Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul Keperawatan Anak: Asuhan Keperawatan Anak
dengan Gagal Ginjal Kronis dalam keadaan baik. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Anak pada semester lima.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bebagai pihak yang
telah mendukung dan memotivasi penulis sehingga karya tulis ini dapat selesai dengan baik,
yaitu:
DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................2
1.3 Tujuan Umum Penulisan ........................................................................3
1.4 Tujuan Khusus Penulisan........................................................................3
1.3
1.4.5 Untuk mengetahui penatalaksanaan dari gagal ginjal kronis pada anak.
1.4.6 Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan pada anak dengan
gagal ginjal kronis.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Medis Gagal Ginjal Kronis pada Anak
2.1.1 Definisi Gagal Ginjal Kronis pada Anak
Gagal ginjal kronis adalah destruksi struktur ginjal yang progresif dan
terus menerus (Corwin, 2001). Menurut Stein (2001) gagal ginjal kronis
didefinisikan sebagai kemunduran fungsi ginjal yang progresif dan tidak
reversible yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit. Penyakit yang
mendasari sering sulit dikenali bila gagal ginjal telah parah, gagal ginjal ronik
yaitu penurunan fungsi ginjal sehingga kadar kreatinin serum lebih dari 2 atau 3
kali nilai normal untuk anak dengan jenis kelamin dan usia yang sama, atau bila
laju filtrasi glomerulus, 30 ml/menit/1,73 m2 sekurang-kurangnya selam 3 bulan
(Hanif, 2007).
Dinding kapiler
Endapan kompelks Peningkatan Terjadi timbunan glomerulus
imun & antibody di tekanan hidrostatik di glomerulus rusak
glomerulus pd infiltrasi
Sklerosis glomerulus
Merusak fungsi
dan cedera darah
glomerulus
Cedera pada Protein dpt hiperfiltrasi
ginjal keluar dr filtrasi
Cedera pada
ginjal Fungsi ginjal
mulai mundur
Fungsi filtrasi
glomerulus turun
5-20 ml/menit
Masalah pengaturan
biokimia dlm ginjal
Hiperkalemia
Asidosis
Metabolik
2.3 Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gagal Ginjal Kronis
2.3.1 Pengkajian Keperawatan
Menurut Wong, 2004 dalam Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, fokus pengkajian
pada anak dengan gagal ginjal adalah :
a. Pengkajian awal
1) Lakukan pengkajian fisik rutin dengan perhatian khusus pada pengukuran
parameter pertumbuhan.
2) Dapatkan riwayat kesehatan, khususnya mengenai disfungsi ginjal, perilaku
makan, frekuensi infeksi, tingkat energi.
3) Observasi adanya bukti-bukti manifestasi gagal ginjal kronik.
b. Pengkajian terus menerus
1) Dapatkan riwayat untuk gejala-gejala baru atau peningkatan gejala.
2) Lakukan pengkajian fisik dengan sering, dengan perhatian khusus pada
tekanan darah, tanda edema, atau disfungsi neurologis 3) Kaji respons
psikologis pada penyakit dan terapinya.
4) Bantu pada prosedur diagnostik dan pengujian (urinalisis, hitung darah lengkap,
kimia darah, biopsi ginjal).
c. Biodata
70 % kasus GGA terjadi pada bayi di bawah 1 tahun pada minggu pertama
kahidupannya.
d. Riwayat penyakit sekarang
Urine klien kurang dari biasanya kemudian wajah klien bengkak dan klien muntah.
e. Riwayat penyakit dahulu
1) Diare hingga terjadi dehidrasi
2) Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
3) Penyakit infeksi pada saluran kemih yang penyembuhannya tidak adekuat
sehingga menimbulkan obstruksi.
f. Activity Daily Life
1) Nutrisi: Nafsu makan menurun (anorexia), muntah
Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi cedera sekunder berhubungan dengan akumulasi elektrolit dan
produk sisa.
b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagalnya mekanisme
regulasi ginjal.
c. Perubahan nutrisi berhubungan dengan pembatasan diet.
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit kronis, kerusakan
pertumbuhan dan persepsi tentang menjadi “berbeda”.
e. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak yang menderita
penyakit kronis.
2.3.3 Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan 1: Resiko tinggi cedera sekunder berhubungan dengan
akumulasi elektrolit dan produk sisa.
Intervensi Keperawatan:
1) Bantu pada dialysis
Rasional: untuk mempertahankan fungsi ekskretori.
Intervensi Keperawatan:
2) Pantau kemajuan
Rasional: mengkaji keadekuatan terapi dan mendeteksi
kemungkinan komplikasi.
Intervensi Keperawatan:
1) Berikan cairan oral sesuai kebutuhan.
