Teknik operasi :
1. Pasien dibaringkan diatas meja operasi pukul 07.20, dilakukan anestesi spinal pukul
07.33
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pukul 07.39 pada daerah abdomen dan
sekitarnya, kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.
3. Dilakukan insisi pfannenstiel panjang kurang lebih 10 cm pukul 07.41
4. Peritoneum dibuka tampak uterus gravid sebesar kehamilan preterm.
5. Identifikasi plica vesicourinaria, bebaskan plica vesicouterina secara perlahan dan
gunakan hak untuk memisahkan dan melindungi vesica urinaria dari uterus yang akan
diinsisi.
6. Dilakukan insisi SBR ± 10 cm diperbesar tumpul dari kiri ke kanan. Selaput ketuban
dipecahkan, keluar cairan ketuban berwarna bening.
7. Pukul 07.45, dilahirkan bayi laki-laki dengan menarik kepala. BB: 2540 gram, PB: 46
cm, APGAR 1’= 9, 5’= 10. Bayi diserahkan kepada Dokter Anak dr. Susana Farah D.,
Sp. A
8. Pukul 07.48, dilahirkan plasenta dengan tarikan ringan tali pusat.
9. SBR dijahit dengan teknik jahitan simple continous dan jelujur, eksplorasi adneksa
dari uterus.
10. Abdomen ditutup lapis demi lapis hingga lapisan kutis dengan jahitan subkutikuler.
11. Luka operasi dibersihkan dengan kasa + betadine lalu ditutup dengan kasa steril +
hipafix.
12. Operasi selesai pukul 08.26. Perdarahan ± 1000 cc, urine ±100 cc
Post Operasi
Post Operasi 2 jam Post Operasi
TD : 77/55 mmHg TD = 90/60mmHg
N : 61x/menit N = 84x/menit
S : 36.5°C S = 36.4 C
R : 16x/menit R = 15x/menit