NPM:7115050069
penerimaan menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang
menyebabkan orang menyenangi. Jika pada uji pembedaan panelis mengemukakan kesan
akan adanya perbedaan tanpa disertai kesan senang atau tidak maka pada uji penerimaan,
panelis mengemukakan tanggapan pribadi yaitu kesan yang berhubungan dengan kesukaan
atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat sensorik atau kualitas yang dinilai.
Misalnya kesan empuk pada daging dan kesan halus pada bahan pakaian berhubungan
dengan sifat-sifat yang disenangi. Sebaliknya daging keras atau bahan pakaian kasar
berkaitan dengan sifat-sifat yang tidak disukai. Jadi, uji penerimaan lebih subjektif daripada
Karena sifatnya yang sangat subjektif itu beberapa panelis yang ekstrim senang atau
benci terhadap suatu komoditi atau bahan, tidak lagi dapat digunakan untuk melakukan uji
penerimaan. Tetapi panelis ekstrim ini mungkin masih dapat digunakan untuk menilai dengan
Jika pada uji pembedaan dikehendaki panelis yang peka, pada uji penerimaan dapat
menggunakan panelis yang belum berpengalaman. Pada uji penerimaan tidak ada contoh
pembanding atau contoh baku. Jika pada uji pembedaan panelis diwajibkan mengingat contoh
pembanding, maka pada uji penerimaan justru panelis dilarang mengingat atau
membandingkan dengan contoh yang diuji sebelumnya. Tanggapan harus diberikan segera
dan secara spontan, bahkan tanggapan yang sudah diberikan tidak boleh ditarik kembali
Mutu suatu produk merupakan keseluruhan sifat-sifat yang membedakan unit produk
yang satu dari unit produk yang lainnya, serta bersifat menentukan terhadap dapat diterima
tidaknya (acceptability) unit produk tersebut oleh konsumen. Mutu suatu bahan akan dapat
diterima dan dihargai oleh konsumen dengan mempertimbangkan nilai faktor-faktor mutu
Tanggapan senang atau suka terhadap suatu produk sangat bersifat pribadi, karena itu
kesan seseorang tak dapat digunakan sebagai petunjuk tentang penerimaan suatu komoditi.
Tanggapan senang atau suka dapat diperoleh dari sekelompok orang yang dapat mewakili
pendapat umum atau mewakili suatu populasi masyarakat tertentu (Soekarto, 1985).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan uji ranking adalah untuk mengurutkan nilai mutu suatu produk
atau produk, dan untuk memilih sampel yang terbaik (superior) serta untuk menghilangkan
1.3.Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan uji ranking ini adalah berdasarkan pemberian nilai dimana
semakin tinggi nilai maka semakin rendah mutu suatu produk pangan.
Dalam industri pangan uji ranking dapat digunakan untuk mengurutkan nilai mutu
suatu produk sehingga dapat dipakai dalam mengelompokan mutu suatu produk. Selain itu uji
ranking juga dapat digunakn sebagai memilih yang terbaik dan menghilangkan yang terjelek,
sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan produk yang baik dan dapat diterima oleh
konsumen.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Sunkist (432), Just Juice (385),
Happy Day (846) dan Buavita (705)
2.2. Alat-alat percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sloki, gelas plastik, sendok, tissue,
dan lap.
2.3. Metoda Percobaan
Sampel yang sudah dipersiapkan di atas meja diuji, kemudian diberikan penilaian
terhadap beberapa atribut yaitu aroma, rasa manis, aftertaste dan kejernihan. Pada setiap kode
sampel diberi penilain dengan salah satu angka yang sesuai. Skala Penilaian : 1) Sangat baik,
2) Baik, 3) Tidak baik, 4) Sangat Tidak Baik.
2.3.2. Analisis Perhitungan
1. Jika F hitung lebih besar dari F tabel taraf 5% dan taraf 1 %, maka diberi tanda ** (sangat
2. Jika F hitung lebih besar dari F tabel taraf 5 %, tetapi F hitung lebih kecil dari F tabel taraf 1
Bab ini menguraikan mengenai hasil pengamatan dan pembahasan uji ranking dari jus
3.1. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Aroma
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Aroma
Sampel Rata-Rata
Taraf Nyata Kisaran Nilai
Merk Kode Data Asli
Sunkist 432 1,56 b Sangat Baik
Just Just 385 3,22 a Baik
Happy Day 846 3,22 a Baik
Buavita 705 2 b Baik
(Sumber: Kelompok III, 2010).
