Anda di halaman 1dari 16

http://www.suara.

com/bisnis/2017/03/13/141148/kemensos-resmikan-desa-jabung-jadi-desa-
sejahtera-mandiri

Kemensos Resmikan Desa Jabung Jadi Desa


Sejahtera Mandiri
Adhitya Himawan
Senin, 13 Maret 2017 | 14:11 WIB

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan Desa Jabung, Malang, Jawa Timur, menjadi Desa Sejahtera Mandiri
Berbasis Seni dan Ekonomi Kreatif. [Dok Kementerian Sosial]
Desa Jabung kini resmi menjadi Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Seni dan Ekonomi Kreatif.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan rasa bangga atas pencapaian
Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang kini resmi
menjadi Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Seni dan Ekonomi Kreatif.
"Saya bangga melihat gotong royong dan kesetiakawanan sosial yang tinggi telah
mewujudkan desa Jabung menjadi desa yang mandiri. Kemensos dalam program ini
sesungguhnya hanya memberikan dana stimulan , namun semangat untuk
membangun sungguh luar biasa," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam
pidato peresmian Desa Jabung sebagai Desa Sejahtera Mandiri, Minggu petang
(12/3/2017).

Dalam acara yang dihadiri Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Bupati Malang
Rendra Kresna, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Dr. Maskuri dan
segenap warga Desa Jabung ini, Mensos mengapresiasi kerja sama Kemensos
bersama Unisma dan Pemkab Malang dalam upaya melakukan renovasi rumah tidak
layak huni, pemenuhan akte kelahiran, pembinaan kelompok usaha, sanggar
kesenian, taman bacaan, layanan lanjut usia , dan perbaikan sarana lingk ungan.

BACA JUGA
 Mensos Puas Pada Perkembangan Ekonomi Kreatif Desa Jabung

"Ini sungguh merupakan kerja sama yang sangat baik dan patut ditiru di daerah lain
dimana peran pemda, universitas melalui KKN mahasiswa dan alumni, serta
keterlibatan berbagai pihak telah mengantarkan 3.764 Kepala Keluarga di Desa
Jabung ini semakin berdaya dan produktif," tutur Mensos bersemangat.

Desa Sejahtera Mandiri merupakan program Kementerian Sosial yang berfokus pada
upaya mencari solusi atas Masalah Kesejahteraan Sosial di suatu desa seperti fakir
miskin, penyandang disabilitas, anak terlantar, lansia terlantar, pekerja migran
bermasalah, narkoba, dan seterusnya. Kondisi tersebut diatasi dengan program
pemberdayaan sosial yang diarahkan untuk mendorong warga mampu mandiri dan
memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga kualitas hidup meningkat.

Pada tahun 2015, Desa Jabung mendapatkan pencanangan Desa Mandiri Sejahtera
melalui Pelaksanaan Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) dan
Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Kemensos memberikan bantuan stimulan Rutilahu
Sebesar Rp10 juta untuk setiap kepala keluarga. Total dana yang digelontorkan untuk
lima desa di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang adalah Rp1,5 miliar untuk lima
desa yakni Jabung, Argosari, Sidorejo, Slamparejo, dan Kemiri.
Mensos juga memberikan bantuan sanggar seni topeng, bantuan 100 perlengkapan
sekolah serta akte kelahiran dan 100 paket sembako untuk lansia.

"Kini kami persembahkan Desa Jabung Sejahtera Mandiri kepada Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk dikembangkan dan
dikuatkan melalui program-program pemberdayaan," kata Khofifah.

Sementara, Bupati Kabupaten Malang Rendra Kresna mengatakan program baru


Kemensos RI sangat membantu pembangunan sosial Kabupaten Malang.

