*Achmad Ridwan Hakiki, Ahmad Khoirul Adib, Amar Makruf, Fadely Paddiyatu,
Norman Iskandar, dan *Rifky Ismail
Abstrak
Reklame adalah media propaganda yang berfungsi menawarkan barang dagangan atau
jasa yang dikenal oleh masyarakat umum. Pada musim penghujan, tidak sedikit kejadian
papan reklame yang roboh akibat terjangan angin. Oleh karena itu perlu dilakukan
perhitungan yang matang dan pengawasan pada setiap papan reklame, khususnya pada
papan reklame dengan satu tiang penyangga, untuk mengurangi resiko robohnya papan
reklame. Berdasarkan penelusuran diketahui bahwa Perda Kota Semarang No. 7 tahun
2003 tidak mengatur tentang kekuatan teknis dari papan reklame melainkan hanya
membatasi ketinggian minimum papan reklame di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan perhitungan untuk memprediksi kekuatan papan reklame dengan
mempertimbangkan: dimensi papan reklame, dimensi tiang penyangga, ketinggian dan
kecepatan angin. Studi kasus kecepatan angin diambil di Kota Semarang selama 5 tahun
terakhir. Pada penelitian ini dilakukan pengujian tarik kekuatan material tiang penyangga
reklame dan perhitungan analitik papan reklame berukuran 2 x 4 m2, 3 x 5 m2, dan 4 x 6 m2
dengan ukuran diameter dan ketebalan yang disesuaikan dengan data konstruksi
perusahaan advertising. Perhitungan analitik dilakukan terhadap papan reklame dengan
satu tiang penyangga. Pengujian laboratorium terhadap material Plat baja hitam dan
galvanis yang banyak digunakan pada tiang papan reklame menunjukkan kekuatan luluh
379,67 MPa dan kekuatan maksimum 455,05 MPa. Hasil perhitungan menggunakan
persamaan analitik yang telah dilakukan pada papan reklame dengan contoh harus di
Semarang, diketahui bahwa papan reklame dengan ukuran 2x4 m2 yang dibuat oleh
perusahaan periklanan dinyatakan tidak aman karena nilai tegangan kritis maksimum
melebihi tegangan yang diizinkan.
Kata kunci: papan reklame, tegangan kritis, tiang penyangga, rasa aman
Pendahuluan
Reklame adalah media propaganda yang berfungsi menawarkan barang dagangan
atau jasa yang dikenal oleh masyarakat umum. Dalam mempromosikan suatu produk
maupun jasa, iklan menggunakan papan reklame cukup informatif karena ditempatkan
pada titik sentral area. Akan tetapi, keberadaan papan reklame menjadi berbahaya
apabila perancangan strukturnya tidak cukup kuat dan telah banyak kasus papan reklame
yang rusak, rusaknya papan reklame akibat dari angin kencang (Silitonga, 2009)
Peraturan daerah menyatakan papan reklame untuk jenis billboard dengan ketinggian
ruang bebas minimal 5,50 m dan kedalaman pondasi minimal 1,50 m, ukuran media
reklame maksimal 50 m2 bentuk vertikal dengan jarak 150 m antara titik reklame yang
satu dengan yang lain (Perda Semarang No 7, 2003). Struktur papan reklame yang terdiri
dari tiang penyangga utama memiliki diameter dan ketebalan yang perlu diperhitungkan
(1)
(2)
(3)
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perhitungan untuk memprediksi kekuatan
papan reklame dengan mempertimbangkan: dimensi papan reklame, dimensi tiang
penyangga, ketinggian, dan kecepatan angin. Studi kasus kecepatan angin diambil di
Kota Semarang selama 5 tahun terakhir.
Metodologi Penelitian
Metodologi pada Gambar 2 menunjukan bahwa gambar tersebut merupakan urutan
pengerjaan penelitian dimulai dari studi literatur dimana penulis mulai mencari dan
membaca referensi baik diambil dari artikel-artikel maupun laporan tugas akhir dari
mahasiswa yang pernah lebih dahulu melakukan penelitian sesuai dengan tema yang
dibahas.
Papan
P
Keran
Kerangka
gka Papan papan
Tiang T
Prosedur Pengujian
Material yang digunakan adalah besi hitam dan galvanis. Material benda uji dan
mesin uji tarik ditunjukkan pada Gambar 4. Pembuatan benda uji dilakukan di lab proses
produksi dan manufaktur, sesuai dengan standar SNI 0408-1989-A setelah itu dilakukan
uji tarik.
(a) (b)
Gambar 4. (a) Material benda uji dan (b) mesin uji tarik
Data angin diperlukan untuk mendapatkan nilai gaya yang diterapkan kepada papan
reklame sehingga diperoleh nilai gaya yang berbeda pada setiap ukuran reklame. Data
angin dari BMKG Semarang diambil berdasarkan tiga lokasi yang berbeda yaitu daerah
Simpang Lima, Pantai Marina, dan Kalibanteng Gambar 5 menunjukkan data kecepatan
angin rata-rata dari tiga tempat uji di Semarang selama tahun 2008-2012 (BMKG, 2013).
Menurut data BMKG 5 tahun terakhir nilai angin tertinggi terjadi pada tahun 2008
sebesar 67 km/jam atau sebesar 18,61 m/s dan termasuk salah satu angin ribut.
ditunjukkan Tabel 2. Nilai ini akan menjadi acuan batas perbandingan tegangan luluh
dengan tegangan yang bekerja akibat angin.
Tabel 2. Hasil uji tarik
Lo L1 Fmin Fmax σYied σmax
2 2
No Kode Material [m] [m] (N) (N) (N/m ) (N/m ) Regangan
(x1000) (x1000) (x1000000) (x1000000)
1 Plat Baja 47,8 59,9 272 326 379,6 455,05 25,31
Hitam (A)
2 Plat Baja 48,5 60,8 271 337 368 457,69 25,36
Hitam (B)
3 Plat Baja 43,9 53,6 224 296 370,8 490,06 22,10
Galvanis (A)
4 Plat Baja 43,69 55,1 224 286 370,8 473,55 25,51
Galvanis (B)
Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan tegangan berdasarkan spesifikasi konstruksi perusahaan
advertising di Semarang ditunjukkan pada Tabel 3 setelah perhitungan dimodelkan pada
Gambar 6. Nilai tegangan diambil berdasarkan jari-jari terluar tiang sehingga tidak
memiliki nilai tegangan geser.
Karena beban yang terjadi pada papan reklame termasuk dalam kategori beban
kejut maka desain nilai safety factor pada tiang berada pada kisaran 3-5 sehingga dengan
menetapkan nilai 3 sebagai safety factor pipa hitam (A) maka tegangan yang diizinkan
sebesar :
σy = 379,59/3
= 126,56 MPa
Vy
Vy Titik yang dihitung
(a) (b)
Tegangan yang
diizinkan
Nilai tegangan pada ukuran 2x4 m2 dengan spesifikasi ketinggian 5,5 m, ketebalan
2,8 x 10-3 m, dan diameter 0,127 m sebesar 79,47 x 106 Pa. Tidak melebihi nilai tegangan
yang diizinkan,selanjutnya memasukkan variabel diameter dengan range 0,0254 m
hingga dinyatakan aman. Variasi diameter yang digunakan dari 0,00908 m hingga 0,1016
m sehingga pada diameter 0,0508 m hingga 0,1016 m dinyatakan tidak aman ditunjukkan
pada Gambar 7A, sedangkan tegangan pada ukuran 3x5 m2 dengan spesifikasi
ketinggian 3 m, ketebalan 2,8 x 10-3 m, dan diameter 0,127 m sebesar 101,41 x 106 Pa.
Tidak melebihi nilai tegangan yang diizinkan, selanjutnya memasukkan variabel diameter
dengan range 0,0254 m hingga dinyatakan tidak aman. Variasi diameter yang digunakan
dari 0,0508 m hingga 0,127 m sehingga pada diameter 0,0508 m hingga 0,1016 m
dinyatakan tidak aman ditunjukkan pada Gambar 7b.
Nilai tegangan pada ukuran 4x6 m2 dengan spesifikasi ketinggian 3 m, ketebalan
4,3 x 10-3 m, dan diameter 0,2032 m sebesar 45,06 x 106 Pa. Tidak melebihi nilai
tegangan yang diizinkan. Variasi diameter yang digunakan dari ukuran diameter 0,0508 m
hingga 0,2032 m sehingga pada diameter 0,127 m dinyatakan status tidak aman
ditunjukkan pada Gambar 8.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan analisis perhitungan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
a. Pengaruh variasi diameter pada ukuran 2x4 m2, 3x5 m2, 4x6 m2 dengan variasi
diameter berjarak 0,0254 m dapat mengurangi tegangan hingga 3,5 kali tegangan
awal pada diameter terkecil,
b. Setelah dilakukan inspeksi dari hasil perhitungan single pole berdasarkan konstruksi
dari perusahaan advertising di Semarang papan reklame ukuran 2x4 m2 dinyatakan
tidak aman karena nilai tegangan yang bekerja diatas nilai tegangan yang diizinkan
dengan standar konstruksi yang telah ditetapkan sehingga perlu ukuran diameter
diatas 0,1016 m.
Nomenklatur
I momen Inertia N.m
r jari-jari m
M momen N.m
W berat N
A luas penampang m2
Y jarak titik pusat ke m
bagian yang dihitung
V kecepatan angin m/s
P Tekanan Pa
Daftar Pustaka
Pemda kota Semarang, 2003, “Reklame”, Perda kota Semarang no 7 tahun 2003,
Semarang
Fadely Paddiyatu, 2010, ”Analisa Pembebanan Statik dan Dinamik Papan Reklame”,
Laporan KP Jurusan Teknik Mesin Undip, Semarang
Handu Geni, 2010, ” Simulasi Variasi Kecepatan Angin Dengan Kecepatan Angin”,
Laporan KP Jurusan Teknik Mesin Undip, Semarang