Pedoman Penguatan Kompetensi Bidang Teknis CPNS PDF
Pedoman Penguatan Kompetensi Bidang Teknis CPNS PDF
Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon PNS adalah pelatihan yang bersifat
terintegrasi antara program pelatihan yang diberikan oleh lembaga penyedia Diklat
dengan program pelatihan atau penguatan kompetensi yang diberikan oleh unit kerja
dari peserta Diklat. Sinergi semacam itu sangat diperlukan agar pembekalan
kompetensi calon PNS dapat dilakukan secara kompehensif dan maksimal.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyusun Pedoman Penguatan Kompetensi
Teknis Bidang untuk Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Buku ini
merupakan acuan dalam program pelatihan atau kegiatan dalam rangka penguatan
kompetensi teknis yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja terhadap pegawai
mereka yang sedang mengikuti Latsar Calon PNS.
Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya pihak yang
memerlukannya.
Wisnu S. Soenarso
NIP 196107291988031001
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Latar Belakang ................................................................................................ 3
B. Dasar Hukum................................................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................................... 5
E. Sistematika ...................................................................................................... 5
BAB II. PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS ............................. 6
A. Tujuan ............................................................................................................. 6
B. Penyelenggara ................................................................................................ 6
C. Waktu Penyelenggaraan ................................................................................. 6
D. Tempat Penyelenggaraan ............................................................................... 6
E. Fungsi dan Peran Unit Kerja Asal Peserta ...................................................... 6
F. Pembiayaan..................................................................................................... 7
BAB III. PERANAN UNIT KERJA ASAL PESERTA ................................................... 8
BAB IV. PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI .......................................... 10
A. Materi Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas .................................... 11
B. Penilaian Kompetensi Teknis Bidang Tugas ................................................. 13
C. Evaluasi ......................................................................................................... 17
D. Pelaporan ...................................................................................................... 18
BAB V. PENUTUP.................................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 20
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS)
mempunyai peran sebagai perencana, pelaksana, dan juga pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik. Agar peran tersebut
berjalan dengan optimal, diperlukan sosok PNS yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dengan demikian PNS dituntut agar dapat memenuhi standar kompetensi
jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien.
3
kurikulum yaitu kurikulum pembentukan karakter PNS dan kurikulum
penguatan kompetensi teknis bidang tugas. Secara spesifik kurikulum
pembentukan karakter PNS yang mencakup kompetensi yang pertama sampai
ke tiga telah disusun dan ditetapkan oleh LAN, sedangkan kompetensi yang
keempat akan diperoleh peserta melalui kurikulum penguatan kompetensi
teknis bidang tugas yang mekanisme penyusunannya diserahkan kepada
unit kerja asal peserta Pelatihan Dasar Calon PNS yang bersangkutan.
Kurikulum penguatan kompetensi teknis bidang tugas ini disusun setelah
berkoordinasi dengan instansi pembina jabatan fungsional terkait atau instansi
teknis terkait, serta instansi Pembina Diklat.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
C. Tujuan
Tujuan penyusunan Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi unit
kerja dalam pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas
bagi CPNS masing-masing yang mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS di
lingkungan Kemenristekdikti.
4
D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan Pedoman penguatan kompetensi teknis bidang tugas
ini adalah:
1. Bagi Pusdiklat Kemenristekdikti
Sebagai acuan atau standar penerapan pembekalan penguatan kompetensi
teknis bidang tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja masing-masing asal
peserta pelatihan dasar CPNS, sehingga dapat dijadikan dasar dalam
melakukan pembinaan. Selain itu, juga sebagai acuan dalam memberikan
pengarahan atau penjelasan tentang mekanisme kegiatan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas kepada peserta, atasan langsung, atau
kepada unit kerja asal peserta Latsar.
