Abstrak. Telah diisolasi rhodinol dari minyak sereh Jawa. Isolasi minyak sereh Jawa
dilakukan menggunakan destilasi fraksinasi pengurangan tekanan sehingga diperoleh fraksi
F3 (T=119o-136oC dan P=40 mmHg) dengan volume 50 mL dan persentase rhodinol sebesar
68,55%. Kemudian dipisahkan menggunakan kromatografi kolom tekan (KKT) dengan
komposisi eluen toluen : etil asetat bergradien (toluen 100% dan toluen : etil asetat = 12:0,1
; 12:0,5 ; 12:0,7) sehingga diperoleh isolat F3.4 dari hasil penggabungan beberapa fraksi.
Analisis terhadap isolat F3.4 dilakukan menggunakan spektrofotometer GC-MS dan IR.
Kromatogram GC-MS isolat F3.4 menunjukkan rhodinol 100% dengan persentase sitronelol
42,98% dan geraniol 57,02% yang berupa cairan minyak bening. Spektrum IR dari isolat F3.4
menunjukkan serapan –CH3 bending pada bilangan gelombang 1381,03 cm-1 dan 1458,18
cm-1 ; serapan C=C alkena pada bilangan gelombang 1604,77 cm-1; serapan -C-H (CH3 dan
CH2) streching alkana pada bilangan gelombang 2924,09 cm-1 dan 2870,08 cm-1 ; serapan
=C-H stretching alkena pada bilangan gelombang 3024,38 cm-1 ; serapan O-H pada bilangan
gelombang 3371,57 cm-1.
rhodinol sebesar 49,226%, sedangkan hasil pemisahan optimal dengan kadar sitronelol
filtrat diperoleh sebesar 52,843%. Isolasi 71,43% dan geraniol 28,57% menggunakan
dengan cara fisika dilakukan dengan pelarut petroleum eter : benzene (1:1).
destilasi fraksinasi pengurangan tekanan Walaupun demikian, sitronelol masih tetap
pada minyak sereh dan diperoleh 3 fraksi. dalam campuran dengan geraniol sebagai
Rhodinol dengan persentase tertinggi rhodinol.
terdapat pada fraksi ke-3 sebesar 61,620% Senyawa golongan terpen alkohol dari
pada tekanan 15 mmHg dan suhu 102o- tanaman obat herbal Thymus vulgaris dan
115oC. Thymus zygis telah diidentifikasi
Isolasi rhodinol juga dapat dilakukan menggunakan KLT dengan komposisi
dengan cara merefluks residu minyak sereh eluen toluen : etil asetat (93:7) dan deteksi
yang bebas sitronelal (sitronelal telah noda menggunakan larutan vanilin. Hasil
dipisahkan dari minyak sereh dengan analisis menunjukkan bahwa komponen
menggunakan destilasi fraksinasi mengandung sitronelal dengan waktu
pengurangan tekanan). Residu tersebut retensi (Rf) 0,7-0,8 dan geraniol dengan
direfluks dengan larutan NaOH melalui waktu retensi (Rf) 0,15-0,35 dengan pola
reaksi penyabunan sehingga kadar rhodinol noda berwarna biru.
meningkat kemudian dilakukan isolasi Penelitian ini bertujuan untuk
rhodinol dengan cara destilasi fraksinasi mengisolasi rhodinol dari minyak sereh
pengurangan tekanan. Hasil analisis GC- Jawa menggunakan metode kromatografi
MS menunjukkan pada fraksi ke-3 kolom tekan (KKT) dengan menggunakan
diperoleh kadar rhodinol sebesar 97% pada komposisi eluen toluen : etil asetat secara
tekanan 3 mmHg dan suhu 76o-77oC [4]. bergradien. Selanjutnya hasil pemisahan
Rhodinol dapat diperoleh dengan kadar diidentifikasi dengan spektrofotometer IR
82,42% pada tekanan 25 mmHg dan suhu dan spektrofotometer GC-MS.
140o-160oC.
Rhodinol juga telah diisolasi melalui METODOLOGI PENELITIAN
reaksi penyabunan dengan NaOH [6]. Hasil
penyabunan diekstraksi dengan pelarut n-
heksan dengan perbandingan 1:1 ; 1:2 ; 1:3 Alat dan Bahan
; 1:4 ; 1:5 ; 1:6 serta mengoptimalkan Alat-alat yang digunakan pada penelitian
waktu ekstraksi pada interval 0,5 ; 1 ; 1,5 ; ini adalah alat-alat gelas kimia yang umum
2 ; dan 2,5 jam. Hasil penelitian diperoleh digunakan di laboratorium kimia, bejana
ekstraksi rhodinol dengan n-heksan KLT, botol semprot KLT, lampu UV,
optimum pada perbandingan rhodinol : n- neraca analitik (OHAUS Carat Series),
heksan (1:5) dengan waktu ekstraksi 2 jam piknometer 10 mL, refraktometer (merek
sehingga diperoleh rhodinol sebanyak ATAGO), satu set alat destilasi fraksinasi
69,31%. dengan pengurangan tekanan, seperangkat
Isolasi sitronelol dari campurannya alat kromatografi kolom tekan (KKT),
geraniol juga telah dilakukan menggunakan spektrofotometer IR (FTIR SHIMADZU
metode kromatografi kolom gravitasi PRESTIGE 21) dan spektrofotometer GC-
dengan variabel yang berbeda yaitu eluen MS (SHIMADZU QP 2010). Bahan-bahan
yang digunakan, ukuran dan cara packing yang diperlukan pada penelitian ini adalah
kolom, laju alir eluen, volume sampel yang minyak sereh komersial yang diperoleh dari
digunakan dan kecepatan tetes eluat [7]. toko Sari Warna Yogyakarta, etil asetat
Komposisi eluen yang digunakan etanol (CH3COOC2H5), toluen (C7H8), plat KLT
95% : CCl4 (1:1), etanol 95% : CCl4 (1:4), slika gel F254 , silika gel 60 (230 – 400
dan petroleum eter : benzena (1:1). Hasil mesh) dan vanillin 6,1%.
Tabel 1. Hasil destilasi fraksinasi pengurangan tekanan dari minyak sereh Jawa pada tekanan
4 cmHg (40mmHg) berdasarkan analisis GC-MS
Fraksi Kode Suhu (oC) Volume Indeks Massa jenis Kadar Kadar
ke fraksi (mL) bias (gr/cm3) sitronelol geraniol
1 F1 89o-102oC 50 1,4595 0,8267 - -
2 F2 102o-119oC 150 1,4500 0,8339 7,50 % 7,37 %
3 F3 119o-136oC 50 1,4583 0,8520 29,41 % 39,14%