Anda di halaman 1dari 36

Departemen Ilmu Bedah

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

CARCINOMA MAMMAE
DEXTRA

Eden Palinggi C014191016


Waode Siti Hasrini Putri C014191027
Rifqa Rati inggit C014181079
Aliah Ulfah Mustabsyrah C11111373J

SPV Pembimbing :
dr. John S. Leids Alfawin Pieter, Sp.B(K)ONK
ANAMNESIS

Nama : Ny Asma
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 58 tahun (12-12-1963)
No. RM : 946667
Alamat : Pangkep
Tgl masuk : 21 februari 2022
Rumah Sakit : RS Wahidin Sudirohusodo
ANAMNESIS
Keluhan utama :Nyeri pada payudara kanan

Pasien datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan yang dirasakan sejak
6 bulan yang lalu dan memberat dalam 3 hari terakhir, awalnya benjolan dirasakan
muncul pada payudara kanan sebesar kelereng namun semakin lama benjolan
semakin membesar seperti bola pimpong. Nyeri pada payudara dirasakan sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri hanya diraskan pada payudara sebelah
kanan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada tulang-tulang ekstremitas, pasien juga
merasakan lemas sejak 4 hari terakhir, demam tidak ada, mual ada muntah tidak ada,
sesak tidak ada, batuk tidak ada, sesak nafas tidak ada. Penurunan berat badan
tidak ada, nafsu makan baik. Buang air besar kesan normal, buang air kecil dalam
batas normal.
RIWAYAT

• Riwayat menarche sejak usia 13 tahun


• Riwayat menikah usia 37 tahun
• Riwayat melahirkan tidak ada
• Riwayat penggunaan kontrasepsi tidak ada
• Riwayat keluarga menderita keluhan yang sama tidak ada
• Riwayat hipertensi tidak ada
• Riwayat diabetes mellitus tidak ada
• Riwayat minum OAT tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS

Keadaan umum : Lemah, sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis GCS15 (E4M6V5)

TTV
• TD : 110/60 mmHg
• Nadi : 50x/menit
• Pernapasan : 18x/menit
• Suhu : 36.6 C
• SpO2 : 99% tanpa modalitas
PEMERIKSAAN FISIS

Kepala Telinga
Bentuk : Normosefal Pendengaran : Dalam batas normal
Muka : Simetris kiri dan kanan Pendarahan : (-) Otore : (-)
Deformitas : Tidak ada
Rambut : Sukar dicabut Hidung
Perdarahan : (-) Sekret : (-)
Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-) Mulut
Gerakan : Dalam batas normal Bibir : Pucat (-), Kering (-), Sianosis (-)
Kelopak : Edema palpebra (-) Gigi : Caries dentis (-)
Konjungtiva : Tidak pucat Gusi : Perdarahan gusi (-)
Sklera : Ikterik tidak ada Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Kornea : Jernih Faring : Hiperemis (-)
Pupil : Isokor Φ2,5 mm/2,5 mm Lidah : Kotor (-), Tremor (-), Hiperemis (-)
PEMERIKSAAN FISIS

Dada (Thoraks)
• Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis
• Palpasi : Vocal fremitus normal pada kedua hemithorax
• Perkusi : Sonor pada hemithorax dextra
• Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi dan wheezing tidak ada

Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
• Perkusi : Batas jantung kanan atas sulit dievaluasi
Batas jantung kiri ICS 2 midclavicula sinistra
Batas jantung kanan bawah sulit dievaluasi
Batas jantung kiri bawah ICS V midclavicularis dextra
• Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIS

Perut (Abdomen)
• Inspeksi : Datar, simetris, tidak terlihat massa
• Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran
• Perkusi : Timpani (+)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
• Superior dekstra/sinistra: Edema (-)/(-), deformitas (-)/(-), motorik (5)/(5)
• Inferior dekstra/sinistra: Edema (-)/(-), deformitas (-)/(-), motorik (5)/(5)
PEMERIKSAAN FISIS
Status Lokalis
Mammae Dextra

Inspeksi :
Tampak secret jelly. Benjolan pada payudara
sebelah kanan dengan ukuran 8x6cmTampak
ulkus berbonjol-benjol dengan lesi merah
kehitaman disekitar, tidak ada perdarahan aktif,
ada pus

Palpasi :
Teraba massa berbenjol-benjol, padat keras, tepi
irregular, terfiksir pada kulit, nyeri tekan (+), serta
massa teraba hangat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN
Darah Rutin (22-2-2022) WBC 8,58(103/uL) 4.11–11.30(103/uL)
RBC 4,28 (103/uL) 4.10–5.10 (103/uL)
HGB 13,1 (g/dL) 12.3-15.3 (g/dL)
HCT 39,0 % 35.9–44.6 %
MCV 91,1 fL 80.0-96.1 fL
MCH 30,6pg 27.5–33.2 pg
MCHC 33,6 g/dL 33.4–35.5 g/dL
PLT 285 (103/uL) 172 – 450 (103/uL)
Neut 5,94 (103/uL) 1,80-7,70(103/uL)
Lymph 2,00 (103/uL) 1,00-4,80 (103/uL)
Mono 0,56. (103/uL) 0,00-0,80(103/uL)
Eo 0.03% (103/uL) 0.00-0,60(103/uL)
Baso 0.05 (103/uL) 0.00-0,20(103/uL)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium 22-12-2021 Nilai Rujukan

