Anda di halaman 1dari 43

Pelayanan

Kefarmasian
Dalam Terapi
Antibiotik Di
Sarana
Kesehatan

INDAH PUSPASARI,S.SI, MPH, APT


TAHUN 2017
Kenapa Perlu Antimikroba ????

Penyakit infeksi merupakan salah satu


masalah kesehatan masyarakat terutama di
negara berkembang
Salah satu obat andalan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah antimikroba antara
lain antibiotik, antijamur, antivirus,
antiprotozoa
Berbagai studi menemukan sekitar 40-62%
antibiotika digunakan secara tidak tepat
antara lain untuk penyakit-penyakit yang
sebenarnya tidak memerlukan antibiotik.
Pada penelitian kualitas penggunaan
antibiotika diberbagai rumah sakit
ditemukan 30% sampai 80% tidak didasarkan
pada indikasi
CARA KERJA
AB

Menghambat sintesis atau merusak dinding


sel bakteri cth : betalaktam
Menghambat sintesis protein cth
aminoglikosida, kloramfenikol, tetrasiklin,
makrolida
Menghambat enzim esensial dalam
metabolisme folat cth sulfonamid, trimetropim
Mempengaruhi sinstesis asam nukleat cth
kuinolon
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIKA

BETA LAKTAM
Contoh : penisilin, sefalosporin, monobaktam,
karbapenem

AMINOGLIKOSIDA
Contoh : gentamisin, tobramisin, amikasin,
metilmisin

MAKROLIDA
Contoh : eritromisin, azytromicin, klaritromisin

TETRASIKLIN

VANKOMISIN
SIFAT AB
BERDASARKAN
PENGGUNAAN

ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS

Antibiotika yang diberikan pada jaringan tubuh dengan


dugaan kuat akan terkena infeksi

ANTIBIOTIKA TERAPI

Antibiotika yang diberikan kepada pasien dengan kasus


infeksi yang penggunannya berdasarkan empiris dan
defenitif
PRINSIP
PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK

Hal yang harus dipertimbangkan :


Resistensi mikroorganisme thd antibiotik
Farmakodinamika dan farmakokinetik
Interaksi dan Efek Samping Obat
Faktor biaya

Terdapat 2 kelompok antibiotika berdasarkan farmakokinetika :


Time dependent kiling yakni lamanya antibiotika berada
dalam darah kadar di atas KHM sgt penting untuk
memperkirakan outcome klinik . Pada kelompok ini kadar AB
dlm darah di atas KHM paling tidak selama 50% interval dosis
Concentration dependent yakni semakin tinggi kadar AB dlm
darah melampaui KHM maka semakin tinggi daya bunuhnya
terhadap bakteri.
KERJA AB
Berdasarkan PK/PD
YANFAR TERAPI
ANTIBOTIKA

PERENCANAAN
PENGADAAN/PEMBELIAN
PENYIMPANAN
PENDISTRIBUSIAN
PENGKAJIAN TERAPI
PERACIKAN
PEMBERIAN
PENGGUNAAN
INFORMASI OBAT
PEMANTAUAN
PRINSIP PEMILIHAN ANTIBIOTIKA

Disesuaikan dengan pola kuman lokal dan sensifitas


bakteri
Antibiotika yang bermutu
Antibiotika yang cost effective
PENGKAJIAN
TERAPI
PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA

Pemberian antibiotika kepada


pasien harus disertai dengan
layanan informasi atau konseling.
Tenaga Farmasi terutama
apoteker harus dapat
mendokumentasikan kegiatan tsb
secara baik.
INFORMASI Tujuan Terapi
OBAT Cara penggunaan yang
benar dan teratur
Tidak boleh berhenti
minum antibiotika tanpa
sepengatahuan dokter
kecuali terjadi ROTD
ROTD jika terjadi serta
tindakan yang harus
dilakukan
Cara penyimpanan
PEMANTAUAN

Pemantauan efektivitas antibiotika dapat


dilakukan oleh apoteker secara mandiri atau
bersama tim kesehatan lain. Pemantauan
terhadap tanda keberhasilan atau kegagalan
terapi dapat dilakukan setelah 72 jam
dengan melihat tanda klinis serta hasil
penunjang
INFORMASI UMUM YANG HARUS DIKETAHUI OLEH
TENAGA FARMASI
HASIL PENELITIAN
Antimicrobial Resistant in Indonesia
 2492 individu di masyarakat
• 43% Escherichia coli resisten terhadap berbagai
jenis antibiotika antara lain ampisilin (34%),
kotrimoksazol (29%), kloramfenikol (25%)
 781 pasien yang dirawat di RS
• 81% Escherichia coli resisten terhadap berbagai
jenis antibiotika antara lain ampisilin (73%),
kotrimoksazol (56%), kloramfenikol (43%),
siprofloksasin (22%), gentamisin (18%)
Hasil Uji Kepekaan E. coli

