Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN

PENILAIAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS


BIDANG TUGAS
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
KATA PENGANTAR

Dalam upaya membentuk PNS yang profesional perlu dilaksanakan pembekalan


melalui program pelatihan yang terencana mulai dari saat masa percobaan calon
PNS (masa prajabatan), maupun setelah diangkat dan menduduki jabatan dalam
PNS. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan bahwa masa percobaan Calon PNS dilaksanakan melalui
proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab, serta memperkuat profesionalisme
kompetensi teknis dalam bidang tugasnya.

Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon PNS adalah pelatihan yang bersifat
terintegrasi antara program pelatihan yang diberikan oleh lembaga penyedia Diklat
dengan program pelatihan atau penguatan kompetensi yang diberikan oleh unit kerja
dari peserta Diklat. Sinergi semacam itu sangat diperlukan agar pembekalan
kompetensi calon PNS dapat dilakukan secara kompehensif dan maksimal.

Berkenaan dengan hal tersebut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyusun Pedoman Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang untuk Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Buku ini
merupakan acuan dalam program pelatihan atau kegiatan dalam rangka penguatan
kompetensi teknis yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja terhadap pegawai
mereka yang sedang mengikuti Latsar Calon PNS.

Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya pihak yang
memerlukannya.

Jakarta, Februari 2019


Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan

Wisnu S. Soenarso
NIP 196107291988031001

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Dasar Hukum................................................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................................... 5
E. Sistematika ...................................................................................................... 5
BAB II. PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS ............................. 6
A. Tujuan ............................................................................................................. 6
B. Penyelenggara ................................................................................................ 6
C. Waktu Penyelenggaraan ................................................................................. 6
D. Tempat Penyelenggaraan ............................................................................... 6
E. Fungsi dan Peran Unit Kerja Asal Peserta ...................................................... 6
F. Pembiayaan..................................................................................................... 7
BAB III. PERANAN UNIT KERJA ASAL PESERTA ................................................... 8
BAB IV. PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI .......................................... 10
A. Materi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas .................................... 11
B. Penilaian Kompetensi Teknis Bidang Tugas ................................................. 13
C. Evaluasi ......................................................................................................... 17
D. Pelaporan ...................................................................................................... 18
BAB V. PENUTUP.................................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 20

2
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS)
mempunyai peran sebagai perencana, pelaksana, dan juga pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik. Agar peran tersebut
berjalan dengan optimal, diperlukan sosok PNS yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan demikian PNS dituntut agar dapat memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien.

Dalam upaya membentuk sosok PNS profesional seperti disebutkan di atas


perlu dilaksanakan pembekalan melalui program pelatihan yang terencana mulai
dari saat mereka masih calon PNS dan belum menduduki jabatan (Prajabatan),
maupun setelah diangkat menjadi PNS. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan bahwa Calon PNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab, serta memperkuat profesionalisme kompetensi teknis
bidang tugasnya. Sebagai implementasi dari Undang Undang tersebut,
Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menerbitkan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.

Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS diselenggarakan untuk membentuk PNS


profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh
sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), serta menguasai bidang tugasnya sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.

Secara umum, ada empat jenis kompetensi yang dibangun dalam


Pelatihan Dasar Calon PNS ini yaitu; (i) peserta memiliki kompetensi yang
menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS, (ii) mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, (iii) mengaktualisasikan
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, serta (iv) menunjukkan
penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugasnya.

Dalam upaya mewujudkan keempat kompetensi tersebut di atas, Lembaga


Administrasi Negara (LAN) telah mengkonstruksikannya ke dalam dua

3
kurikulum yaitu kurikulum pembentukan karakter PNS dan kurikulum
penguatan kompetensi teknis bidang tugas. Secara spesifik kurikulum
pembentukan karakter PNS yang mencakup kompetensi yang pertama sampai
ke tiga telah disusun dan ditetapkan oleh LAN, sedangkan kompetensi yang
keempat akan diperoleh peserta melalui kurikulum penguatan kompetensi
teknis bidang tugas yang mekanisme penyusunannya diserahkan kepada
unit kerja asal peserta Pelatihan Dasar Calon PNS yang bersangkutan.
Kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas ini disusun setelah
berkoordinasi dengan instansi pembina jabatan fungsional terkait atau instansi
teknis terkait, serta instansi Pembina Diklat.

