ABSTRAK
Low birth weight (LBW) is one of the contributors to infant mortality. But
infant mortality in LBW infants can be prevented by using simple
interventions, inexpensive and appropriate the kangaroo method. This
study aims to see the picture of kangaroo care on infant LBW methods at
community in distrik Liliba. This qualitative study using in-depth
interviews to 7 informants mothers have low birth weight babies.
Implementation LBW infant care in addition to the kangaroo method,
informants also perform maintenance with oil rubbing Telon, and hot pot.
persen menjadi 5 persen dan bayi Waktu tidur menjadi lebih lama yang
berat lahir 1500 – 1999 gram antara lain ditandai dengan jumlah
meningkat dari 70 persen menjadi 90 waktu terbangun yang lebih rendah.
persen. Kelompok bayi yang dirawat Menurunkan infeksi nosokomial,
dengan metode kangguru mendapat penyakit berat atau infeksi saluran
ASI lebih baik, pertambahan berat pernapasan bawah. Menurunkan risiko
badan lebih baik dan lama perawatan kematian dini pada bayi. Dapat
di rumah sakit lebih singkat. Metode menjadi intrvensi yang baik dalam
kangguru terbukti hemat dari segi menangani kolik. Mungkin memiliki
perawatan alat dibanding cara pengaruh positif dalam
konvensional (Depkes, 2008) perkembangan motorik bayi.
Menurut WHO 2007, perawatan Kelangsungan hidup pada bayi BBLR
metode kangguru (PMK) adalah lebih cepat membaik pada kelompok
perawatan untuk bayi premature PMK daripada bayi dengan
dengan melakukan kontak langsung konvensional pada 12 jam pertama
antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin dan seterusnya (Depkes, 2008)
to skin contac). Metode ini sangat Manfaat PMK bagi ibu sendiri
tepat dan mudah dilakukan guna keuntungannya antara lain PMK
mendukung kesehatan dan mempermudah pemberian ASI , ibu
keselamatan BBLR. Kontak badan lebih percaya diri dalam merawat bayi,
langsung (kulit ke kulit) antara ibu hubungan kedekatan lebih baik
dan bayi idealnya dilakukan secara (bounding attachment), pengaruh
terus menrus sejak pemberian ASI psikologisnya lebih baik. Terjadi
eksklusif. Dimulai sejak dini di rumah peningkatan produksi ASI dan
sakit kemudian dilanjutkan di rumah. peningkatan lama menyusui serta
Setelah di rumah ibu perlu dukungan memudahkan bayi menyusui sehingga
dan tindak lanjut yang memadai. Bagi ASI eksklusif bias sukses. Bila akan
bayi diantaranya adalah suhu tubuh melakukan kunjugan ulang ke fasilitas
bayi, denyut jantung dan frekuensi kesehatan atau perlu dirujuk ke
pernapasan relatif dalam batas fasilitas kesehatan yang lebih baik
normal. BBLR lebih cepat mencapai tidak perlu alat khusus karena dapat
suhu 36,50 C terutama dalam waktu 1 menggunakan cara PMK.
jam pertama. ASI selalu tersedia dan Menurut Widhiyani (2010),
mudah didapat sehingga memperkuat menjelaskan salah satu intervensi
system imun bayi karena tersebut adalah perawatan metode
meningkatnya produksi ASI. Kontak kangguru merupakan cara yang
dengan ibu menyebabkan efek yang paling efektif untuk memenuhi
menenangkan sehingga menurunkan kebutuhan bayi yang paling mendasar
stress ditandai dengan kortisol yang yaitu ASI, perlindungan dari infeksi,
rendah. Dapat meningkatkan berat stimulasi, keselamatan dan kasih
badan dengan lebih cepat. sayang dibandingkan dengan
Meningkatkan ikatan ibu dan bayi. perawatan konvensional terbukti
328 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL 11 NOMOR 1 JUNI 2013
metode kangguru dapat menurunkan melakukan kontak skin to skin. Hal ini
kejadian infeksi, masalah menyusui dapat dilihat dalam hasil wawancara
serta meningkatkan hubungan antara berikut:
ibu dan bayi. Metode kangguru dirasa
sangat jauh lebih baik dari pada Mendengar PMK dari bidan dan
perawatan tradisional dengan kader
didekatkan lampu minyak atau lampu “....waktu saya habis melahirkan
petromas atau buli-buli panas atau ibu bidan kasi tau saya nanti kalo
botol panas yang beresiko pulang rumah jaga anak punya suhu
menyebabkan luka bakar pada bayi. dengan gendong di depang kayak
kangguru gendong anak tu, tapi kulit
METODE ketemu kulit,............”(IBa,p2)
Peneltian ini menggunakan “...habis melahirkan dirumah anak
pendekatan kualitatif dengan menanggis merintih, tapi karena
wawancara mendalam menggunakan terlalu kecil dukun gosok dengan
pedoman wawancara semi terstruktur minyak telon dan bungkus dengan
pada 7 informan di kelurahan Liliba selimut tebal, ibu kader datang minta
yang memiliki BBLR dan dirawat saya bungkus anak didekat susu
dengan metode kangguru. supaya anak dapat panas dari badan
saya macam kangguru gendong
HASIL anaknya, ......”(IBc,p1)
Informan dalam penelitian ini
berjumlah 7 orang ibu postpartum Tanda-tanda bayi dingin
yang memiliki bayi BBLR, dengan “.....kalo anak menangis terus kaki
latar belakang pendidikan menengah dan tangan mulai
yaitu SD dan SMP, informan bekerja dingin,.........”(IBe,p1)
sebagai ibu rumahtangga. Ketujuh “.....anak menangis merintih,kaki
informan tersebut berada pada usia dan tangan teraba dingin, kuku kaki
produktif yaitu 25 sampai 30 tahun. dan tangan terlihat mulai
Dari 7 informan tersebut 3 informan kebiruan,........”(IBc,p2)
memiliki 2 anak dan 4 informan baru
memiliki 1 anak. Perawatan bayi
Sebagian infoman telah “........saya tidak memandikan
mengetahui dan melakukan anak dengan air dingin tetapi
perawatan metode kangguru pada memandikan dengan minyak telon
bayi BBLR yang dilahirkan informan. kemudian dilakukan pijatan pada
Informan mengetahui teknik bayi, ....... bila anak pipis segera saya
perawatan metode kangguru dari ganti popok yang basah....”(IBf,p1)
bidan dan kader posyandu serta dari “....saya senang sekali karena sudah
tetangga. Selain itu informan juga dapat melakukan metode kangguru
mengetahui tanda-tanda dari bayi dan anak saya tidak kedinginan
kedinginan dan perawatannya dengan lagi,......disamping itu saya bisa
Ni Luh Made Diah Putri A, Gambaran Perawatan Metode Kangguru 329
pada Bayi Berat Lahir Rendah di Kelurahan Liliba tahun 2010