Blok 15 - 16
Human Reproduction,
Growth & Development
Kelompok Tutorial 16
Istilah dan Konsep
• Shedding: pergantian/ pengelupasan lapisan. Pada
siklus menstruasi merujuk pada fase menstruasi
• Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB): perdarahan
rahim abnormal pada wanita karena ggg regulasi
hormon tanpa diikuti kelainan organ reproduksi
• Leiomioma: neoplasma jinak otot polos
• Fluksus: cairan yang keluar dari organ reproduksi
(mukus, darah)
Anatomi Uterus
Persyarafan
• Uterus mendapat persarafan dari plexus
uterovaginalis yg berhub dgn plexus pelvicus
vaginalis.
• Serabut simpatis akan melalui n.splanchnicus
lumbalis,plexus aorticus,plexus hypogastricus
superior,&plexus hypogastricus inferior.
• Serabut parasimpatis akan melalui
n.splanchnicus pelvicus.
Histologi Uterus
Corpus uteri : 2. Myometrium (tunika
1. Endometrium (tunika muskularis)
mukosa) – 3 lapisan otot polos yg
– Epitel selapis silindris, 2 tebal (long-cir-long)
macam sel (peg cells dan – Lapisan tengah : stratum
cilliated cells) vaskulare, diperdarahi o/ a.
– Lamina propria (stroma Arcuata
endometrium) – Makin ke cervix otot
banyak glandula uterina, polos diganti jar.ikat fibrosa
jar. Ikat kolagen irregular 3. Perimetrium
dgn bentuk sel berupa sel – Tunika adventita : anterior
bentuk stelat, leukosit,
uterus jar. Ikat tanpa sel
makrofag, serabut epitel
retikuler
– Tunika serosa : posterior &
fundus uterus mesotel &
jar. Ikat longgar
Cervix uteri:
• Dinding cervix jar. Ikat padat mengandung
banyak serabut kolagen & elastis dan sedikit otot
polos
• Tunika mukosa
– Epitel selapis silindris yg dapat mensekresikan mukus
– Bag portio vaginalis cervicis epitel gepeng berlapis
tdk berkeratin (sama dgn epitel vagina)
• Lamina propria
– Terdapat glandula cervicalis sekresi cairan serous
pd pertengahan siklus menstruasi u/ membantu
spermatozoa masuk ke uterus
Fisiologi Uterus
FISIOLOGI MENSTRUASI
• Menstruasi : pengeluaran stratum fungsionale yang bercampur darah
dari a.spiralis dari endometrium yang dilepaskan dan terdeskuamasi.
• Siklus menstruasi : ±28 hari
2. Fase luteal
- Terjadi setelah ovulasi
- Ovulasi folikel ruptur corpus rubrum corpus
luteum fertilisasi : corpus gravidarum
- Tidak fertilisasi : corpus albican
• Siklus menstruasi
1. Fase menstruasi (hari 1-5)
- Tidak fertilisasi corpus luteum involusi estrogen & progesteron turun
menstruasi
- 24 jam sblm menstruasi : vasokonstriktor dihasilkan vasokonstriksi
a.spiralis nekrosis endometrium lapisan nekrotik endometrium lepas
- Kira-kira 40ml darah & 35ml cairan serous dikeluarkan, tidak ada bekuan
darah karena fibrinolysis
Merangsang pertambahan
ukuran dan jumlah sel
Neoplasma
Patogenesis Molekuler
• Ketidakseimbangan antara onkogen dan gen
supresor tumor
Tipe 1
1. PI3K/AKT mempengaruhi reseptor
estrogen di sel endometrium
2. Putasi pada PTEN (gen supresor tumor) 30 –
40 %
3. Mutasi KRAS (stimulasi PI3K/AKT)
4. Mutasi PIK3CA (suatu onkogen)
5. Mutasi ARID1A (suatu regulator kromosom)
• Tipe 2
Mutasi p53 (suatu gen supresor tumor) (90%)
Insidensi Wanita usia 50-65 thn Wanita usia 35-50 thn Wanita usia menopause
• Obese • Menopause
• Menarche < 12 thn • Skip menstrual
• Usia > 40 tahun
• Tidak pernah period or have no
• Hormonal : premenarche
melahirkan periods at all
• Riwayat keluarga
• Pengguna estrogen • Overweight
Faktor Risiko • Etnik (Afrika-Amerika >
• Hiperplasia • Diabetes
Caucasian)
endometrium • PCOS
• BB Obese
• DM • Mengkonsumsi
• Diet daging mrh
• Hipertensi estrogen tanpa
• Riwayat Keluarga progesteron
Hiperplasia Endometri e.c.