Rasional: mencegah terjadinya kelebihan cairan berulang
3) Tinjau ulang pembatasan cairan setiap hari dengan orang tua dan anak
Rasional: mendorong kerja sama dalam melakukan intervensi
4) Anjurkan cara untuk membagi volume cairan total ke dalam jumlah kecil
untuk diberikan selama sehari penuh.
Rasional: orang tua mengerti pentingnya memenuhi kebutuhan cairan
secara tepat pada anaknya
5) Mempertahankan kelembaban mulut dengan cara-cara lain, seperti
permen keras, es batu, sprei embun lembut dari air dingin Rasional:
untuk mencegah perasaan kering.
c.
Intervensi Keperawatan:
5) Atur pertemuan ahli diet ginjal dengan keluarga untuk membahas makanan
yang diijinkan dan membantu dalam perencanaan diet Rasional: keluarga
memahami kebutuhan diet anak.
Intervensi Keperawatan:
1) Bantu orang tua dalam perencanaan diet dan dukung upaya mereka
untuk menyesuaikan diet, memenuhi kebutuhan semua anggota
keluarga.
Rasional: dukungan dapat membuat keluarga lebih bersemangat dalam
melakukan tindakan yang dianjurkan
2) Berikan bimbingan antisipasi yang berhubungan dengan
kemungkinan dan kejadian yang diperkirakan, seperti gejala, diet, dan
efek obat-obatan.
Rasional: keluarga maupun pasien tidak kaget jika terjadi sesuatu
BAB 3
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dari pembahasan yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa gagal
ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif yang irreverible. Penyebab
dari gagal ginjal kronis pada anak dubedakan menjadi dua, yaitu terjadi pada anak dengan
usia kurang dari 5 tahun yang disebabkan oleh kelainan anatomis dari organ ginjal anak,
dan pada anak dengan usia lebih dari 5 tahun yang disebabkan oleh adanya penyakit pada
ginjal yang menyebabkan fungsi organ tersebut menurun dan rusak. Gagal ginjal kronis
pada anak terjadi bila ginjal yang sakit tidak mampu mempertahankan komposisi
kimiawi cairan tubuh dalam batas normal dibawah kondisi normal. Manifestasi klinis
yang muncul pada anak dengan gagal ginjal kronis diantaranya adalah: edema, oliguria,
hipertensi, gagal jantung kongesti, poliuria, dehidrasi, hiperkalemia, hipernatremia,
anemia, gangguan fungsi trombosit, apatis, letargi, anoreksia, asidosis, gatal-gatal,
kejang, koma, dan disfungsi pertumbuhan. Penatalaksanaan dari gagal ginjal kronis pada
anak adalah dengan memperhatikan kalori pada makanan anak dan membatasi asupan
cairan dan elektrolit anak.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus gagal ginjal kronis pada anak
adalah: (1) Resiko tinggi cedera berhubungan dengan akumulasi elektrolit dan produk
sisa, (2) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagalnya mekanisme regulasi
ginjal, (3) Perubahan nutrisi berhubungan dengan pembatasan diet, (4) Gangguan citra
tubuh berhubungan dengan penyakit kronis, kerusakan pertumbuhan dan persepsi
tentang menjadi “berbeda”, dan (5) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan anak
yang menderita penyakit kronis.
3.2 Saran
Kepada mahasiswa yang menekuni bidang kesehatan terutaa bidang keperawatan, agar
untuk terus menggiatkan semangat belajar diri, agar nantinya dapat menjadi tenaga
kesehatan yang profesional yang memiliki kompetensi yang baik dalam bidangnya,
sehingga nantinya dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
tepat, baik penanganan secara fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Alpers, Ann, alih bahasa: A. Samik Wahab, Sugiarto. 2006. Buku Ajar Pediatri. Jakarta:
EGC.
Behrman, Robert M. Kliegman, dan Ann M. Narvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson
Volume 3. Jakarta: EGC.
Hatake, Kapevi. 2013.”Askep Gagal Ginjal (GGA/GAGAL GINJAL KRONIS) pada Anak”
http://macrofag.blogspot.com/2013/ 02/askep-gagal-ginjal-ggagagal ginjal
kronispada-anak.html. Diakses pada 20 Oktober 2014.
Sekarwana, Nanan. 2004. “Gagal Ginjal Kronik pada Anak” dalam Sari Pediatri Vol. 6, No.1
(Supplement) Juni 2004; 68-84
Stein, J.H. 2001 Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam (terjemahan). Edisi 3. Jakarta: ECG.
Wong, Donna L, alih bahasa: Monica ester. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik.
Jakarta: EGC.