"Program ini memiliki dampak yang luar biasa untuk memperbaiki perekonomian
warga. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kemensos
khususnya Ibu Khofifah yang sangat peduli pada warga desa dan pembangunan desa
di Kabupaten Malang," katanya.
http://www.tribunnews.com/regional/2017/03/14/mensos-resmikan-jabung-kabupaten-malang-
menjadi-desa-sejahtera-mandiri

Mensos Resmikan Jabung Kabupaten


Malang Menjadi Desa Sejahtera Mandiri
Selasa, 14 Maret 2017 11:00 WIB

Istimewa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan


rasa bangga atas pencapaian Desa Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur,
yang kini resmi menjadi Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Seni dan Ekonomi Kreatif.

"Saya bangga melihat gotong royong dan kesetiakawanan sosial yang tinggi telah mewujudkan
desa Jabung menjadi desa yang mandiri. Kemensos dalam program ini sesungguhnya hanya
memberikan dana stimulan , namun semangat untuk membangun sungguh luar biasa," kata
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam pidato peresmian Desa Jabung sebagai Desa
Sejahtera Mandiri, Senin petang (13/3/2017).
Dalam acara yang dihadiri Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Bupati Malang Rendra
Kresna, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Dr. Maskuri dan segenap warga Desa
Jabung ini, Mensos mengapresiasi kerja sama Kemensos bersama Unisma dan Pemkab Malang
dalam upaya melakukan renovasi rumah tidak layak huni, pemenuhan akte kelahiran, pembinaan
kelompok usaha, sanggar kesenian, taman bacaan, layanan lanjut usia , dan perbaikan sarana
lingkungan.

"Ini sungguh merupakan kerja sama yang sangat baik dan patut ditiru di daerah lain dimana
peran pemda, universitas melalui KKN mahasiswa dan alumni, serta keterlibatan berbagai pihak
telah mengantarkan 3.764 Kepala Keluarga di Desa Jabung ini semakin berdaya dan produktif,"
tutur Mensos bersemangat.

Desa Sejahtera Mandiri merupakan program Kementerian Sosial yang berfokus pada upaya
mencari solusi atas Masalah Kesejahteraan Sosial di suatu desa seperti fakir miskin, penyandang
disabilitas, anak terlantar, lansia terlantar, pekerja migran bermasalah, narkoba, dst. Kondisi
tersebut diatasi dengan program pemberdayaan sosial yang diarahkan untuk mendorong warga
mampu mandiri dan memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga kualitas hidup meningkat.

Pada tahun 2015, Desa Jabung mendapatkan pencanangan Desa Mandiri Sejahtera melalui
Pelaksanaan Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) dan Kelompok Usaha
Bersama (KUBE). Kemensos memberikan bantuan stimulan Rutilahu Sebesar Rp10 juta untuk
setiap kepala keluarga. Total dana yang digelontorkan untuk lima desa di Kecamatan Jabung
Kabupaten Malang adalah Rp1,5 miliar untuk lima desa yakni Jabung, Argosari, Sidorejo,
Slamparejo, dan Kemiri. Mensos juga memberikan bantuan sanggar seni topeng, bantuan 100
perlengkapan sekolah serta akte kelahiran dan
100 paket sembako untuk lansia.
http://www.radarmalang.id/warisan-utang-antarkan-koperasi-kan-jabung-dilirik-dunia-internasional/

Warisan Utang Antarkan Koperasi KAN


Jabung Dilirik Dunia Internasional
Berkecimpung di Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung sudah dilakukan Ali sejak era 1980-an.
Kondisi perusahaan yang tengah merosot kala itu, membuatnya berjuang keras. Bagaimana
kisahnya?

16 July 2017 11:39 am

Share on Facebook

Tweet on Twitter


Akhmad Ali Suhadi, Ketua I Pengurus Koperasi Agro Niaga Jabung

FARIK FAJARWATI

KARIR Akhmad Ali Suhadi di KAN Jabung dimulai pada tahun 1985. Saat itu, koperasi yang
berdiri tahun 1979 tersebut tengah terpuruk akibat ulah oknum yang tidak kompeten dalam
mengelola organisasi. ”Saat saya masuk, koperasi ini sedang dalam kondisi terbelit utang dan
diambang kerugian,” kata Ali saat ditemui di kantornya, Sabtu (15/7).

