Anda di halaman 1dari 40

PRESENTASI KASUS:

Tonsilitis Kronik
Disusun oleh: dr. Natasya Saraswati
Pembimbing: dr. Wa Ode Diah Erwati
DPJP: DPJP : dr. Tenty Sp. THT-KL
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
▪ Nama : Tn. MF
▪ Usia : 25 tahun
▪ Alamat : Cisarua
▪ Jenis Kelamin : Laki-laki
▪ Status : Kawin
▪ Agama : Islam
▪ Pendidikan Terakhir: SMA
▪ Tgl Masuk : 28 September 2022
▪ Tgl Keluar : 30 September 2022
Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri tenggorokan dan nyeri saat menelan
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang Ke poli THT RSUD CIAWI dengan keluhan nyeri tenggorokan dan nyeri
menelan terasa seperti ada yang menganjal di tenggorokan sejak >5 tahun, pasien
merasakan bahwa keluhanya semakin sering muncul dan semakin memburuk. Keluhan
tersebut sering pasien alami 2 kali dalam satu bulan dalam 6 bulan terakhir ini. keuhan
tersebut akan muncul saat pasien mengkonsumsi terlalu banyak mie instan, minuman kaleng.
Saat keluhan muncul pasien merasakan demam yang sering di ikuti juga dengan batuk dan
pilek.
Sejak 6 bulan SMRS pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut semakin memberat
pasien mengalami nyeri menelan dan menjadi kesulitan dalam Selain keluhan nyari menelan,
baik makanan biasa ataupun makanan lunak.
Tenggorokan terasa berlendir (+), terasa kering (-), sulit membuka mulut (-). Demam (+).
Demam hilang timbul tanpa disertai menggigil, Pasien juga mengatakan bahwa nafasnya
menjadi bau dan mengalami gangguan saat tidur yaitu tersedak dan sering mengorok saaat
tidur.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Riw. keluhan serupa sering dialami pasien sejak > 5 tahun

Riwayat Penyakit Keluarga


Disangkal.
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
pasien sering berobat ke dokter klinikdan puskesmas dan didiagnosa
mengalami tonsilitis. pasien diberikan obat minum dan dokter tersebut
menyarankan untuk operasi jika keluhan berulang. Setelah berobat
keluhan tersebut membaik dan akan berulang kembali.

Kebiasaan Hidup yang Berkaitan dengan Kesehatan:


Pasien mengatakan merokok sehari 1 bungkus. Pasien
suka mengkonsumsi mie instan, Minumam-minuman botol
yang dingin isteri pasien sehari-hari memasak masakan
menggunakan penyedap rasa. Ketika tidur, pasien menjadi
mengorok sejak 6 bulan terakhir.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
KU/Kes : TSS/CM Kepala
Mata: CA -/-, SI -/-
Skala Nyeri : 6 Mulut:
Tanda Vital Selaput lendir mulut Hiperemis (-), Edema (-), ulkus (-), massa (-)Bibir
▪ TD : 110/70 mmHg Stomatitis (-), Lembab, hiperemis (-), krusta
▪ HR : 86x/min (-), ulkus (-)Lidah Hiperemis (-), Edema (-), atropi (-), ulkus (-)
Faring:
▪ RR : 20x/min Hiperemis (-)Tonsil Ukuran : T3 – T3 ,Hiperemis (-/-), kripta melebar
▪ Suhu : 36,7 C (+/+), detritus (+/+)
▪ SpO2 : 99% Leher
BB : 80 kg KGB tak membesar
Thorax
TB : 170 cm Bentuk dan gerak simetris
Paru: ves ka=ki, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Datarr, Supel Bu (+) Timpani seluruh lapang abdomen, Nyeri tekanan
(-)
Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2”, edema -/-
Diagnosis Klinis
Tonsilitis Kronik