2. Bagi Unit Kerja Asal Peserta
Sebagai acuan dalam memfasilitasi proses pembelajaran penguatan
kompetensi teknis bidang tugas bagi peserta pelatihan dasar CPNS
pada masing-masing unit kerjanya, mulai dari persiapan, pelaksanaan
sampai dengan evaluasi. Unit kerja adalah unit kerja di lingkungan
Kemenristekdikti yang meliputi unit utama di Kemenristekdikti, perguruan
tinggi yang terdiri dari Universitas, Institut, Politeknik, Akademi Komunitas,
serta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Kopertis).
3. Bagi CPNS
Sebagai acuan dalam memenuhi hak pencapaian penguasaan kompetensi
teknis sesuai bidang tugas masing-masing Calon PNS, sebagai bagian dari
program Pelatihan Dasar CPNS.
E. Sistematika
Petunjuk Teknis ini disusun atas empat bab yaitu, Bab I Pendahuluan yang
memuat tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan sistematika.
Bab II Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas membahas tentang tujuan,
penyelenggaraaan, waktu dan tempat penyelenggaraan, dan pembagian
peran dalam penguatan kompetensi teknis substantif. Pada Bab dijelaskan
tentang peran yang harus dilakukan institusi peserta, termasuk peran Bagian
Kepegawaian (dan atau unit kerja yang melakukan fungsi pelayananan SDM)
dan Mentor atau atasan langsung peserta Latsar. Bab IV menjelaskan tentang
mekanisme pelaksanaan penguatan kompetensi, dan Bab V merupakan bab
penutup.
5
BAB II. PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS
A. Tujuan
Tujuan penguatan kompetensi teknis bidang tugas adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan peserta Pelatihan Dasar CPNS sesuai
dengan kompetensi teknis umum minimal dan kompetensi substantif bidang
masing-masing peserta yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan pembentukan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan formasi
jabatannya.
B. Penyelenggara
Penyelenggara penguatan kompetensi teknis bidang tugas adalah unit
kerja dimana masing-masing CPNS peserta Pelatihan Dasar Calon PNS
ditempatkan untuk bertugas.
C. Waktu Penyelenggaraan
Penyelenggaraan penguatan kompetensi teknis bidang tugas baik melalui
pelatihan klasikal maupun non klasikal dapat dilakukan pada periode berikut:
1. sebelum CPNS dikirim ke tempat pelatihan untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS, tetapi sudah memiliki Surat Keputusan (SK) Pengangkatan sebagai
CPNS; dan/ atau
2. saat CPNS sebagai peserta pelatihan dasar CPNS sedang off campus
untuk melaksanakan agenda pembelajaran aktulaisasi atau habituasi nilai-
nilai dasar PNS.
D. Tempat Penyelenggaraan
Penyelenggaraan penguatan kompetensi teknis bidang tugas, dilakukan di unit
kerja asal CPNS itu sendiri yang ada di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan/atau lembaga pelatihan yang ditunjuk
oleh pimpinan unit kerja asal CPNS untuk melakukan proses penguatan
kompetensi teknis bidang tugas tersebut.
6
c. Menentukan coach yang akan membimbing peserta dalarn proses penguatan
kompetensi bidang tugas. Adapun tugas coach di tempat kerja adalah
membimbing CPNS peserta Latsar untuk mendapatkan pemenuhan
penguatan kompetensi teknis bidang khususnya yang bersifat substantif, dan
memberikan atau mengkoordinasikan penilaian terhadap capaian
penguasaan kompetensi teknis bidang tugas yang akan dilaporkan kepada
unit yang membidangi pengelolaan SDM aparatur instansi (Biro SDM, Biro
Kepegawaian atau Bagian Kepegawian) di masing masing Unit Kerja.
d. Menyiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas .
e. Melaksanakan kegiatan penguatan kompetensi teknis bidang tugas bagi
CPNS.
F. Pembiayaan
Pola Pelatihan Dasar CPNS adalah pola pelatihan terintegrasi, dimana
pelatihan dilakukan secara terintegrasi antara Pusdiklat Kemenristekdikti
dengan unit kerja asal peserta. Hal ini sesuai dengan amanat pasal 63 UU No.
5 Tahun 2014 tentang ASN dan implementasinya diperjelas dalam pasal 34 PP
11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Kegiatan pembentukan karakter PNS
menjadi tanggung jawab Pusdiklat Kemenristekdikti, sedangkan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas CPNS menjadi tanggung jawab unit kerja
tempat CPNS bekerja dan dianggarkan dalam anggaran pengembangan SDM
pada masing-masing unit kerja CPNS itu sendiri.
7
BAB III. PERANAN UNIT KERJA ASAL PESERTA
A. Pembagian Peranan
Pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang tugas melibatkan berbagai
pihak yang ada di masing-masing unit kerja, dengan rincian sebagai berikut:
1. Unit /bagian Kepegawaian atau unit yang melakukan fungsi pelayanan SDM
masing masing Unit Kerja, berperan dalam:
a. Menjelaskan penempatan dan infomasi jabatan kepada CPNS.
b. Menginformasikan kewajiban CPNS, antara lain wajib mengikuti Pelatihan
Dasar CPNS
c. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung peserta Pelatihan
Dasar CPNS terkait tahapan kegiatan penguatan kompetensi teknis
bidang tugas yang harus dilakukan, baik oleh atasan langsung maupun
oleh CPNS peserta Latsar.
2. Atasan Langsung Peserta atau Mentor
a. Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh CPNS sesuai
dengan tugas dan fungsinya
b. Melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi CPNS
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap identifikasi
kebutuhan kompetensi teknis bidang, khususnya yang bersifat substantif,
yaitu:
1) Mengidentifikasi kompetensi teknis substantif yang harus dimiliki oleh
seorang CPNS dalam kurun waktu satu tahun masa percobaan, sesuai
dengan tuntutan uraian tugas jabatan di Unit Kerja asal peserta.
Sebagai acuan dapat menggunakan dokumen uraian tugas yang ada di
informasi jabatan yang berlaku.
2) Melakukan penilaian atas kompetensi yang dimiliki CPNS saat ini
dengan menggunakan formulir yang berupa tabel analisis kebutuhan
pengembangan kompetensi. Tabel tersebut diisi mengacu pada
portofolio CPNS dilengkapi dengan wawancara.
3) Dari kedua kegiatan tersebut (huruf a dan b) akan diperoleh
kesenjangan (gap) antara kompetensi yang harus dimiliki dengan
kompetensi yang telah dimiliki. Berdasarkan perolehan kesenjangan
kompetensi tersebut, selanjutnya diidentifikasi kebutuhan
pengembangan/penguatan kompetensi teknis bidang tugas (teknis
substantif) sesuai bidang tugas.
8
Untuk melakukan identifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi dapat
menggunakan tabel berikut:
Tabel 1
Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
9
b. Menentukan Jenis Kegiatan Penguatan Kompetensi Bidang Tugas
Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan Tabel 1 dari kolom (1) sampai
dengan (5) kemudian tentukan jenis kegiatan yang akan diberikan dan
dicantumkan di kolom (6) dan kolom (7). Kegiatan penguatan kompetensi
teknis substantif dapat menggunakan metode sebagai berikut:
a. Pelatihan
b. Seminar
c. Lokakarya/workshop
d. Coaching
e. Mentoring
f. E-learning
g. Kursus
h. Praktik kerja/magang
i. Bimbingan teknis
j. Benchmarking atau study visit
Apabila dalam hasil evaluasi terhadap CPNS, yang bersangkutan dianggap sudah
mampu dan tidak terdapat gap kompetensi, maka tidak perlu dilakukan program
penguatan kompetensi teknis bidang tugas, namun dilanjutkan dengan tahapan tes
evaluasi untuk memperoleh nilai kompetensi teknis bidang tugas dari yang
bersangkutan.
