Anda di halaman 1dari 34

UNIT KOMPETENSI TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

ASISTEN PENATA ANASTESI

No. Unit Kompetensi Kamus Kompetensi Ket


Level
1. Menyusun rencana kerja harian Pelayanan asuhan 1,2
kepenataan pre anestesi
2. Menyusun rencana kerja bulanan Pelayanan asuhan 1,2
kepenataan pre anestesi
3. Menyusun rencana kerja tahunan Pelayanan asuhan 1,2
kepenataan pre anestesi
4. Menyusun rencana kebutuhan alat Pelayanan asuhan 1,2
anestesi, obat dan bahan anestesi kepenataan pre anestesi
habis pakai harian
5. Menyusun daftar permintaan Pelayanan asuhan 1,2
kebutuhan alat, obat dan bahan kepenataan pre anestesi
anestesi habis pakai bulanan
6. Menyusun daftar permintaan Pelayanan asuhan 1,2
kebutuhan alat, obat dan bahan kepenataan pre anestesi
anestesi habis pakai tahunan
7. Melakukan inventarisasi alat, obat Pelayanan asuhan 1
dan bahan anestesi habis pakai yang kepenataan pre anestesi
tersedia
8. Mempersiapkan dokumen pasien Pelayanan asuhan 1,2
yang dibutuhkan dalam pelayanan kepenataan pre anestesi
anestesi
9. Melakukan pengecekan administrasi Pelayanan asuhan 1
pasien kepenataan pre anestesi
10. Melakukan persiapan mesin Pelayanan asuhan 2
anestesi secara menyeluruh kepenataan pre anestesi
11. Melakukan pengontrolan persediaan Pelayanan asuhan
obat-obatan dan cairan sesuai kepenataan pre anestesi
standar rumah sakit
12. Memastikan ketersediaan sarana Pelayanan asuhan 2
prasarana pelayanan anestesi kepenataan pre anestesi
berdasarkan jadwal, waktu, dan jenis
operasi
13. Menyiapkan emergency kit Pelayanan asuhan 1
kepenataan pre anestesi
14. Melakukan pre medikasi Pelayanan asuhan 2
kepenataan pre anestesi
15. Memasang Intra Venus Line Pelayanan asuhan 2
-2-

kepenataan pre anestesi


16. Menyiapkan peralatan dan obat- Pelayanan asuhan 1
obatan sesuai dengan perencanaan kepenataan pre anestesi
teknik anestesi
17. Melakukan persiapan alat-alat untuk Pelayanan asuhan 1
anestesi regional kepenataan pre anestesi
18. Mendokumentasikan hasil Pelayanan asuhan 2
anamnesis/pengkajian kepenataan pre anestesi
19. Melakukan pendokumentasian Pelayanan asuhan 2
sebelum masuk ke ruang operasi kepenataan pre anestesi
20. Melakukan komunikasi efektif Pelayanan asuhan 1,2
kepada pasien tentang tindakan kepenataan pre anestesi
anestesi yang akan dilakukan (jika
pasien sadar)
21. Pendokumentasian semua tindakan Pelayanan asuhan 1,2
yang dilakukan selama proses kepenataan pre anestesi
pelayanan anestesi
22. Melakukan pendampingan Pelayanan asuhan 2
pemasangan alat monitoring non kepenataan intra anestesi
invasif
23. Melakukan persiapan tindakan Pelayanan asuhan 2
teknik anestesi sesuai jenis operasi kepenataan intra anestesi
24. Melakukan pemasangan alat Pelayanan asuhan 2
nebulisasi kepenataan intra anestesi
25. Melakukan oksigenasi dalam rangka Pelayanan asuhan 2
intubasi kepenataan intra anestesi
26. Melakukan pemberian anestesi Pelayanan asuhan 2
umum dengan pernafasan spontan kepenataan intra anestesi
27. Melakukan monitoring tanda vital Pelayanan asuhan 1
selama tindakan anestesi kepenataan intra anestesi
28. Melakukan pemeliharaan kedalaman Pelayanan asuhan 2
anestesi dengan pemberian obat- kepenataan intra anestesi
obatan dan gas anestesi sesuai
kebutuhan
29. Melakukan pemeliharaan cairan Pelayanan asuhan 2
elektrolit selama operasi kepenataan intra anestesi
30. Melakukan pemberian antidotum Pelayanan asuhan 2
(reverse) sesuai kebutuhan kepenataan intra anestesi
31. Melakukan pemberian obat dalam Pelayanan asuhan 2
rangka pemulihan kesadaran sesuai kepenataan intra anestesi
instruksi Dokter penanggungjawab
-3-