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Pemeriksaan Penunjang (28/09/22)
NILAI
PARAMETER HASIL SATUAN
RUJUKAN
Hemoglobin 14,3 13,2-17,3 g/dL
Hematokrit 42,8 45-52 %
Eritrosit 4,7 4,5-6,5 x 106/µL
Leukosit 9.000 4.000-11.000 /µL
Trombosit 226.000 150-440 x 103/µL Bleeding Time 2’00’’ 1-6 menit
Clotting Time 10’00’’ 8-18 menit
GDS 105 80-120 mg/dL
Ureum 18,8 10-50 mg/dL
Kreatinin 1,08 0,6-1,3 mg/dL
SGOT 18 0-50 U/L
SGPT 19 0-50 U/L
Natrium 139 135-145 mEq/L
Kalium 3,8 3,5-5,3 mEq/L
Clorida 106 95-106 mEq/L
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thorax PA (15/09/22)

Cor: Ukuran dan bentuk dalam batas normal


Pulmo: Tak tampak infiltrat, bronchovaskular
pattern baik
Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
Diafragma baik

Kesan: Cor dan pulmo tak tampak


kelainan
TATALAKSANA
Konsul dr. Tenty Sp.THT-KL
 Rencana Operasi pukul 08.00 ▪ Konsul dr.Rudi Sp.An
 Cefotaxime 2x1 Iv ✔ Acc operasi
 Asam traneksamat 3x500 mg iv
berikan malam ini dan besok pagi
▪ Non Farmakologi
✔ Pro Tonsilektomi
Diagnosis Kerja
Tonsilitis kronik Pro Tonsilektomi

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
RIWAYAT PERAWATAN
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
29/09/2022 LAPORAN OPERASI Post op:
Ahli bedah: dr. Tenty Sp.THT-KL - Pasien Tidur miring, Kompres dingin pada
Dokter Anestesi: dr. Rudi, Sp.An leher
- Diet Cair 4x250 cc TKTP
Diagnosis Pra Operasi: Tonsilitis Kronik - Cefotaxime 2x1 gram IV
- Paracetamol 2x1 gram Drip
Nama Operasi: Tonsilektomi - Methylprednisolone 2x125 mg IV
Jenis Anestesi: Umum - Asam Traneksamat 3x500 mg IV
Operasi Mulai: 08.00
Operasi Selesai: 09.00

Tensi : stabil
Nadi : stabil
Tingkat Pernafasan : stabil

Diagnosis Post Operasi: Post Tonsilektomi


RIWAYAT PERAWATAN
TANGGAL CATATAN INSTRUKSI
30/04/2022 S/ Nyeri luka operasi (+), perdarahan (-) -BLPL
O/ Terapi Pulang:
KU/Kes: TSS/CM - Ciprofloxacin 2x500 mg Po
TD: 120/80 mmHg - Methylprednisolone 2x4 mg Po
N: 80x/menit - Asam Traneksmat 3x500 mg Po
RR: 20x/menit - Ibuprofen 3x200 mg po
S: 36,7C -Betadine gargel 3x1 kumur

Tonsil:
T0-To luka berdarah (-)
A/ Post Tonsilektomi POD 1
Diagnosis Akhir
Tonsilitis Kronik Post Tonsilektomi

Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Ad bonam
Quo ad sanationam : Ad bonam
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI CINCIN WELDEYER
● Cincin waldeyer merupakan jaringan
limfoid yang mengelilingi faring. Bagian
terpentingnya adalah tonsil palatina dan
tonsil faringeal (adenoid)
● Tonsil adalah massa yang terdiri dari
jaringan limfoid yang terdapat di
● dalam faring, diliputi epitel skuamosa dan
ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus
didalamnya
● Pada orofaring yang disebut juga
mesofaring, terdapat cincin jaringan
● limfoid yang melingkar dikenal dengan
Cincin Waldeyer, terdiri dari Tonsila
● pharingeal (adenoid), Tonsila palatina, dan
Tonsila lingualis.
Anatomi
● Tonsila Faringeal (adenoid)
Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan ● Tonsila Lingualis
terdiri dari jaringan limfoid yang sama dengan yang
terdapat pada tonsil, Adenoid terletak pada nasofaring
yaitu pada dinding atas nasofaring kumpulan jaringan limfoid yang tidak
bagian belakang. berkapsul dan terdapat
Pada masa pubertas adenoid ini akan menghilang atau pada basis lidah diantara kedua tonsil
mengecil palatina dan meluas ke arah
sehingga jarang sekali dijumpai pada orang dewasa. anteroposterior dari papilla sirkumvalata
ada umumnya adenoid akan mencapai ukuran ke epiglottis. menyebar ke arah lateral
maksimal antara usia 3-7 tahun kemudian akan
dan ukurannya mengecil.
mengalami regresi.
Vaskularisasi dan persarafan Vaskularisasi dan persarafan A. Lingualis
A. Karotis interna dan sebagian yang merupakan
kecil dari cabang-cabang palatina A. Maksilaris. Darah cabang dari A. Karotis eksterna. Darah vena
vena dialirkan sepanjang dialirkan sepanjang V. Lingualis ke
pleksus faringeus ke dalam V. Jugularis interna. V. Jugularis interna. Aliran limfe menuju ke
Sedangkan persarafan sensoris kelenjar servikalis profunda.
melelui N. Nasofaringeal yaitu cabang dari saraf otak Persarafannya melalui cabang lingual N. IX
ke IX dan juga melalui N.
● Tonsil merupakan jaringan limfoid yang
mengandung sel limfosit. Limfosit B membentuk
anatomi kira-kira 50-60% dari limfosit tonsilar. Sedangkan
limfosit T pada tonsil adalah 40% dan 3% lagi
adalah sel plasma yang matang. Limfosit B
berproliferasi di pusat germinal. Immunoglobulin
● Tonsila Palatina (IgG, IgA, IgM, IgD), komponen komplemen,
suatu massa jaringan limfoid yang terletak interferon, lisozim dan sitokin berakumulasi di
di dalamfosa tonsil pada kedua sudut jaringan tonsilar. Sel limfoid yang immunoreaktif
orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior pada tonsil dijumpai pada 4 area yaitu epitel sel
(ototpalatoglosus) dan pilar posterior retikular, area ekstrafolikular, mantle zone pada
(ototpalatofaringeus) folikel limfoid dan pusat germinal pada folikel
Tonsil berbentuk oval dengan panjang 2-5 ilmfoid.Tonsil merupakan organ limfatik sekunder
cmPermukaan lateral tonsil ditutupi oleh yang diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi
kapsula fibrosa yang kuat dan limfosit yang sudah disensitisasi.
berhubungan dengan fascia faringobasilaris ● Tonsil mempunyai 2 fungsi utama yaitu:
yang melapisi M. konstriktor 1. menangkap dan mengumpulkan bahan asing dengan
faringeus. Kapsul tonsil tersebut masuk ke efektif
dalam jaringan tonsil, membentuk 2. sebagai organ utama produksi antibodi dan sensitisasi
septa yang mengandung pembuluh darah sel limfosit T dengan
dan saraf tonsil antigen spesifik.
TONSILITIS
Definisi: Peradangan tonsil palatina yang
merupakan bagian daricincin Waldeyer

Tonsilitis Kronik: peradangan kronis tonsila EPIDEMIOLOGI:


palatina lebih dari 3 bulan, setelah serangan akut sering terjadi pada usia 5-10 tahun dan dewasa
yang terjadi berulang-ulang. muda usia 15-25 tahun. Dalam suatu penelitian
prevalensi karier Group A Streptokokus yang
asimptomatis yaitu: 10,9% pada usia kurang dari
14 tahun, 2,3% usia 15-44 tahun, dan 0,6 % usia
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and 45 tahun keatas.
infographics & images by Freepik.
ETIOLOGI dan Faktor Predisposisi

