Anda di halaman 1dari 21

Nomi Irene Putri S.

- 1315240
Pembimbing: dr. July Ivone, dr., M. KK, MPd.Ked
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANTAHA BANDUNG
2019
• Kementerian Kesehatan
• Demam Berdarah Dengue pada tahun 2014 telah
(DBD) : salah satu masalah menetapkan tujuh
kesehatan di Indonesia, kegiatan pokok dalam
terutama menyerang di pengendalian DBD
wilayah perkotaan (urban),
namun tidak menutup • Partisipasi masyarakat
kemungkinan juga termasuk di dalamnya.
menyerang di wilayah
pedesaan (rural).
 Kader merupakan seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan
untuk masyarakat mempunyai tugas membantu petugas puskesmas
melakukan pendataan dan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah-rumah
penduduk
 Peran serta anak sekolah sebagai Jumantik dapat digunakan untuk
menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada usia dini,
yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa
yang akan datang.
 Peran masyarakat dalam
pencatatan dan pelaporan jentik
nyamuk dapat membantu
pendataan status kepadatan
vektor DBD berdasarkan besar
House Index (HI), Container
Index (CI), dan Breteau Index
(BI) sesuai dengan standar WHO,
dan Angka Bebas Jentik (ABJ)
sesuai dengan standar nasional
 Partisipasiaktif dari kader
jumantik dan Jumantik Anak
Sekolah diharapkan mampu
meningkatkan ABJ dan menekan
jumlah kasus DBD.
Pembawa virus dengue. Selain dengue, A. aegypti juga
merupakan pembawa virus yellow fever dan
chikungunya. Penyebarannya meliputi hampir semua
daerah tropis di seluruh dunia. A. aegypti merupakan
primary vector dan bersama Aedes albopictus
menciptakan siklus persebaran dengue.
Memiliki ukuran sedang
& berwarna hitam
kecoklatan. Tubuh &
tungkai ditutupi sisik
dengan garis-garis putih
keperakan. Di bagian
punggung tampak dua
garis melengkung
vertikal di bagian kiri dan
kanan yang menjadi ciri
dari spesies ini.. Nyamuk
jantan dan betina tidak
memiliki perbedaan
ukuran namun nyamuk
jantan lebih kecil dan
terdapat rambut-rambut
tebal pada antenanya.
Data Tahun 2017
 Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari

berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang

telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik

(Jumantik) di sekolahnya.

 Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak

Sekolah dimaksudkan untuk ikut serta mendukung

program pemerintah dalam upaya pemberantasan

sarang nyamuk (PSN) penular demam berdarah dengue

dan chikungunya serta sebagai salah satu upaya

pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

sejak usia dini


a.Mampu membaca dan menulis

b.Mampu dan mau melaksanakan tugas


dan bertanggungjawab

c.Mampu dan mau menjadi motivator


bagi rekan-rekan siswa-siswi yang lain.

d.Mampu dan mau bekerjasama dengan


petugas puskesmas, guru dan petugas
kebersihan sekolah lainnya
Dalam
rumah

Menguras

Pemantauan jentik

Luar
rumah
Menutup
Memanfaatkan Kembali Menggunakan kelambu
Pencatatan dan
Barang Bekas yang Bernilai dan antinyamuk oles untuk
Pelaporan
Ekonomis menghindari gigitan
nyamuk
 Kader Juru Pemantau Jentik (jumantik) adalah
kelompok kerja kegiatan pemberantasan penyakit
Demam Berdarah Dengue di tingkat Kelurahan dalam
wadah Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan.
 Kegiatan jumantik sangat perlu dilakukan untuk
mendorong masyarakat agar dapat secara mandiri
dan sadar untuk selalu peduli dan membersihkan
sarang nyamuk dan membasmi nyamuk Aedes
Aegypti.
1) Sebagai anggota PJB (Pemeriksa Jentik Berkala) di rumah-rumah dan tempat
umum.
2) Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat.
3) Mencatat dan melaporkan hasil PJB ke Kepala Kelurahan atau Puskesmas
secara rutin minimal setiap minggu dan bulanan.
4) Mencatat dan melaporkan kasus kejadian DBD kepada Kepala Kelurahan
atau Puskesmas
5) Melakukan PSN dan pemberantasan DBD secara sederhana seperti pemberian
bubuk abate dan ikan pemakan jentik.
 Indeks larva nyamuk vektor DBD dinyatakan dalam tiga jenis indeks
yang ditetapkan oleh WHO yaitu House Index (HI), Container Index
(CI), dan Breteau Index (BI).
 Suatu daerah dikatakan berisiko tinggi terhadap penularan DBD
apabila Container Index ≥5% dan House Index ≥10% , dan dikatakan
berpotensi tinggi terhadap penyebaran penyakit DBD apabila angka
Breteau Indeks lebih dari 50%.
 Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah persentase rumah yang tidak
ditemui jentik, merupakan indikator yang lebih banyak digunakan
secara nasional (target ABJ ≥95%).
Kepadatan jentik (density figure) dihitung berdasarkan nilai HI, CI, dan BI yang
dikategorikan menjadi kepadatan rendah, sedang dan tinggi menggunakan
kriteria dari Queensland Government (2011).
 Penyakit DBD telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-
negara tropis Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat yang menyita
perhatian para ahli kesehatan dunia. Sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization mencatat negara Indonesia sebagai negara
dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
 Demi mengendalikan DBD diperlukan peran masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk (PSN), program ini berupa survey jentik
nyamuk dan usaha lain untuk mencapai Angka Bebas Jentik (AJB) yang
dilakukan oleh Jumantik Anak Sekolah dan Kader Jumantik.
 Peran aktif masyarakat tersebut diharapkan membantu survey jentik
nyamuk sehingga Anka Bebas Jentik (ABJ) dapat meningkat dan potensi
penularan virus dengue dapat ditekan.
 Departemen Kesehatan RI (2006). Petunjuk pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan UKS. Retrieved September
19, 2015, from www.depkes.go.id
 Ginanjar, G. (2009). Demam berdarah. Jakarta: PT. Mizan Publika
 Kemenkes RI (2011). Modul pengendalian demam berdarah dengue. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
 Kemenkes RI. (2013). Pengendalian demam berdarah dengue untuk pengelola program dbd di Puskesmas. Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
 Kemenkes. (2014). Petunjuk teknis jumantik - psn anak sekolah. 1-37.
 Bangsawan, Merah. 2001. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu Di Wilayah Kecamatan
Teluk betung Barat Kota Bandar Lampung. Tesis: FKM UI
 Depkes RI. 2005. Pencegahan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
 Zuhriyah, Habibie, and Baskoro. 2012. The Key Container of Aedes aegypti in Rural and Urban Malang, East Java,
Indonesia Health and the Environment Journal.
 Yussanti, N., M. Salamah, and H. Kuswanto, Pemodelan Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Jawa Timur
Berdasarkan Faktor Iklim dan Sosio-ekonomi Dengan Pendekatan Regresi Panel Semiparametrik, dalam Jurusan

Anda mungkin juga menyukai