Perbedaan Carcinoma Endometri Myoma Uteri
Hormonal Imbalance
Lesi yang Tjd pe rasio Gambaran tumor
menunjukkan tanda2 kelenjar thdp stroma, tepi (berbatas jelas,
keganasan, sdh tjd invasi kelenjar mjd tdk teratur dg bersimpai) yg ditandai
jar. endometrium , invasi ukuran kelenjar yg dg berkas o.polos yg
Histopatologi stroma hilangnya bervariasi. Aktifitas mitosis menyerupai
stroma, kel. yg saling kelenjar tampak jelas dg myometrium normal,
berhimpit, infiltrasi derajat yg berbeda tdpt fokus2 fibrosis,
kelenjar yg tdk beraturan kalsifikasi, dan
& btk kapiler yg luas. degenerasi jar. Ikat
Pemeriksaan Penunjang
• CA 125
• Estrogen
• Profil Lipid
• Glukosa darah
Transvaginal Ultrasound & Doppler
Hasil PA
• Tumor terbatas pada korpus uterii
• Tidak ada invasi pada miometrium
• Adenocarcinoma stage IA
Hysteroscopy
Hysterosalpingoram (HSG)
• Tes X-ray untuk melihat keadaan uterus dan
tuba fallopi menggunakan kontras
• Indikasi:
– Tubal patency
– Leiomioma submukosa
– Polip
– Peritubal adhesions
• Kontraindikasi: alergi, kehamilan, infeksi aktif
pelvis
Fractional Curretage
MRI
• DC dutta’s Textbook of Gynecology 6th ed
• Gynaecology by Ten Theachers 19th ed
• Robbins Basic Pathology 9th 2013
Dasar Diagnosis & Diagnosis
Kerja
Dasar Diagnosis
ANAMNESIS
• Nona A, 60 tahun usia risiko penyakit keganasan
• KU : perdarahan dari jalan lahir (perdarahan pervaginam)
sejak 2 hari yg lalu dyfunctional uterine bleeding
• Darah yg keluar berwarna merah kehitaman dan
menghabiskan 4-5 pembalut/hari metromenorrhagia
• Merasakan tidak nyaman di perut bag bawah efek
penekanan massa tumor terhadap saraf dan organ
sekitarnya
• Menopause usia 50 tahun dan menjalani pengobatan sulih
hormon estrogen ± 1 tahun unopossed estrogen ↑
• Px DM sejak umur 35 tahun tp kontrol teratur ke dokter
DM terkontrol
• Px merasa lemas, (-) BB ↓ perdarahan anemia
penurunan suplai O2 dan nutrisi
RPD : DM terkontrol
RPK : Ibu DM FR DM genetik
R menstruasi : menarche usia 10 tahun, menopause
usia 50 tahun paparan estrogen lebih lama
R menikah : belum pernah menikah,berhub seksual
nuliparitas unpossed estrogen
(-) alat kontrasepsi (x) Ca serviks
R kebiasaan : jarang berolahraga risiko obese
resistesi insulin hiperandrogen gg hiperplasia
endometrium
Pemeriksaan Fisik
• STATUS GENERALIS
KU : CM, kesan sakit sedang
TB/BB : 155 cm/72 kg obese II, sentral
Tanda vital : TD : 140/90 mmHg hipertensi stage I
R : 24x/menit
N : 80x/menit
Suhu : 36,6◦ C
• Kepala
Mata : konjungtiva anemis anemia ec perdarahan
Hidung,bibir dan mukosa mulut DBN
Leher DBN
Thorax DBN
Abdomen DBN
pekak pindah : (-) shifting dullness
(x) asites
Ekstremitas DBN
• STATUS GINEKOLOGIS
Vagina : fluksus (+) dari OUE GK bercak merah
kehitaman
Corpus uteri : nyeri goyang (-) (x) endometritis
ukuran : agak membesar
Pemeriksaan Laboratorium
• Hb : 10 g/dl anemia
• Ht : 30%
• Leukosit : 22.600/mm3 leukositosis
• Trombosit : 350.000/mm3
• BT : 3 menit
• CT : 8 menit
• Golongan darah : O
• Natrium : 132 meeq/l DBN
• Kalium : 4,6 meq/l
• Ureum : 30
• GDS : 156 mg/dl
• USG transvaginal
Uterus anteflexi 7x5x4 cm membesar
Tampak massa mengisi cavum uteri dan gambaran
neovaskularisasi neoplasma
Ke-2 adnexa tidak tampak kelainan
Kesan : keganasan endometrium ?