Selanjutnya, kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas dibagi


ke dalam 2 kategori, yakni penguatan Kompetensi Teknis Administratif/Umum
dan penguatan Kompetensi Teknis Substantif. Penguatan Kompetensi Teknis
Administratif/Umum diterapkan melalui serangkaian pengalaman belajar di
dalam kelas (klasikal), sedangkan proses untuk penguatan kompetensi
teknis substantif dilakukan baik di dalam kelas (klasikal), maupun di tempat
kerja masing-masing peserta CPNS (non klasikal).

Sehubungan dengan pentingnya penguatan kompetensi teknis bidang tugas


bagi calon PNS, diperlukan suatu Pedoman, yang dimaksudkan untuk
memberikan petunjuk teknis bagi unit kerja asal Calon PNS peserta Latsar di
lingkungan Kemenristekdikti dalam memberikan materi penguatan kompetensi
bidang tugas.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

C. Tujuan
Tujuan penyusunan Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi unit
kerja dalam pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas
bagi CPNS masing-masing yang mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS di
lingkungan Kemenristekdikti.

4
D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan Pedoman penguatan kompetensi teknis bidang tugas
ini adalah:
1. Bagi Pusdiklat Kemenristekdikti
Sebagai acuan atau standar penerapan pembekalan penguatan kompetensi
teknis bidang tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja masing-masing asal
peserta pelatihan dasar CPNS, sehingga dapat dijadikan dasar dalam
melakukan pembinaan. Selain itu, juga sebagai acuan dalam memberikan
pengarahan atau penjelasan tentang mekanisme kegiatan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas kepada peserta, atasan langsung, atau
kepada unit kerja asal peserta Latsar.
2. Bagi Unit Kerja Asal Peserta
Sebagai acuan dalam memfasilitasi proses pembelajaran penguatan
kompetensi teknis bidang tugas bagi peserta pelatihan dasar CPNS
pada masing-masing unit kerjanya, mulai dari persiapan, pelaksanaan
sampai dengan evaluasi. Unit kerja adalah unit kerja di lingkungan
Kemenristekdikti yang meliputi unit utama di Kemenristekdikti, perguruan
tinggi yang terdiri dari Universitas, Institut, Politeknik, Akademi Komunitas,
serta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Kopertis).
3. Bagi CPNS
Sebagai acuan dalam memenuhi hak pencapaian penguasaan kompetensi
teknis sesuai bidang tugas masing-masing Calon PNS, sebagai bagian dari
program Pelatihan Dasar CPNS.

E. Sistematika
Petunjuk Teknis ini disusun atas empat bab yaitu, Bab I Pendahuluan yang
memuat tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan sistematika.
Bab II Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas membahas tentang tujuan,
penyelenggaraaan, waktu dan tempat penyelenggaraan, dan pembagian
peran dalam penguatan kompetensi teknis substantif. Pada Bab dijelaskan
tentang peran yang harus dilakukan institusi peserta, termasuk peran Bagian
Kepegawaian (dan atau unit kerja yang melakukan fungsi pelayananan SDM)
dan Mentor atau atasan langsung peserta Latsar. Bab IV menjelaskan tentang
mekanisme pelaksanaan penguatan kompetensi, dan Bab V merupakan bab
penutup.

5
BAB II. PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS

A. Tujuan
Tujuan penguatan kompetensi teknis bidang tugas adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peserta Pelatihan Dasar CPNS sesuai
dengan kompetensi teknis umum minimal dan kompetensi substantif bidang
masing-masing peserta yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan pembentukan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan formasi
jabatannya.

B. Penyelenggara
Penyelenggara penguatan kompetensi teknis bidang tugas adalah unit
kerja dimana masing-masing CPNS peserta Pelatihan Dasar Calon PNS
ditempatkan untuk bertugas.

C. Waktu Penyelenggaraan
Penyelenggaraan penguatan kompetensi teknis bidang tugas baik melalui
pelatihan klasikal maupun non klasikal dapat dilakukan pada periode berikut:
1. sebelum CPNS dikirim ke tempat pelatihan untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS, tetapi sudah memiliki Surat Keputusan (SK) Pengangkatan sebagai
CPNS; dan/ atau
2. saat CPNS sebagai peserta pelatihan dasar CPNS sedang off campus
untuk melaksanakan agenda pembelajaran aktulaisasi atau habituasi nilai-
nilai dasar PNS.

