www.pathologyoutline.com
Gray’s Anatomy for Student
Anatomi Konjungtiva
• Merupakan membrana mukosa transparan yang
menutupi permukaan dalam palpebra
(Conjunctiva palpebrae) dan permukaan depan
mata pada sklera (Conjunctiva bulbi).
• Tempat peralihan kedua bagian di atas terdapat
lipatan yang membentuk kantung antara
palpebra dan bola mata yaitu Fornix conjunctiva
superior dan inferior.
• Maka bila sclera tampak merah (hiperemis)
mungkin diakibatkan adanya pelebaran
pembuluh darah pada konjungtiva.
• Perdarahan: arteri siliaris anterior, arteri
konjungtiva posterior, arteri palpebra
• Persarafan: cabang n.V (trigeminus) → n.V1
Histologi Konjungtiva
• Konjungtiva terdiri dari 3 lapisan:
1. Epitel → sel epitel silindris pendek berlapis
dengan sel goblet lalu di daerah limbus (menuju
kornea) berubah menjadi sel epitel gepeng
berlapis tidak berkeratin
2. Stroma konjungtiva → jaringan ikat longgar,
pembuluh darah, jaringan limfoid
3. Endotel
Sel epitel
silindris
pendek
dengan
sel
goblet
Jaringan ikat
Diagnosis Banding Kelainan Mata Merah
Diagnosis Banding
• DD mata merah tanpa penurunan visus:
– Konjungtivitis akut bakterialis, viral, alergi
– Perdarahan subkonjungtiva
– Episkleritis dan skleritis
– Inflamasi pterigium, pinguekula
• DD mata merah dengan penurunan visus:
– Keratitis dan ulkus kornea
– Uveitis anterior
– Glaukoma berat
Diagnosis Banding Konjungtivitis
Virus Bakteri Alergi Toksik
Gatal - - ++ -
Mata merah + ++ + +
Hemoragi + + - -
Kemosis ± ++ ++ ±
Lakrimasi ++ + + ±
Folikel + - + ±
Papil - + + -
Pseudomembran ± ± - -
Pembesaran kelenjar ++ + - -
limfe
Panus - - - ±
Bersamaan dengan ± ± ±
keratitis
-
Demam ± ± -
-
Sitologi Granulosit Limposit, monosit Eosinofil Sel epitel, granulosit
Diagnosis Banding Konjungtivitis
Glaukoma Kongestif
Konjungtivitis Keratitis Uveitis Anterior
Akut
Menurun perlahan,
Visus Normal Tergantung letak infiltrat Menurun mendadak
tergantung letak radang
Hiperemi konjungtiva perikornea siliar Mix injeksi
Epifora, fotofobia - + + -
Sekret Banyak - - -
CONJUNGTIVITIS BACTERIAL :
INFLAMASI PADA CONJUNGTIVA YANG
DISEBABKAN OLEH INFEKSI BAKTERI
(Gonococcus, Meningococcus, Staphylococcus
aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophillus
influenzae, Escherichia coli)
Cleveland clinic journal of medicine-
1. KONJUNGTIVITIS KATARALIS : AKUT, KRONIK, ANGULARIS
2. KONJUNGTIVITIS FOLIKULARIS:
A. AKUT :
- KERATO-KONJUNGTIVITIS EPIDEMIKA
- DEMAM FARINGO KONJUNGTIVITIS
- KONJUNGTIVITIS HEMORAGIK AKUT
- KONJUNGTIVITIS NEW CASTLE
- INCLUSION KONJUNGTIVITIS
B. KRONIS
- TRAKHOMA
3. KONJUNGTIVITIS PURULENTA
A. GO :
- OFTALMIA GONORE DEWASA
- OFTALMIA GONORE ANAK-ANAK
- OFTALMIA GONORE NEONATORUM
B. NON-GO
4. KONJUNGTIVITIS MEMBRANOSA
5. KONJUNGTIVITIS ALERGI
A. KONJUNGTIVITIS VERNAL
B. KONJUNGTIVITIS KLIKTEN
C. KONJUNGTIVITIS ATOPI
Klasifikasi & Etiologi
Vaughan & Asbury's General
Ophthalmology 17th Edition
• Daerah padat penduduk dengan tingkat
sanitasi rendah
• Daerah Pabrik/ Polusi udara yang tinggi
• Daerah Tropis >
• Insidensi pada anak ↑ pada daerah tingkat
infeksi yang tinggi
• Insidensi Pria = Wanita
• Lingkungan dengan tingkat sanitasi rendah
• Sering menggunakan Lensa Kontak
• Menggunakan Kosmetik terkontaminasi
• Kelainan Okuler (Mata kering, Blepharitis, etc)
• Post operasi mata
• Penggunaan obat topical kronis
• Immunocompromised
• Neonatal dengan partus normal dari ibu
penderita STD aktif
Faktor Resiko
http://one.aao.org/asset.axd?id=7264838d-7b44-4509-b2cd-3b1e50ac42fe
PATOGENESIS PATOFISIOLOGI
Ggg mekanisme pertahanan mata thdp infeksi: Kontaminasi eksternal,
Primer epitel yang melapisi conjunctiva menggosok mata
(regenerasi cepat dan tuntas)
Sekunder air mata: mengandung lisozim dan Perubahan pola
imunoglobulin, lakrimasi, refleks kedip bakteri/flora normal
pada permukaan bola mata
& adneksa
Mukopurulen
Hiperemis,
pada silia
injeksi konjungtiva + Terasa mengganjal
Perlekatan ke
kelopak mata + cabang pembuluh darah
atas & bawah pada kumpulan eksudat Papil
GEJALA KLINIK
• Mata merah
• Rasa tidak nyaman, mengganjal seperti terdapat
benda asing
• Perlengketan kelopak mata
• Edema palpebra
• Gatal
• Signs:
– Discharge purulent berwarna putih kekuningan
– Papil pada tarsus superior
– Kemosis
DD, DB, DK
Identifikasi Kasus dan Dasar Diagnosis
• Laki-laki berusia 25 tahun: 60% pada perempuan, laki-
laki > perempuan, pada usia produktif 19-40 tahun
• KU: mata kiri eritema dengan banyak kotoran mata →
GK konjungtivitis
• 3 hari sebelum ke RS, px kelilipan sewaktu naik motor
→ FR konjungtivitis
• Mata terasa nyeri, berair dan seperti terdapat benda
asing → FR trauma minor
• Px menggosok matanya dengan tangan, rasa
mengganjal berkuran tapi mata menjadi tambah perih
dan berair → trauma minor, membuat port the entry
• Mata kiri px menjadi eritema, penglihatan tidak
buram → GK Inflamasi, penurunan visus (-)
• Px memakai tetes mata merek I dan keluhan
menjadi berkurang → tetes mata hanya untuk
lubrikasi sehingga membuat mata lebih nayaman
• 2 hari yang lalu pagi hari waktu bangun tidur,
mata kiri terasa lebih lengket hingga sulit
membuka mata dan terdapat kotoran mata
berwana hijau kekuningan → GK konjungtivitis
bakterialis, sekret mukopurulen
• Kelopak mata terasa membengkak dan agak
eritema → GK inflamasi akibat infeksi
• Px menggunakan obat tetes mata merek I 4x1,
mata lebih nyaman tetapi keluhan masih
terasa → pengobatan inadekuat, tidak
eradikasi bakteri
• Keluhan kotoran mata hijau kekuningan tetap
dirasakan walaupun sudah dibersihkan →
infeksi tetap berlanjut, tidak hanya cukup
dengan dibersihkan
• 1 hari yg lalu keluhan semakin berat →
progresif
• Mata dirasakan agak gatal → GK akibat adanya
kotoran yang dianggap benda asing
• Pagi hari sebelum ke RS mata px terasa sangan
lengket, sulit dibuka, kotoran mata banyak,
kelopka mata oedem dan eritema → GK
• Px, merasa penglihatan mata kirinya menjadi
agak buram → visus menurun akibat adanya
kotoran mata
• RPD: demam (-) → tidak ada inflamasi sistemik
menyingkirkan DB dengan konjungtivitis viral
• PF: pembesaran KGB preaurikuler →
menyingkirkan DB dengan konjungtivitis viral
• Status oftalmologis (OS):
1. Visus dasar: 6/6 → penurunan visus (-)
2. Palpebra: edema, hiperemis → e.c inflamasi,
sekret mukopurulen pd silia → infeksi
bakteri, injeksi konjungtiva (+) → inflamasi
pada konjungtiva
3. Konjungtiva: tarsal superior dan inferior
terdapat papil → GK khas pada konjungtivitis
bakteri, folikel (-) → menyingkirkan DB
dengan konjungtivitis viral
4. Kornea: floresin test (-) → menyingkirkan DB
penglihatan buram akibat keratitis, ulkus
kornea
Diagnosis Banding
Konjungtivitis Virus Konjungtivitis Bakteri Konjungtivitis Alergi
Gatal - - ++
Mata Merah + ++ +
Lakrimasi ++ + +
Folikel + - +
Papil - + +
Pembesaran KGB ++ - _