Data Pekerjaan
a. Dimensi Bangunan
Dari Table yang ada, digunakan nilai beban beban hidup (LL), dan nilai beban mati
tambahan (SIDL) sebesar 240 kg/m2.
a. Nilai Beban Tembok
Tembok menggunakan pasangan bata merah dengan berat jenis 1700 kg/m3
berdasarkan Buku Pedoman Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI – 1.3.53.1987
UDC 624.042. Asumsi lain yang digunakan untuk menentukan beban tembok sebagai
berikut.
Tebal dinding (T dinding) = 0.15 m
Tinggi antar lantai (H tembok) = 2.85 m
Asumsi persen luas efektif dinding (% dinding) = 85 %
Sehingga untuk beban tembok yang akan diterapkan pada sloof dan balok dapat
diperoleh dengan persamaan berikut,
Q dinding = T dinding x H tembok x % dinding x BJ dinding
= 0.15 x 2.85 x 85% x 1700
= 618 kg/m
b. Define Materials
Komponen struktur direncanakan menggunakan material beton bertulang dan baja
tulangan dengan spesifikasi sebagai berikut.
Beton
Kuat desak beton, fc’ = 25 Mpa atau K-300
Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 √fc’ = 23500 Mpa
Poisson ratio beton, νc = 0,2
Berat jenis beton, λc = 2400 kg/m3
Baja Tulangan
Tulangan pokok, BJTD 40 (ulir) fy = 400 Mpa
Tulangan sengkang, BJTP 24 (polos) fys = 240 Mpa
Poisson ratio baja, νs = 0,3
Berat jenis baja, λs = 7850 kg/m3
Define Materials : Beton K300
Beban Mati (Dead Load) yang merupakan berat sendiri elemen struktur (sloof,
balok, kolom, dan pelat) secara default dan sudah dihitung otomatis oleh SAP2000
sehingga menggunakan factor pengali berat sendiri (Self Weight Multiplier) = 1.
Beban pada pelat laantai dan Beban tembok berupa beban mati
c. Hasil gaya M, D, N
Untuk melihat diagram gaya M, D, dan N, ditinjau pada Portal 1 sehingga
dapat dilihat sebagai berikut.
Tumpuan Lapangan
Elemen Tul Atas Tul Bawah Tul Atas Tul Bawah
(mm2) (mm2) (mm2) (mm2)
Sloof 265.488 131.292 65.294 228.605
Balok Lt 1 301.646 187.391 92.976 287.332
Balok Lt 2 301.646 184.608 91.606 287.382
Balok Lt 3 55.846 27.86 13.914 24.254
Sedangkan untuk luas tulangan pada kolom, berdasarkan SNI 03-2847-2013 Pasal
21.6.3.1 nilai minimalnya diperoleh dari rasio 1% dari luas penampang kolom tersebut,
sehingga luas tulangan minimal dari kolom sebesar 500 x 500x 1% = 2500 mm2.
Dari luas tulangan diatas dapat diperoleh jumlah tulangan pada tiap elemen
struktur dengan cara dibagi dengan luas satu buah tulangan, untuk elemen sloof dan balok
digunakan tulangan dengan diameter 13 mm.
1
𝐴𝑑12𝑚𝑚 = × 𝜋 × 132 = 114 𝑚𝑚2
4
𝐴𝑠 𝑇𝑢𝑙 𝐴𝑡𝑎𝑠 265.488
𝑆𝑙𝑜𝑜𝑓𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 = = = 2.27 𝑏𝑢𝑎ℎ ≅ 3 𝑏𝑢𝑎ℎ
𝐴𝑑13𝑚𝑚 114
Sehingga jumlah tulangan pada elemen struktur sloof dan balok dapat dilihat pada
table berikut.
Sedangkan untuk jumlah tulangan pada kolom, dicoba jumlah tulangan (n)
sebanyak 12 buah tulangan dengan diameter 22 mm lalu dari jumlah tulangan tersebut
dicari nilai luas tulangan total (As) untuk dicek apakah sudah melebihi rasio 1% dari luas
penampang kolom (Ag) sebesar 2500 mm2.
1
𝐴𝑑22𝑚𝑚 = × 𝜋 × 222 = 380.13 𝑚𝑚2
4
𝐴𝑠 = 𝑛 × 𝐴𝑑22𝑚𝑚 = 12 × 380.13 = 4561.59 𝑚𝑚2
𝐴𝑠 > 1%𝐴𝑔 = 4561.59 𝑚𝑚2 > 2500𝑚𝑚2
LAMPIRAN 1. TABEL EXPORT DARI SAP2000.