Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA PEMUTERAN

BERBASIS PENCEGAHAN KERUSAKAN TERUMBU KARANG


Abstrak
Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi yang terdiri dari atraksi wisata,
amenitas, dan fasilitas pendukung lainnya yang dapat memberikan dampak positif bagi
wisatawan maupun masyarakat lokal.Setiap desa wisata memiliki karakter dan ciri khas yang
membedakan dengan desa wisata lainnya. Seperti Desa Wisata Pemuteran yang berada di
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali memiliki keunikan tersendiri dalam menarik
wisatawan. Yaitu strategi pencegahan kerusakan terumbu karangnya, dengan menggunakan
Biorock Technology.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, yang
nantinya akan dilanjutkan dengan pendeskripsian. Penelitian ini dibuat agar dapat
memberikan informasi mengenai teknik pencegahan kerusakan terumbu karang yang
dikembangkan di Desa Wisata Pemuteran, sehingga bisa diaplikasikan di destinasi wisata
lainnya.

Terumbu Karang
Sesuai pada Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
24/PERMEN-KP/2016 Tentang Tata Cara Rehabilitasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil Pasal 1 nomor 4 Terumbu Karang adalah suatu ekosistem yang hidup di dasar perairan
danberupa bentukan batuan kapur terdiri atas polip-polip karang dan organisme-organisme
kecil lain yang hidup dalam koloni.
Namun tidak sedikit terumbu karang yang rusak, baik oleh alam, ataupun ulah tangan
manusia. Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang sangat rentan terhadap
perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya termasuk gangguan yang berasal dari
kegiatan manusia dan pemulihannya memerlukan waktu yang lama.Menurut Burke et all
(2002) bahwa terdapat beberapa penyebab kerusakan terumbu karang yaitu : 1) Pembangunan
di wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan baik; 2) Aktivitas dilaut antara lain dari kapal
dan pelabuhan termasuk akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal; 3) Penebangan hutan
dan perubahan tata guna lahan yangmenyebabkan peningkatan sedimentasi; 4) Penangkapan
ikan secara berlebihan memberikan dampak terhadap keseimbangan yang harmonis di dalam
ekosistem terumbu karang; 5) Penangkapan ikan dengan menggunakan racun dan bom; 6)
Perubahan iklim global.
Menurut Sukmara et.al (2001) ancaman manusia terhadap terumbu karang dapat
dideteksi dengan cara melihat indikasi yang tampak dan kemungkinan penanganan yang
dapat dilakukan. Ancaman terhadap ekosistem terumbu karang juga dapat disebabkan oleh
karena adanya faktor alam. Ancaman oleh alam dapat berupa angin topan, badai tsunami,
gempa bumi, pemangsaan oleh CoTs (crown-of-thorns starfish) dan pemanasan global yang
menyebabkan pemutihan karang.

Tabel 1. Ancaman terhadap terumbu karang & akibatnya


No. Ancaman Akibat yang Ditimbulkan
Manusia
a. Bom Karang mati, terbongkar, dan patah-patah
b. Racun Karang mati, dan berubah menjadi putih
c. Trawi Karang mati, terbongkar, dan patah-patah
d. Jaring besar Karang setres dan patah-patah
e. Bubu Karang mati, terbongkar, dan patah-patah
Karang hancur, terbongkar, dan patah-
f. Jangkar
1. patah
g. Berjalan diatas kerang Karang hancur, dan patah-patah
h. Penambangan batu Karang Penurunan pondasi terumbuKarang patah
i. Kapal diperairan dangkal Karang patah
j. Alat pendorong perahu Karang-karang yang indah hilang
Karang mati akibat tertutupnya
k. Cindera mata
permukaan oleh lumpur.
l. Polusi Karang mati dan berubah menjadi putih
Alam
a. Bintang Laut Berduri/ Kematian karang dalam skala yang luas
2.
b. Pemutihan
Kematian karang, kehilangan keindahan
karang/kepanasan
Sumber : Sukmara et.al, 2001
Melihat banyaknya kerusakan terumbu karang, berikut terdapat langkah-langkah
untuk mencegah kerusakan terumbu karang yang berkelanjutan.Menurut Westmacott et al
(2000) bahwa langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan terhadap kerusakan
terumbu karang adalah dengan memberikan pengertian khusus bagi kebijakan-kebijakan
yakni : 1) Mendirikan zona dilarang memancing dan pembatasan alat perikanan; 2)
Mempertimbangkan ukuran perlindungan tertentu untuk ikan pemakan alga dan ikan
pemakan karang; 3) Memberlakukan peraturan yang melarang praktek penangkapan ikan
yang merusak; 4) Memonitor komposisi dan ukuran penangkapan; 5) Mengembangkan mata
pencaharian bagi komunitas nelayan (bila diperlukan); 6) Membatasi masuknya nelayan baru
kedaerah penangkapan dengan sistem pemberian izin; 7) Mengatur pengambilan biota-biota
terumbu karang untuk akuarium dan cinderamata.

