Perawat Anestesi (pasal 1.1 Permenkes No.31 tahun 2013 ttg Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pekerjaan Pekerjaan Perawat Anestesi) adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan Perawat Anestesi sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Perawat anestesi adalah profesional kesehatan, seperti ahli anestesi, yang mengelola dan monitor anestesi dan mengelola pasien sebelum, selama dan segera setelah prosedur medis atau pembedahan. Perawat anestesi bekerja sama dengan ahli anestesi, ahli bedah dan praktisi kesehatan lainnya yang telah menerima pelatihan dan sertifikasi untuk keahliannya.
B. TUJUAN PELAYANAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF DI
RUMAH SAKIT a. Memberikan pelayanan anestesia, analgesia dan sedasi yang aman, efektif, berperikemanusiaan dan memuaskan bagi pasien yang menjalani pembedahan, prosedur medis atau trauma yang menyebabkan rasa nyeri, kecemasan dan stres psikis lain. b. Menunjang fungsi vital tubuh terutama jalan napas, pernapasan, peredaran darah dan kesadaran pasien yang mengalami gangguan atau ancaman nyawa karena menjalani pembedahan, prosedur medis, trauma atau penyakit lain. c. Melakukan terapi intensif dan resusitasi jantung, paru, otak (bantuan hidup dasar, lanjutan dan jangka panjang) pada kegawatan mengancam nyawa dimanapun pasien berada (ruang gawat darurat, kamar bedah, ruang pulih, ruang terapi intensif/ICU). d. Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan metabolisme tubuh pasien yang mengalami gangguan atau ancaman nyawa karena menjalani pembedahan, prosedur medis, trauma atau penyakit lain. e. Menanggulangi masalah nyeri akut di rumah sakit (nyeri akibat pembedahan, trauma, maupun nyeri persalinan). f. Menanggulangi masalah nyeri kronik dan nyeri membandel (nyeri kanker dan penyakit kronis). g. Memberikan bantuan terapi inhalasi.
C. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT ANESTESI
Tugas perawat anestesi secara umum: 1. Melakukan persiapan alat dan obat-obatan yang akan dipergunakan untuk tindakan anestesi pada pasien yang akan menjalani pembedahan di kamar operasi 2. Melakukan tindakan anestesi sesuai prosedur tetap atas petunjuk yang diberikan oleh dokter spesialis anestesi 3. Melakukan pengawasan atau monitoring pasien selama menjalani tindakan pembedahan 4. Melakukan upaya resusitasi dan pengelolaan apabila diperlukan selama pasien menjalani pembedahan dan pemulihan. 5. Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis anestesi setiap akan melakukan tindakan anestesi 6. Membuat medical report / pelaporan pada pasien selama menjalani pembedahan. 7. Menambah dan mengembangkan pengetahuan ilmu anestesi yang up to date melalui kegiatan atau pertemuan ilmiah.
Menurut peraturan menteri kesehatan Nomor 519/menkes/per/iii/2011 tentang
Pedoman penyelenggaraan pelayanan anestesiologi dan Terapi intensif di rumah sakit, tugas dan tanggung jawab perawat anestesia/perawat yaitu: 1. Tugas : a. Melakukan asuhan keperawatan pra-anestesia, yang meliputi: 1) Pengkajian keperawatan pra-anestesia; a) pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien; b) pemeriksaan tanda-tanda vital; c) persiapan administrasi pasien; d) analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien; e) evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesia, mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif; f) mendokumentasikan hasil anamnesis/pengkajian. g) persiapan mesin anestesia secara menyeluruh setiap kali akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor dalam keadaan baik dan siap pakai. h) pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat anestesia maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit. i) memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut. 2) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi, yang meliputi: a) Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan teknik anestesia; b) Membantu pelaksanaan anestesia sesuai dengan sesuai instruksi dokter spesialis anestesi; c) Membantu pemasangan alat monitoring non invasif; d) membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring invasif; e) pemberian obat anestesi; f) mengatasi penyulit yang timbul; g) pemeliharaan jalan napas; h) pemasangan alat ventilasi mekanik; i) pemasangan alat nebulisasi; j) pengakhiran tindakan anestesia; k) pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh tindakan tercatat baik dan benar. 3) Melakukan asuhan keperawatan pasca anestesi, yang meliputi: a) Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan anestesia; b) pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri; c) pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural dan pemberian obat anestetika regional; d) evaluasi hasil pemasangan kateter epidural dan pengobatan anestesia regional; e) pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat; f) pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan yang dipakai. g) pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesia selanjutnya. 2. Tanggung jawab: a. Perawat anestesi dan perawat bertanggung jawab langsung kepada dokter penanggung jawab pelayanan anestesia; b. Menjamin terlaksananya pelayanan/asuhan keperawatan anestesia di rumah sakit; c. Pelaksanaan asuhan keperawatan anestesia sesuai standar. Merupakan wewenang dan tanggung jawab dokter anaesthesi yang dibantu oleh perawat anestesi sesuai dengan bidangnya. Adapun pelayanan anestesi dan reanimasi yang dilakukan oleh perawat anestesi adalah merupakan pelimpahan wewenang dari dokter anestesi
D. HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT ANESTESI
Menurut peraturan uu peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 31 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan perawat anestesi dengan rahmat tuhan yang maha esa menteri kesehatan republik indonesia, pasal 22 dan 23 tentang hak dan kewajiban perawat anestesi yaitu: Dalam melaksanakan pelayanan anestesi, Perawat Anestesi mempunyai hak: a. memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan anestesi sesuai dengan standar profesi Perawat Anestesi; b. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan/atau keluarga; c. melaksanakan pelayanan sesuai dengan kompetensi; d. menerima imbalan jasa profesi; dan e. memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan pelayanan anestesi, Perawat Anestesi mempunyai kewajiban: a. menghormati hak pasien; b. menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan; c. memberikan informasi tentang masalah kesehatan dan pelayanan yang dibutuhkan; d. meminta persetujuan tindakan yang akan dilaksanakan kepada pasien; e. melakukan rujukan untuk kasus di luar kompetensi dan kewenangannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan f. mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional prosedur. Perawat Anestesi dalam menjalankan pelayanan anestesi senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh pemerintah atau Organisasi Profesi. Perawat Anestesi dalam menjalankan pelayanan anestesi harus membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.