Selama enam tahun sejak koperasi tersebut didirikan, lembaga yang sebelumnya bernama
Koperasi Unit Desa (KUD) Jabung itu telah berganti manajer sebanyak empat kali.

”Saya yang kelima dan saat itu semua warisan utang, berikut tunggakan anggota dan bank yang
tidak bisa dibayar,” jelas dia. ”Penyebabnya beragam, ada yang memang tidak menguasai sistem
berorganisasi, kepentingan untuk memperkaya diri, bahkan ada yang sampai bunuh diri,”
kenangnya.
Berbekal keinginan teguh untuk memperbaiki organisasi, dengan dibantu dua karyawan dan
tanpa kantor tetap, dari pintu ke pintu, Ali mulai mengajak para anggota untuk kembali tertib
secara administrasi. Waktu itu, Ali satu-satunya manajer di KUD Jabung sehingga semua
tanggung jawab dibebankan padanya.

Omongan miring dari orang-orang di sekitarnya yang tidak yakin dengan kemampuannya untuk
menata kembali koperasi ”amburadul” tersebut juga menjadi tantangan tersendiri. ”Banyak yang
bilang, buat apa saya harus susah payah menghidupi koperasi. Mereka berpendapat, koperasi ini
sudah tidak punya harapan, yang saya lakukan akan sia-sia,” terangnya, lalu tersenyum.

Namun, hal itu tidak menjadi alasan baginya untuk menyerah. Ali melihat, kesalahan yang
dilakukan oleh manajemen sebelumnya disebabkan karena sumber daya manusia (SDM)
pengelola kurang memadai. ”Karena itu, reformasi besar-besaran yang saya lakukan pada saat itu
adalah perbaikan mutu SDM,” jelasnya.

Dua tahun berkutat dalam perbaikan organisasi serta mengembalikan kepercayaan anggota, pria
kelahiran 21 September 1956 ini akhirnya meraih hasil signifikan. Pada 1987, KUD Jabung
dinobatkan sebagai KUD terbaik nasional oleh Kementerian Koperasi.

”Kuncinya harus tertib secara organisasi, laksanakan kewajiban dan berikan hak anggota supaya
mereka percaya,” kata dia.

Perbaikan demi perbaikan pun terus dilakukan oleh Ali dengan dibantu para pengurus serta
karyawan. Hingga pada 1998, KUD Jabung berubah nama menjadi KAN Jabung. ”Dari situ
eksistensi KAN Jabung mulai diakui oleh masyarakat luas, tawaran kerja sama dengan pihak
swasta maupun pemerintah mulai berdatangan,” bebernya.

”Kami lihat, itu semua sebagai peluang. Saat itu, saya macak jadi China (meniru cara kerja orang
China atau Tiongkok), ada kesempatan sekecil apa pun saya ambil,” tuturnya. Baru-baru ini,
KAN Jabung juga mendapat penghargaan sebagai Koperasi Produsen Terbaik oleh Kementerian
Koperasi dan UKM RI.

Tidak sia-sia, perjuangan Ali membangkitkan kembali KAN Jabung pun berbuah manis. Kini,
koperasi produksi yang bergelut dalam bidang sapi perah serta pertanian tebu tersebut telah
menggandeng pihak swasta dari dalam maupun luar negeri. Melalui kerja sama dengan non–
governmental organization (NGO), KAN Jabung telah dilirik oleh negara-negara asing.

Di antaranya, Denmark, Australia, dan Jerman. ”Termasuk untuk perbaikan mutu SDM, kami
juga mengirim karyawan untuk belajar ke negara-negara maju seperti Kanada, Jepang, Australia,
dan lainnya,” terang Ali. ”Kalau SDM-nya berkualitas, secara otomatis perusahaan juga akan
mengikuti,” tukasnya.