Noviana, Atmajaya,
2004
Resistensi antibiotik terjadi
jika mikroorganisme
mengalami perubahan
Kenapa menyebabkan obat yang
Resistensi diberikan dengan tujuan
menyembuhkan infeksi oleh
mikroorganisme menjadi
tidak efektif lagi.
Hal ini menjadi perhatian
serius karena dapat
menyebabkan kematian,
menyebar dan
membebankan biaya yang
besar pada individu
masyarakkat.
TUJUAN
KONSELING

Meningkatkan kepatuhan
pasien dalam menggunakan
antibiotika
Mencegah timbulnya
resistensi bakteri
Meningkatkan kewaspadaan
pasien/keluarganya terhadap
efek samping / ROTD yang
mungkin terjadi
Menurut WHO
Kriteria Pemakaian Obat Rasional
• Sesuai dengan indikasi penyakit
• Pengobatan didasarkan atas keluhan indvidual
dan hasil pemeriksaan fisik yang akurat
• Diberikan dengan dosis yang tepat melalui
perhitungan usia, berat badan dan kronologis
penyakit
• Cara pemberian dengan interval yang waktu
pemberian yang tepat
• Jarak minum obat sesuai dengan aturan
pemakaian yang telah ditentukan
• Lama pemberian yang tepat
 Pada kasus tertentu memerlukan pemberian
obat dalam jangka waktu tertentu
 Obat yang diberikan harus efektif dengan mutu
terjamin
 Hindari pemberian obat yang kedaluarsa dan
tidak sesuai dengan keluhan penyakit
 Tersedia setiap saat dengan harga terjangkau
 Jenis obat mudah didapat dengan harga relatif
terjangkau
 Meminimalkan efek samping dan alergi obat
BAGAIMANA
PENGGUNAAN
ANTIBIOTIKA PADA
BAYI DAN ANAK ???
Efektivitas dan keamanan antibiotika dapat
berbeda diantara kelompok anak dan dari satu obat
ke obat lainnya

Penentuan konsentrasi efektif pada anak bukan


masalah yang mudah

Penggunaan obat AB perlu memperhatikan


perubahan fungsi organ yang sedang tumbuh dan
berkembang
Farmakodimika pada
Bayi atau Anak

Need To Absorbsi
Know Distribusi
Metabolisme
Eksresi
Antibiotika Untuk Anak
Penggunaan Obat Rasional (Antibiotik) Di Puskesmas Thn 2016
80

70

60

50
Persentase

40

30

20

10

0
Pontian Kubu Mempa Singka Bengka Sambas Landak Sangga Sekada Sintang Melawi Kapuas Ketapa Kayong
ak Raya wah wang yang u u Hulu ng Utara
% ISPA 17.12 0.43 79.95 33.71 0 59.1 6.35 0 49.63 9.15 59 45.88 37.81 19.96
% DIARE 17.7 0.44 77 31.5 0 47.65 11.17 0 30.46 3.91 47 34.16 28.81 17.27
Lembar Resep Di Puskesmas Kalbar Tahun 2016
30,000

25,000

20,000
Axis Title

15,000

10,000

5,000

0
20% Pontia Kubur Memp Singka Bengk Samba Landa Sangg Sekad Sintan Melaw Kapua Ketap Kayon
8% nak aya awah wang ayang s k au au g i s Hulu ang g
Utara
Lembar Resep 0 0 14,006 5,932 0 22,272 0 25,974 2,770 0 0 10,843 704 4,287
PIO dan Konseling Obat Di Puskesmas Tahun 2016
30

25

20
Axis Title

15

10

0
Pontia Kubura Memp Singka Bengka Samba Landak Sangga Sekada Sintang Melawi Kapuas Ketapa Kayong
nak ya awah wang yang s u u Hulu ng Utara
PIO 24 0 14 9 1 28 16 19 12 0 11 4 0 8
Konseling 0 0 0 3 0 0 0 2 0 0 0 4 0 8
PIO, Konseling Obat dan Visite Di RS Pemerintah/Militer Tahun
2016
45000

40000

35000

30000
Axis Title

25000

20000

15000

10000

5000

0
Pontia Kubura Memp Singka Bengka Samba Landak Sangga Sekada Sintang Melawi Kapuas Ketapa Kayong
nak ya awah wang yang s u u Hulu ng Utara
PIO 0 0 600 0 0 0 18 15,600 0 0 0 720 43,200 0
Konseling 0 0 240 0 0 0 0 1,200 0 0 0 0 0 0
Visite 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,400 0
KESIMPULAN
Strategi Penggunaan AB Di Fasyankes
Penulis Resep Dilakukan
(Prescriber) Tenaga Medis
bersamaan
Peresepan obat dan
sesuai kebutuhan
medis (EBM) dan
Paramedis
cost-effective
Penyerah Obat
(Dispenser)
Pasien • Komunikasi dgn
(consumer) Tenaga prescriber utk
• Penggunaan Masyarakat Farmasi pencegahan
Medication Error
obat sesuai
aturan dan
(Apt, TTK) • PIO pada saat
dispensing
waspada ES
• Monev pengg.
• Aktif mencari
obat
informasi
TENGKIU

Anda mungkin juga menyukai