Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Disusun Oleh :
Hary Budiarto, S. Kep 131723143031
Lilik Umaroh, S. Kep 131723143034
Muhammad Tarmizi, S. Kep 131723143038
Muhammad Bagus Setiawan, S. Kep 131723143039
Yumiati Tuwa Ringu, S. Kep 131723143044

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS (P3N)


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

1. Latar belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan therapi aktifitas
kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya
dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat
berkerja sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kernampuan dalam mempersepsikan
simulasi yang dilakukan sehingga dapat mengontrol halusinasinya.
b. Tujuan khusus
1) Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya
2) Klien mampu menyebutkan cara mengontrol halusinasinya
3) Klien mampu memilih cara mengontrol halusinasinya
4) Klien dapat melaksanakan cara yang dipilih untuk mengontrol
halusinasinya

3. Waktu dan tempat


Hari/tanggal : Jumat, 18 Mei 2018 dan Jumat, 25 Mei 2018
Waktu/ Tempat : 10.00-10.45 WIB/ Ruang Anggrek RS Jiwa Menur

4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab

5. Media dan alat


a. Spidol
b. Kertas Buffalo
c. Sendok
d. Kelereng
e. Sedotan
f. Karet

6. Pembagian tugas
a. Leader
Tugas:
1) Memimpin jalannya TAK
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
3) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
4) Memimpin diskusi kelompok

b. CO leader
Tugas:
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Meneyerahkan kembali posisi kepada leader
5) Menutup acara diskusi

c. Fasilitator
Tugas:
Memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalan terapi.
d. Observer
Tugas:
1) Mengobservasi jalannya kegiatan
2) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).

7. Pasien
a. Kriteria pasien
1) Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah
menunjukkan kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat dan
apa yang didengar
2) Pasien dengan halusinasi pendengaran, pasien sudah mampu
mengatasi jika halusinasi tersebut muncul

b. Proses seleksi
1) Mengidentifikasi pasien yang masuk criteria
2) Mengumpulkan pasien yang masuk criteria
3) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut kegiatan TAK

8. Susunan Pelaksanaan
a. Susunan perawat pelaksaan TAK
1) Leader : Yumiati T. Ringu.
2) CO leader : Lilik Umaroh.
3) Fasilitator : M. Bagus Setiawan. dan Hary B.
4) Observer : M. Tarmizi
9. Pasien Peserta TAK
No Nama Masalah Keperawatan

10. Tata tertib dan antisipasi masalah


a. Tata tertib pelaksanaan
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2) Peserta wajib hadir lima menit sebelum acara dimulai
3) Peserta berpakaian rapi dan bersih
4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK
5) Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelang dipersilahkan
oleh pembimbing
6) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
7) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun TAK
belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu TAK

b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK


1) Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun
pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang di
ambil adalah: mempersiapkan klien cadangan yang telah diseleksi
sesuai dengan kriteria dan telah disepakati oleh anggota kelompok
lainnya
2) Apabila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan
tidak boleh dilakukan
3) Apabila dalam pelaksaan dalam anggota kelompok ada yang tidak
mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu, dan bila masih tidak
kooperatif maka dikeluarkan dari kegiatan.
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI I: MENGENAL HALUSINASI

A. Tujuan
1. Klien mampu memperkenalkan dirinya
2. Klien mampu dan mau menyebutkan halusinasi apa yang dialami
3. Klien mengenal isi dari halusinasinya
4. Klien mampu menyebutkan kapan dan berapa kali halusinasi itu muncul
5. Klien mampu menyebutkan respon dan perasaan bila mengalami
halusinasi

B. Setting

C. Alat
1. Spidol
2. White Board
3. Balon
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan
sensori persepsi: Halusinasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam
b. Evaluasi validasi: terapis menanyakan perasaan peserta hari ini.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main
3) Masing-masing klien memperkenalkan diri: nama, nama
panggilan
4) Jika ada klien yang mau meninggalkan kelompok harus
meminta izin pada terapi
5) Lama kegiatan 45 menit
6) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Kerja
a. Terapi memperkenalkan diri (nama, dan nama paggilan) terapi
meminta klien memperkenalkan nama dan nama panggilan secara
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis,
searah jarum jam
b. Terapis menjelaskan yang akan dilaksanakan, yaitu masing-masing
klien membagi pengalaman tentang halusinasi yang mereka alami
dengan menceritakan.:
1) Isi halusinasi
2) Waktu terjadinya
3) Frekuensi halusinasi
4) Perasaan yang timbul saat mengalami halusinasi.
c. Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara
berurutan dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis,
seterusnya bergiliran searah jarum jam.
d. Lakukan kegiatan (b) sampai semua klien selesai mendapat giliran.
e. Setiap kali klien bisa menceritakan halusinasinya, terapis
memberikan pujian.

4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anggota
kelompok.
b. Rencana tindakan lanjut
Terapi menganjurkan kepada peserta jika mengalami halusinasi
segera menghubungi perawat atau teman lain.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien kegiatan TAK
berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi.
2) Terapis membuat kesepakatan dengan klien dan tempat TAK
berikutnya.
5. Permainan
Setelah semua mendapatkan giliran untuk mengungkapkan
halusinasinya, dilanjutkan dengan permainan lomba lari balon. Klien
dibagi berpasang pasangan kemudian setiap pasangan diberi balon.
Masing masing pasangan kemudian balon tersebut dari garis start ke
garis finish dengan cara menjepit balon di antara perut klien. Siapa
yanbalonnya jatuh sebelum garis finish, harus mengulang lagi dari
awal. Pasangan yang paling cepat dan kompak sampai garis finish
tanpa ada balon yang jatuh adalah pemenangnya. Tidak diberi reward
khusus kepada pemenang namun semua peserta akan diberikan snack.

Tujuan permainan ini adalah melatih kerja sama, hubungan


interpersonal, kesabaran, konsentrasi, dan meningkatkan rasa percaya
diri
6. Evaluasi dan Dokumentasi
Menyebutkan Menyebutkan Mengikuti
Menyebutkan isi Menyebutkan
No Nama frekuensi perasaan bila kegiatan sampai
halusinasi waktu halusinasi
halusinasi halusinasi timbul selesai
1
2
3
4
5
6
7
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
SESI II: MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK

A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusnasi.
2. Klien dapat memahami dinamika halusinasi
3. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.
4. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Setting

C. Alat
1. Sedotan
2. Karet

D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapi mempersiapkan alat dan tempat TAK
b. Terapi membuat kontrak dengan klien

2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapi mengucapkan salam
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
2) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara
menghardik.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan aturan main
3) Lama kegiatan 45 menit
4) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dan akhir
5) Jika akan meninggalkan kelompok, klien harus meminta izin.

3. Kerja
a. Terapi meminta masing-masing klien secara berurutan searah jarum
jam menceritakan apa yang dilakukan jika mengalami halusinasi
dan apakah itu bisa mengatasi halusinasinya
b. Setiap selesai klien menceritakan pengalamannya, terapis
memberikan pujian dan mengajak peserta lain memberikan tepuk
tangan.
c. Terapi menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul.
d. Terapi memperagakan cara menghardik halusinasi
e. Terapi meminta masing-masing klien memperagakan menghardik
halusinasi dimulai dari peserta disebelah kiri terapi berurutan
searah jarum jam sampai semua peserta mendapat giliran.
f. Terapi memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat setiap klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai
memperagakan menghardik halusinasi.

4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapi menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapi memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut


Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang sudah
dipelajari jika halusinasi muncul
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapi membuat kesepakatan dengan klien TAK berikutnya
yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan cara lain
2) Terapi membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK

5. Evaluasi dan Dokumentasi


Menyebutkan
cara yang
Memperagakan Mengikuti
selama ini
No Nama menghardik kegiatan sampai
digunakan
halusinasi selesei
mengatasi
halusinasi

Beri tanda √ bila klien dapat melakukan dengan baik


6. Permainan
Setelah semua mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik, dilanjutkan dengan permainan memindahkan karet
menggunakan sedotan.
a.Peserta dibagi menjadi 2 kelompok dan setiap kelompok berbaris
berbanjar
b.Setiap peserta memegang sedotan dengan mulut mereka
c.Pemandu menaruh karet gelang di sedotan peserta yang berada
digaris start
d.Peserta yang membawa karet, mengoperkan karet tersebut
menggunakan sedotan pada peserta didepannya, setelah itu,
berpindah dipaling depan, begitu seterusnya sampai mencapai garis
finish.
e. Kelompok yang paling cepat memindahkan karet sampai garis
finish adalah pemenangnya.

Tujuan permainan ini:


a. Melatih kerjasama kelompok
b. Melatih kesabaran agar lebih hati- hati melakukan sesuatu
c. Meningkatkan kepedulian terhadap teman

Anda mungkin juga menyukai