
3) Jenis obat yang di pesan
4) Kesesuaian jumlah obat
5) No batch
f. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan perbekalan farmasi
menurut persyaratan yang ditetapkan sesuai dengan bentuk dan
jenisnya. Penyimpanan perbekalan farmasi yang baik sagat
dibutuhkan untuk menjamin mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatab di Rumah Sakit. Selain itu system penyimpanan yang
baik akan mempermudah pegawasan, shingga dapat memperkecul
dan mencegah timbulnya bahaya yang dusebabkan kebocoran,
dalam penyimpanan juga perlu diperhatikan system pencatatan
keluar masuknya barang. Penyimpanan di Instalasi Farmasi
dilakukan sebagai berikut:
1) Dibedakan menurut bentuk dan jenis sediaan.
2) Berdasarkan abjad.
3) Vaksin.
4) Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya.
5) Memakai metode FIFO (First In Firs Out) dan FEFO (First
Expired First Out) digunakan untuk mencegah timbulnya
barang-barang lama yang dapat mengakibatkan terlewatnya
waktu kadaluarsa obat.
6) Obat narkotik dan obat psikotropika disimpan dalam lemari
khusus terpisah dan terkunci.
g. Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan
farmasi di Rumah Sakit, untuk pelayanan individu dalam proses
terapi bagi pasien rawat jalan, pasien rawat inap serta untuk
pelayanan medis. Pendistribusian farmasi yang digunakan di RS
Hermina Ciputat ada 4 macam, yaitu:
1) Sistem Unite Dose, yaitu sistem pendistribusian obat yang
diberikan terdiri atas satu atau beberapa jenis obat, masing-
masing dalam kemasan dosis tunggal dalam jumlah persediaan
yang cukup untyk waktu tertentu.
2) Sistem Floor Stock, yaitu sistem pendistribusian perbekalan
farmasi yang telah tersedia di suatu instalasi dan siap
digunakan kapan saja.
3) Sistem One Daily Dose, yaitu sistem pendistribusian obat yang
terdiri dari beberapa jenis obat yang diberikan dalam jumlah
sehari pemkaian dalam waktu tertentu.
4) Rawat Jalan, pelayan resep rawat jalan dilakukan untuk pasien
poli rawat jalan yang meliputi poli umum, poli THT, IGD, poli
anak, poli gigi, poli OBSGYN.
h. Penghapusan
Penghapusan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap
perbekalan farmasi yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak,
mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan
penghapusan perbekalan farmasi kepada pihak terkait sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
B. Penyakit Mata
Penyakit mata sangat beragam dan tidak semuanya dapat menular. Jika
penyakit mata disebabkan virus atau bakteri maka bisa menular, sedangkan
jika penyebabnya alergi tidak akan menular. Cara penanganan dan
pencegahan macam-macam penyakit mata ini pun berbeda, tergantung
penyebabnya. Berikut ini beragam penyakit mata yang perlu Anda ketahui :
agar tidak terjadi glaukoma karena kepekaan saraf pada otot konjungtiva pada
mata
C. Penyakit Katarak
1. Pengertian
2. Gejala
Katarak umumnya berkembang secara perlahan. Awalnya, penderita tidak akan
menyadari ada gangguan penglihatan, karena hanya sebagian kecil lensa mata yang
mengalami katarak. Namun seiring waktu, katarak akan memburuk dan
memunculkan sejumlah gejala berikut:
a. Pandangan samar dan berkabut.
b. Mata semakin sensitif saat melihat cahaya yang menyilaukan.
c. Melihat lingkaran cahaya di sekeliling sumber cahaya.
d. Sulit melihat dengan jelas saat malam hari.
e. Warna terlihat pudar atau tidak cerah.
f. Objek terlihat ganda.
g. Ukuran lensa kacamata yang sering berubah.
Meski umumnya katarak tidak menyebabkan rasa sakit pada mata, namun
penderita bisa merasakan nyeri pada mata, terutama jika katarak yang dialami
sudah parah, atau penderita memiliki gangguan lain pada mata.
a. Tes ketajaman penglihatan. Dalam tes ini, pasien akan diminta membaca huruf
dalam jarak 6 meter menggunakan satu mata, di mana di saat yang sama mata
yang lain akan ditutup. Huruf yang ditampilkan akan semakin mengecil, hingga
pasien tidak bisa membacanya dengan jelas.
b. Pemeriksaan slit-lamp (lampu celah). Pemeriksaan slit-lamp menggunakan
mikroskop khusus yang dilengkapi cahaya untuk menerangi lensa, iris, dan
kornea mata. Cahaya ini akan membantu dokter melihat kelainan pada mata
dengan lebih jelas.
c. Pemeriksaan retina mata. Dilakukan dengan memberikan obat tetes mata untuk
membuat pupil membesar. Dengan bantuan alat khusus bernama oftalmoskop,
dokter akan lebih mudah melihat kondisi retina.
