Anda di halaman 1dari 2

Gerakan Mengajar Desa, Sebuah Upaya Dalam Mencegah Ketimpangan Pendidikan di Kabupaten

Subang

Pendidikan merupakan jembatan setiap anak dalam meraih kesuksesan di masa depan. Namun yang
menjadi persoalan adalah jembatan itu sering putus menjadi jurang pemisah dan penyebab
ketimpangan antara pendidikan di pelosok desa dan di perkotaan.

Persoalan ketidakmerataan pendidikan merupakan persoalan nyata dan berkesinambungan yang hingga
kini belum menemui titik terang. Ditambah dengan situasi dan kondisi pandemi, membuat ketimpangan-
ketimpangan tersebut terlihat lebih jelas.

Dalam hal ini generasi muda khususnya pemuda-pemudi Subang mencoba mengambil peran dengan
terbentuknya Gerakan Mengajar Desa Kabupaten Subang. Azka sebagai ketua Gerakan Mengajar Desa
Kabupaten Subang menyampaikan bahwa gerakan ini terbentuk atas kepedulian generasi muda Subang
terhadap pendidikan Indonesia khususnya di kabupaten Subang. Selain itu Gerakan Mengajar Desa juga
memiliki tujuan untuk menyebar luaskan ilmu-ilmu yang mereka punya untuk turut serta memajukan
pendidikan Indonesia.

“Tujuan utama dari Gerakan Mengajar Desa adalah untuk mengabdi kepada masyarakat, dengan cara
memberikan sedikit ilmu yang kita punya kepada mereka anak-anak di pelosok desa yang
membutuhkan,” ungkap Azka saat ditanya tujuan dari Gerakan Mengajar Desa.

Tak banyak diketahui, gerakan ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dengan diikuti oleh 141
Relawan/Tutor Inspiratif. Meraka telah berhasil melaksanakan pengabdian di beberapa daerah di
Kabupaten Subang diantaranya Desa Mayang, Desa Cupunagara, Desa Bojongloa, Desa Buniara dan Desa
Cidadap. Kelima desa tersebut telah dilakukan survey sebelum akhirnya dikategorikan sebagai desa
tertinggal dalam bidang pendidikan.

Masyarakat pun dalam hal ini menyambut dengan antusias kegiatan tersebut.

“Respon dari masyarakat pun sangat bagus, malahan kita di sambut dengan baik. Mereka juga tidak
membatasi setiap kegiatan kita, anak-anak pun menyambut kami dengan antusias,” sambut Azka

Selama kurang lebih tujuh hari mereka akan melakukan pengabdian dengan fokus utama kegiatan
adalah mengajar anak-anak di desa binaan meliputi jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah
dasar (SD) dan sejenisnya.

Azka berharap gerakan mengajar desa akan hadir setiap tahunya guna membantu pemerintah dalam
upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Subang.

“Sebagai ketua saya berharap gerakan mengajar desa ini akan terus berlangsung setiap tahunya. Untuk
tahun ini pun gerakan mengajar desa 3.0 sedang dalam masa persiapan,” tuturnya.

Anda mungkin juga menyukai