KAN Jabung sendiri kini telah memiliki 2.400 anggota aktif yang terdiri dari peternak sapi perah
dan petani tebu. Selain pengembangan dari sektor koperasi, KAN Jabung tengah berancang-
ancang menyentuh perekonomian masyarakat lewat pendampingan home industry dari sektor
usaha mikro kecil menengah (UMKM).
pewarta: farik fajarwati
penyunting: neny fitri
foto: farik fajarwarti
SEJARAH
KANJABUNG
Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) yang saat ini dimiliki oleh ±1.857 orang anggota, dahulunya
bernama KUD Jabung yang berdiri pada tanggal 27 Mei 1979. Dengan keterbatasan kemampuan
seumber daya manusia serta tidak adanya visi yang jelas, maka keberadaan KUD Jabung belum bisa
dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat. Beberapa kali pergantian pengurus dan
manajemen, belumlah mampu menghasilkan perbaikan yang berarti. Bahkan terjadi miss manajemen
yang berkepanjangan sampai mencapai klimaksnya pada tahun 1984, di mana KUD Jabung pada waktu
itu sudah tidak mampu lagi membayar kewajiban-kewajibannya kepada anggota dan bank. Hutang yang
banyak serta tunggakan kredit yang tak mampu dibayar, mewarnai kondisi KUD Jabung waktu itu.
Sehingga jika kekayaan yang dimiliki KUD Jabung dijual tidak akan cukup untuk menutup hutang.

Pada tahun 1985 dengan manajemen baru walaupun dengan kualitas SDM yang terbatas, KUD Jabung
mulai berbenah diri dan mulai bangun dari keterpurukan. Dimulai dengan upaya membangun kembali
KEPERCAYAAN ANGGOTA, manajemen baru tidak segan-segan datang dari rumah ke rumah untuk
meyakinkan anggota. Begitu juga kewajiban-kewajiban dan tunggakan kredit kepada Bank disusun
kembali tahapan pembayarannya secara realistis sesuai dengan kemampuan yang ada. Unit tebu rakyat,
yaitu satu-satunya usaha yang bisa dibangun kembali, sekuat tenaga diberdayakan. Kerja sama dengan
Bank dan Pabrik Gula menjadi fokus utama disamping pendekatan dan pelayanan kepada petani tebu
yang terus diperbaiki.

Dalam upaya terus meningkatkan pelayanan kepada anggota dan membangun kembali kepercayaan baik
dari anggota maupun pihak eksternal, manajemen baru terus berjuang untuk membayar kembali
kewajiban-kewajiban yang tertunggak. Pengurus dan manajemen harus mengencangkan ikat pinggang
serta memanfaatkan setiap rupiah yang ada untuk hal-hal yang produktif.

Alhamdullilah, dengan komitmen yang kuat pengurus dan manajemen, didukung oleh segelintir karyawan
serta para petani tebu, kepercayaan perbankan, pabrik gula, pemerintah serta anggota, tumbuh kembali.
Momentum ini tidak disia-siakan oleh menajemen untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan,
agar KUD Jabung bisa dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak anggota. Untuk itulah pada akhir tahun
1989, KUD Jabung mulai mengembangkan usaha sapi perah, menyusul usaha simpan pinjam dan
pertokoan yang juga sama-sama dalam proses perintisan. Dengan perkembangan yang telah dicapai
tersebut KUD Jabung sempat meraih penghargaan sebagai KUD TERBAIK NASIONAL 1987.

Pada tahun 1998, KUD JABUNG berubah menjadi KOPERASI AGRO NIAGA JABUNG atau KAN JABUNG
melalui proses penggodokan dengan anggota dan tokoh masyarakat. Kembali ke jati diri koperasi dengan
menata kembali penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi menjadi landasan utama
pengambangan KAN Jabung pada tahap berikutnya. Perbaikan dan pengembangan yang terus menerus
menjadi tekad yang dipegang teguh oleh pengurus, manajemen dan pengawas. Pada tahun 2001 upaya
ini secara terencana gencar dilakukan, mulai dari perubahan dibidang organisasi, yaitu perubahan
AD/ART, struktur organisasi, revitalisasi TUPOKSI pengurus, her registrasi anggota sampai pembenahan
organisasi kelompok anggota. Di Bidang manajemen juga dilakukan perubahan- perubahan, yaitu menata
kembali desain bisnisnya, melakukan uji kompetensi semua karyawan, reposisi SDM dan perbaikan
Sisdurja serta diskripsi kerja karyawan.
Dari perubahan – perubahan yang dilakukan, KAN Jabung berhasil meraih pertumbuhan dan
perkembangan, bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai Koperasi Produsen berprestasi terbaik
tingkat Nasional pada tahun 2007 & tahun 2013.

Sebagai organisasi pembelajaran KAN Jabung terus melakukan perbaikan kualitas SDM dan sistem
manajemen. Begitu besarnya komitmen KAN Jabung di bidang ini, sehingga tidak kecil dana yang
diinvestasikan pada peningkatan kualitas SDM dan sistim manajemen. Untuk keberhasilan upaya ini, KAN
Jabung tidak segan-segan bekerjasama dengan lembaga lain yang memiliki kompetensi di bidang
masing-masing.

SEJARAH
KANJABUNG
Koperasi Agro Niaga Jabung (KAN Jabung) yang saat ini dimiliki oleh ±1.857 orang anggota, dahulunya
bernama KUD Jabung yang berdiri pada tanggal 27 Mei 1979. Dengan keterbatasan kemampuan
seumber daya manusia serta tidak adanya visi yang jelas, maka keberadaan KUD Jabung belum bisa
dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat. Beberapa kali pergantian pengurus dan
manajemen, belumlah mampu menghasilkan perbaikan yang berarti. Bahkan terjadi miss manajemen
yang berkepanjangan sampai mencapai klimaksnya pada tahun 1984, di mana KUD Jabung pada waktu
itu sudah tidak mampu lagi membayar kewajiban-kewajibannya kepada anggota dan bank. Hutang yang
banyak serta tunggakan kredit yang tak mampu dibayar, mewarnai kondisi KUD Jabung waktu itu.
Sehingga jika kekayaan yang dimiliki KUD Jabung dijual tidak akan cukup untuk menutup hutang.

Pada tahun 1985 dengan manajemen baru walaupun dengan kualitas SDM yang terbatas, KUD Jabung
mulai berbenah diri dan mulai bangun dari keterpurukan. Dimulai dengan upaya membangun kembali
KEPERCAYAAN ANGGOTA, manajemen baru tidak segan-segan datang dari rumah ke rumah untuk
meyakinkan anggota. Begitu juga kewajiban-kewajiban dan tunggakan kredit kepada Bank disusun
kembali tahapan pembayarannya secara realistis sesuai dengan kemampuan yang ada. Unit tebu rakyat,
yaitu satu-satunya usaha yang bisa dibangun kembali, sekuat tenaga diberdayakan. Kerja sama dengan
Bank dan Pabrik Gula menjadi fokus utama disamping pendekatan dan pelayanan kepada petani tebu
yang terus diperbaiki.

Dalam upaya terus meningkatkan pelayanan kepada anggota dan membangun kembali kepercayaan baik
dari anggota maupun pihak eksternal, manajemen baru terus berjuang untuk membayar kembali
kewajiban-kewajiban yang tertunggak. Pengurus dan manajemen harus mengencangkan ikat pinggang
serta memanfaatkan setiap rupiah yang ada untuk hal-hal yang produktif.

Alhamdullilah, dengan komitmen yang kuat pengurus dan manajemen, didukung oleh segelintir karyawan
serta para petani tebu, kepercayaan perbankan, pabrik gula, pemerintah serta anggota, tumbuh kembali.
Momentum ini tidak disia-siakan oleh menajemen untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan,
agar KUD Jabung bisa dirasakan manfaatnya oleh lebih banyak anggota. Untuk itulah pada akhir tahun
1989, KUD Jabung mulai mengembangkan usaha sapi perah, menyusul usaha simpan pinjam dan
pertokoan yang juga sama-sama dalam proses perintisan. Dengan perkembangan yang telah dicapai
tersebut KUD Jabung sempat meraih penghargaan sebagai KUD TERBAIK NASIONAL 1987.

Pada tahun 1998, KUD JABUNG berubah menjadi KOPERASI AGRO NIAGA JABUNG atau KAN JABUNG
melalui proses penggodokan dengan anggota dan tokoh masyarakat. Kembali ke jati diri koperasi dengan
menata kembali penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi menjadi landasan utama
pengambangan KAN Jabung pada tahap berikutnya. Perbaikan dan pengembangan yang terus menerus
menjadi tekad yang dipegang teguh oleh pengurus, manajemen dan pengawas. Pada tahun 2001 upaya
ini secara terencana gencar dilakukan, mulai dari perubahan dibidang organisasi, yaitu perubahan
AD/ART, struktur organisasi, revitalisasi TUPOKSI pengurus, her registrasi anggota sampai pembenahan
organisasi kelompok anggota. Di Bidang manajemen juga dilakukan perubahan- perubahan, yaitu menata
kembali desain bisnisnya, melakukan uji kompetensi semua karyawan, reposisi SDM dan perbaikan
Sisdurja serta diskripsi kerja karyawan.
Dari perubahan – perubahan yang dilakukan, KAN Jabung berhasil meraih pertumbuhan dan
perkembangan, bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai Koperasi Produsen berprestasi terbaik
tingkat Nasional pada tahun 2007 & tahun 2013.

Sebagai organisasi pembelajaran KAN Jabung terus melakukan perbaikan kualitas SDM dan sistem
manajemen. Begitu besarnya komitmen KAN Jabung di bidang ini, sehingga tidak kecil dana yang
diinvestasikan pada peningkatan kualitas SDM dan sistim manajemen. Untuk keberhasilan upaya ini, KAN
Jabung tidak segan-segan bekerjasama dengan lembaga lain yang memiliki kompetensi di bidang
masing-masing.

 Home
 Pendidikan
 Ekonomi
 Manajemen
 Bisnis
 Administrasi
 Kesehatan
 Komputer
 Pajak

Go

Beranda » Pengertian » New Public Management (NPM)

New Public Management (NPM)


New Public Management (NPM)
Sejak pertengahan tahun 1980-an, telah terjadi perubahan manajemen sektor public yang cukup

drastis dari sistem manajemen tradisional yang terkesan kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi model

manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Perubahan tersebut bukan

sekedar perubahan kecil dan sederhana, tetapi perubahan besar yang telah mengubah peran

pemerintah terutama dalam hal hubungan antara pemerintah dan masyarakat (Djedje Abdul Aziz dkk,
2007). Paradigma baru yang muncul dalam manajemen sektor publik tersebut adalah pendekatan

New Public Management (NPM).