EtiologI: ● Faktor Predisposisi


Streptokokus beta hemolitikus grup Rangsangan menahun dari
A (SBHGA). Selain itu terdapat rokok,beberapa jenis makanan,
Streptokokus pyogenes,
hygine mulut yang buruk,
Streptokokus grup B, C,
Adenovirus, Epstein Barr, bahkan pengaruh cuaca, kelelahan fisik
virus Herpes. kuman patogen dan pengobatan tonsillitis akut
terbanyak di tonsil adalah yang tidak adekuat
Staphilokokus aureus, Streptokokus
beta hemolitikus grup A, E.coli dan
Klebsiela.
PATOGENESIS
Manifestasi Klinis dan klasifikasi

- adanya rasa sakit (nyeri) yang terus-


menerus pada tenggorokan (odinofagi)
- nyeri waktu menelan atau ada sesuatu
yang mengganjal di kerongkongan bila
menelan
-terasa kering
-pernafasan berbau.
- Demam
- Mual muntah
klasifikasi

Tonsillitis akut
a. Tonsilitis viral
Ini lebih menyerupai common cold yang
disertai rasa nyeri tenggorok.Penyebab
paling tersering adalah virus Epstein Barr.
b. Tonsilitis Bakterial
Radang akut tonsil dapat disebabkan kuman
grup A stereptococcus beta hemoliticus
yang dikenal sebagai strept throat,
pneumococcus,streptococcus viridian dan
streptococcus piogenes. Infiltrasi bakteri
pada lapisan epitel jaringan tonsil akan
menimbulkan reaksi radang berupa
keluarnya leukosit polimorfonuklear
sehingga terbentuk detritus .Detritus
merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang
mulai mati.
Tonsilitis membranosa
klasifikasi a. Tonsilitis Difteri
kuman Coryne bacterium diphteriae,
kuman yang termasuk Gram positif dan
hidung di saluran napas bagian atas
Tonsilitis Folikularis : tonsillitis akut yaitu hidung, faring dan laring.Sering
dengan detritus yang Jelas dituemukan pada anak berusia< 10
tahun dan frekuensi tertinggi pada usia 2
Tonsilitis Lakunaris :Bila bercak detritus ini – 5 tahun walaupun pada orang dewasa
memjadi satu masih mungkin menderita penyakit in

tonsilitis lakunaris tonsilitis Folikularis


● Tonsilitis Septik ● Tonsilitis Kronik
Penyebab streptococcus Faktor predisposisi timbulnya tonsilitis
hemoliticus yang terdapat dalam kronis ialah rangsangan yang menahun
susu sapi dari rokok, beberapa jenis makanan,
higiene mulut yang buruk,pengaruh
sehingga menimbulkan epidemi. cuaca kelemahan fisik dan pengobatan
Oleh karena di Indonesia susu sapi tonsilitis yang tidak adekuat kuman
dimasak dulu dengan cara penyebabnya sama dengan tonsilitis
pasteurisasi sebelum diminum akut tetapi kadang-kadang kuman
maka penyakit ini jarang ditemukan. berubah menjadi kuman golongan gram
negatif.
Tonsilitis Kronik

● Pada pemeriksaan, terdapat dua


macam gambaran tonsil yang
mungkin tampak :
1 Tampak pembesaran tonsil oleh
karena hipertrofi dan perlengketan ke
jaringan sekitar, kripte yang melebar,
tonsil ditutupi oleh eksudat yang
purulen atau seperti keju.
2 Mungkin juga dijumpai tonsil tetap
kecil, mengeriput, kadang-kadang
seperti terpendam di dalam tonsillar
bed dengan tepi yang hiperemis, kripte
yang melebar dan ditutupi eksudat yang
purulen
● erdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan
orofaring, dengan mengukur jarak antara kedua
pilar anterior dibandingkan dengan jarak
permukaan medial kedua tonsil, maka gradasi
pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi :
● T0 : Tonsil masuk di dalam fossa
● T1 :<25% volume tonsil dibandingkan dengan
volume orofaring
● T2: 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan
volume orofaring
● T3 : 50-75% volume tonsil dibandingkan dengan
volume orofaring
● T4 :>75% volume tonsil dibandingkan dengan
volume orofaring
Diagnosis

● Anamnesis ● Pemeriksaan Fisik


- keluhan tonsillitis berulang berupa tonsil membesar dengan adanya
nyeri tenggorokan berulang atau hipertrofi dan jaringan parut. Sebagian
menetap, rasa ada yang mengganjal kripta
ditenggorok, ada rasa mengalami stenosis, tapi eksudat
kering di tenggorok, napas berbau, (purulen) dapat diperlihatkan dari
iritasi pada tenggorokan, dan obstruksi kripta-kripta tersebut. Pada
pada saluran cerna beberapa kasus, kripta membesar, dan
dan saluran napas suatu bahan seperti keju/dempul amat
banyak terlihat pada
kripta.
Diagnosa Banding

1. Tonsilitis difteri--> pseudomembran 3. Faringitis-->


yang melekat erat pada dasarnya Gejala klinis secara umum pada
sehingga bila diangkat akan mudah faringitis berupa demam, nyeri
berdarah. tenggorok, sulit menelan, dan nyeri
2. Angina Plaut Vincent (stomatitis kepala. Pada pemeriksaan tampak tonsil
ulseromembranosa)--> Penyebab membesar, faring
penyakit ini adalah bakteri spirochaeta dan tonsil hiperemis dan terdapat
atau triponema, rasa nyeri dimulut, eksudat di permukaannya. Beberapa
hipersalivasi, gigi hari kemudian timbul
dan gusi mudah berdarah.kelenjar bercak petechiae pada palatum dan
submandibular membesar, mukosa dan faring. Kelenjar limfa anterior
faring hiperemis, membran membesar, kenyal, dan nyeri
putih keabuan diatas tonsil, pada penekanan
Komplikasi
3. Abses Parafaringeal. Infeksi dalam
ruang parafaring dapat terjadi melalui
aliran getah
● Komplikasi sekitar tonsila bening atau pembuluh darah. Infeksi
1. Peritonsilitis. Peradangan tonsil dan berasal dari daerah tonsil, faring, sinus
daerah sekitarnya yang berat tanpa paranasal,
adanya trismus adenoid, kelenjar limfe faringeal, os
dan abses. mastoid dan os petrosus
2. Abses Peritonsilar (Quinsy). 4. Kista Tonsil. Sisa makanan terkumpul
Kumpulan nanah yang terbentuk di dalam kripta mungkin tertutup oleh
dalam ruang peritonsil. jaringan
Sumber infeksi berasal dari penjalaran fibrosa dan ini menimbulkan kista berupa
tonsilitis akut yang mengalami tonjolan pada tonsil berwarna putih dan
supurasi, berupa
menembus kapsul tonsil dan penjalaran cekungan, biasanya kecil dan multipel.
dari infeksi gigi
● Komplikasi Organ jauh
a. Demam rematik dan penyakit jantung rematik
b. Glomerulonefritis
c. Episkleritis, konjungtivitis berulang dan koroiditis
d. Psoriasiseritema multiforme, kronik urtikaria dan
purpura
e. Artritis dan fibrositis.
Penatalaksanaan
● Medikametosa
Terapi ini ditujukan pada hygiene mulut ● Operatif
dengan cara berkumur atau obat isap, Tonsilektomi didefinisikan sebagai
pemberian operasi pengangkatan seluruh tonsil
antibiotik, pembersihan kripta tonsil palatina.
dengan alat irigasi gigi atau oral.1
Pemberian antibiotika
pada penderita Tonsilitis Kronis
eksaserbasi akut Cephaleksin ditambah
metronidazole,
klindamisin (terutama jika disebabkan
mononukleosis atau abses), amoksisilin
dengan asam
klavulanat (jika bukan disebabkan
mononukleosis).
Indikasi Tonsilektomi
● Indikasi Relatif
a. Jika mengalami tonsilitis 3 kali atau lebih
dalam satu tahun dan tidak menunjukkan
● Indikasi Absolut respon sesuai harapan dengan pengobatan
a Pembengkakan tonsil yang medikamentosa
menyebabkan obstruksi saluran napas, yang memadai.
disfagia berat, B. Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang
gangguan tidur dan komplikasi menetap pada tonsillitis kronisyang tidak
kardiopulmoner menunjukkan perbaikan dengan pengobatan
C. tonsillitis kronis atau tonsilitis berulang yang
b Abses peritonsil yang tidak membaik
diduga sebagai carrier kuman Streptokokus
dengan pengobatan medis dan drainase yang tidak menunjukkan repon positif terhadap
c Tonsilitis yang menimbulkan kejang pengobatan dengan antibiotika.
demam D. Pembesaran tonsil di salah satu sisi
d Tonsilitis yang membutuhkan biopsi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan
untuk menentukan patologi anatomi keganasan (neoplastik)
KONTRAINDIKASI

● Kontraindikasi relatif Kontraindikasi Absolut


a. Anemia (Hb<10 gr% atau HCT a. Penyakitdarah: leukemia, anemia
<30%) aplastik, hemofiliadanpurpura
b. Infeksiakutsalurannafasatau tonsil b. Penyakitsistemik yang
(tidaktermasukabsesperitonsiler)c. tidakterkontrol: diabetes melitus,
Poliomielitisepidemik penyakitjantungdansebagainya.
d. Usia di bawah 3 tahun
(sebaiknyaditunggusampai 5 tahun)i.
PEMBAHASAN
GAMBARAN KLINIS
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang Ke poli THT RSUD CIAWI dengan keluhan nyeri


-adanya rasa sakit (nyeri) yang terus-
tenggorokan dan nyeri menelan terasa seperti ada yang menerus pada tenggorokan (odinofagi)
menganjal di tenggorokan sejak >5 tahun, pasien merasakan - nyeri waktu menelan atau ada sesuatu
bahwa keluhanya semakin sering muncul dan semakin yang mengganjal di kerongkongan bila
memburuk. Keluhan tersebut sering pasien alami 2 kali dalam menelan
satu bulan dalam 6 bulan terakhir ini. keuhan tersebut akan -terasa kering
muncul saat pasien mengkonsumsi terlalu banyak mie instan, -pernafasan berbau.
minuman kaleng. Saat keluhan muncul pasien merasakan
demam yang sering di ikuti juga dengan batuk dan pilek.
- Demam
Sejak 6 bulan SMRS pasien mengatakan bahwa keluhan - Merokok menjadi salah satu faktor
tersebut semakin memberat pasien mengalami nyeri menelan predisposisi
dan menjadi kesulitan dalam Selain keluhan nyari menelan,
baik makanan biasa ataupun makanan lunak.
Tenggorokan terasa berlendir (+), terasa kering (-), sulit
membuka mulut (-). Demam (+). Demam hilang timbul tanpa
disertai menggigil, Pasien juga mengatakan bahwa nafasnya
menjadi bau dan mengalami gangguan saat tidur yaitu tersedak
dan sering mengorok saaat tidur.
GAMBARAN KLINIS

● Tampak pembesaran tonsil oleh


karena hipertrofi dan perlengketan
ke jaringan sekitar, kripte yang
Faring: melebar, tonsil ditutupi oleh
Hiperemis (-)Tonsil Ukuran : T3 – eksudat yang purulen atau seperti
T3 ,Hiperemis (-/-), kripta melebar
keju
(+/+), detritus (+/+)
Leher
KGB tak membesar
TATALAKSANA
● Indikasi Tonsilektomi
- Obstruksi saluran nafas dan gangguan
tidur
- Mengalami tonsilitias lebih dari 3kali
dalam setahun
- Bau mulut atau bau nafas tak sedap
 Cefotaxime 2x1 Iv yang menetap
 Asam traneksamat 3x500 mg iv - tonsillitis kronis atau tonsilitis berulang
berikan malam ini dan besok pagi yang diduga sebagai carrier kuman
▪ Non Farmakologi Streptokokus yang tidak menunjukkan
✔ Pro Tonsilektomi
repon positif terhadap pengobatan
dengan antibiotika.
THANK YOU ☺

Anda mungkin juga menyukai