GDS 66 140

Natrium 130 136-145 mmol

Kalium 3,6 3,5-5,1 mmol

Klorida 98 97-111m

KIMIA DARAH 22/12/2021


Pemeriksaan Penunjang
USG Mammae (16-09- 2022)
Mammae Dextra
• Tampak massa hipoechoid dengan permukaan ireguler, disertai mikrokalsifikasi, dan posterior shadowing
berukuran melebihi area scan pada kuadran upper outer-inner (arah jam 9-1) +/- 3 cm dari nipple, dengan
colordopler tampak minimal vaskularisasi intralesi.
• Tampak multiple nodul hipoechoid berbatas tegas, permukaan irregular, non kalsifikasi dengan posterior
shadowing pada kuadran upper inner arah jam 1-3 dengan ukuran terbesar +/- 0,96x0,68x0,92cm dengan
color doppler tidak tampak vaskularisasi intralesi.
• Duktus lactiferus tidak tampak dilatasi
• Echo retropapiler dalam batas normal.
• Tampak multiple lesi hipoechoid berbatas tegas, permukaan irregular, berukuran terbesar +/-
3,2x2,97x3,08cm pada regio aksilla dextra dengan color doppler tampak vaskularisasi intralesi
Mammae sinistra
• Kutis dan subkutis dalam batas normal
• Ductus laktiferus tidak tampak dilatasi
• Echo retropapiler dalam batas normal
• Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening axilla.
Kesan
• Massa mammae dextra disertai multiple nodul mammae dextra (BI-RADS 5)
• Lymphadenopathy regio axilla dextra
Diagnosis
- Carcinoma mammae dextra cT3cN1M1

Tatalaksana
Infus Nacl 0,9% 28 tpm
Ranitidine 50mg/12jam/IV
Ketorolac 30mg/8jam/IV
Maxiliv tab/8jam/oral
PEMBAHASAN
Anatomi Payudara

- Terdiri atas 12 – 20 lobules kelenjar yang


memounyai saluran ke papilla mammae,
yang disebut ductus lactiferus
- Diantara lobules terdapat jaringan ikat yang
disebut ligamentum cooper yang memberi
rangka untuk payudara
Anatomi Payudara

Innervasi:
- Tepi medial: a. mammaria interna
- Lateral: a. thoracalis lateralis (mammaria
eksterna)
- Bagian dalam: a. thoraco-akromialis
- M. latissimus dorsi & m. serratus magnus: a.
thoraco-dorsalis
Anatomi Payudara

Aliran limfe:
- Dari kulit payudara mengalir ke
supraclavicular, mammaria interna, dan
pectoralis
- Dari papilla & areola mengalir ke plexus
subareola
- Dari jaringan payudara yang mengalir ke
plexus pectoralis
Fisiologi Payudara

- Pubertas: Ductus lactiferous berkembang


- Siklus Menstruasi: payudara menjadi lebih besar saat haid, dan
beberapa hari menjelang haid, payudara tegang dan nyeri
- Hamil & menyusui: payudara menjadi lebih besar karena epitel ductus
lobus dan ductus alveolus berproliferasi. Sekresi hormone prolactin
dari hipfisisanterior memicu proses laktasi, air susu diproduksi oleh sel
alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan melalui
ductus ke papilla mammae
Epidemiologi
- Eropa Utara, Amerika Utara merupakan area insiden tinggi
- Eropa Selatan, Amerika Selatan merupakan area insiden sedang
- Asia dan Afrika merupakan area insiden rendah
Epidemiologi

- Di Indonesia, Ca mammae menempati urutan kedua setelah kanker mulut


Rahim
- Rata-rata 10 dari 100.0000 wanita di Indonesia menderita kanker
payudara
- Ca mammae jarang sebelum usia 25 tahun dan tidak biasa sebelum usia
30 tahun, tetapi insidensinya meningkat dengan cepat setelah umur 30
tahun dengan rata-rata pada usia 60 tahun
Ukuran Tumor Interpretasi
T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor
Lobular carsinomain situ (LCIS), ductus carcinoma in situ (DCIS), atau Paget’s
Tis
disease
T1 Diameter tumor ≤ 2 cm
T1a Tidak ada perlekatan ke fascia atau otot pectoralis
T1b Dengan perlekatan ke fascia atau otot pectoralis
T2 Diameter tumor 2-5 cm