D. Tempat Penyelenggaraan
Penyelenggaraan penguatan kompetensi teknis bidang tugas, dilakukan di unit
kerja asal CPNS itu sendiri yang ada di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan/atau lembaga pelatihan yang ditunjuk
oleh pimpinan unit kerja asal CPNS untuk melakukan proses penguatan
kompetensi teknis bidang tugas tersebut.

E. Fungsi dan Peran Unit Kerja Asal Peserta


Dalam melaksanakan penguatan kompetensi teknis bidang tugas, Unit Kerja
berperan untuk:
a. Menetapkan kegiatan atau metode penguatan kompetensi yang diperlukan
CPNS dalam pelaksanaan tugasnya berdasarkan hasil analisis kebutuhan
pengembangan kompetensi.
b. Menentukan atasan langsung sebagai pengarah dalam proses penguatan
kompetensi teknis bidang tugas. Atasan langsung atau pejabat yang diberi
tugas ini disebut sebagai mentor.

6
c. Menentukan coach yang akan membimbing peserta dalarn proses penguatan
kompetensi bidang tugas. Adapun tugas coach di tempat kerja adalah
membimbing CPNS peserta Latsar untuk mendapatkan pemenuhan
penguatan kompetensi teknis bidang khususnya yang bersifat substantif, dan
memberikan atau mengkoordinasikan penilaian terhadap capaian
penguasaan kompetensi teknis bidang tugas yang akan dilaporkan kepada
unit yang membidangi pengelolaan SDM aparatur instansi (Biro SDM, Biro
Kepegawaian atau Bagian Kepegawian) di masing masing Unit Kerja.
d. Menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas .
e. Melaksanakan kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas bagi
CPNS.

F. Pembiayaan
Pola Pelatihan Dasar CPNS adalah pola pelatihan terintegrasi, dimana
pelatihan dilakukan secara terintegrasi antara Pusdiklat Kemenristekdikti
dengan unit kerja asal peserta. Hal ini sesuai dengan amanat pasal 63 UU No.
5 Tahun 2014 tentang ASN dan implementasinya diperjelas dalam pasal 34 PP
11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Kegiatan pembentukan karakter PNS
menjadi tanggung jawab Pusdiklat Kemenristekdikti, sedangkan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas CPNS menjadi tanggung jawab unit kerja
tempat CPNS bekerja dan dianggarkan dalam anggaran pengembangan SDM
pada masing-masing unit kerja CPNS itu sendiri.

7
BAB III. PERANAN UNIT KERJA ASAL PESERTA

A. Pembagian Peranan
Pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas melibatkan berbagai
pihak yang ada di masing-masing unit kerja, dengan rincian sebagai berikut:
1. Unit /bagian Kepegawaian atau unit yang melakukan fungsi pelayanan SDM
masing masing Unit Kerja, berperan dalam:
a. Menjelaskan penempatan dan infomasi jabatan kepada CPNS.
b. Menginformasikan kewajiban CPNS, antara lain wajib mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS
c. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung peserta Pelatihan
Dasar CPNS terkait tahapan kegiatan penguatan kompetensi teknis
bidang tugas yang harus dilakukan, baik oleh atasan langsung maupun
oleh CPNS peserta Latsar.
2. Atasan Langsung Peserta atau Mentor
a. Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh CPNS sesuai
dengan tugas dan fungsinya
b. Melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi CPNS
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap identifikasi
kebutuhan kompetensi teknis bidang, khususnya yang bersifat substantif,
yaitu:
1) Mengidentifikasi kompetensi teknis substantif yang harus dimiliki oleh
seorang CPNS dalam kurun waktu satu tahun masa percobaan, sesuai
dengan tuntutan uraian tugas jabatan di Unit Kerja asal peserta.
Sebagai acuan dapat menggunakan dokumen uraian tugas yang ada di
informasi jabatan yang berlaku.
2) Melakukan penilaian atas kompetensi yang dimiliki CPNS saat ini
dengan menggunakan formulir yang berupa tabel analisis kebutuhan
pengembangan kompetensi. Tabel tersebut diisi mengacu pada
portofolio CPNS dilengkapi dengan wawancara.
3) Dari kedua kegiatan tersebut (huruf a dan b) akan diperoleh
kesenjangan (gap) antara kompetensi yang harus dimiliki dengan
kompetensi yang telah dimiliki. Berdasarkan perolehan kesenjangan
kompetensi tersebut, selanjutnya diidentifikasi kebutuhan
pengembangan/penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) sesuai bidang tugas.