32. Melakukan ekstubasi Pelayanan asuhan 2


kepenataan intra anestesi
33. Melakukan oksigenasi pasca Pelayanan asuhan 2
ekstubasi kepenataan intra anestesi
34. Melakukan pemantauan respon Pelayanan asuhan 2
kesadaran dan keadaan umum kepenataan intra anestesi
pasien
35. Melakukan perencanaan tindakan Pelayanan asuhan 2
asuhan kepenataan anestesi pasca kepenataan intra anestesi
tindakan anestesi
36. Pendokumentasian pemakaian obat- Pelayanan asuhan 1,2
obatan dan alat kesehatan yang kepenataan intra anestesi
dipakai
37. Melakukan pencatatan pelaporan Pelayanan asuhan 1,2
selama proses anestesi kepenataan intra anestesi
38. Melakukan pelayanan terapi inhalasi Pelayanan asuhan 1,2
kepenataan intra anestesi
39. Melakukan inventarisasi penggunaan Pelayanan asuhan 1
alat, obat dan bahan anestesi habis kepenataan pasca anestesi
pakai yang telah digunakan
40. Melaksanakan persiapan alat dan Pelayanan asuhan 1
mesin anestesi kepenataan pasca anestesi
41. Melakukan pemberian oksigenisasi Pelayanan asuhan 2
dalam rangka pemulihan kesadaran kepenataan pasca anestesi
42. Melakukan pembersihan saluran Pelayanan asuhan 2
nafas dengan suction kepenataan pasca anestesi
43. Melakukan pemindahan pasien ke Pelayanan asuhan 2
Recovery Room kepenataan pasca anestesi
44. Melakukan pemindahan pasien dari Pelayanan asuhan 2
Recovery Room ke kepenataan pasca anestesi
ICU atau Ruang perawatan
45. Melakukan pemantauan kondisi Pelayanan asuhan 2
pasien pasca pemasangan kateter kepenataan pasca anestesi
epidural
dan pemberian obat anestesi regional
46. Melakukan evaluasi hasil Pelayanan asuhan 2
pemasangan kateter epidural dan kepenataan pasca anestesi
pengobatan anestesia regional
47. Melakukan pemeliharaan peralatan Pelayanan asuhan 1
agar siap untuk dipakai pada kepenataan pasca anestesi
tindakan anestesia selanjutnya
48. Melakukan kegiatan bantuan/ Pelayanan asuhan 1,2
-4-

partisipasi dalam bidang kesehatan kepenataan pasca anestesi


49. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Pelayanan asuhan 1,2
Terpadu kepenataan pasca anestesi
50. Membina Peran Serta Masyarakat Pelayanan asuhan 1,2
kepenataan pasca anestesi
51. Melakukan pemberian obat anestesi Pelayanan asuhan 2
kepenataan anestesi di
bawah pengawasan atas
pelimpahan wewenang
secara mandate oleh dr
SpAn
52. Melakukan pemeliharaan jalan Pelayanan asuhan 2
napas kepenataan anestesi di
bawah pengawasan atas
pelimpahan wewenang
secara mandate oleh dr
SpAn
53. Melakukan tindakan Resusitasi Pelayanan asuhan 1,2
Jantung Paru (RJP) kepenataan kegawatan
anestesi dan kegawat
daruratan bencana
54. Partisipasi kegiatan dalam keadaan Pelayanan asuhan 1,2
bencana kepenataan kegawatan
anestesi dan kegawat
daruratan bencana
55. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda Pelayanan asuhan 2
vital kepenataan peri anestesi
(pre, intra, dan pasca
anestesi)
-5-
-6-

Jabatan Fungsional Keterampilan


1. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Penyelia
Formulir standar kompetensi jabatan fungsional penyelia adalah sebagai berikut:
Nama Jabatan : Asisten Penata Anestesi Penyelia
Kelompok Jabatan : Jabatan Fungsional Kesehatan
Urusan Pemerintah : Kementrian Kesehatan
Kode Jabatan : ............................... *4)

JABATAN FUNGSIONAL PENYELIA


I IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan ……………………………. *5)
…………………………....
II STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi IndikatorKompetensi
A. Manajerial
1. Integritas 3 Mampu memastikan, 1.1.Memastikan anggota yang dipimpin
menanamkan keyakinan bertindak sesuai dengan nilai, norma,
bersama agar anggota yang dan etika organisasi dalam segala situasi
dipimpin bertindak sesuai nilai, dan kondisi.
norma, dan etika organisasi, 1.2.Mampu untuk memberi apresiasi dan
dalam lingkup formal teguranbagi anggota yang dipimpin agar
bertindak selaras dengan nilai, norma,
dan etika organisasi dalam segala situasi
dan kondisi.
-7-

1.3.Melakukan monitoring dan evaluasi


terhadap penerapan sikap integritas di
dalam unit kerja yang dipimpin.
2. Kerjasama 3 Efektif membangun tim kerja 2.1.Melihat kekuatan/kelemahan anggota
untuk peningkatan kinerja tim, membentuk tim yang tepat,
organisasi mengantisipasi kemungkinan hambatan,
dan mencari solusi yang optimal;
2.2.Mengupayakan dan mengutamakan
pengambilan keputusan berdasarkan
usulan-usulan anggota tim/kelompok,
bernegosiasi secara efektif untuk upaya
penyelesaikan pekerjaan yang menjadi
target kinerja kelompok dan/atau unit
kerja;
2.3.Membangun aliansi dengan para
pemangku kepentingan dalam rangka
mendukung penyelesaian target kerja
kelompok.
3. Komunikasi 3 Berkomunikasi secara asertif, 3.1. Menyampaikan suatu informasi yang
terampil berkomunikasi lisan/ sensitif/rumit dengan cara penyampaian
tertulis untuk menyampaikan dan kondisi yang tepat, sehingga dapat
informasi yang sensitif/ rumit/ dipahami dan diterima oleh pihak lain;
kompleks 3.2 Menyederhanakan topik yang rumit dan
sensitif sehingga lebih mudah dipahami
dan diterima orang lain;
3.3.Membuat laporan tahunan/periodik/
naskah/dokumen/proposal yang
kompleks; Membuat surat resmi yang
sistematis dan tidak menimbulkan
-8-

