DELLA ANANDA
PMM23012
SURABAYA
2023
Gampong Nusa, Aceh Besar
A. Profil Gampong Nusa
Gampong Nusa gampong ini merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar dan ramai dikunjungi wisatawan domestik
maupun mancanegara karena keunikan dan daya tarik tersendiri yang berdasarkan keseharian
masyarakat gampong. Letaknya yang strategis hanya sekitar 30 km dari kota Banda Aceh
dan sangat mudah dijangkau dari Bandara Sultan Iskandar Muda, pintu gerbang wisata
provinsi Aceh, mempunyai potensi besar untuk menarik kunjungan wisatawan.Ternyata
tersembunyi.
Secara geografis, Gampong Nusa dengan luas 410 hektar termasuk dalam kawasan
permukiman Kueh, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Nama Gampong Nusa
berasal dari bahasa Aceh dan terdiri dari dua kata, ``Dun'' dan ``Sa'', dimana Dun berarti
saudara laki-laki (yang tertua) dan Satu (yang pertama). Secara sejarah, Adung sama dengan
saudara pertama yang mendirikan desa, artinya sama dengan lahirnya Nusa, sama dengan
Nomor Satu atau Gampong pertama (Orang pertama) yang memberi nama ini adalah
Muhammad Adam atau Panglima Khat, yang merupakan salah satu pejuang Angkatan Laut
Malahayati (abad ke-18). Dari panglima inilah yang menyebut nama Nusa.
NO NAMA JABATAN
C. Administari Luas
Administrasi luas adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan. Dalam pengertian luas ini, pengertian tata usaha termasuk
didalamnya.
● Pengelolaan sampah berbasis masyarakat
merupakan program besar yang berfokus pada pengurangan tumpukan
sampah plastik dengan mengubahnya menjadi barang yang bernilai ekonomi.
Program ini memiliki beberapa subprogram yang menghasilkan aktivitas
turunan yang terbukti memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.
Pengolahan sampah berbasis masyarakat juga telah diterapkan di Gampong
(desa) Nusa sejak tahun 2006. Tujuan awalnya adalah untuk membersihkan
sampah yang dihasilkan saat bencana tsunami, namun seiring berjalannya
waktu, masyarakat menjadi yakin bahwa pembuangan sampah di Gampong
Nusa memiliki nilai ekonomi, sehingga produk-produk yang dikreasikan oleh
masyarakat Gampong Nusa sudah terjual ke berbagai kalangan tersebut dijual
ke daerah-daerah berikut: berbagai kelompok
● Event Nusa
event seperti Nusa festival yang bertujuan untuk memamerkan hasil daur
ulang sampah yang diolah oleh kelompok NCC (Nusa Creation Community).
Dari event tersebut kelompok NCC juga mendapatkan pendapatan dari hasil
sewa baju-baju daur ulang sampah yang digunakan ketika Nusa Festival
diadakan setiap akhir tahun di bulan Desember.
● Asas Desentralisasi,
asas yang menyatakan bahwa kewenangan pemerintah pusat dilimpahkan
kepada daerah otonom.
● Asas Dekonsentrasi,
asas yang menyatakan bahwa kewenangan pemerintah pusat dilimpahkan
kepada pemerintah daerah dan instansi serta perangkat daerah yang membantu
kerja pemerintah daerah.
● Asas Tugas Pembantuan
asas yang menyatakan bahwa pemerintah daerah memberi kewenangan
penugasan terhadap tingkatan di bawahnya.
Gampong Nusa ini menggunakan asas dekonsentrasi yang semua kewenangan diatur
oleh pemerintah desa dan jajarannya, mulai dari dana desa, potensi desa, mengelola desa dan
mengelola badan usaha milik desa.
2 jlh kelompok 2 4 2
3 jlh anggota 10 20 10
F. Potensi Desa
Undang-Undang Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 menyatakan bahwa pariwisata
adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok orang
mengunjungi suatu tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, pengembangan diri atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi di negara tersebut.
Pariwisata adalah berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata yang
didukung oleh berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan otoritas setempat. Setiap desa mempunyai potensi menjadi aset pariwisata
yang berharga.Keindahan dan keunikan alam menjadi wisata alam. Jika suatu desa
mempunyai tradisi dan budaya tersendiri maka dapat menjadi daerah tujuan wisata budaya,
dan jika mempunyai menu makanan dan minuman tradisional tersendiri dari segi bahan,
rasa, penyajian dan lain-lain maka dapat menjadi tujuan wisata kuliner.