8
Untuk melakukan identifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi dapat
menggunakan tabel berikut:

Tabel 1
Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi

Nama Peserta : ……….……………………………………………………………...


NIP : ……….……………………………………………………………...
Jabatan : ……….……………………………………………………………...
Unit Kerja : ……….……………………………………………………………...

No. Uraian Kompetensi Kompetensi Kompetensi Program Keterangan


Tugas Yang Harus Yang Telah Yang Perlu Pengembangan/
Dimiliki Dimiliki Dikembangkan Penguatan
(Penguatan) Kompetensi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

a. Penjelasan Cara Pengisian Tabel 1


No. Uraian
1 Diisi nomor urut
2 Diisi uraian tugas yang harus dikerjakan sesuai denga tujuan jabatan.
3 Diisi rumusan jenis kompetensi (hard dan soft competency) yang harus dimiliki
pegawai berdasarkan uraian tugas (koordinasi dengan bagian kepegawaian dan
atasan peserta)
4 Diisi rumusan jenis kompetensi (hard dan soft competency) yang telah dimiliki
CPNS (koordinasi dengan bagian kepegawaian dan atasan peserta)
5 Diisi rumusan jenis kompetensi (hard dan soft competency) yang perlu
dikembangkan berdasarkan kesenjangan antara kolom 3 dengan kolom 4
6 Diisi jenis program/kegiatan pengembangan kompetensi yang dibutuhkan untuk
memenuhi kompetensi yang perlu dikembangkan pada kolom 5
7 Diisi uraian justifikasi alasan pemilihan atau penetapan program/kegiatan
pengembangan kompetensi tersebut yang dipilih kesesuaiannya untuk
mengembangkan kompetensi sebagaimana yang ditulis pada kolom 5

Catatan: Apabila CPNS yang mengikuti pelatihan dasar telah


melaksanakan pengembangan kompetensi sebelum pelaksanaan
pelatihan dasar, tuliskan program pengembangannya pada kolom 6 dan
justifikasinya pada kolom 7.

9
b. Menentukan Jenis Kegiatan Penguatan Kompetensi Bidang Tugas
Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan Tabel 1 dari kolom (1) sampai
dengan (5) kemudian tentukan jenis kegiatan yang akan diberikan dan
dicantumkan di kolom (6) dan kolom (7). Kegiatan penguatan kompetensi
teknis substantif dapat menggunakan metode sebagai berikut:
a. Pelatihan
b. Seminar
c. Lokakarya/workshop
d. Coaching
e. Mentoring
f. E-learning
g. Kursus
h. Praktik kerja/magang
i. Bimbingan teknis
j. Benchmarking atau study visit

Apabila dalam hasil evaluasi terhadap CPNS, yang bersangkutan dianggap sudah
mampu dan tidak terdapat gap kompetensi, maka tidak perlu dilakukan program
penguatan kompetensi teknis bidang tugas, namun dilanjutkan dengan tahapan tes
evaluasi untuk memperoleh nilai kompetensi teknis bidang tugas dari yang
bersangkutan.

Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan secara mandiri oleh internal unit


kerja yang bersangkutan, bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki
akreditasi untuk melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu atau bersama
dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.

Alur Identifikasi Kebutuhan Kompetensi Sampai Evaluasi

Identifikasi Kompetensi

Penilaian Kompetensi

Gap Kompetensi

Tidak Ada

Penilaian Pelasanaan Penguatan Kompetensi

Evaluasi

10
BAB IV. PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI

A. Materi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas


Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas terdiri atas dua kategori, yakni Penguatan Kompetensi Teknis
Administratif/Umum dan Penguatan Kompetensi Teknis Substantif.

1. Kompetensi Teknis Administratif/Umum


Penguatan Kompetensi Teknis Administratif/Umum adalah penguatan
kompetensi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat
umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan
jabatan. Materi penguatan kompetensi teknis bidang tugas antara lain
mencakup:
a. Organisasi Kemenristekdikti/Unit Kerja dan Bisnis Prosesnya serta
Tupoksi Masing-Masing
b. Rencana Strategis
c. Kepegawaian (Disiplin PNS, Kode Etik PNS, Penilaian Prestasi Kerja,
Kepangkatan, Cuti)
d. Sistem Remunerasi
e. Tata Naskah Dinas (persuratan, SK, dll)
f. Keprotokolan (tata krama di lingkungan kerja, upacara kedinasan
g. Sistem Penganggaran (RKAKL, RAB)
h. Pengetahuan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi
i. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (Daring)
j. Keselamatan Kerja