Gambar 1. Diagram Hubungan Antara Sampel Jus Apel dengan Rata-rata Data Asli terhadap
Aroma
Berdasarkan tabel hasil pengamatan uji ranking dari jus apel terhadap aroma yang
dilihat dari taraf nyata dapat disimpulkan bahwa sampel 385 (Just Juice) dan 846 (Happy
Day) tidak berbeda nyata atau sama dalam hal aroma. Dan pada sampel 705 (Buavita) dan
432 (Sunkist) tidak berbeda nyata atau sama dalam hal aroma.
Berdasarkan diagram hubungan antara sampel jus apel dengan rata-rata data asli
terhadap aroma dapat disimpulkan bahwa sampel yang memiliki kualitas paling baik
makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya dari jarak jauh. Bau-bauan
lebih kompleks daripada pencicipan. Kepekaan pembauan lebih tinggi dari pada pencicipan.
Industri pangan menganggap sangat penting pengujian bau karena dapat dengan cepat dapat
Aroma yang timbul dari jus apel merupakan aroma khas dari buah apel. Aroma tersebut
merupakan aroma yang dibawa oleh buah apel. Aroma yang baik pada jus apel merupakan
Citarasa, aroma, maupun tekstur, sebenarnya dihasilkan dari kurang lebih 230
komponen kimia. Termasuk pula beragam asam seperti asam asetat, format serta 20 jenis
asam lain. Selain itu ada kandungan alkohol berkisar 30 - 40 jenis, ester seperti etil asetat
sekira 100 jenis, karbonil seperti formaldehid dan asetaldehid, serta banyak lagi. Senyawa-
senyawa pemberi aroma pada apel terdapat pada dagingnya. Bila daging ini dikerat keluarlah
aroma yang harum dan segar. Namun ada beberapa varietas apel, aroma itu terasa sangat
tajam
(Ikrawan, 2010).
Jus apel merupakan produk olehan apel yang berbentuk cair dan agak kental karena
penambahan gula. Jus apel dibuat dari ekstrak sari buah apel yang ditambahkan beberapa
bahan tambahan seperti gula, asam sitrat, vitamin C, Apple flavor, dan caramel color.
oksalik pada bayam membentuk substansi unik yang memenuhi dinding-dinding usus dan
melalui gerakan kimia ang kuat tapi aman “melepaskan” kotoran yang ada di usus besar yang
pektin dalam apel juga mampu menurunkan kadar kolesterol dan triglycerides yang
Mengendalikan tekanan darah dan kadar gula darah. 3) Pembersihan racun dalam usus
(Anonim, 2010).
Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari apel maka bentuk sediaan harus
diperhatikan. Apel segar umumnya lebih baik dibandingkan dengan hasil olahan menjadi sari
Riset yang dilakukan beberapa ahli menunjukkan, pemberian apel dengan berbagai
macam bentuk sediaan pada orang normal, menghasilkan respon yang berbeda terhadap
konsentrasi gula darah maupun insulin. Sedangkan konsumsi apel segar utuh hanya
menaikkan sedikit insulin serum, dibandingkan bubur apel. Struktur serat pada bubur apel
3.2. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Rasa
Manis
Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Rasa Manis
Sampel Rata-Rata
Taraf Nyata Kisaran Nilai
Merk Kode Data Asli
Sunkist 432 1,88 a Baik
Just Just 385 2,33 a Baik
Happy Day 846 3,33 a Baik
Buavita 705 2,44 a Baik
(Sumber: Kelompok III, 2010).
Gambar 3. Diagram Hubungan Antara Sampel Jus Apel dengan Rata-rata Data Asli terhadap
Rasa Manis
Berdasarkan tabel hasil pengamatan uji ranking dari jus apel terhadap rasa manis yang
dilihat dari taraf nyata dapat disimpulkan bahwa sampel 385 (Just Juice) 846 (Happy Day),
705 (Buavita) dan 432 (Sunkist) tidak berbeda nyata atau sama dalam hal rasa manis.
