Anda di halaman 1dari 9

Vaksin Varicella

Varicella
• Varisela/ chickenpox/ cacar air infeksi primer virus
varicella-zoster yang umumnya menyerang anak dan
merupakan penyakit yang sangat menular.
• Herpes zoster atau shingles adalah reaktivasi infeksi
endogen pada periode laten virus varicella-zoster yang
pada umumnya menyerang orang dewasa atau anak
dengan defisiensi imun.
• Meskipun gejala klinis varisela tidak berat namun pada
remaja, orang dewasa dan anak dengan status imunitas
menurun angka kesakitan dan kematian
• Varicella Zoster Virus

• Penularan varicellakontak langsung dari


lesi di kulit atau melalui droplet sekret
saluran nafas yang dapat terjadi 24
sampai 48 jam sebelum timbulnya ruam
sampai menjadi keropeng, pada
umumnya 5-7 hari setelah timbulnya
ruam.
• Pada anak sehat, manifestasi klinis
varisela umumnya ringan, dapat sembuh
sendiri, dan jarang menimbulkan penyulit
yang serius
Vaksin virus hidup varisela-zoster
• Vaksin virus hidup varisela-zoster (galur OKA)
merupakan virus yang dilemahkan terdapat dalam
bentuk bubuk kering (lyophilised).
• Vaksin varisela-zoster yang beredar di Indonesia dapat
disimpan pada suhu 20C-80C
• Pemberian dosis 0,5 mL secara subkutan, dosis
tunggal.
• Jadwal pemberian: Vaksin varisela diberikan setelah
usia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk
sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari
13 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4
minggu.
• Pada keadaan terjadi kontak dengan kasus
varisela, untuk pencegahan vaksin dapat
diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan
(dengan persyaratan: tidak terjadi kontak lagi).
• Vaksin varisela tidak dapat diberikan pada
keadaan demam tinggi, hitung limfosit kurang
dari 1200/mcL atau adanya bukti defisiensi imun
selular (kemoterapi atau fase radioterapi, dan
pasien yang mendapat pengobatan dosis tinggi
kortikosteroid (2 mg/kg bb per hari atau lebih)).
Gejala Klinik Komplikasi
• ruam vesikel‚ • ‚infeksi kulit
• demam • ‚infeksi paru
• rasa lelah (pneumonia)
• ‚hilangnya nafsu makan • ‚peradangan pembuluh
• ‚sakit kepala darah
• ‚pembengkakan selaput
otak dan/atau saraf
tulang
• belakang (ensefalitis
atau meningitis)
• ‚infeksi aliran darah,
tulang, atau persendian
Kontraindikasi
• M
‚ emiliki alergi berat yang dapat mengancam
jiwa.
• Sedang hamil, atau merasa dirinya mungkin
hamil. Para wanita harus menghindari kehamilan
selama setidaknya 1 bulan setelah mendapatkan
vaksin cacar air.
• ‚Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
akibat penyakit (seperti kanker atau HIV/AIDS)
atau menjalani perawatan medis (seperti radiasi,
imunoterapi, steroid, atau kemoterapi). ‚
• Memiliki orang tua, saudara laki-laki atau
perempuan dengan riwayat masalah sistem
kekebalan tubuh. ‚
• Sedang mengonsumsi salisilat (seperti
aspirin). Penggunaan salisilat harus dihindari
selama 6 minggu setelah mendapat vaksin
varicella. ‚
• Baru saja menjalani transfusi darah atau menerima
produk darah lainnya. Anda mungkin disarankan untuk
menunda vaksinasi cacar air selama 3 bulan atau lebih.
• Menderita tuberkulosis. ‚
• Sudah mendapat vaksin lainnya dalam 4 minggu
terakhir. Vaksin hidup yang diberikan terlalu
berdekatan bisa jadi tidak akan bekerja dengan baik. ‚
• Sedang merasa tidak sehat. Penyakit ringan, seperti
selesma, biasanya tidak menjadi alasan untuk
menangguhkan vaksinasi. Seseorang yang mengalami
sakit sedang atau berat sebaiknya perlu menunggu

Anda mungkin juga menyukai