Bobot penilaian pembekalan penguatan Kompetensi Teknis Administratif/


Umum sebesar 40%

2. Kompetensi Teknis Substantif


Kompetensi Teknis Substantif adalah kompetensi teknis yang dibutuhkan
jabatan tertentu untuk meningkiatkan pengetahuan dan ketrampilan yang
bersifat spesifik (substantif dan/atau bidang) yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan tugas jabatannya. Berikut pengembangan
kompetensi teknis substantif untuk beberapa jabatan fungsional di lingkungan
Kemenristekdikti.
a. Jabatan Fungsional Dosen
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Jabatan Fungsional Dosen antara lain
mampu mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui:
1) pendidikan;
2) penelitian; dan
3) pengabdian kepada masyarakat.

11
b. Jabatan Fungsional Auditor
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Jabatan Fungsional Auditor antara
lain mampu melaksanakan kegiatan dalam bidang:
1) perencanaan;
2) pengorganisasian;
3) pelaksanaan teknis;
4) pengendalian; dan
5) evaluasi pengawasan di bidang keuangan.
c. Jabatan Fungsional Widyaiswara
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Jabatan Fungsional Widyaiswara
antara lain:
1) Mampu melakukan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan (Dikjartih)
2) Mampu melakukan evaluasi diklat
3) Mampu melakukan pengembangan diklat

Bobot penilaian pembekalan Kompetensi Teknis Substantif sebesar 60%.

Metode penguatan kompetensi teknis bidang tugas dapat dilakukan dalam


bentuk pelatihan klasikal dan non klasikal. Pelatihan klasikal adalah suatu proses
pemenuhan kompetensi yang dilakukan melalui proses pembelajaran tatap muka
di dalam kelas, paling kurang melalui pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.
Sedangkan pelatihan non klasikal adalah suatu proses pemenuhan kompetensi
yang antara lain dilakukan melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja,
pelatihan jarak jauh, magang kerja, dan pertukaran antara PNS dengan pegawai
swasta.

12
Gambar 1. Bentuk Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi ASN (Sumber: PP No. 11 Tahun 2017)

B. Penilaian Kompetensi Teknis Bidang Tugas


1. Pelatihan Klasikal
a. Untuk pelatihan yang bersifat klasikal dan menggunakan evaluasi
pembelajaran maka penilaian didasasarkan pada hasil tes. Kategori
penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai Kategori
90,1 – 100 Sangat Memuaskan
80,1 – 90 Memuaskan
70,1 – 80 Cukup Memuaskan

Mekanisme penilaian untuk pelatihan yang bersifat klasikal dan


menggunakan evaluasi pembelajaran, menggunakan Formulir 1
terlampir.
b. Untuk pelatihan yang bersifat klasikal dan tidak menggunakan evaluasi
pembelajaran maka penilaian didasasarkan sertifikat atau surat
keterangan telah mengikuti kegiatan. Kategori penilaian adalah sebagai
berikut:
Nilai Total hari
90,1 – 100 lebih dari 5 hari
80,1 – 90 4 hari
70,1 – 80 3 hari
60,1 – 70 2 hari
Mekanisme penilaian untuk pelatihan yang bersifat klasikal dan tidak
menggunakan evaluasi pembelajaran, menggunakan Formulir 2
terlampir.

2. Pelatihan Non Klasikal


a. Untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan menggunakan evaluasi
pembelajaran maka penilaian didasasarkan pada hasil tes. Kategori
penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai Kategori
90,1 – 100 Sangat Memuaskan
80,1 – 90 Memuaskan
70,1 – 80 Cukup Memuaskan
Mekanisme penilaian untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan
memiliki evaluasi pembelajaran, menggunakan Formulir 1 terlampir.
b. Untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan tidak menggunakan
evaluasi pembelajaran maka penilaian didasasarkan sertifikat atau surat
keterangan telah mengikuti kegiatan. Kategori penilaian adalah sebagai
berikut:

13
1) Jabatan Fungsional Dosen
a) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
pendidikan/pengajaran maka kategori penilaian adalah sebagai
berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(JP)
90,1 – 100 ≥ 41
80,1 – 90 31 – 40
70,1 – 80 21 – 30
60,1 – 70 ≤ 20
Keterangan: 1 JP = 45 menit
Mekanisme penilaian kompetensi jabatan fungsional dosen
penugasan bidang pendidikan/pengajaran untuk pelatihan yang
bersifat non klasikal dan tidak menggunakan evaluasi
pembelajaran, menggunakan Formulir 3 terlampir.
b) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
penelitian di lapangan (mis: survey/visitasi)/ percobaan/ olah data/
analisis) maka kategori penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali

Mekanisme penilaian jabatan fungsional dosen bidang penelitian


untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan tidak menggunakan
evaluasi pembelajaran, menggunakan Formulir 3 terlampir.
c) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah maka kategori penilaian
adalah sebagai berikut:
Nilai Jumlah Publikasi Jumlah Publikasi
Nasional (kali) Internasional (kali)
90,1 – 100 ≥ 3 kali atau ≥ 2 kali
80,1 – 90 2 kali 1 kali
70,1 – 80 1 kali -----
Melampirkan bukti dukung: Surat keterangan penerbit / publikasi

Mekanisme penilaian jabatan fungsional dosen bidang penelitian


dalam bentuk publikasi untuk pelatihan yang bersifat non klasikal
dan tidak menggunakan evaluasi pembelajaran, menggunakan
Formulir 4 terlampir.

14
d) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maka kategori
penilaian adalah sebagai berikut
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali

Mekanisme penilaian jabatan fungsional dosen bidang pengabdian


kepada masyarakat untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan
tidak memakai evaluasi pembelajaran, menggunakan Formulir 3
terlampir.

2) Jabatan Fungsional Auditor


Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan dalam
membantu pelaksanaan audit di lapangan maka kategori penilaian
adalah sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan (kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali
Mekanisme penilaian jabatan fungsional auditor untuk pelatihan yang
bersifat non klasikal dan tidak menggunakan evaluasi pembelajaran,
menggunakan Formulir 5 terlampir.

3) Jabatan Fungsional Widyaiswara


a) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
dikjartih maka kategori penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(JP)
90,1 – 100 ≥ 41
80,1 – 90 31 – 40
70,1 – 80 21 – 30
60,1 – 70 ≤ 20
Mekanisme penilaian jabatan fungsional widyaiswara bidang
dikjartih untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan tidak
memiliki evaluasi pembelajaran, menggunakan Formulir 6
terlampir.

15
b) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
evaluasi atau pengembangan diklat maka kategori penilaian adalah
sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali
Mekanisme penilaian jabatan fungsional widyaiswara bidang
evaluasi atau pengembangan diklat untuk pelatihan yang bersifat
non klasikal dan tidak menggunakan evaluasi pembelajaran,
menggunakan Formulir 6 terlampir.
c) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk coaching / mentoring /
pendampingan / bimbingan di tempat kerja maka kategori penilaian
adalah sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 8 kali
80,1 – 90 6 – 7 kali
70,1 – 80 4 – 5 kali
Mekanisme penilaian untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan
tidak menggunakan evaluasi pembelajaran dalam bentuk coaching
/ mentoring / pendampingan / bimbingan di tempat kerja selain
bidang-bidang tersebut di atas, menggunakan Formulir 7
terlampir.

Secara singkat pelaksanaan pemenuhan kompetensi teknis bidang tugas


(teknis substantif) dapat dilakukan dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Unit Kerja menentukan


metode pelaksanaan Unit Kerja menyiapkan Pelaksanaan Kegiatan
kegiatan penguatan dukungan pelaksanaan
kompetensi teknis bidang
tugas
Unit Kerja memberi
Menyampaikan hasil
nilai dan mengeluarkan
penilaian kepada lembaga
surat keterangan
penyelenggara Pelatihan
Dasar CPNS

16
C. Evaluasi
Pada akhir pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang Pelatihan
Dasar CPNS, pimpinan biro/ bagian/ sub bagian pengelola kepegawaian
masing-masing unit kerja wajib menyerahkan rekapitulasi penilaian penguatan
kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif) setiap CPNS kepada
Lembaga Diklat penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS tempat dilaksanakannya
kegiatan Latsar CPNS .

