A. Hasil penelitian
Pada bab ini akan memaparkan hasil penelitian yang peneliti lakukan
peningkatan berat badan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Rawat
Inap RSUD Ciamis tahun 2018. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 42
responden terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok yang tidak mendapatkan
penelitian diuraikan melalui analisa univariat dan analisa bivariat. Analisis data
1. Analisis univariat
a. Berat badan bayi sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok kontrol
Tabel 4.1 Berat badan bayi sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok
kontrol
Variabel Pengukuran Mean SD Min Maks
Pre test 2035,0000 271,29320 1500 2450
Berat badan
bayi
Post Test 2187,2381 261,53851 1638 2560
Data primer
60
61
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata berat badan
bayi pada kelompok kontrol pada pengukuran pre test adalah sebesar
berat badan bayi pada pengukuran post test adalah sebesar 2187.2381
minimal pada kelompok kontrol pada pengukuran pre test adalah 1500
dan berat badan bayi maksimal adalah sebesar 2400, sedangkan berat
badan bayi minimal pada pengkuran post test adalah sebesar 1638 dan
b. Berat badan bayi sebelum dan sesudah penelitian pada kelompok intervensi
Tabel 4.2 Berat badan bayi sebelum dan sesudah penelitian pada
kelompok intervensi
Variabel Pengukuran Mean SD Min Maks
Pre test 1759,2381 269,02470 1300 2150
Berat badan
bayi
Post Test 1971,1429 283,38918 1450 2380
Data primer
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata berat badan
bayi pada kelompok intervensi pada pengukuran pre test adalah sebesar
berat badan bayi pada pengukuran post test adalah sebesar 1971,1429
1300 dan berat badan bayi maksimal adalah sebesar 2150, sedangkan
berat badan bayi minimal pada pengkuran post test adalah sebesar 1450
2. Analisis Bivariat
a. Rata rata berat badan bayi pada kelompok kontrol dan intervensi sebelum dan
setelah perlakuan
Tabel 4.3 Rata-Rata Rata rata berat badan bayi pada kelompok kontrol
dan intervensi sebelum dan setelah perlakuan
Perbedaan
Variabel Kelompok Mean SD p value
nilai mean
Pre test 2035,0000 152.2381 271,29320
Kontrol 0,00
Berat Post test 2187,2381 261,53851
badan
Pre test 1759,2381 211.90476 269,02470
bayi
Intervensi 0,00
Post test 1971,1429 283,38918
Data primer
pengukuran pre test sampai pengkuran post test dan terdapat hubungan
intervensi hal ini ditunjukan dari nilai p value yang didapatkan yaitu
sebesar 152.2381.
b. Perbedaan rata rata berat badan bayi setelah dialakukan intervensi pada
kelompok kontrol dan intervensi
Tabel 4.3 Perbedaan rata rata berat badan bayi setelah dialakukan
intervensi pada kelompok kontrol dan intervensi
Data primer
intervensi maka nilai mean berat bayi pada kelompok kontrol dan
ditunjukan dengan nilai p value sebesar 0,00 hal ini menurut menurut
Arikunto (2010) jika 𝜌 value kurang dari 0,05 adalah adanya hubungan
berat badan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Rawat
B. Pembahasan
badan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Ruang Rawat Inap RSUD Ciamis
tahun 2018 ditunjukan dengan nilai p value sebesar 0,00 hal ini sesuai dengan teori
yang di utarakan oleh Suradi, et al (2008) yang menyatakan bahwa PMK dapat
membantu kenaikan berat badan bayi, hal ini terjadi karena PMK dapat
kegelisahan bayi menjadi berkurang dan dapat tidur lebih lama. Pada kondisi
tersebut konsumsi oksigen dan kalori berada pada tingkat paling rendah, sehingga
kalori digunakan untuk meningkatkan berat badan bayi. Selain itu metode PMK
dapat pula meningkatkan produksi ASI dan frekuensi menyusu menjadi lebih
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian lain yang dilakukan oleh
yang bermakna antar kedua variabel dengan ditunjukan dengan hasil pengukuran
Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah suatu metode perawatan bayi baru
lahir dengan meletakkan bayi diantara kedua payudara ibu Sehingga terjadi kontak
langsung kulit ibu dengan kulit bayi (Arora, 2008). PMK dapat dilakukan dengan
2 cara,yaitu secara terus menerus dalam 24 jam atau disebut juga dengan secara
kontinyu dan secara intermiten atau disebut juga dengan cara selang seling. PMK
disarankan dilakukan secara kontinyu, akan tetapi pada rumah sakit yang tidak
meletakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi dengan
kanan atau kiri dan sedikit tengadah. Posisi ini untuk menjaga pernafasan bayi dan
terjadi kontak mata dengan ibunya, kedua tangan dan kaki dalam keadaan fleksi.
Manfaat PMK yaitu dapat mencegah terjadinya hipotermi karena tubuh ibu dapat
memberikan kehangatan kepada bayinya secara terus menerus dengan cara kontak
antara kulit ibu dengan kulit bayi. Selain itu manfaat PMK, dapat meningkatkan
kasih sayang antara ibu dan bayi, memudahkan bayi dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi, mencegah infeksi dan memperpendek masa rawat inap sehingga dapat
PMK dapat mengurangi risiko terjadinya hipotermia karena tubuh ibu dapat
kontak langsung antara kulit ibu dengan kulit bayi. Bayi juga akan tidur lebih
nyenyak dan lebih tenang. Selain itu PMK juga memudahkan ibu dalam
memberikan ASI sehingga kebutuhan nutrisi bayi tetap terpenuhi juga dapat
meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, serta mempersingkat masa
perawatan di rumah sakit sehingga dapat mengurangi biaya perawatan. Hal ini di
dukung dengan hasil penelitian Moniem dan Morsy (2011) tentang efektifitas
teknik kanguru terhadap BBLR yang menunjukkan bahwa metode kanguru dapat
meningkatkan hubungan ibu dan bayi serta memiliki efek positif teradap berat
badan bayi.