Identifikasi Kompetensi
Penilaian Kompetensi
Gap Kompetensi
Tidak Ada
Evaluasi
10
BAB IV. PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI
11
b. Jabatan Fungsional Auditor
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Jabatan Fungsional Auditor antara
lain mampu melaksanakan kegiatan dalam bidang:
1) perencanaan;
2) pengorganisasian;
3) pelaksanaan teknis;
4) pengendalian; dan
5) evaluasi pengawasan di bidang keuangan.
c. Jabatan Fungsional Widyaiswara
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Jabatan Fungsional Widyaiswara
antara lain:
1) Mampu melakukan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan (Dikjartih)
2) Mampu melakukan evaluasi diklat
3) Mampu melakukan pengembangan diklat
12
Gambar 1. Bentuk Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi ASN (Sumber: PP No. 11 Tahun 2017)
13
1) Jabatan Fungsional Dosen
a) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
pendidikan/pengajaran maka kategori penilaian adalah sebagai
berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(JP)
90,1 – 100 ≥ 41
80,1 – 90 31 – 40
70,1 – 80 21 – 30
60,1 – 70 ≤ 20
Keterangan: 1 JP = 45 menit
Mekanisme penilaian kompetensi jabatan fungsional dosen
penugasan bidang pendidikan/pengajaran untuk pelatihan yang
bersifat non klasikal dan tidak menggunakan evaluasi
pembelajaran, menggunakan Formulir 3 terlampir.
b) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
penelitian di lapangan (mis: survey/visitasi)/ percobaan/ olah data/
analisis) maka kategori penilaian adalah sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali
14
d) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat maka kategori
penilaian adalah sebagai berikut
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali
15
b) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk penugasan di bidang
evaluasi atau pengembangan diklat maka kategori penilaian adalah
sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 4 kali
80,1 – 90 3 kali
70,1 – 80 2 kali
Mekanisme penilaian jabatan fungsional widyaiswara bidang
evaluasi atau pengembangan diklat untuk pelatihan yang bersifat
non klasikal dan tidak menggunakan evaluasi pembelajaran,
menggunakan Formulir 6 terlampir.
c) Jika penguatan kompetensi dalam bentuk coaching / mentoring /
pendampingan / bimbingan di tempat kerja maka kategori penilaian
adalah sebagai berikut:
Nilai Total Pelaksanaan
(kali)
90,1 – 100 ≥ 8 kali
80,1 – 90 6 – 7 kali
70,1 – 80 4 – 5 kali
Mekanisme penilaian untuk pelatihan yang bersifat non klasikal dan
tidak menggunakan evaluasi pembelajaran dalam bentuk coaching
/ mentoring / pendampingan / bimbingan di tempat kerja selain
bidang-bidang tersebut di atas, menggunakan Formulir 7
terlampir.
16
C. Evaluasi
Pada akhir pelaksanaan penguatan kompetensi teknis bidang Pelatihan
Dasar CPNS, pimpinan biro/ bagian/ sub bagian pengelola kepegawaian
masing-masing unit kerja wajib menyerahkan rekapitulasi penilaian penguatan
kompetensi teknis bidang tugas (teknis substantif) setiap CPNS kepada
Lembaga Diklat penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS tempat dilaksanakannya
kegiatan Latsar CPNS .
17
b. proporsionalitas adalah penilai memperhatikan kesempatan yang
diperoleh CPNS untuk mengikuti pelatihan teknis dengan hak yang harus
diperoleh selama masa percobaan.
c. netralitas adalah bahwa setiap penilai tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
d. nondiskriminatif adalah bahwa dalam pemberian penilaian tidak
rnernbedakan perlakuan berdasarkan jender, suku, agama, ras, dan
golongan.
