Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)

DEMAM BERDARAH DENGUE DI RP ANAK BONA 1

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Oleh :

KELOMPOK B1-B

Yeane Fiorola Ire 131823143011

Ida Berliana, S. Kep 131823143012

Sofiyanti N. Banoet, S. Kep 131823143013

Wirahadi Saputra, S. Kep 131823143015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FA K U LTA S K E P E R AWATA N

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
(SAP)

Bidang studi : Keperawatan Anak


Topik : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sub Bahasan : Pencegahan dan penanganan DBD
Sasaran : Keluarga pasien di ruang Bona 1
Hari/Tanggal :
Tempat : Ruang Tropik Bona 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu : 09:00 – 09:30 WIB
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan UNAIR

A. Tujuan Instruksional umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga
pasien mampu memahami dan mengerti tentang penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD).

B. Tujuan Instruksional khusus


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan, diharapkan keluarga pasien
mampu :

1. Menyebutkan pengertian penyakit DBD

2. Menyebutkan penyebab penyakit DBD

3. Menyebutkan 3 tanda dan gejala penyakit DBD

4. Menyebutkan penanganan awal penyakit DBD

5. Menyebutkan 3 cara pencegahan penyakit DBD

C. Sasaran
Keluarga pasien yang mendampingi pasien selama perawatan di ruang Bona 1
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian penyakit DBD

2. Penyebab penyakit DBD

3. Tanda dan gejala penyakit DBD


4. Penanganan awal penyakit DBD

5. Pencegahan penyakit DBD

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
G. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tahap Kegiatan Pelaksana
N Respon peserta pendidikan
Kegiatan Waktu Pendidikan
o kesehatan
Kesehatan
1 Pembukaan 5 Pembukaan :  Menjawab salam Moderator
 Mendengarkan
menit  Memberikan
 Memperhatikan
salam  Menjawab, memberikan
 Memperkenal
klarifikasi/menceritakan
kan anggota
pengalaman
tim
 Melakukan
kontrak waktu
 Menjelaskan
tujuan PKRS
 Menyebutkan
materi yang
akan diberikan
 Menggali
pengetahuan
audiens
tentang
penyakit DBD
2 Penyajian 15 Pelaksanaan :  Mendengarkan Penyuluh
 Memperhatikan
menit  Menjelaskan
penjelasan materi
pengertian dan
 Mencermati materi
penyebab
penyakit DBD
Tahap Kegiatan Pelaksana
N Respon peserta pendidikan
Kegiatan Waktu Pendidikan
o kesehatan
Kesehatan
 Menjelaskan
tanda dan
gejala
penyakit DBD
 Menjelaskan
penanganan
awal penyakit
DBD
 Menjelaskan
cara
pencegahan
DBD
 Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk
bertanya
3 Diskusi 10 Diskusi dan  Memberikan Moderator
dan menit evaluasi: pertanyaan
 Memberi
Evaluasi
kesempatan  Menjawab pertanyaan
pada peserta
untuk
mengajukan
pertanyaan
 Mengevaluasi
pengetahuan
peserta dengan
menanyakan
materi yang
sudah
 Memperhatikan Moderator
dijelaskan
Terminasi:  Mendengarkan
Tahap Kegiatan Pelaksana
N Respon peserta pendidikan
Kegiatan Waktu Pendidikan
o kesehatan
Kesehatan
4 Penutup 2  Menyimpulkan  Menjawab salam
menit materi yang
telah
disampaikan
 Menyampaika
n terima kasih
atas perhatian
dan waktu
yang diberikan
kepada peserta
 Membagi
leaflet
 Memberikan
hadiah kepada
peserta yang
menjawab dan
memberikan
pertanyaan
Mengucapkan
salam penutup

H. Pengaturan tempat
Keterangan :
: media : Pembimbing

: pemateri : Obsever

: Fasilitator/moderator : Peserta

I. Pengorganisasian
1. Job Description
a. Pembimbing : Dr. Yuni Sufyanti Arief S.Kp., M.Kes
b. Moderator : Sofiyanti Normalinda Banoet S. Kep
c. Pamateri : Wirahadi Saputra S. Kep
d. Fasilitator : Yeane Fiorola Ire S. Kep
e. Observer : Ida Berliana S. Kep

2. Uraian Tugas
N Pengorganisasian Uraian
o
1 Moderator 1. Membuka acara pendidikan kesehatan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
2. Menyebutkan kontrak waktu pendidikan
kesehatan
3. Memotivasi peserta untuk bertanya
4. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
5. Menutup acara pendidikan kesehatan
2 Penyuluh 1. Menjelaskan materi pendidikan
kesehatan dengan jelas dan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta
2. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses pendididkan
kesehatan
3. Menjawab pertanyaan peserta
4. Memberikan atau mengajukan
pertanyaan
3 Fasilitator 1. Ikut bergabung dan duduk bersama
diantara peserta
2. Menjawab pertanyaan jika ada peserta
yang bertanya kepadanya
3. Memotivasi peserta untuk bertanya
materi yang belum jelas
4. Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal
yang dirasa kurang jelas bagi peserta
4 Observer dan notulen 1. Mencatat nama, alamat dan jumlah
peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat
mengamankan jalannya proses
pendidikan kesehatan.
2. Mencatat pertanyaan yang diajukan
peserta
3. Mengamati perilaku verbal dan non
verbal peserta selama proses pendidikan
kesehatan.
4. Mengevaluasi hasil pendidikan
kesehatan dengan rencana pendidikan
kesehatan
5. Menyampaikan evaluasi langsung
kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana pendidikan
kesehatan.
6. Mencatat pertanyaan dan jawaban dari
audience

J. Evaluasi

1. Struktur

1. Kesiapan materi

2. Kesiapan SAP

3. Kesiapan media: leaflet

4. Peserta yang hadir minimal 10 orang

5. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa

6. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di ruang Bona 1

7. Penggorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan


pada hari sebelumnya

2. Proses

1. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan


2. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan yang
disampaikan oleh penyaji
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan
4. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang
diberikan
5. Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta

6. Suasana pendidikan kesehatan tertib dan interaktif


7. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan

3. Evaluasi Hasil Akhir


1. Peserta yang datang 10 orang atau lebih
2. Acara dimulai tepat waktu
3. Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati
4. Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
5. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
dengan benar yang diajukan penyaji.
6. Peserta mampu menjawab minimal 3 dari seluruh pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pengertian Demam Berdarah Dengue


Demam berdarah dengue adalah penyakit yang menyerang anak dan orang
dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam akut,
perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi Arbovirus (Artropod
Born Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty atau oleh
AedesAlbopictus (Titik Lestari, 2016)

B. Penyebab
Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk ke
aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk ini
menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.
Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh
nyamuk perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk,
dan menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut. Virus Dengue hanya
menular melalui nyamuk, dan tidak dari orang ke orang.
Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3,
dan DEN 4. Ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan
berhasil pulih, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup
terhadap tipe virus tersebut. Akan tetapi, kekebalan terhadap salah satu virus
tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi oleh tipe virus Dengueyang
lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi virus Dengue lebih berisiko
terinfeksi untuk kedua kalinya.
Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal atau
bepergian ke daerah tropis. Demam berdarah juga lebih berisiko dialami oleh
bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan kekebalan tubuh lemah.

C. Tanda dan Gejala


Demam berdarah adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan
dan kebocoran pembuluh darah, serta menurunkan kadar trombosit atau sel
keping darah. Kondisi ini berbahaya dan dapat menyebabkan kematian,
sehingga harus segera ditangani. Gejala demam berdarah, antara lain
adalah demam, nyeri perut, muntah, dan tubuh lemas. Penderita demam
berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di bawah
kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine,
feses, atau muntah. Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari
infeksi virus Dengue. Sama halnya dengan demam berdarah, demam dengue
dimulai dengan gejala demam. Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan
nyamuk, dan bisa berlangsung selama 10 hari. Sejumlah gejala demam dengue
meliputi:

1. Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.

2. Sakit kepala berat

3. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.

4. Hilang nafsu makan.

5. Mual dan muntah.

6. Pembengkakan kelenjar getah bening.

7. Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Pada demam dengue, biasanya penderita akan sembuh dalam 7 hari.

Derajat Dengue Haemorhagic Fever menurut WHO

1. Derajat 1: demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya

manifestasiperdarahan adalah uji tourniquet positif

2. Derajat 2 : sama seperti derjat 1, disertai perdarahan spontan dikulit atau

perdarahan lain.

3. Derajat 3 : ditemukan tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan

lembut, tekanan darah menurun (< 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit

dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah.


4. Derajat 4 : syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat

diukur.

D. Penanganan

Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan


yang dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus
semakin memburuk.

1. Minum banyak cairan dan istirahat yang cukup.

2. Kompres dengan air hangat

3. Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun


hindari aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat
memperparah perdarahan.

4. Segera bawa ke Dokter atau Rumah sakit terdekat

Demam dapat mereda setelah 3-7 hari. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi
tahap yang kritis bagi pasien. Gejala yang lebih berat dapat muncul 1-2 hari
berikutnya. Pada fase ini, dokter akan terus memantau kondisi pasien selama
suhu badan pasien turun ke normal.

E. Pencegahan

Demam berdarah hingga menimbulkan dengue shock syndrome dapat


dicegah dengan pemberian vaksin dengue. Vaksin ini diberikan pada anak usia
9-16 tahun, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan. Pemberian vaksin tidak
disarankan pada anak di bawah usia 9 tahun, karena bisa meningkatkan risiko
dengue berat, terutama pada kelompok usia 2-5 tahun.
Vaksin dengue mengandung 4 serotipe virus. Karena itu, vaksin tetap
diberikan pada anak yang sudah pernah terinfeksi. Hal ini untuk membentuk
kekebalan tubuh anak terhadap tipe virus Dengue berbeda.
Selain dengan vaksin, demam dengue dapat dicegah melalui kegiatan
PSN (pemberantasan sarang nyamuk). PSN dilakukan dalam dua kali
pengasapan insektisida atau fogging. Pengasapan kedua akan dilakukan satu
minggu setelah pengasapan pertama, untuk membunuh jentik nyamuk yang
tidak dapat dibasmi saat pengasapan pertama.
Metode PSN lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama
pada musim hujan. Langkah 3M, yaitu:
1. Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal
tiap pekan.

2. Menutup rapat tempat penampungan air.

3. Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan


nyamuk Aedes aegypti.
Selain itu, lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan.
Langkah Plus antara lain dengan mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah,
memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, menaburkan bubuk larvasida
(abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat
tidur, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik
nyamuk, gotong-royong membersihkan lingkungan, memeriksa tempat-tempat
penampungan air, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, dan
menghentikan kebiasaan menggantung pakaian.
Sebagai perlindungan tambahan, gunakan losion antinyamuk, terutama
yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET). Akan tetapi, meski
tergolong efektif, jangan gunakan DEET pada bayi di bawah usia 2 tahun.
Daftar Pustaka

Darmawan, Deden (2012). Proses Keperawatan. Yogyakarta:Gosyen Publishing

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Pusat Data Informasi. Profil


Kesehatan Indonesia 2017
Muwarni, Arita. 2009. Perawatan Pasien Penyakit Dalam (Edisi 2) Jakarta:EGC
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Waspadai Penyakit pada Anak Jakarta: PT Indeks
Rahardjo, Kukuh. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra sekolah.
Yogyakarta Pustaka Pelajar
Sucipto C. D (2011) Vektor Penyakit Tropis (cetakan pertama) Yogyakarta:EGC
Sudoyo, dkk (2006) Patofisiologi (edisi 6) Jakarta: EGC
Suriadi, dkk (2010) Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 2 Jakarta: CV Agung
Seto
Sarwono, Dr. (1996). Buku Ajar :Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Widagdo. 2012. Masalah dan tatalaksana Penyakit Anak dengan Infeksi Jakarta
: EGC
World Health Organization (WHO) 2005 . Dengue Guideline For Diagnosis,
Treathment, Prevention and Control. 2009.hlm.3-4:14-6:25-8:33-41.

Anda mungkin juga menyukai