Evaluasi adalah proses penilaian. Evaluasi dapat


diartikan sebagai proses pengukuran akan
efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya
mencapai tujuan. Untuk pelaksanaan evaluasi kita
harus menentukan apa yang akan dievaluasi
mengapa, dimana, kapan dan bagaimana caranya
seperti gambar di samping ini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian penguatan kompetensi


teknis bidang tugas, adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas dilakukan
setelah peserta Pelatihan Dasar CPNS menyelesaikan pembelajaran pada
kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas.
2. Penyelenggaraan evaluasi dilakukan oleh:
a. Atasan langsung dan/atau coach di tempat kerja, jika penguatan
kompetensi dilakukan di tempat kerja CPNS.
b. Pimpinan lembaga penyelenggara pelatihan, jika penguatan
kompetensi dilakukan melalui pelatihan klasikal di tempat pelatihan, atau
c. Atasan langsung, jika penguatan kompetensi yang diikuti CPNS tidak
menerapkan evaluasi pelatihan misalnya seminar, dengan cara atasan
langsung melakukan wawancara terhadap penguasaan materi seminar
dan memberikan penilaian dengan memperhatikan prinsip-prinsip
penilaian.
3. Peserta yang telah menyelesaikan penguatan kompetensi teknis bidang
tugas diberikan surat keterangan telah mengikuti kegiatan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku dan ditandatangani oleh pimpinan unit kerja asal peserta.
4. Perolehan total nilai peserta pada penguatan kompetensi teknis bidang tugas
memiliki bobot 20% dalam Pelatihan Dasar CPNS.
5. Pengisian nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas didasarkan atas
prinsip akuntabilitas, proporsionalitas, nondiskriminatif, dan netralitas. Adapun
yang dimaksud dengan prinsip-prinsip tersebut, sebagai berikut:
a. akuntabilitas adalah bahwa penilaian kegiatan pembelajaran atas dasar
keahlian yang telah diperoleh CPNS dan dapat dipertanggungjawabkan.

17
b. proporsionalitas adalah penilai memperhatikan kesempatan yang
diperoleh CPNS untuk mengikuti pelatihan teknis dengan hak yang harus
diperoleh selama masa percobaan.
c. netralitas adalah bahwa setiap penilai tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
d. nondiskriminatif adalah bahwa dalam pemberian penilaian tidak
rnernbedakan perlakuan berdasarkan jender, suku, agama, ras, dan
golongan.

D. Pelaporan
Sebagai bukti bahwa kegiatan pemenuhan penguatan kompetensi teknis bidang
tugas sudah dilaksanakan, setiap unit kerja harus membuat laporan singkat
sesuai dengan format terlampir. Laporan diserahkan kepada Lembaga Diklat
sebagai penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS pada saat peserta kembali lagi ke
Lembaga Diklat setelah masa aktualisasi dan habituasi berakhir, dengan
melampirkan:
1. Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas (contoh: copy sertifikat)
2. Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas masing-
masing peserta Latsar Calon PNS

18
BAB V. PENUTUP

Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon PNS adalah pelatihan yang bersifat
terintegrasi antara Lembaga Penyedia Pelatihan (dalam hal ini adalah Pusdiklat
Kemenristekdikti) dengan unit kerja peserta pelatihan. Sinergi dari unsur-unsur
terkait tersebut sangat diperlukan agar pembekalan kompetensi calon PNS sebelum
mereka bekerja atau memegang jabatan, dapat dilakukan secara maksimal. Dari
proses awal pelatihan dasar CPNS yang baik dan terintegrasi, pada saat nya nanti
mendapatkan dampak (impact) yang sangat baik bagi pengembangan kompetensi
PNS untuk mendukung profesionalisme PNS.

Pedoman Penguatan Kompetensi Teknis Bidang untuk Pelatihan Dasar CPNS


ini merupakan salah satu petunjuk teknis yang disusun untuk penguatan
kompetensi teknis bidang tugas yang merupakan persyaratan untuk memenuhi
ketentuan dalam membekali peserta pelatihan dasar CPNS. Pedoman ini untuk
dijadikan acuan dalam membekali para CPNS agar memiliki kompetensi untuk
mendukung pelaksanaan tugas CPNS di tempat kerjanya masing-masing.