Model NPM berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan

pada kebijakan. Penggunaan paradigma baru tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi pada

pemerintah, diantaranya adalah tuntutan untuk melakukan efisiensi,pemangkasan biaya (cost cutting),

dan kompetisi tender. Salah satu model pemerintahan di era NPM adalah model pemerintahan yang

diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1995) adalah sebagai berikut:

1. pemerintahan katalis (fokus pada pemberian arahan bukan produksi layanan publik),

2. pemerintah milik masyarakat (lebih memberdayakan masyarakat dari pada melayani),

3. pemerintah yang kompetitif (mendorong semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik),

4. pemerintah yang digerakkan oleh misi (mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi

digerakkan oleh misi),

5. pemerintah yang berorientasi hasil (membiayai hasil bukan masukan),

6. pemerintah berorientasi pada pelanggan (memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi),

7. pemerintah wirausaha (mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan),

8. pemerintah yang antisipatif (berupaya mencegah daripada mengobati),

9. pemerintah desentralisasi (dari hierarki menuju partisipasi dan tim kerja), dan

10. pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar (mengadakan perubahan dengan mekanisme

pasar/sistem insentif dan bukan mekanisme administratif/sistem prosedur dan pemaksaan).

Tujuan New Public Management adalah untuk mengubah administrasi yang sedemikian rupa

sehingga administasi publik sebagai penyedia jasa bagi masyarakat harus sadar akan tugasnya untuk

menghasilkan layanan yang efisien dan efektif, namun tidak berorientasi kepada laba (Osborne dan

Gaebler, 1995).
Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Contoh dan Fungsi. Berlangganan
melalui email sekarang juga:

dosisobat en_US

Berlangganan

Atau sobat juga bisa follow Contoh dan Fungsi dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:


 Pengertian dan Jenis Pronomina Penunjuk
 Pengertian Generator, Stator dan Rotor
 Contoh Latar Belakang Skripsi Olahraga
 Pengertian Running with the ball (Sepakbola)
 Hakikat Latihan Running With The Ball
Ditulis oleh Newsindo co pada tanggal

Belum ada tanggapan untuk "New Public Management (NPM)"

Newer Post

Older Post

Home

Select Language ▼

Popular Posts
 Pengertian Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan Efektivitas Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam
suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan...
 Pengertian Politik Dumping
Politik Dumping. Politik dumping adalah politik atau kebijakan yang dilakukan dengan jalan
menjual produk di luar negeri lebih murah...
 Pengertian Istilah strategi, Tujuan dan Taktik
Strategi Pemasaran - Perbedaan pengertian antara istilah strategi, tujuan dan taktik adalah :
Tujuan : Tujuan perusahaan adalah memberi...
 Penjelasan Jenis-Jenis Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama, hal ini
disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produ...
 Manfaat Hygiene dan Sanitasi
Manfaat Hygiene dan Sanitasi • Menjamin tempat kerja yang bersih • Melindungi para
pasien dan karyawan dari faktor lingkungan pengola...
 Tujuan Dan Fungsi Kredit
Tujuan Dan Fungsi Kredit Pemberian fasilitas kredit memilki beberapa tujuan yang tentunya
tidak terlepas dari misi perusahaan tersebut d...
 Bentuk Pelayanan Publik
Bentuk Pelayanan Publik Kewajiban Pemerintah adalah memberikan pelayanan publik yang
menjadi hak setiap warga negara ataupun memberikan pela...
 Faktor Mempengaruhi Modal Kerja
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Modal Kerja Modal suatu perusahaan harus cukup
jumlahnya, atau dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-...
 Fungsi dan Manfaat Filsafat Ilmu
Fungsi dan Manfaat Filsafat Ilmu - Cara kerja filsafat ilmu memiliki pola dan model-model
yang spesifik dalam menggali dan meneliti dalam ...
 Pengertian Pegawai
Pengertian Pegawai - Menurut Soedaryono dalam bukunya (Tata Laksana Kantor, 2000 : 6)
pengertian pegawai adalah “seseorang yang melakukan p...

<a href="http://www.histats.com" target="_blank"><img


src="https://lh3.googleusercontent.com/proxy/8QGfXbFceTvJZCqp_PtKsboXr_tX0u0A9ZrCl4mShO
91OnT2fymE0kyA4oha99FbL8otbrqxpKEUJV5d5bhoAGc=s0-d" alt="web stats" border="0"></a>

Anda mungkin juga menyukai