A. Persiapan Kerja
1. Alur Pelayanan
Alur pelayanan Resep di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:
a) Operator Menerima Resep.
b) Operator menginput/memberikan harga pada Resep pasien.
c) Operator memberikan resep kepada kasir untuk di bayar oleh
Pasien Umum (kecuali pasien BPJS).
d) Lalu pasien membayar kepada kasir (pasien Umum).
e) Kasir memberikan resep kepada petugas instalasi Farmasi.
f) Petugas Instalasi Farmasi mengambilkan Obat atau Alat
Kesehatan sesuai resep.
g) Petugas Apotek meng-etiketkan/menulis etiket pada obat sesuai
resep.
h) Lalu petugas Apotek yang bertugas memeriksa obat memeriksa
kembali obat yang telah dikerjakan.
i) Petugas Apotek mengemas obat tersebut, lalu memberikan obat
yang sudah diperiksa kepada pasien.
j) Operator memanggil kembali nama atau sesuai nomor antrean
pasien yang ada di resep.
k) Operator memberi informasi kepada pasien tentang kepada
pasien tentang obat mulai dari indikasi obat, cara pemakaian,
dan informasi-informasi lain berkaitan dengan obat.
B. Proses Kerja
1. Analisis Resep
Gambar 4.1 Resep
a. Kelengkapan Resep
No Unsur Resep Rincian Keterangan
1. Inscriptio
(nama, alamat, SIP, tempat dan Lengkap
tanggal di buatnya resep)
2. Invocatio
(tanda R/) Lengkap
4. Subscriptio
(paraf atau tanda tangan Lengkap
dokter)
5. Signatura
(aturan pakai obat) Lengkap
c. Monografi
No Nama Obat Gol Indikasi Mekanisme Kerja Sediaan
A. Hasil Kerja
1. Menerima resep dari pasien
2. Memberika nomor urut kepada pasien untuk pengambilan obat.
3. Mengecek kelengkapan resep tersebut mulai dari : nama dokter, SIP,
nama pasien, alamat pasien, umur pasien, nama obat dan dosis obat yang
diberikan.
4. Menginput biaya harga obat pada resep.
5. Petugas memberitahu pasien untuk melakukan pembayaran di kasir.
6. Petugas farmasi melakukan pengambilan dan pengemasan obat sesuai
dengan aturan pakai pada resep.
7. Mengecek kembali obat yang sudah dikemas sesuai dengan resep atau
tidak.
8. bila sesuai dengan resep, apoteker memanggil pasien sesuai nomor urut
dan melakukan penyerahan obat kepada pasien bagaimana aturan pakai,
kegunaan obta, dan efek samping obat tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika pasien menderita penyakit Katarak, Pasien di berikan resep dari
Dokter berupa obat Floxa 5 ml eyedrops teteskan 6x sehari 1 tetes mata kanan,
Untuk mengobati infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif
bakteri , Polydex eyedrops teteskan 6x sehari 1 tetes mata kanan, Pengobatan
jangka pendek pada kondisi mata yang responsif terhadap steroid apabila
diperlukan juga antibiotik sebagai pencegahan, Cetirizine diminum 1x sehari 1
tablet sesudah makan, untuk meredakan gejala alergi seperti gatal-gatal, mata
berair, pilek, dan mata/hidung gatal. Obat ini bekerja dengan menghalangi zat
alami tertentu (histamin) yang diproduksi tubuh selama reaksi alergi
Banyak hal yang saya dapat selama saya melakukan PKL di Rumah Sakit
Hermina Ciputat, diantaranya :
1. Di Rumah Sakit Hermina Ciputat Saya dapat belajar dan menerapkan ilmu
teoritas dari sekolah secara langsung atau dunia kerja.
2. Saya dapat mengenal dan memahami secara langsung tugas dan fungsi
instalasi farmasi dan seluruh hal yang berperan di dalamnya.
3. Banyak ilmu pengetahuan diantaranya meracik, membungkus, menstok,
dan wawasan tentang kefarmasian di IFRS yang telah saya dapatkan.
4. Berbagai pengalaman yang telah saya dapatkan selama pkl yang berguna
unutk dunia kerja dimasa yang akan datang.
Sistem distribusi obat yang berada di instalasi farmasi Rumah Sakit
Hermina Ciputat menggunakan resep perseorangan yang mana alur distribusi
pasien atau keluarga pasien langsung menyerahkan resep ke instalasi farmasi.
B. Saran – Saran
1. Saran untuk pihak sekolah
a. Antara pembimbing sekolah dengan siswa diharapkan terjalin
kerjasama dan komunikasi yang lebih baik.
b. Pembelajaran dalam teori dan praktik dalam bidang farmasi lebih baik
ditingkatkan kembali, agar siswa paham mengenai pengelolaan apotek.
c. Hubungan pembimbing sekolah dengan pembimbing lapangan harus
lebih ditingkatkan siswa di dalam instalasi farmasi Rumah Sakit
Hermina Ciputat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN