Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JENU
Jalan Raya Jenu No. 90 Telepon (0356) 711028 Email : puskesmasjenu1@gmail.com
Tuban 62352

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SKRINING KELAINAN KATARAK PADA LANSIA

I. PENDAHULUAN
Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang dapat mengakibatkan
kebutaanpaling tinggi di indonesia. Kejadian baru buta katarak tiap tahun diperkirakan
0,1% dari jumlah penduduk, atau 200.000 penderita yang mengalami katarak. Prioritas
pencegahan kebutaan ditujukan kepada penyakit katarak tanpa mengesampingkan penyakit
mata lainnya. Dengan bertambahnya usia harapan hidup maka jumlah penderita katarak
juga semakin meningkat. Pencegahan awal buta katarak salah satunya dengan melakukan
skrining katarak

II. LATAR BELAKANG


Katarak merupakan kondisi mata yang sering mengganggu dan menyerang
masyarakat dikalangan usia lanjut. Penyebab utama katarak dalah usia, tetapi bayak hal lain
yang dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dn
herediter (Vaughan & Asbury, 2007). Berdasarkan studi potong lintang prevalensi katarak
pada usia 65 tahun adalah 50% dan prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia lebih
dari 75 tahun ( Vaughan & Asbury, 2007 ).
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat
keduaduanya (Ilyas, 2009).
WHO memperkirakan bahwa terdapat lebih dari 50 juta orang buta di seluruh dunia
saat ini, dan sedikitnya terdapat 135 juta mengalami disabilitas penglihatan yang signifikan.
Diperkirakan pada tahun 2020 angk kebutaan di dunia meningkat menjadi 90 juta orang.
Kondisi ini mendapat perhatian besar dari lembaga-lembaga internasional. Sejak awal
tahun 2000, WHO bekerjasama dengan internasional Agency for Prevention Of Blindness
(IAPB) telah merencnakan suatu inisatif global untuk penanggulangan masalah kesehatan
mata dan kebutaan diseluruh dunia melalui program “Vision 2020 the Right of Sight” (Hak
untuk melihat). Kebutaan sesuai dengan ketentuan Menkes RI pada tahun 1982 dinyatakan
sebagai bencana nasional karena pada tahun tersebut kebutaan mencapai 1,2 % dan pada
tahun 1996 angka kebutaan meningkat menjadi 1,5%, dan pada saat itu hampir 1,7 juta
orang penduduk menderita buta karena katarak. Apabila keaaan ini tidak ditanggulangi
dengan baik akn merugikan bangsa dan negara, masyarakat akan menjadi terbelakang
pendedidikannya dengan kualitas hidup rendah.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan Indera Penglihatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Jenu
2. Tujuan Khusus
(1) Mendeteksi secara dini atau terjaringnya penyakit katarak dan pelayanan
kesehatan mata di wilayah Puskesmas Jenu
(2) Menurunkan prevalensi kebutaan yang dsebabkan oleh katarak di wilayah
Puskesmas Jenu.
(3) Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan
(4) Meningkatnya jangkauan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan kepada
masyarakat
(5) Meningkatnya cakupan pelayanan Kesehatan Indera Penglihatan masyarakat
melalui deteksi dini

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
POKOK
1. Preventiv dan 1. Persiapan
promotiv a) Petugas
Membuat jadwal skrining kelainan katarak pada lansia di
posyandu lansia
b) Petugas
Membuat surat undangan kegiatan skrining kelainan
katarak pada lansia sesuai jadwal
c) Petugas
Menginformasikan/menyampaikan surat undangan kegiatan
skrining kelainan katarak ditujukan untuk peserta posyandu
lansia
d) Kader program Indera
Menyiapkan tempat kegiatan skrining kelainan katarak
e) Perawat
 Persiapan alat untuk skrining katarak
 Persiapan alat tulis kantor dan formulir kerja
 Penugasan kader program Indera untuk kelancaran
kegiatan skrining
2. Pelaksanaan
a) Skrining kelainan katarak pada lansia
b) Konsultasi hasil kegiatan skrining pada lansia
c) Rencana tindak lanjut hasil kegiatan skrining pada lansia
d) Pencatatan hasil kegiatan skrining pada lansia
e) Penutupan
2. Monitoring Monitoring dilakukan saat pelaksanaan kegiatan skrining kelainan
katarak pada lansia
3. Evaluasi Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan skrining kelainan
katarak pada lansia

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN :


a. Membentuk Tim skrining kelainan katarak pada lansia
b. Membuat undangan yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas Jenu
c. Mengadakan kegiatan skrining kelainan katarak pada lansia dengan susunan acara
sebagai berikut :
a. Pembukaan
b. Pemeriksaan kesehatan mata
c. Konsultasi hasil pemeriksaan
d. Penyusunan rencana tindak lanjut
e. Kesepakatan tentang rencana tindak lanjut
f. Penutupan

VI. SASARAN
Seluruh lansia di kawasan Puskesmas Jenu

VII. PERAN LINTAS PROGRAM


PROGRAM
NO PROGRAM KEGIATAN PERAN
TERKAIT
1 Kesehatan Skrining katarak
Indera Promkes Penyuluhan tentang kesehatan mata

UKP Skrining katarak


Konseling kesehatan mata
P2 Konseling tentang penyakit tidak menular
Skrining penyakit PTM
Lansia Skrining katarak pada lansia
Penyuluhan tentang kesehatan mata
UKK Skrining katarak pada kelompok kerja
Penyuluhann kesehatan mata
Konseling kesehatan mata

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR

NO PROGRAM KEGIATAN LINSEK TERKAIT PERAN


1 Kesehatan Skrining katarak Desa - Memberi dukungan pada kegiatan
Indera skrining katarak yang dilakukan di desa

IX. TATA NILAI


“OKE SIP”
O : Orientasi pada pelanggan
K : Kerja sama
E : Efektif dan Efisien
S : Sopan santun
I : Inovatif
P : Profesional

X. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


BULAN
N PELAKSAN
TEMPAT JA FE MA AP ME JU JU AG SE OK NO DE
O A
N B R R I N L T P T P S
1 Irawan, A.Md.
Sugihwaras
Kep
Dusun Gersapi Kader mata 18 18 18 20 21

Balaidesa 19 20 20 21 23

Jenu
Pos1 Rt 02/02
14 15 17 16 16
rumah modin
Pos2.Rt 02/03 ,
18 22 21 23 21
rumah kader
Sekardadi
Rumah carik
18 18 18 17 17
Rt02/02
Jenggolo
Pos 1. Balai
4 4 3 3 3
Desa
Pos 2. Rumah 23 23 23 23
24
kader Rt07/02
Suwalan
Pos 1. Balai
4 4 3 5 5
Desa
Pos2.Rumah
21 21 20 21 21
kader Mujanah
Beji
Pos1.Rumah
1 3 2 1 2
kader
Pos2.Rumah
20 19 19 19 19
kader
Kaliuntu
Pos1.Balai 12 12
15 13 10
Desa
Pos2.Polindes 15 17 13 14 13
Pos3.Dusun 15 16
16 18 14
Bogang
Pos4.Dusun 16
18 22 16 17
Kalirejo
Wadung
Pos1.Balai 16 16 17
17
Desa
Pos2. Rumah 18 18
19 19
Kader St suryati
Sumurgeneng
Pos1.Rumah
2 14 7 6
warga Rt05/02
Pos2.Rumah
18 20 23 23
warga Rt03/03
Rawasan
Pos1.Polindes 18 18 19 17 17
Pos 2. Rumah
21 20 20 20 20
Kader
Mentoso
Pos1.Balai Desa 11 17 12 12 12

Pos2. Polindes 15 18 16 16 16

Remen
Pos1.Balai
12 11 12 11 12
Desa
Pos2.Rumah
5 4 7 5 5
warga Rt01/02
Tasikharjo
Pos1.Balai
16 17 17 16 17
Desa
Pos2.Awar- 19 18 19 19 19
awar,rumah
kader
Pos2.Awar-
20 20 20 21 20
awar,rumah
Purworejo
Pos1.Rumah 15 14 13 14 14
sekdes
Karanganyar
Pos2.Balai
21 22 22 21 21
Desa
Temaji
Pos1.Balai
16 16 15 16 14
Desa
Pos2.Balai
18 17 17 17 16
Dusun
Socorejo
Pos1.Rumah
7 8 6 7
kader Wriati
Pos2.Balai
21 22 20 21
Desa
Karangasem
Pos1.Balai 12
11 13 14
Desa
Pos2.Polindes 12 11 10 10
Pos3.Rumah
14 15 14 12
kader Rt01/01

XI. PEMBIAYAAN
Tidak ada dana dalam kegiatan skrining kelainan refraksi ini.

XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


A. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
B. Laporan dibuat setelah kegiatan skrining kelainan katarak sesuai dengan format.
C. Petugas merekap laporan dari tiap-tiap kegiatan skrining katarak kemudian
dilaporkan ke Puskesmas.

XIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan :
1. Jadwal pelaksanaan
2. Absensi peserta skrining kelainan katarak
3. Rekapan hasil skrining kelainan katarak
B. Pelaporan :
Pelaporan dilakukan oleh petugas skrining bidan desa penanggung jawab UKM
KAPUS.
C. Evaluasi Kegiatan :
1. Evaluasi pada pelaksanaan kegiatan skrining kelainan refraksi.
a. Sebelum pelaksanaan skrining kelainan katarak, dilakukan evaluasi terhadap
persiapan, sarana dan prasarana kegiatan
b. Pada saat pelaksanaan skrining kelainan refraksi, dilakukan evaluasi terhadap
jalannya kegiatan
2. Evaluasi pada hasil skrining kelainan refraksi (rencana tindak lanjut)
3. Aspek yang dievaluasi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan skrining kelainan refraksi
c. Hasil skrining kelainan refraksi dan rencana tindak lanjutnya

Mengetahui Jenu, 2019


Kepala Puskesmas Jenu Penanggung Jawab
Program kesehatan Indera

Dr DEDE KURNIAWATI Irawan, Amd. Kep


NIP. 19641224 198903 2 019 NIP.

Anda mungkin juga menyukai