CA125 : 124 U/L ↑(N: 0-35 U/L)
Estrogen : 10 pg/ml (Normal untuk wanita
menopause)
Pemeriksaan PA : Tumor terbatas pada corpus uteri,
tidak ada atau invasi < ½ bagian miometrium dan
adenocarcinoma stadium 1A
Diagnosis Kerja
• Ca Endometrium tipe Adenocarcinoma
stadium IA + anemia + obese tipe 2 +
hipertensi stage I + DM terkontrol
Penatalaksanaan
Tujuan Terapi
• Menghilangkan tumor
• Mencegah metastase
• Mencegah kekambuhan
• Rujuk
• Operasi
• Terapi radiasi
• Kemoterapi
• Terapi hormonal
Tata Laksana Operatif
Stadium Prosedur
Stadium I
IA G1-G2 Histerektomi dengan salpingo-oovorektomi bilateral
IA G3 Histerektomi dengan salpingo-oovorektomi bilateral
± limfadenektomi pelvis/paraaorta bilateral
IB G1 G2 G3 Histerektomi dengan salpingo-oovorektomi bilateral
± limfadenektomi pelvis/paraaorta bilateral
Stadium II Histerektomi dengan salpingo-oovorektomi bilateral
± limfadenektomi pelvis/paraaorta bilateral
Stadium III Operasi maksimal sitoreduksi dengan status keadaan yg baik
Stadium IV
IVA Exenteration dari pelvis anterior dan posterior
IVB Terapi sistemik dengan operasi paliatif
Terapi Adjuvan
Stadium Tindakan
Stadium I
IA G1-G2 Observasi
IA G3 Observasi atau brachytherapy, pertimbangakan radioterapi pelvis
dan/atau kemoterapi tambahan.
IB G1 G2 Observasi atau brachytherapy, pertimbangakan radioterapi pelvis
dan/atau kemoterapi tambahan.
IB G3 Radioterapi pelvis, dipertimbangkan kombinasi radioterapi dan
kemoterapi
Stadium II -Radioterapi pelvis dan vaginal brachyteraphy
-Apabila tumor grade 1 dan 2, invasi miometrium <50%, LVSI negatif
dan complete surgical staging: hanya dilakukan Brachytherapy
-Kemoterapi ±radiasi
Stadium III dan -Kemoterapi
IV -Apabila nodus positif: radioterapi sekuensial
-Apabila penyakit metastasis: kemoterapi-radioterapi untuk terapi
paliatif
Kemoterapi
• Bersifat paliatif
• Reaksi yg paling baik adalah kombinasi CAP:
cyclophoshasmida 600mg/m2, aderiamycin
45-50mg/m2, cisplatin 60mg/m2
Terapi Hormonal
• Indikasi : tumor yg mengalami metastase dan
bila sewaktu operasi masih terdapat sisa
tumornya serta keadaan pasien yg sudah in
operable
• Bahan hormon:
MPA :300-400 mg/hr
Magace :160-320mg/hr
Pencegahan, Komplikasi,
Prognosis
Pencegahan
• Penggunaan kontrasepsi pil
• Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter
untuk efek samping
• Menjaga berat badan
• Mengatur pola makan dan menurunkan bb
bila obesitas
• Olahraga teratur
Komplikasi
• Sebelum operasi:
– Anemia, massive bleeding
– Metastasis (paru [most], hepar, tulang)
– (apabila dilakukan test biopsi endometrium) perforasi uterus
– Asites