pemahaman yang berbeda; membuat


proposal yang rinci dan lengkap;
4. Orientasi pada 3 Menetapkan target kerja yang 4.1. Menetapkan target kinerja unit yang
menantang bagi unit kerja, lebih tinggi dari target yang ditetapkan
hasil
memberi apresiasi dan teguran organisasi;
untuk mendorong kinerja 4.2. Memberikan apresiasi dan teguran
untuk mendorong pencapaian hasil unit
kerjanya;
4.3. Mengembangkan metode kerja yang
lebih efektif dan efisien untuk mencapai
target kerja unitnya.
5. Pelayanan 3 Mampu memanfaatkan 5.1.Memahami, mendeskripsikan pengaruh
kekuatan kelompok serta dan hubungan/kekuatan kelompok yang
Publik
memperbaiki standar sedang berjalan di organisasi (aliansi
pelayanan publik di lingkup atau persaingan), dan dampaknya
unit kerja terhadap unit kerja untuk menjalankan
tugas pemerintahan secara profesional
dan netral, tidak memihak;
5.2.Menggunakan keterampilan dan
pemahaman lintas organisasi untuk
secara efektif memfasilitasi kebutuhan
kelompok yang lebih besar dengan cara-
cara yang mengikuti standar objektif,
transparan, profesional, sehingga tidak
merugikan para pihak di lingkup
pelayanan publik unit kerjanya;
5.3. Mengimplementasikan cara-cara yang
efektif untuk memantau dan
mengevaluasi masalah yang dihadapi
-9-

pemangku kepentingan/masyarakat
serta mengantisipasi kebutuhan mereka
saat menjalankan tugas pelayanan
publik di unit kerjanya.
6. Pengembangan 3 Memberikan umpan balik, 6.1.Memberikan tugas-tugas yang
membimbing menantang pada bawahan sebagai media
diri dan orang
belajar untuk mengembangkan
lain kemampuannya;
6.2.Mengamati bawahan dalam mengerjakan
tugasnya dan memberikan umpan balik
yang objektif dan jujur; melakukan
diskusi dengan bawahan untuk
memberikan bimbingan dan umpan balik
yang berguna bagi bawahan;
6.3.Mendorong kepercayaan diri bawahan;
memberikan kepercayaan penuh pada
bawahan untuk mengerjakan tugas
dengan caranya sendiri; memberi
kesempatan dan membantu bawahan
menemukan peluang untuk berkembang.
7. Mengelola 3 Membantu orang lain 7.1.Membantu orang lain dalam melakukan
mengikuti perubahan, perubahan;
Perubahan
mengantisipasi perubahan 7.2. Menyesuaikan prioritas kerja secara
secara tepat berulang-ulang jika diperlukan;
7.3.Mengantisipasi perubahan yang
dibutuhkan oleh unit kerjanya secara
tepat. Memberikan solusi efektif terhadap
masalah yang ditimbulkan oleh adanya
perubahan.
- 10 -

8. Pengambilan 3 Membandingkan berbagai 8.1.Membandingkan berbagai alternatif


alternatif, menyeimbangkan tindakan dan implikasinya,
Keputusan
risiko keberhasilan dalam 8.2.Memilih alternatif solusi yang terbaik,
implementasi membuat keputusan operasional
mengacu pada alternatif solusi terbaik
yang didasarkan pada analisis data yang
sistematis, seksama, mengikuti prinsip
kehati-hatian.
8.3.Menyeimbangkan antara kemungkinan
risiko dan keberhasilan dalam
implementasinya.
B.Sosial Kultural
9. Perekat 3 Mempromosikan, 9.1. Mempromosikan sikap menghargai
pengembangkan sikap toleransi perbedaan di antara orang-orang yang
Bangsa
dan persatuan mendorong toleransi dan keterbukaan.
9.2. Melakukan pemetaan sosial di
masyarakat sehingga dapat memberikan
respon yang sesuai dengan budaya yang
berlaku. Mengidentifikasi potensi
kesalah-pahaman yang diakibatkan
adanya keragaman budaya yang ada
9.3. Menjadi mediator untuk menyelesaikan
konflik atau mengurangi dampak negatif
dari konflik atau potensi konflik
C. Teknis
10.Pelayanan 3 Mampu menganalisa hasil 10.1 Mampu menganalisa tersedianya
sarana prasarana anestesi
Kepenataan persiapan pre operasi.
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis
operasi tersebut sudah sesuai/belum
- 11 -

Pre Anastesi sesuai dengan perencanaan.


10.2 Mampu melakukan analisis
kebutuhan pre medikasi dan induksi
pasien.
10.3 Mampu melakukan evaluasi dan
analisa (pemeriksaan dan penilaian)
status fisik pasien pasca pemberian
obat premedikasi.
10.4 Mampu menganalisa tindakan yang di
lakukan dalam pelayanan asuhan pre
anestesi dan melakukan evaluasi
semua tindakan yang telah dilakukan
selama pre anestesi.
11.Pelayanan Mampu menganalisa dan 11.1 Mampu menganalisa kebutuhan
mengambil tindakan yang mesin, alat, gas anestesi, obat-obat
Kepenataan
diperlukan selama intra anestesi dan mampu melakukan
Intra Anastesi anestesi analisa kesesuaian persiapan yang
telah dilakukan dengan kondisi
pasien intra anestesi.
11.2 Mampu menganalis kebutuhan
pemeliharaan dan kecukupan cairan
elektrolit intra anestesi dan mampu
melakukan komunikasi efektif dengan
tim terkait untuk mengatasi
permasalahan yang timbul.
11.3 Mampu menganalisa efek dari obat-
obatan, pemasangan alat dan tindakan
yang dilakukan selama intra anestesi
dan mampu melakukan tindakan
kolaboratif/mandiri yang diperlukan.
11.4 Mampu menganalisa dokumentasi dan
- 12 -

