Anda di halaman 1dari 4

TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3

MPI 5

NAMA:
1. Maryam Hermawati, A.Md.Kep 6. Ramdani Nurhidayat, A.Md.Kep
2. Muhamad Ghufron, A.Md.Kep 7. Rendri Soleh Makmur, A.Md.Kep
3. Nisa Huzaifah, A.Md.Kep 8. Risa Qobliati Amalia, A.Md.Kep
4. Pebiana Miftah, A.Md.Kep 9. Risma Siti Rodiah, A.Md.Kep
5. Pitrianingsih, A.Md.Kep 10. Siti Nurjanah, A.Md.Kep

KASUS A
Tn F adalah seorang pejabat fungsional perawat jenjang penyelia di RSUD Kab X yang memiliki
kinerja yang baik dan kompeten. Karena kebutuhan organisasi Tn F diusulkan oleh instansi untuk
melaksanakan tugas belajar untuk Ners di salah satu Universitas Negri . Setelah 2 tahun Tn F
menjalani tugas belajar dan lulus dengan predikat cumlaude, Tn. F tidak bisa dialih katagorikan ke
JF Perawat Ahli, hal ini dikarenakan tidak adanya formasi untuk perawat katagori keahlian pada
RSUD X tidak melakukan pengusulan formasi, sehingga dianggap kebutuhan SDM sudah
terpenuhi. Saat ini Tn. F tetap menuduki jenjang penyelia dan ingin tetap mengabdi pada RSUD X
tersebut.

Diskusi kasus :
1. Berdasarkan UU 5 tahun 2014 dan PP 11 tahun 2017 ada 4 faktor dalam pengembangan karir
seseorang. Apabila diaplikasikan pada kasus Tn. F bagaimana analisis kelompok anda terhadap
kasus Tn. F yang tidak dapat mengembangkan karirnya untuk menjadi perawat keahlian? Apa
yang seharusnya dilakukan oleh RSUD X? jika anda adalah pejabat fungsional di RSUDF X, hal
apa yang dilakukan?
2. Apabila sudah terdapat formasi, aspek lain apa yang harus dipenuhi oleh Tn. F agar dapat
menduduki JF perawat keahlian?
3. Saat ini Tn F tetap menduduki jenjang penyelia, apa yang harus dilakukan Tn F agar tetap dapat
bertahan menjadi JF dan tidak diberhentikan dari pejabat fungsional? Jelaskan
Jawaban :
1. Berdasarkan UU No. 5 tahun 2014 pasal 69 menegaskan bahwa
a. Pengembangan karir ASN dilakukan berdasarkan kialifikasi, kompetensi, penilaian kinerja
dan kebutuhan instansi pemerintah
b. Pengembangan karir ASN dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas
c. Kompenesi meliputi ; kompetensi teknis, pelatihan teknis fungsional, pengalaman bekerja,
tingkat pendidikan, manajemen, dan pengalaman kepemimpinan
d. Intgritas diukur dari kejujuran kepatuhan terhadap ketentuan UU, kemampuan bekerja sama,
pengabdian kepada masyarakat bangsa dan negara.
Berdasarkan PP 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS, manajemen PNS melkiputi :
a. Penyusunan dan penetapan kebutuhan
b. Pengadaan
c. Pangkat dan jabatan
d. Pengembangan karir
e. Pola karir
f. Promosi
g. Mutasi
h. Penilaian kinerja
i. Penggajian dan tunjangan
j. Penghargaan
k. Disiplin
l. Pemeberhentian
m. Jaminan pension dan jaminan hari tua
n. Perlindungan
Pengangkatan jabatan fungsional harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan jenjang
jabatan fungsional yang akan didudukinya. Berdasarkan hal tersebut perawat F harus
mernunggu sampai ada ketersediaan lowongan jenjang jabatan fungsional. Perawat F harus
memenuhi angka kredit pemeliharaan dengan mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh)
angka kredit karean telah menduduiki pangkat tertinggi dari jabatan penyelia.
RSUD X sebagai instansi pemerintah wajib untuk menyusun analisis jabatan dan analisis
beban kerja. RSUD X memperhatikan tentang prinsip prinsip penyusunan formasi yaitu ;
a. Formasi pada satuan organisasi disusun berdasarkan analisis keburuhan jabatan dengan
menghitung rasio keseimbangan antara beban kerja dengan jumlah jabatan fungsional
kesehatan yang dibutuhkan
b. Formasi harus disusun berdasarkan peta jabatan di masing masing organisasi
c. Komposisi jumlah pejabat fungsional tidak berubah selama beban kerja organisasi tidak
berubah
d. Setiap perpindahan dalam posisi jabatan fungsional kesehatan, baikkarena adanya
mutase, promosi, atau kenaikan jenjang jabatan sesuai dengan formasi yang tersedia.
RSUD X mengusulkan penyusunan formasi jabatan fungsional kesehatan melalui
E_Formasi utuk memepermudah perhitungan formasi jabatan fungsional.
2. Berdasarkan permenpan RB nno 35 tahun 2019 pasal 17
Peraewat katagori keterampilan yang memperoleh ijazah Ners dapat diangkat dalam jabatan
fungsional perawat katagori keahlian, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut ;
a. Tersedia kebutuhan untuk jabatan fumgsional perawat katagori kehlian
b. Memiliki STR Perawat
c. Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, komptensin mnajerial dan komptensi social
kultular sesuai standar komptensi yang telah disusun oleh instansi pembnina
d. Memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan ketentuan pangkat jabatan fungsional
perawat katagori keahlian
e. Berusia paling tinggi sesuai ketentuan
3. Berdasarkan permanpan RB No 35 tahun 2019 pasal 28
Perawat kategori keterampilan yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedia lowongan jabatan, setiap tahun wajib
memenuhi Angka Kredit paling sedikit:
a. 4 (empat) Angka Kredit untuk Perawat Terampil; dan
b. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Perawat Mahir.
Perawat Penyelia yang menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak
menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) Angka Kredit.
1) Pengangkatan Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mempertimbangkan ketersediaan lowongan jenjang jabatan fungsional yang akan
diduduki.
2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu sama
dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
jumlah Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka
Kredit.
3) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai dan ditetapkan dari tugas
jabatan dengan mempertimbangkan pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang
Pelayanan Keperawatan.
1. Berdasarkan PP No 30 tahun 2019, tentang penilaian kinerja dan perilaku kerja, Ny R tidak
sesuai dalam penilaian kinerja pegawai karena penempata yang tidak sesuai dengan
ketentuan penilaian standar penilaian SKP yaitu tidak memenuhi perencanaan kinerja pada
tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi yaitu dengan memperhatikan target dan
capaian hasil.

Anda mungkin juga menyukai