Melalui penyusunan pedoman ini diharapkan unit kerja masing-masing peserta


Pelatihan Dasar CPNS memahami tahapan dan hal-hal yang perlu dilaksanakan,
sehingga proses pembelajaran penguatan kompetensi teknis substantif dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

***

19
LAMPIRAN-LAMPIRAN

20
Formulir 1: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Klasikal dan/atau Pelatihan Non Klasikal yang Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN KLASIKAL DAN / ATAU NON KLASIKALYANG MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No. Standar Jenis Penguatan Tujuan Strategi/Metoda Mata Jumlah JP/ Tempat Nilai
Kompetensi Kompetensi Penguatan Penguatan Pelatihan Hari Pelaksanaan
A B C D E F G H J
1.
2.
Dst
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)

Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan klasikal dan/atau pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom E diisi dengan strategi/metoda penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diberikan sesuai jenis pelatihan yang dipilih
Kolom F diisi dengan mata pelatihan/materi pelatihan penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diberikan.
Kolom G diisi dengan jumlah JP mata pelatihan/materi pelatihan atau hari pelatihan yang diberikan kepada peserta.
Kolom H diisi dengan nama tempat diselenggarakannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom J diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP


21
Formulir 2: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN KLASIKAL TANPA MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III


Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No. Standar Jenis Penguatan Judul/Tema Tujuan Jumlah Hari Nilai
Kompetensi Kompetensi Penguatan Penguatan
A B C Kompetensi
D E F G
1.
2.
Dst
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)

Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan klasikal.
Kolom D diisi dengan judul / tema penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan jumlah hari pelatihan yang diberikan kepada peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%

… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …


(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP …

22
Formulir 3: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN NON KLASIKAL TANPA MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN
JABATAN FUNGSIONAL DOSEN
Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No. Standar Jenis Penguatan Bidang Penguatan Tujuan Jumlah JP / Total Nilai
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Penguatan Pelaksanaan (kali)
A B C D E F G
1.
2.
Dst
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)

Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta (bidang pendidikan dan/atau penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat)
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan jumlah JP (Jam Pelajaran) atau total pelaksanaan penelitian/pengabdian kepada masyarakat yang diberikan kepada
peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP …

23
Formulir 4: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN NON KLASIKAL TANPA MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN
JABATAN FUNGSIONAL DOSEN - PUBLIKASI

Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III


Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No. Standar Jenis Penguatan Bidang Penguatan Nama Tujuan Total Publikasi Nilai
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Jurnal Penguatan (kali)
A B C D E F G H
1. Publikasi Nasional I. …..
II. …..
III. …..
2. Publikasi Internasional I. …..
II. …..
III. …..
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas (pubikasi nasional dan/atau publikasi internasional)
Kolom E diisi dengan nama jurnal yang digunakan oleh peserta untuk menampilkan publikasi ilmiah
Kolom F diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom G diisi dengan total publikas ilmiah yang dilakukan oleh peserta.
Kolom H diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%

… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …


(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP …


24
Formulir 5: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN NON KLASIKAL TANPA MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No. Standar Jenis Bidang Penguatan Tujuan Total Pelaksanaan Nilai
Kompetensi Penguatan Kompetensi Penguata (kali)
A B Kompetensi
C D n
E F G
1.
2.
Dst
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)

Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta (bidang pendidikan dan/atau penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat)
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan total pelaksanaan penguatan kompetensi bidang tugas yang diberikan kepada peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP …

25
Formulir 6: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN NON KLASIKAL TANPA MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN
JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA
Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No. Standar Jenis Penguatan Bidang Penguatan Tujuan Jumlah JP / Total Nilai
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Penguatan Pelaksanaan (kali)
A B C D E F G
1.
2.
Dst
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)

Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta (bidang dikjartih dan/atau evaluasi diklat dan/atau
pengembangan diklat)
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan jumlah JP (Jam Pelajaran) atau total pelaksanaan penelitian/pengabdian kepada masyarakat yang diberikan kepada
peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP …


26
Formulir 7: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran

REKAPITULASI NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS


PELATIHAN NON KLASIKAL TANPA MENGGUNAKAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Program : Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III


Nama Peserta : .................................................................................
NIP : .................................................................................
Jabatan/Unit Kerja : .................................................................................
No Standar Jenis Penguatan Bidang Penguatan Tujuan Total Pelaksanaan Nilai
Kompetensi Kompetensi Kompetensi Penguatan (kali)
A B C D E F G
1.
2.
Dst
NILAI TOTAL (RATA-RATA)
NILAI AKHIR (20%)

Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan total pelaksanaan penguatan kompetensi bidang tugas yang diberikan kepada peserta
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan
kategori penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%

… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …


(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)

… diisi nama jelas dan NIP …


27

Anda mungkin juga menyukai