pelaporan yang telah dilakukan


selama intra anestesi dan mampu
mengkomunikasikan hasil evalusi
dokumentasi intra anestesi dengan tim
terkait.
12.Pelayanan Mampu melakukan analisa 12.1 Mampu melakukan analisa kondisi
pelayanan asuhan kepenataan pasien, alat, obat dan analisa
Kepenataan
pasca anestesi dokumentasi yang telah dilakukan dan
Pasca Anastesi mengkomunikasikan hasilnya dengan
tim terkait (dokter anestesi, dokter
bedah, petugas ruangan dll).
12.2 Mampu melakukan analisa tindakan
asuhan pelayanan manajemen nyeri,
monitor tanda-tanda vital,
pemasangan alat bantu nafas, sesuai
instruksi dokter spesialis anestesi.
12.3 Mampu melakukan analisa
kemungkinan masalah yang timbul,
melakukan tindakan dalam mengatasi
kondisi tersebut.
12.4 Mampu melakukan analisa
pendokumentasian semua tindakan
yang pasca anstesi dan mampu
melakukan analisis data yang
diperoleh.
13.Pelayanan 3 Mampu menganalisa tugas 13.1 Mampu menganalisa pemasangan alat
pelayanan asuhan kepenataan monitoring non invasif /alat
Asuhan
perianestesi dibawah monitoring invasif dan mampu
Kepenataan pengawasan atas pelimpahan melakukan komunikasi yang efektif
wewenang secara mandate dari kepada dokter anestesi.
Dibawah
dokter spesialis anestesi. 13.2 Mampu menganalisis kebutuhan
- 13 -

Pengawasan mesin, alat, obat untuk tindakan


anestesi dan menyiapkan data
Atas
penunjang yang diperlukan.
Pelimpahan 13.3 Mampu menganalisa kedalaman
anestesi, mempertahankan kedalaman
Wewenang
anestesi, dan melakukan pengakhiran
Secara Mandat anestesi sesuai instruksi dokter
anestesi.
Dari Dokter
13.4 Mampu menganalisa keadaan umum
Spesialis pasien, data penunjang, dan data lain
yang diperlukan untuk
Anestesi
dikomunikasikan dengan dokter
anestesi dalam menentukan tindakan
anestesi.
14.Pelayanan 3 Mampu melakukan analisa 14.1 Mampu melakukan analisa kondisi
pelayanan asuhan kepenataan pasien, mesin, alat, obat dan analisa
Asuhan
kegawatan anestesi dan dokumentasi yang telah dilakukan dan
Kepenataan kegawat daruratan bencana mengkomunikasikan hasilnya dengan
tim terkait (dokter anestesi, dokter
Anestesi dan
bedah, petugas ruangan dll).
Kegawat 14.2 Mampu melakukan analisa
kemungkinan kegawatan yang timbul,
Daruratan
melakukan tindakan dalam mengatasi
Bencana kondisi kegawatan.
14.3 Mampu melakukan analisa tindakan
(Kesehatan
asuhan pelayanan anestesi,
Matra) pemantauan tanda-tanda vital,
resusitasi jantung paru, pemeliharaan
kepatenan jalan nafas sesuai instruksi
dokter spesialis anestesi.
14.4 Mampu melakukan analisa
- 14 -

pendokumentasian semua tindakan


kegawat daruratan dan mampu
melakukan analisis data yang
diperoleh.

III. PERSYARATAN JABATAN


Tingkat pentingnya thd
Jenis Persyaratan Uraian jabatan
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1 Jenjang Diploma III
2 BidangIlmu Keperawatan Anestesi
B. Pelatihan 1 Manajerial Leadership, Managerial and Capacity √
Building
2 Teknis Pelatihan Anestesi lanjut, BTCLS, √
ATCLS, Patien Safety, PPI
3 Fungsional Diklat Jabfung Penata Anestesi √
Penyelia
C. Pengalamankerja Minimal 5 tahun √
D. Pangkat Penata III/c atau Penata Tk I/IIId
E. IndikatorKinerjaJabatan 1. Survey kepuasan pelanggan/pasien …. %
2. Zero eror accident selama pelayanan pra, intra, pasca anestesi
dengan bukti kinerja …. %

2. StandarKompetensiJabatan Fungsional Mahir


- 15 -

Formulir standar kompetensi jabatan fungsional mahir adalah sebagai berikut:


Nama Jabatan : Asisten Penata Anestesi Mahir
Kelompok Jabatan : Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi
Urusan Pemerintah : Kementerian Kesehatan
Kode Jabatan : ............................... *4)
JABATAN FUNGSIONAL MAHIR
I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan ……………………………. *5)
…………………………....
II. STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi IndikatorKompetensi
A. Manajerial
1. Integritas 2 Mampu mengingatkan, mengajak 1.1.Mengingatkan rekan kerja
rekan kerja untuk bertindak sesuai untuk bertindak sesuai
nilai, norma, dan etika organisasi dengan nilai, norma, dan
etika organisasi dalam segala
situasi dan kondisi;
Mengajak orang lain untuk
bertindak sesuai etika dan
kode etik.
1.2.Menerapkan norma-norma
secara konsisten dalam
setiap situasi, pada unit
kerja terkecil/kelompok
- 16 -

kerjanya
1.3. Memberikan informasi yang
dapat dipercaya sesuai
dengan etika organisasi
2. Kerjasama 2 Menumbuhkan tim kerja yang 2.1 Membantu orang lain dalam
partisipatif dan efektif menyelesaikan tugas-tugas
mereka untuk mendukung
sasaran tim;
2.2.Berbagi informasi yang
relevan atau bermanfaat
pada anggota tim;
mempertimbangkan
masukan dan keahlian
anggota dalam tim/kelompok
kerja serta bersedia untuk
belajar dari orang lain;
2.3. Membangun komitmen yang
tinggi untuk menyelesaikan
tugas tim.
3. Komunikasi 2 Aktif menjalankan komunikasi 3.1. Menggunakan gaya
secara formal dan informal ; komunikasi informal untuk
Bersedia mendengarkan orang lain, meningkatkan hubungan
menginterpretasikan pesan dengan profesional;
respon yang sesuai, mampu 3.2.Mendengarkan pihak lain
menyusun materi presentasi, secara aktif; menangkap dan
pidato, naskah, laporan, dll menginterpretasikan pesan-
pesan dari orang lain, serta
memberikan respon yang
sesuai;
- 17 -

3.3.Membuat materi presentasi,


pidato, draft naskah, laporan
dll sesuai arahan pimpinan
4. Orientasi pada 2 Berupaya meningkatkan hasil 4.1. Menetapkan dan berupaya
kerja pribadi yang lebih tinggi dari mencapai standar kerja
hasil
standar yang ditetapkan, mencari, pribadi yang lebih tinggi
mencoba metode alternatif untuk dari standar kerja yang
peningkatan kinerja ditetapkan organisasi;
4.2. Mencari, mencoba metode
kerja alternatif untuk
meningkatkan hasil
kerjanya;
4.3. Memberi contoh kepada
orang-orang di unit
kerjanya untuk mencoba
menerapkan metode kerja
yang lebih efektif yang
sudah dilakukannya.
5. Pelayanan 2 Mampu 5.1. Menunjukan sikap yakin
mensupervisi/mengawasi/menyelia dalam mengerjakan tugas-
Publik
dan menjelaskan proses tugas
pelaksanaan tugas tugas pemerintahan/pelayanan
pemerintahan/pelayanan publik publik, mampu menyelia dan
secara transparan menjelaskan secara obyektif
bila ada yang
mempertanyakan kebijakan
yang diambil;
5.2.Secara aktif mencari
informasi untuk mengenali
- 18 -

kebutuhan pemangku
kepentingan agar dapat
menjalankan pelaksanaan
tugas pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan
publik secara cepat dan
tanggap;
5.3. Mampu mengenali dan
memanfaatkan kebiasaan,
tatacara, situasi tertentu
sehingga apa yang
disampaikan menjadi
perhatian pemangku
kepentingan dalam hal
penyelesaian tugas-tugas
pemerintahan, pembangunan
dan pelayanan publik.
6. Pengembangan 2 Meningkatkan kemampuan 6.1.Meningkatkan kemampuan
bawahan dengan memberikan bawahan dengan
diri dan orang
contoh dan penjelasan cara memberikan contoh,
lain instruksi, penjelasan dan
melaksanakan suatu pekerjaan
petunjuk praktis yang jelas
kepada bawahan dalam
menyelesaikan suatu
pekerjaan;
6.2.Membantu bawahan untuk
mempelajari proses, program
atau sistem baru;
6.3.Menggunakan metode lain
- 19 -

untuk meyakinkan bahwa


orang lain telah memahami
penjelasan atau pengarahan.
7. Mengelola 2 Proaktif beradaptasi mengikuti 7.1.Menyesuaikan cara kerja
perubahan lama dengan menerapkan
Perubahan
metode/proses baru selaras
dengan ketentuan yang
berlaku tanpa arahan orang
lain;
7.2.Mengembangkan
kemampuan diri untuk
menghadapi perubahan;
7.3.Cepat dan tanggap dalam
menerima perubahan.
8. Pengambilan 2 Menganalisis masalah secara 8.1. Melakukan analisis secara
mendalam mendalam terhadap
Keputusan
informasi yang tersedia
dalam upaya mencari solusi.
8.2. Mempertimbangkan
berbagai alternatif yang ada
sebelum membuat
kesimpulan;
8.3. Membuat keputusan
operasional berdasarkan
kesimpulan dari berbagai
sumber informasi sesuai
dengan pedoman yang ada.
B. Sosial Kultural
9. Perekat Bangsa 2 Aktif mengembangkan sikap saling 9.1 Menampilkan sikap dan
- 20 -

menghargai, menekankan perilaku yang peduli akan


persamaan dan persatuan nilai-nilai keberagaman dan
menghargai perbedaan;
9.2 Membangun hubungan baik
antar individu dalam
organisasi, mitra kerja,
pemangku kepentingan;
9.3 Bersikap tenang, mampu
mengendalikan emosi,
kemarahan dan frustasi
dalam menghadapi
pertentangan yang
ditimbulkan oleh perbedaan
latar belakang,
agama/kepercayaan, suku,
jender, sosial ekonomi,
preferensi politik di
lingkungan unit kerjanya
C. Teknis
10. Pelayanan 2 Mampu melakukan persiapan pre 10.1 Mampu melakukan
anestesi. persiapan pasien meliputi :
Kepenataan
pengkajian, melakukan
Pre Anastesi pemeriksaan tanda-tanda
vital dan
mendokumentasikan hasil
pengkajian.
10.2 Mampu melakukan
komunikasi efektif kepada
pasien dan tim terkait
tentang tindakan anestesi
yang akan dilakukan.
- 21 -