Staging T2a Tidak ada perlekatan ke fascia atau otot pectoralis


T2b Dengan perlekatan ke fascia atau otot pectoralis
Tumor T3 Diameter tumor >5 cm
T3a Tidak ada perlekatan ke fascia atau otot pectoralis
T3b Dengan perlekatan ke fascia atau otot pectoralis
Berapa pun diameternya, tumor telah melekat pada dinding dada dan mengenai
T4
pectoral lymph node
T4a Dengan fiksasi ke dinding thoraks
T4b Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit
Palpable Lymph
Interpretasi
Node (N)
N0 Kanker belum menyebar ke lymph node
T1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan dapat digerakkan
Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral dan melekat antara
T2
satu sama lain (konglumerasi) atau melekat pada struktur lengan
Kanker telah menyebar ke mammary lymph node atau supraclavicular lymph
T3
Staging node ipsilateral

Tumor

Metastase (M) Interpretasi


M0 Tidak ada metastase ke organ yang jauh
M1 Metastase ke organ jauh
Ukuran Palpable
Stadium Metastase
Tumor Lymph Node

0 Tis N0 M0

I T1 N0 M0

Stadium IIA
T1
T2
N1
N0
M0
M0
Tumor
T2 N1 M0
IIB
T3 N0 M0

T1, T2 N2 M0
IIIA
T3 N1 M0

IIIB T4 N3 M0
IV T N M1
Manifestasi Klinis
- Benjolan keras di payudara
- Putting berubah (retraksi, nyeri, keluar cairan/darah)
- Perubahan pada kulit payudara (berkerut, peau d’ orange)
- Benjolan-benjolan kecil
- Luka di payudara yang sulit sembuh
- Payudara terasa panas, merah & bengkak
- Gatal di daerah sekitar putting
- Benjolan keras terfiksasi
- Bila benjolan adalah kanker, awalnya biasanya pada 1
payudara
Pemeriksaan Fisis

- Inspeksi
Pasien duduk tegak, tangan diangkat lurus ke atas, nilai bentuk payudara,
warna kulit, dimpling, retraksi papil, kulit jeruk
- Palpasi
- Posisi baring dengan bantal tipis di punggung: palpasi benjolan (jumlah,
ukuran, bentuk, batas, mobile/tidak, nyeri/tidak), apakah ada cairan
keluar dari papilla mammae
- Posisi duduk: perabaan KGB axilla, supraclavicula
Pemeriksaan Sadari
Pemeriksaan Penunjang

- Mammografi
Massa padat dengan atau tanpa
gambaran seperti bintang (stellate),
penebalan asimetris jaringan mammae
dan kumpulan mikrokalsifikasi
Akurasi sampai 90%
Pemeriksaan Penunjang

- USG
Karsinoma mammae disertai dengan
dinding yang tidak beraturan, tetapi
dapat juga berbatas tegas dengan
peningkatan akustis
Pemeriksaan Penunjang

- MRI
Dapat menentukan penyebaran dari
karsinoma terutama karsinoma lobuler
atau menentukan respon terhadap
kemoterapi neoadjuvan
Pemeriksaan Penunjang

- PET Scan
Menggambarkan
anatomi dan
metabolism sel kanker
Digunakan sebagai
pelengkap data dari
hasil CT scan dan MRI
Biopsi

- Fine-Needle Aspiration Biopsy


- Open Biopsy (insisional atau eksisional)
- Large-needle (core-needle) Biopsy
Biomarker

- Petanda proliferasi seperti Proliferating cell nuclear antigen (PNCA),


BrUdr, dan Ki-67
- Petanda apoptosis seperti bci-2 dan rasio bax:bcl-2
- Petanda angiogenesis seperti vascular endothelial growth factor (VEGF)
dan indeks angiogenesis
- Growth factors dan growth factor receptors seperti human epidermal
growth receptor (HER)-2/neu dan epideral growth factor receptor (EGFr)
dan p53
Tatalaksana

- Stadium I, II, II awal (operable) : pengobatan kuratif


- Stadium I,II pengobatan: radikal mastektomi atau modified
radikal mastektomi dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika
adjuvant
- Stadium IIIA: simple mastektomi dengan radiasi dengan
sitostatika adjuvant
- Stadium IIIB dan IV: pengobatan yang bersifat paliatif
Prognosis
Tingkat Bertahan Hidup Rata-Rata
Stadium Rentang Penyebaran
(%)
0 Kanker non invasive 90
Kanker invasive kecil (kurang dari 2 cm tanpa
I 70
invasi kelenjar getah bening)
Kanker invasive (antara 2-5 cm dengan invasi
II 60
kelenjar getah bening)
Kanker invasive besar (lebih dari 5 cm dengan
III 40
invasi kulit)
IV Kanker yang metastasis 20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai