Referat Peyriones Disease
Referat Peyriones Disease
PEYRONIE’S DISEASE
Disusun Oleh:
Natasya Saraswati
1820221102
Pembimbing:
dr. Tri Budi ,Sp.U
TUGAS REFERAT
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU BEDAH
PEYRONIE’S DISEASE
Disusun Oleh:
Natasya Saraswati
1820221102
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
nikmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas referat ini. Referat
yang berjudul “Ureterocutaneostomy” ini merupakan salah satu syarat ujian
kepanitraan klinik dokter muda SMF Ilmu Bedah RSUD. Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Tri Budi, Sp.U
sebagai pembimbing atas bimbingan, saran, dan kritik yang membangun dalam
penyusunan tugas referat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan referat ini masih belum
sempurna serta banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis tetap
mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembimbing serta seluruh pihak.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
penting. Tujuan dari referat ini adalah untuk memahami tentang etiologi,
diagnosis, dan manajemen PD.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Gambar 1. Penis dan bagian-bagianya
8
II.1.2 Fisiologis Penis
II.3 Ureterocutaneostomy
II.3.1 Definisi
Ureterocutaneostomy merupakan metode diversi urin yang dilakukan
dengan cara melekatkan ureter ke lubang kulit melalui dinding abdomen. Metode
diversi urin ini mengalirkan urin ke dinding abdomen dengan bentuk diversi kutan
yang paling sederhana. Secara teknis, salah satu ureter, yang satu lagi melekat
pada ujung ke ujung, terhubung ke kulit (transureteroureterokutaneostomi) atau
kedua ureter secara langsung teranastomosis pada kulit.
II.3.3 Prosedur
Staging lengkap untuk kanker kandung kemih harus digunakan untuk
mengevaluasi retroperitoneum dan pelvis, bersamaan dengan metastasis paling
umum termasuk paru-paru, hati, dan tulang. Rontgen dada, tes fungsi hati dan
serum basa uji fosfatase harus diperoleh secara rutin; pasien dengan serum tinggi
alkaline phosphatase atau dengan / tanpa keluhan nyeri tulang harus ada pemindai
tulang. CT Thorax digunakan saat memiliki riwayat metastasis paru, atau karena
X-Ray thorax yang tidak normal. CT abdomen dan panggul dipergunakan rutin
untuk mengevaluasi panggul dan retroperitoneum untuk limfadenopati atau
sebaran lokal yang berdekatan.
9
Radiografi ini juga harus digunakan pada pasien dengan diduga
metastasis, peningkatan tes fungsi hati, tumor kandung kemih yang terkait dengan
hidronefrosis, atau pada pasien dengan kandung kemih primer dengan tumor luas
yang tidak mobile atau tidak tetap, hasil yang dapat mungkin dapat
mempengaruhi keputusan untuk dilakukannya terapi neoajuvan. Namun, CT dari
kandung kemih primer juga tidak sensitif cukup spesifik untuk mengevaluasi
tingkat invasi tumor dinding kandung kemih, atau untuk secara akurat
menentukan keterlibatan kelenjar getah bening pelvis dengan tumor.
Persyaratan yang lain yaitu :
Hasil laboratorium dan kimia darah yang lengkap
Penandaan stoma diletakkan secara bilateral pada hari sebelum operasi
Persediaan antitrombotik yang tinggi
Profilaksis subkutan untuk deep vain trombosisi dimulai pada malam
sebelum operasi
Pembersihan osmotik usus
Pengobatan antibiotik yang dimulai pada saat hari operasi (cephalosporin)
Konseling pasien dan inform consent (bila suatu saat merubah keputusan
untuk mengubah tindakan menjadi ileal conduit jika ureter terlalu pendek,
risiko stenosis stoma, dll). Anestesi dengan menggunakan general dan
blok epidural untuk pengobatan nyeri.
Instrumen dan alat yang digunakan :
Ring retractor
Instrumen untuk sistektomi
Instrumen untuk microsurgery
Loop x2,5
Benang jahit 5-0 dan 6-0 glycocide
Bipolar coagulation
Setelah dilakukan sistektomi komplit, pasien diberikan landmarks yang diletakkan
pada xiphoid, rusuk 12, umbilicus, spina iliaka superior dan pubis. Stoma ditandai
antara umbilikus dan xiphoid, dan sebaiknya di pararectal kiri.
10
Gambar 4. Penandaan landmarks stoma pada pasien
11
Gambar 5. Pencitraan lateral bagian peritoneum ascenden dan descenden
12
Gambar 6. Insisi untuk membuat stoma
13
Gambar 7. A. Otot rektus yang dipisahkan, B. ‘Fish mouth’ stoma
14
Gambar 8. A. Ureter yang terbungkus omentum, B. ‘Fish mouth’ stoma
diberi kateter J
Setelah kantong stoma diletakkan, jika terdapat stenosis stoma pada scar
tissue yang mengelilingi orifisium ureter dapat dipotong dan diganti dengan graft
mukosa buccal yang diambil dari permukaan dalam bibir.
15
Gambar 9. Penjahitan kantong stoma
Sehari setelah operasi, untuk perawatan pasca operasi pasien dimobilisasi dan
diberikan nutrisi oral, selanjutnya :
Balance cairan dan kontrol kreatinin rutin perhari
Pengobatan antibiotik hingga pelepasan stent
Pada hari ke 6 pasien diajarkan untuk merawat kantung stoma
Pelepasan kateter J pada hari ke 21
Setelah pelepasan kateter J, dilakukan intravenous urogram untuk
mendokumentasikan keadaan traktus urinarius bagian atas
Monitor perminggu keadaan traktus urinarius bagian atas dengan USG
untuk 3 bulan
Pengecekan berkala kreatinin satu bulan sekali untuk 6 bulan pertama
II.3.4 Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien jika terdapat adanya demam
tinggi karena adanya dilatasi pada saluran bagian atas. Dilakukan nefrostomi
perkutan sebagai gantinya daripada manipulasi retrograde. Jika diperlukan revisi
16
stoma lokal, mukosa buccal mungkin berguna untuk mengganti formasi skin-scar
lokal. Jika terdapat obstruksi ureter, diubah menjadi colon conduit dari insisi yang
mengapit (supracostal XII).
Komplikasi yang lain dapat berupa stenosis atau kegagalan mekanisme
antirefluks ureter, kebocoran pouch, delayed rupture pouch, kesulitan dalam
kateterisasi dan stenosis stoma kutan.
II.3.5 Prognosis
Dalam tiga studi jangka panjang, dan satu studi kohort berbasis populasi,
mortalitas perioperatif dilaporkan sebagai 1.2-3.2% pada 30 hari dan 2.3-8.0%
pada 90 hari. Komplikasi awal (dalam tiga bulan operasi) terlihat pada 58%
pasien. Morbiditasnya juga terkait dengan jenis pengalihan urin. Dimana
ureterocutaneostomy merupakan jenis pembedahan dan jenis pengalihan urin yang
paling tidak memberatkan, terutama pada pasien yang hanya memiliki satu ginjal,
selain ileal orthotopic nobladders dan ileal conduit. Secara umum, morbiditas
yang lebih rendah dan mortalitas (perioperatif) telah diamati oleh ahli bedah dan
di rumah sakit dengan beban kasus yang lebih tinggi dan lebih banyak
pengalaman.
17
BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
Ureterocutaneostomy merupakan salah satu metode diversi urin ke
dinding abdomen dengan diversi kutan yang paling sederhana. Waktu operasi,
tingkat komplikasi, tinggal di tempat perawatan intensif dan lama tinggal di
rumah sakit lebih rendah pada pasien yang didiversi dengan ureterocutaneostomy
dibandingkan dengan ileal konduit. Oleh karena itu, pada pasien yang lebih tua
atau yang compromised, pasien yang membutuhkan diversi supravesika, prosedur
ureterokutaneostomi merupakan prosedur yang yang diminati.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton, A.C., Hall, J.E. 2014 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 12. EGC:
Jakarta.
2. J.A. Witjes (Chair), E. Compérat NCC, G. Gakis, V. Hernández, T. Lebret
AL, A.G. van der Heijden MJR. EAU Guidelines on Muscle-invasive and
Metastatic Bladder Cancer. In: European Association of Urology Guidelines.
2017th ed. The Netherlands: EAU; 2017. p. 25–7.
3. Clark PE. Urinary Diversion After Radical Cystectomy. Curr Treat Options
Oncol. 2002;389–402.
4. Purnomo, Basuki B. 2014. Dasar-dasar Urologi, edisi 3, Jakarta: Sagung
Seto.
5. Tanagho, E.A, Lue, T.F. 2013. Smith & Tanagho General Urology, 18th ed.
McGraw-Hill, USA.
6. Winter CC. Cutaneous omento-ureterostomy. J urol 1967; 98: 342
7. Roth A. Transabdominal transperitoneal bilateral omento-uretostomy.
Exhibit and motion picture. Annual meeting of North Central Section, AUA,
Cleveland Ohio September 27-30, 1967
8. Lukas L, Michelle Lodde, Armin P. Surgery illustrated cutaneous
ureterostomy. Departement of Urology, General Hospital, Balzano, Italy 2005
9. Zafer K. Ureterocutanoestomy : for whom and when?. Clinic of Urology
Izmir Boyzaka Training and Research Hospital, Turkey, 2012
10. Saika T, Arata R, Tsushima T, et al; Okayama Urological Research Group.
Health-related quality of like after radical cystectomy for bladder cancer in
elderly patients with an ileal conduit, ureterocutaneostomy, or orthopic
urinary reservoir: a comparative quiestionnaire survey. Acta Med Okayama
2007 Aug 61(4): 1999-2003
19