Strategi Pencegahan Kerusakan Terumbu Karang


Biorock Technology
Teknologi Biorock dikembangkan oleh ilmuwan laut Wolf Hibertz dan ahli biologi
laut Thomas J.Goreau.Teknologi ini menggunakan arus listrik voltase rendah pada struktur
kerangka baja bawah air untuk mendorong pertumbuhan terumbu karang dan kehidupan
karang.Aliran listrik menyebabkan mineral yang larut dalam air laut untuk mengendap dan
menempel pada struktur baja.Perlahanlahan, lapisan kalsium karbonat menumpuk di sekitar
tabung baja.Karena lapisan kalsium karbonat yang terbentuk mirip dengan media karang
alami, terumbu karang tumbuh dengan cepat pada terumbu karang biorock.Struktur baja
ditanam ke dasar laut dan dapat ditenagai oleh panel surya, turbin angin, generator ombak
atau transformer di darat.
Pada tahun 2000, masyarakat sadar bahwa keamanan makanan dan pendapatan mereka
terancam, sehingga mereka mulai menerapkan hukum setempat yang ketat terhadap praktik
penangkapan ikan destruktif dan memulai usaha untuk memulihkan terumbu karang
setempat. Untuk memulai usaha rekonstruksi, karang dan lain sebagainya.Hal ini tidak
terlepas dari usaha dan kerja keras pecalang (petugas keamanan) yang sigap memberantas
hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini yang diharapkan ialah lebih banyaknya anak muda yang ikut serta dalam
pengelolaan teknologi biorock ini.Karena semakin banyak orang yang membantu dalam
perestorasian, beserta pengecekan terumbu karang di Desa Pemuteran, dapat mempercepat
tumbuhnya terumbu karang dan dapat mempercepat pembangunan dalam rangka
pengembangan di Desa Pemuteran ini. Saat ini yang diharapkan ialah lebih banyaknya anak
muda yang ikut serta dalam pengelolaan teknologi biorock ini.Karena semakin banyak orang
yang membantu dalam perestorasian, beserta pengecekan terumbu karang di Desa Pemuteran,
dapat mempercepat tumbuhnya terumbu karang dan dapat mempercepat pembangunan dalam
rangka pengembangan di Desa Pemuteran ini.

Anda mungkin juga menyukai

  • Manajemen Rumah Sakit
    Manajemen Rumah Sakit
    Dokumen33 halaman
    Manajemen Rumah Sakit
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Rokok
    Bab 6 Rokok
    Dokumen2 halaman
    Bab 6 Rokok
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Rokok
    BAB 4 Rokok
    Dokumen3 halaman
    BAB 4 Rokok
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Rokok
    BAB 4 Rokok
    Dokumen3 halaman
    BAB 4 Rokok
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen5 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Minipro
    Bab 2 Minipro
    Dokumen21 halaman
    Bab 2 Minipro
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Rokok
    BAB 3 Rokok
    Dokumen2 halaman
    BAB 3 Rokok
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Rokok
    BAB 3 Rokok
    Dokumen2 halaman
    BAB 3 Rokok
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen5 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Apa Yang Harus Diantar
    Pengantar Apa Yang Harus Diantar
    Dokumen2 halaman
    Pengantar Apa Yang Harus Diantar
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Minipro
    Bab 2 Minipro
    Dokumen21 halaman
    Bab 2 Minipro
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen5 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • BAB III Lapkas
    BAB III Lapkas
    Dokumen22 halaman
    BAB III Lapkas
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Minipro
    Bab 2 Minipro
    Dokumen21 halaman
    Bab 2 Minipro
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • BAB II Lapkas
    BAB II Lapkas
    Dokumen33 halaman
    BAB II Lapkas
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Abstract 4
    Abstract 4
    Dokumen2 halaman
    Abstract 4
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Tugas Laporan Kasus
    Tugas Laporan Kasus
    Dokumen8 halaman
    Tugas Laporan Kasus
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Isi Dan Dapus
    Isi Dan Dapus
    Dokumen17 halaman
    Isi Dan Dapus
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Kuesioner 1
    Instrumen Kuesioner 1
    Dokumen3 halaman
    Instrumen Kuesioner 1
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Strategi Pengembangan Desa Wisata Pemuteran Berbasis Pencegahan Kerusakan Terumbu Karang
    Strategi Pengembangan Desa Wisata Pemuteran Berbasis Pencegahan Kerusakan Terumbu Karang
    Dokumen4 halaman
    Strategi Pengembangan Desa Wisata Pemuteran Berbasis Pencegahan Kerusakan Terumbu Karang
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Sikap, Kadar Gula, Kualitas Hidup
    Sikap, Kadar Gula, Kualitas Hidup
    Dokumen2 halaman
    Sikap, Kadar Gula, Kualitas Hidup
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Abstract 4
    Abstract 4
    Dokumen2 halaman
    Abstract 4
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen1 halaman
    Bab I
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-3
    Bab 1-3
    Dokumen17 halaman
    Bab 1-3
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen12 halaman
    Bab Ii
    Rachmad Ricky Arnandy
    Belum ada peringkat