Jika suatu desa mempunyai kerajinan yang unik maka bisa dijadikan tujuan wisata
sebagai oleh-oleh desa tersebut. Alternatifnya, jika suatu desa mempunyai artefak, situs
bersejarah, atau situs prasejarah yang memiliki nilai sejarah tinggi, maka desa tersebut dapat
menjadi destinasi wisata sejarah bagi desa tersebut. Faktanya, desa ini memiliki produk
pertanian dan makanan laut kelas satu, seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan
(misalnya pariwisata: petik apel, petik stroberi, tomat, cabai, dan sayuran lainnya).
Dunia pariwisata saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Segala
sesuatu yang membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dapat dieksploitasi sebagai
pariwisata, asalkan masyarakat lokal sadar akan peluang yang ada dan berhati-hati dalam
memanfaatkannya. Biasanya permasalahan utama di desa-desa yang memiliki potensi wisata
antara lain infrastruktur jalan, jembatan, listrik, pipa air, jaringan komunikasi, dan lain-lain.
Selain itu, masalahnya mungkin bersifat sosial dan bukan fisik. Misalnya suatu desa
mempunyai potensi keindahan alam namun kurang aman mengatasi masalah sosial ini
memerlukan pendekatan yang tepat dan multifaset. Inisiatif yang cukup besar belum
dikembangkan secara kuat untuk menyelaraskan visi dan misi penciptaan desa wisata.
Hal ini tidak terlepas dari kekhawatiran akan dampak yang mungkin timbul terhadap
kegiatan pariwisata. Sebagai komponen desa, lihat contoh daerah lain yang gagal menjadi
desa wisata karena dampak negatif seperti menurunnya semangat kerja generasi muda dan
dampak lingkungan dari pembangunan fisik skala besar untuk mendukung wisatawan
memperhatikan aspek lingkungan seperti banjir dan tanah longsor di tempat wisata alam.
Gampong Nusa merupakan sebuah desa dengan beberapa kemungkinan menarik dan nuansa
kearifan lokal. Beberapa potensi diantaranya adalah:
1. Homestay Merujuk ke aturan yang ditulis oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia bahwa syarat homestay desa wisata yaitu pertama: berlokasi di Desa Wisata
yang memiliki atraksi berbasis alam dan/atau budaya. Kedua: homestay harus dikelola
oleh komunitas lokal atau dapat disebut dengan pengembangan Pariwisata Berbasis
Komunitas (Community Based Tourism). Ketiga: memiliki nuansa/keunikan lokal
sesuai dengan konteks budaya dan lingkungan setempat.
2. Atraksi budaya Aceh adalah daerah yang sangat menjunjung tinggi nilai nilai adat dan
budaya. Hal ini tergambar dalam salah satu hadih Maja yang berkembang di
masyarakat Aceh, yaitu: “Matee aneuk na jeurat, matee adat hoe tamita” (Anak yang
meninggal tahu kita kuburannya, hilangnya adat tidak tahu hendak dicari kemana)
Hadih Maja di atas menunjukkan besarnya peranan adat dan budaya di masyarakat
Aceh sehingga masyarakat Aceh bersemangat untuk menjaga adat dan budaya
tersebut. Hal ini juga diimplementasikan dalam mengembangkan desa wisata
Gampong Nusa dimana program-program pengembangan desa wisata Gampong tidak
lepas dari nilai-nilai adat dan budaya setempat. Seni yang ditampilkan terdiri dari dua
kelompok yang terpisah. Kelompok laki-laki hanya bermain dengan kelompok
laki-laki, begitu juga dengan kelompok perempuan. Dua kelompok ini menampilkan
tarian berupa Rapai, Ranup Lampuan, Tarian Kutidhieng, Sedati.
3. Keunikan Kuliner Desa Wisata Gampong Nusa menawarkan berbagai paket kuliner
untuk pengunjung yang ingin mencicipi penganan otentik Aceh. Disajikan dengan
gaya tradisional yang unik, pengunjung dapat menikmati pengalaman jamuan yang
khas. Selain itu, Nusa juga menawarkan paket cooking class, para wisatawan yang
memilih paket cooking class akan dibimbing oleh Ibu-Ibu warga Gampong Nusa
untuk memasak makanan khas Gampong Nusa yang dipilih oleh wisatawan. Hal ini
juga yang dipraktekkan di desa wisata Gampong Nusa, sehingga setiap tamu yang
datang ke Gampong Nusa akan disambut dengan baik dengan menyajikan
hidangan-hidangan yang khas sebagai sebuah bentuk memuliakan tamu yang datang.
Penyajian khas “Bue Lam Talam” juga dilakukan dalam menyambut tamu
dalam jumlah yang ramai. Biasanya, tamu yang datang ke Gampong Nusa bersifat
pribadi, keluarga dan rombongan organisasi. Semua tamu yang datang meski dalam
jumlah yang besar akan mendapatkan sajian yang sama dan istimewa dengan nasi
yang dibungkus menggunakan daun pisang atau disebut dengan istilah “bue kulah”
4. Pesona Alam Pesona keindahan bentang alam Gampong Nusa akan menjadi pelarian
sejenak dari rutinitas perkotaan yang melelahkan. Hijaunya pegunungan, sungai yang
menyegarkan, serta lanskap pedesaan yang tenang akan memulihkan jiwa dan raga
setiap pengunjungnya.
5. Kearifan Lokal Untuk menjaga ciri khasnya Gampong Nusa, diterapkan beberapa
aturan yang menjadi nilai-nilai kearifan lokal Gampong tersebut. Karena model yang
dikembangkan di sana adalah model wisata yang berbasis masyarakat dengan kearifan
lokal dan nilai syari‟at Islam yang diimplementasikan dalam berbagai dimensi wisata.
Beberapa contoh nilai-nilai kearifan lokal bernuansa syariat Islam yang dipraktekkan
di Gampong Nusa adalah:
a. Pemisahan wisatawan laki-laki dan perempuan
b. Adanya aturan berpakaian bagi para pengunjung
c. Adanya aturan berpakaian bagi para pengunjung
d. Adanya pengawasan
e. Pengajian Rutin
f. Event Islami
● manajemen organizing
a. Lembaga POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Lembaga tersebut
merupakan lembaga bentukan pemerintah desa yang bertugas dan
berperan dalam mensosialisasikan tentang Sapta Pesona Lembaga ini
merupakan bentukan dari tokoh-tokoh masyarakat yang berorientasi
pada keuntungan dari jasa pariwisata. Dengan demikian benar-benar
mengelola tamu sampai marketing. Contoh oganisasi pengelola desa
wisata yaitu sebagai berikut:
● Ketua
● Seketaris
● Bendahara
● Seksi-Seksi yang terdiri dari : Pemandu Pramuwisata (guide) pada
hakikatnya yaitu seseorang yang menemani, memberikan informasi,
dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan
aktivitas wisatanya.
Gampong Nusa memiliki lembaga pengelola desa wisata yang diberi nama Lembaga
Pariwisata Nusa (LPN). Lembaga tersebut berfungsi untuk mengelola aktvitas wisata di
Gampong Nusa. LPN ini sendiri berdiri pada tahun 2015. LPN di prakarsai oleh kelompok
perempuan yang tergabung dalam Nusa Creation Community (NCC), sebuah lembaga yang
mengelola sampah melalui konsep “pengelolaan sampah berbasis masyarakat”.
Dalam mengembangkan Gampong Nusa, LPN membawa visi “Mewujudkan
Gampong berdaulat, masyarakat sejahtera”. LPN saat ini berada dibawah kepemimpinan
Nurhayati Muhammad, dan terdapat 25 orang pengurus yang terbagi dalam beberapa
kelompok diantaranya pemandu, pengelola homestay, dan bidang promosi. Secara lengkap,
susunan kepengurusan LPM sebagai berikut:
1) Penasehat (Tuha Peut Gampong dan Imam Meunasah)
2) Pembimbing (Keuchik Gampong dan Kaur Kepemudaan)
3) Pengelola Wisata yang terdiri dari :
● Ketua
● Sekretaris
● Wakil Sekretaris
● Bendahara
● Bidang Kepemanduan
● Bidang Homestay
● Bidang Promosi
● Bidang Atraksi
● Bidang Humas
● Bidang Keamanan
● Bidang Usaha dan Pengelolaan Aset Peningkatan kualitas LPM dan
masyarakat gampong sebagai SDM Gampong Nusa terus ditingkatkan,
seperti diselenggarakannya pelatihan Capacity Building aparatur desa
wisata Gampong Nusa di Banda Aceh.
● Manajemen Actuating
gampong nusa bekerja sama dengan pihak Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Aceh.
Almuniza Kamal (ketua DISBUDPAR), mengharapkan desa wisata Aceh dapat
mencontoh Gampong (desa) Nusa di Aceh Besar, yang baru-baru ini kembali meraih
prestasi di tingkat ASEAN.Gampong (desa) Nusa, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar
berhasil meraih ASEAN Tourism Awards (ATF) 2023 pada kategori ASEAN
Homestay Awards 2023-2025, sebagaimana diumumkan dalam agenda ATF yang
berlangsung di Marriot Hotel, Yogyakarta. DISBUDPAR Aceh juga sekarang telah
menyediakan Bus pariwisata untuk mengajak para wisatawan berkunjung ke tempat
destinasi wisata salah satunya gampong nusa ini, mereka juga mendukung dan
mempromosikan desa wisata halal ini dengan membuat Banner dan
mempublikasikannya di Website Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh
(acehprov.go.id). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga
Uno menjadikan Gampong (Desa) Nusa di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh
Besar menjadi desa wisata pertama di Indonesia yang berbasis edukasi kebencanaan
● Manajemen controlling