Berdasarkan diagram hubungan antara sampel jus apel dengan rata-rata data asli
terhadap rasa manis dapat disimpulkan bahwa sampel yang memiliki kualitas paling baik
Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan mudah
dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada pinggir
Manis adalah salah satu dari lima sifat rasa dasar dan hampir secara universal dianggap
sebagai pengalaman yang menyenangkan. Makanan yang kaya karbohidrat sederhana seperti
gula adalah yang paling umum dihubungkan dengan rasa manis, walaupun ada beberapa
senyawa alami dan buatan yang lebih manis, yang beberapa di antaranya telah digunakan
sebagai pengganti gula. Senyawa lain dapat mengubah persepsi rasa manis itu sendiri
(Anonim, 2010).
Tekstur dan konsistensi bahan akan mempengaruhi cita rasa suatu bahan. Perubahan
tekstur dan viskositas bahan dapat mengubah rasa dan bau yang timbul, karena dapat
mempengaruhi kecepatan timbulnya rasa terhadap sel reseptor alfaktori dan kelenjar air liur,
semakin kental suatu bahan penerimaan terhadap intensitas rasa , bau dan rasa semakin
berkurang . Kenaikan temperatur akan menaikkan ransangan pada rasa manis tetapi akan
Rasa manis pada gula akan bertambah apabila konsentrasi gula semakin tinggi, tetapi
sampai pada konsentrasi tertentu rasa enak yang timbul akan berkurang, demikian juga
dengan ketiga rasa yang lain, komponen rasa akan berinteraksi dengan komponen rasa
primer. Akibat yang ditimbulkan mungkin meningkatkan intensitas rasa atau penurunan
Berbagai senyawa kimia menimbulkan rasa yang berbeda. Rasa asam disebabkan oleh
donor proton, misalnya asam pada cuka, buah-buahan dan sayuran. Rasa asin dihasilkan
seperti garam iodida dan bromida mempunyai rasa pahit. Sedangkan garam-garam Pb dan Be
mempunyai rasa manis. Rasa manis ditimbulkan oleh senyawa organik alifatik yang
mengandung gugus OH seperti alkohol, beberapa asam amino, aldehida dan gliserol. Sumber
rasa manis terutama berasal dari gula atau sukrosa dan monosakarida atau disakarida. Rasa
senyawa fenol seperti naringin, garam-garam Mg, NH4 dan Co (Anonim, 2010).
Selain rasa manis yang terasa pada jus apel, rasa asam juga terasa pada jus karena
dalam pengolahannya jus apel ditambahkan asam sitrat dan vitamin C. Selain dari
penambahan bahan lain pada jus, rasa asam juga didapat dari senyawa-senyawa yang
menimbulkan rasa asam yang terkandung dalam buah apel itu sendiri. Rasa yang paling
dominant yang terasa pada jus apel adalah rasa asam yang khas seperti apel pada keadaan
segar.
3.3. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Aftertaste
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Aftertaste
Sampel Rata-Rata
Taraf Nyata Kisaran Nilai
Merk Kode Data Asli
Sunkist 432 2 a Baik
Just Just 385 2,4 a Baik
Happy Day 846 3,22 a Baik
Buavita 705 2,33 a Baik
(Sumber: Kelompok III, 2010).
Gambar 4. Diagram Hubungan Antara Sampel Jus Apel dengan Rata-rata Data Asli terhadap
Aftertaste
Berdasarkan tabel hasil pengamatan uji ranking dari jus apel terhadap aftertaste yang
dilihat dari taraf nyata dapat disimpulkan bahwa sampel 385 (Just Juice) 846 (Happy Day),
705 (Buavita) dan 432 (Sunkist) tidak berbeda nyata atau sama dalam hal aftertaste.