10.3 Mampu menyiapkan


dokumen, dan pengecekan
administrasi yang
dibutuhkan seperti formulir
pemeriksaan pre anastesi,
informed consent, formulir
pemakaian bahan dan alat,
formulir cek list
keselamatan pasien operasi,
dll.
10.4 Mampu menyiapkan alat-
alat, obat-obatan, mesin
anestesi yang diperlukan
sesuai tindakan anastesi
yang akan dilakukan.
11. Pelayanan 2 Mampu melaksanakan asuhan 11.1 Mampu melakukan
kepenataan intra anestesi pemasangan alat
Kepenataan
monitoring tanda vital,
Intra Anastesi akses intra vena line,
menjaga kepatenan jalan
nafas, mampu
menggunakan mesin
anestesi dan pendukungnya
(ventilator, respirator,
nebulizer dll) sesuai standar
yang ada.
11.2 Mampu melakukan
komunikasi efektif dengan
tim yang terkait, melakukan
tindakan kolaboratif/
mandiri dalam pemberian
- 22 -

obat dan pengelolaan cairan


sesuai spesialis terkait dan
disiplin ilmu lain.
11.3 Mampu melaksanakan
pengelolaan jalan nafas intra
anestesi, mampu
menggunakan alat bantu
pernafasan sesuai kondisi
pasien selama intra
anestesi.
11.4 Mampu melakukan
monitoring efek obat
anestesi, kedalaman
anestesi, pemeliharaan
kedalaman anestesi, dan
mampu
mendokumentasikan
keadaan umum pasien,
tindakan yang telah
dilakukan selama intra
anestesi.
12. Pelayanan 2 Mampu melakukan pelayanan 12.1 Mampu melakukan
asuhan kepenataan pasca anestesi pencatatan dan pelaporan
Kepenataan
selama pasca anestesi dan
Pasca Anastesi melakukan serah terima
dengan petugas.
12.2 Mampu melakukan
penilaian kesadaran,
pemantauan tanda-tanda
vital, dan serah terima
pemindahan pasien dari
- 23 -

recovery room ke ICU atau


ruang perawatan.
12.3 Mampu melakukan
pemeliharaan kepatenan
jalan nafas, pemberian
oksigenasi, penilaian dan
penanganan nyeri, dalam
rangka pemulihan
kesadaran dan mengatasi
masalah yang terjadi pasca
anestesi.
12.4 Mampu melakukan
komunikasi efektif dengan
pasien, keluarga dan tim
terkait dalam melakukan
asuhan kepenataan pasca
anestesi.
13. Pelayanan 2 Mampu melakukan tugas 13.1 Mampu melaksanakan
Asuhan Kepe- pelayanan asuhan kepenataan anestesi sesuai dengan
nataan di perianestesi dibawah pengawasan instruksi dokter spesialis
bawah Penga- atas pelimpahan wewenang secara anestesi.
wasan Atas mandat dari dokter spesialis 13.2 Mampu mengatasi penyulit
Pelim-pahan anestesi. yang timbul.
Wewenang 13.3 Mampu memasang alat
Secara Mandat ventilasi mekanik.
dari Dokter 13.4 Mampu melakukan
Spesialis pengakhiran tindakan
Anestesi anestesi.
14. Pelayanan 2 Mampu melakukan pelayanan 14.1 Mampu melakukan
Asuhan Kepe- asuhan kepenataan kegawatan komunikasi efektif dengan
nataan Anes- anestesi dan kegawat daruratan pasien/keluarga dan tim
- 24 -

tesi dan Kega- bencana terkait dalam melakukan


wat Daruratan asuhan asuhan
Bencana kepenataan kegawatan
(Kesehatan anestesi dan kegawat
Matra) daruratan bencana.
14.2 Mampu melakukan
pencatatan dan pelaporan
selama kegawat daruratan
dan melakukan serah
terima dengan petugas.
14.3 Mampu melakukan
penilaian kesadaran,
pemantauan tanda-tanda
vital, resusitasi jantung
paru, pemeliharaan
kepatenan jalan nafas, dan
pemberian oksigenasi
dalam rangka mengatasi
masalah yang terjadi.
14.4 Mampu melakukan
kegiatan
bantuan/partisipasi dalam
bidang kesehatan,
partisipasi dalam keadaan
bencana, melaksanakan
kesehatan terpadu dan
membina peran serta
masyarakat.
III. PERSYARATAN JABATAN
Jenis Persyaratan Uraian Tingkat pentingnya thd
- 25 -

jabatan
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1 Jenjang Diploma III
2 BidangIlmu Keperawatan Anestesi
B. Pelatihan 1 Manajerial Leadership, Managerial and Capacity √
Building
2 Teknis Pelatihan Anestesi lanjut, BTCLS, ATCLS, √
Patien Safety, PPI
3 Fungsional Diklat Jabfung Penata Anestesi Mahir √
C. Pengalamankerja Minimal 3 tahun √
D. Pangkat Penata Muda, III/a
Penata Muda Tk.1, III/b
E. IndikatorKinerjaJabatan 1. Survey kepuasan pelanggan/pasien …. %
2. Zero eror accident selama pelayanan pra, intra, pasca anestesi
dengan bukti kinerja …. %

3. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Terampil


Formulir standar kompetensi jabatan fungsional terampil adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan : Asisten Penata Anestesi Terampil
Kelompok Jabatan : Jabatan Fungsional Asisten Penata Anestesi
Urusan Pemerintah : Kementerian Kesehatan
- 26 -

Kode Jabatan : ............................... *4)

JABATAN FUNGSIONAL TERAMPIL


I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan ……………………………. *5)
…………………………....
II STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi Level Diskripsi Indikator Kompetensi
A. Manajerial
1. Integritas 1 Mampu mengingatkan, mengajak 1.1.Mengingatkan rekan kerja untuk
rekan kerja untuk bertindak bertindak sesuai dengan nilai,
sesuai nilai, norma, dan etika norma, dan etika organisasi
organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
Mengajak orang lain untuk
bertindak sesuai etika dan kode
etik.
1.2.Menerapkan norma-norma secara
konsisten dalam setiap situasi,
pada unit kerja terkecil/kelompok
kerjanya.
1.3. Memberikan informasi yang
dapat dipercaya sesuai dengan
etika organisasi
2. Kerjasama 1 Menumbuhkan tim kerja yang 2.1 Membantu orang lain dalam
partisipatif dan efektif menyelesaikan tugas-tugas
mereka untuk mendukung
sasaran tim;
- 27 -

2.2.Berbagi informasi yang relevan


atau bermanfaat pada anggota
tim; mempertimbangkan masukan
dan keahlian anggota dalam
tim/kelompok kerja serta bersedia
untuk belajar dari orang lain;
2.3. Membangun komitmen yang
tinggi untuk menyelesaikan tugas
tim.
3. Komunikasi 1 Menyampaikan informasi dengan 3.1.Menyampaikan informasi (data),
jelas, lengkap, pemahaman yang pikiran atau pendapat dengan
sama jelas, singkat dan tepat dengan
menggunakan cara/media yang
sesuai dan mengikuti alur yang
logis;
3.2.Memastikan pemahaman yang
sama atas instruksi yang
diterima/diberikan
3.3.Mampu melaksanakan kegiatan
surat menyurat sesuai tata
naskah organisasi.
4. Orientasi pada 1 Bertanggung jawab untuk 4.1.Menyelesaikan tugas dengan
memenuhi standar kerja tuntas; dapat diandalkan;
hasil
4.2.Bekerja dengan teliti dan hati-hati
guna meminimalkan kesalahan
dengan mengacu pada standar
kualitas (SOP).
4.3.Bersedia menerima masukan,
mengikuti contoh cara bekerja
yang lebih efektif, efisien di
lingkungan kerjanya
- 28 -

5. Pelayanan Publik 1 Menjalankan tugas mengikuti 5.1 Mampu mengerjakan tugas-tugas


standar pelayanan. dengan mengikuti standar pela
yanan yang objektif, netral, tidak
memihak, tidak diskriminatif,
transparan dan tidak terpengaruh
kepentingan pribadi/kelompok/
partai politik;
5.2.Melayani kebutuhan, permintaan
dan keluhan pemangku
kepentingan;
5.3.Menyelesaikan masalah dengan
tepat tanpa bersikap membela diri
dalam kapasitas sebagai
pelaksana pelayanan publik.
6. Pengembangan diri 1 Pengembangan diri 6.1.Mengidentifikasi kebutuhan
pengembangan diri dan menye
dan orang lain
leksi sumber serta metodologi
pembelajaran yang diperlukan;
6.2.Menunjukkan usaha mandiri
untuk mempelajari keterampilan
atau kemampuan baru dari
berbagai media pembelajaran;
6.3.Berupaya meningkatkan diri
dengan belajar dari orang-orang
lain yang berwawasan luas di
dalam organisasi.
7. Mengelola 1 Mengikuti perubahan dengan 7.1.Sadar mengenai perubahan yang
arahan terjadi di organisasi dan berusaha
Perubahan
menyesuaikan diri dengan
- 29 -

perubahan tersebut;
7.2.Mengikuti perubahan secara
terbuka sesuai
petunjuk/pedoman;
7.3.Menyesuaikan cara kerja lama
dengan menerapkan
metode/proses baru dengan
bimbingan orang lain.
8. Pengambilan 1 Mengumpulkan informasi untuk 8.1.Mengumpulkan dan
bertindak sesuai kewenangan mempertimbangkan informasi
Keputusan
yang dibutuhkan dalam mencari
solusi.
8.2.Mengenali situasi/pilihan yang
tepat untuk bertindak sesuai
kewenangan.
8.3.Mempertimbangkan kemungkinan
solusi yang dapat diterapkan
dalam pekerjaan rutin
berdasarkan kebijakan dan
prosedur yang telah ditentukan.
B Sosial Kultural
9. PerekatBangsa 1 Aktif mengembangkan sikap saling 9.1. Menekankan persamaan dalam
menghargai, menekankan kemajemukan, tidak fokus dalam
persamaan dan persatuan perbedaan-perbedaan;
9.2. Membangun hubungan baik
antar individu dalam organisasi,
mitra kerja, pemangku
kepentingan;
9.3. Bersikap tenang, mampu
- 30 -