D. Pelaporan
Sebagai bukti bahwa kegiatan pemenuhan penguatan kompetensi teknis bidang
tugas sudah dilaksanakan, setiap unit kerja harus membuat laporan singkat
sesuai dengan format terlampir. Laporan diserahkan kepada Lembaga Diklat
sebagai penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS pada saat peserta kembali lagi ke
Lembaga Diklat setelah masa aktualisasi dan habituasi berakhir, dengan
melampirkan:
1. Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis
Bidang Tugas (contoh: copy sertifikat)
2. Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas masing-
masing peserta Latsar Calon PNS
18
BAB V. PENUTUP
Kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon PNS adalah pelatihan yang bersifat
terintegrasi antara Lembaga Penyedia Pelatihan (dalam hal ini adalah Pusdiklat
Kemenristekdikti) dengan unit kerja peserta pelatihan. Sinergi dari unsur-unsur
terkait tersebut sangat diperlukan agar pembekalan kompetensi calon PNS sebelum
mereka bekerja atau memegang jabatan, dapat dilakukan secara maksimal. Dari
proses awal pelatihan dasar CPNS yang baik dan terintegrasi, pada saat nya nanti
mendapatkan dampak (impact) yang sangat baik bagi pengembangan kompetensi
PNS untuk mendukung profesionalisme PNS.
***
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
20
Formulir 1: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Klasikal dan/atau Pelatihan Non Klasikal yang Menggunakan Evaluasi Pembelajaran
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan klasikal dan/atau pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom E diisi dengan strategi/metoda penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diberikan sesuai jenis pelatihan yang dipilih
Kolom F diisi dengan mata pelatihan/materi pelatihan penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diberikan.
Kolom G diisi dengan jumlah JP mata pelatihan/materi pelatihan atau hari pelatihan yang diberikan kepada peserta.
Kolom H diisi dengan nama tempat diselenggarakannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom J diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan klasikal.
Kolom D diisi dengan judul / tema penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan jumlah hari pelatihan yang diberikan kepada peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
22
Formulir 3: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta (bidang pendidikan dan/atau penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat)
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan jumlah JP (Jam Pelajaran) atau total pelaksanaan penelitian/pengabdian kepada masyarakat yang diberikan kepada
peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)
23
Formulir 4: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta (bidang pendidikan dan/atau penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat)
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan total pelaksanaan penguatan kompetensi bidang tugas yang diberikan kepada peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)
25
Formulir 6: Rekapitulasi Nilai Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
Untuk Pelatihan Non Klasikal Tanpa Menggunakan Evaluasi Pembelajaran
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta (bidang dikjartih dan/atau evaluasi diklat dan/atau
pengembangan diklat)
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan jumlah JP (Jam Pelajaran) atau total pelaksanaan penelitian/pengabdian kepada masyarakat yang diberikan kepada
peserta.
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan kategori
penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%
… Diisi nama kota, tanggal, bulan tahun …
(diisi dengan jabatan Pimpinan unit
Pengelola SDM Aparatur Instansi)
Keterangan:
Kolom A diisi dengan nomor urut
Kolom B diisi dengan standar kompetensi teknis bidang tugas yang harus dikuasai peserta dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kolom C diisi dengan jenis penguatan kompetensi teknis bidang tugas dalam bentuk pelatihan non klasikal.
Kolom D diisi dengan bidang penguatan kompetensi teknis bidang tugas yang diikuti peserta
Kolom E diisi dengan tujuan diberikannya penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Kolom F diisi dengan total pelaksanaan penguatan kompetensi bidang tugas yang diberikan kepada peserta
Kolom G diisi dengan perolehan nilai setiap penguatan kompetensi untuk mencapai tuntutan standar kompetensi sesuai dengan
kategori penilaian yang telah ditetapkan dalam panduan
Pada baris NILAI TOTAL, kolom nilai diisi dengan rata-rata nilai penguatan kompetensi teknis bidang tugas
Pada baris NILAI AKHIR, kolom nilai diisi dengan perolehan nilai rata-rata dikali bobot 20%