Berdasarkan diagram hubungan antara sampel jus apel dengan rata-rata data asli
terhadap aftertaste dapat disimpulkan bahwa sampel yang memiliki kualitas paling baik
Aftertaste adalah rasa yang masih tertinggal di mulut (yang masih dideteksi), walaupun
Kesan dapat tertinggal lama dirasakan oleh indera, tetpi dapat juga sebentar. Rasa pahit dapat
lama dirasakan oleh pangkal lidah sebaliknya rasa manis akan cepat hilang segera setelah
benda perangsangnya hilang. Kesan yang lama tertinggal disebut kesan kemudian atau
Aftertaste merupakan sifat yang tidak diinginkan dalam bahan karena dapat
mempengaruhi cita rasa dari bahan tersebut. Apabila kesan terlalu lama terasa pada mulut
setelah memakan suatu bahan maka akan terasa tidak enak pada mulut dalam beberapa
waktu, selain itu karena adanya sifat ini mempengaruhi terhadap penilaian selanjutnya.
Rasa pahit yang terasa setelah mencicipi jus apel merupakan aftertaste dari produk
tersebut yang diakibatkan mungkin karena bahan baku yang kurang baik atau juga
penambahan gula sintetis yang terlalu banyak. Aftertaste pada gula sintetis yaitu terasa pahit
3.4. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap
Kejernihan
Tabel 4. Hasil Pengamatan Uji Ranking dari Jus Apel terhadap Kejernihan
Sampel Rata-Rata
Taraf Nyata Kisaran Nilai
Merk Kode Data Asli
Sunkist 432 1,67 a Baik
Just Just 385 3,2 a Baik
Happy Day 846 2,78 a Baik
Buavita 705 2,3 a Baik
(Sumber: Kelompok III, 2010).
Gambar 5. Diagram Hubungan Antara Sampel Jus Apel dengan Rata-rata Data Asli terhadap
Kejernihan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan uji ranking dari jus apel terhadap kejernihan yang
dilihat dari taraf nyata dapat disimpulkan bahwa sampel 385 (Just Juice) 846 (Happy Day),
705 (Buavita) dan 432 (Sunkist) tidak berbeda nyata atau sama dalam hal kejernihan.
Berdasarkan diagram hubungan antara sampel jus apel dengan rata-rata data asli
terhadap kejernihan dapat disimpulkan bahwa sampel yang memiliki kualitas paling baik
Kejernihan merupakan sifat bahan pangan yang dapat diamati oleh indera penglihatan
yaitu mata. Kejernihan selalu dikaitan dengan sifat transparan atau tembus pandang suatu
bahan dimana bahan mmeiliki warna yang cerah. Yang membedakan kejernihan dengan
kecerahan adalah pada kejernihan biasanya dimiliki oleh bahan yang bersifat cair seperti
minyak goreng, sedangkan kecerahan biasanya dimiliki oleh bahan padat seperti daging, akan
tetapi pada susu memiliki sifat kecerahan karena sifat kenampakan pada susu yaitu tidak
tembus pandang.
Uji ranking dapat digunakan untuk mengurutkan intensitas, mutu, atau kesukaan
konsumen, dalam rangka memilih yang terbaik atau menghilangkan yang terjelek. Pada uji
rangking ini digunakan panelis terlatih (untuk uji rangking perbedaan) atau digunakan panelis
Dalam pengujian rangking jumlah sampel tidak boleh melebihi 6 sampel, karena dapat
mempengaruhi konsentrasi dari panelis, sehingga dalam pengujiannya mengalami bias. Hasil
yang bias diakibatkan panelis sudah jenuh karena terlalu banyak sampel yang harus diuji.
Analisi data pada uji ranking yaitu dengan cara data asli ditrasformasi dengan
menggunakan Statistical Chart 6 yang dilihat dari jumlah sampel yang dipakai. Dimana
sampel yang jumlahnya ganjil, skala nilai tengahnya berharga nol (0), skala nilai yang kurang
dari nilai tengah berharga positif, sedangkan yang lebih dari nilai tengah berharga negatif.
Bila jumlah sampelnya genap, maka tidak ada nilai nol (0).
Perbedaan antara uji skoring dan ranking adalah dalam penilaiannya. Kedua uji ini
dalam penialin skala hedoniknya sama-sama tidak bisa dibolak-balik. Tetapi yang
membedakannya yaitu pada uji skoring nilai tertinggi menunjukan nilai yang paling baik,
sedangkan pada uji ranking nilai terkecil menunjukan nilai yang paling baik yang merupakan