mengendalikan emosi, kemarahan


dan frustasi dalam menghadapi
pertentangan yang ditimbulkan
oleh perbedaan latar belakang,
agama/kepercayaan, suku,
jender, sosial ekonomi, preferensi
politik di lingkungan unit
kerjanya.
C. Teknis
10. Pelayanan 1 Mampu mempersiapkan 10.1 Mampu mengidentifikasi
kebutuhan persiapan pre anestesi kebutuhan persiapan pasien
Kepenataan Pre
seperti pemeriksaan tanda-tanda
Anastesi vital pasien pre anestesi
anestesi, keadaan umum, dll.
10.2 Mampu mengidentifikasi
kebutuhan persiapan alat-alat
anestesi mesin anestesi dan
obat-obat anestesi.
10.3 Mampu mengidentifikasi
kebutuhan dokumen yang
diperlu dalam pemeriksaan pre
anestesi.
10.4 Mampu mengidentifikasi
tersedianya sarana prasarana
anestesi berdasarkan jadwal,
waktu dan jenis anestesi dan
operasi tersebut.
11. Pelayanan Mampu melaksanakan asuhan 11.1 Mampu mengidentifikasi
kepenataan intra anestesi rencana/ tindakan operasi,
Kepenataan Intra
kebutuhan mesin anestesi, alat,
- 31 -

Anastesi obat obatan dan kelengkapan


dokumen yang dibutuhkan intra
anestesi.
11.2 Mampu menyiapkan kebutuhan
intra anestesi berupa kesiapan
mesin, alat, obat-obatan dan
kelengkapan dokumen yang
dibutuhkan.
11.3 Mampu mengidentifikasi
perubahan tanda-tanda vital
intra anestesi, identifikasi
keadaan umum pasien, dan
identifikasi kesiapan alat, mesin
dan obat intra anestesi.
11.4 Mampu mengidentifikasi
pencatatan dan pelaporan intra
anestesi yang diperlukan dan
melakukan evaluasi tindakan
yang sudah dilakukan.
12. Pelayanan Mampu mempersiapkan pelayanan 12.1 Mampu mengidentifikasi
asuhan kepenataan pasca anestesi kebutuhan alat, obat,
Kepenataan Pasca
dokumentasi yang diperlukan
Anastesi pasca anestesi.
12.2 Mampu mengidentifikasi tingkat
kesadaran pasien, kegawatan,
dan identifikasi kelayakan
pemindahan pasien ke recovery
room/ ICU/ ruangan.
12.3 Mampu mengidentifikasi
pemeliharaan peralatan yang
diperlukan agar peralatan
- 32 -

anestesi siap untuk dipakai pada


tindakan anestesi selanjutnya.
12.4 Mampu mengidentifikasi
pendokumentasian semua
tindakan, obat-obatan, serta alat
kesehatan yang dipakai dalam
pelayanan anestesi.
13. Pelayanan Asuhan 1 Mampu mengidentifikasi tugas 1.1 Mampu mengidentifikasi
Kepenataan pelayanan asuhan kepenataan perlunya pemasangan alat
Dibawah perianestesi dibawah pengawasan monitoring non invasive dan
Pengawasan Atas atas pelimpahan wewenang secara monitor invasive.
Pelimpahan mandat dari dokter spesialis 1.2 Mampu mengidentifikasi
Wewenang Secara anestesi. indikasi dan kontra indikasi
Mandat Dari pemberian obat anestesi.
Dokter Spesialis 1.3 Mampu mengidentifikasi teknik
Anestesi pemeliharaan jalan napas dan
penanganannya jika terjadi
masalah jalan nafas.
13.1 Mampu mengidentifikasi data
yang diperlukan dalam pendoku
mentasian pada rekam medis.
14. Pelayanan Asuhan 1 Mampu mengidentifikasi 14.1 Mampu mengidentifikasi
Kepenataan pelayanan asuhan kepenataan kegawatan yang mungkin
Anestesi dan kegawatan anestesi dan kegawat terjadi selama tindakan
Kegawat daruratan bencana anestesi.
Daruratan 14.2 Mampu mengidentifikasi
Bencana kebutuhan alat, mesin, dan
(Kesehatan Matra) obat-obatan yang diperlukan
jika terjadi kegawatan anestesi.
14.3 Mampu mengidentifikasi
tingkat kesadaran pasien jika
- 33 -

terjadi kegawatan anestesi,


resusitasi jantung paru, dan
identifikasi kelayakan
pemindahan pasien ke ruangan
ICU.
14.4 Mampu melakukan
pendokumentasian kondisi
kegawatan anestesi dan
kegawat daruratan bencana.
III. PERSYARATAN JABATAN
Tingkat pentingnya thd
Jenis Persyaratan Uraian jabatan
Mutlak Penting Perlu
A. Pendidikan 1. Jenjang Diploma III
2. BidangIlmu Keperawatan Anestesi
B. Pelatihan 1. Manajerial Leadership, Managerial √
and Capacity Building
2. Teknis Pelatihan Anestesi lanjut, √
BTCLS, ATCLS, Patien
Safety, PPI
3. Fungsional Diklat Jabfung Penata √
Anestesi Terampil
C Pengalamankerja Minimal 1 tahun √
D Pangkat Pengatur, II/c
- 34 -

Pengatur Tk. I, II/d


E. Indikator Kinerja Jabatan 1. Survey kepuasan pelanggan/pasien …. %
2. Zero eror accident selama pelayanan pra, intra,
pasca anestesi dengan bukti kinerja …. %

Anda mungkin juga menyukai