BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lambung
1. Anatomi
Berdasarkan perbedaan anatomis, histologis, dan fungsionalnya
lambung dibagi menjadi tiga bagian yaitu fundus, korpus dan antrum.
esophagus. Bagian tengah dan juga yang merupakan bagian utama dari
lambung adalah korpus (badan). Pada bagian bawah adalah antrum yang
memiliki dinding yang lebih tebal dan pada bagian akhir terdapat sfingter
terdiri dari serat otot oblik (Fibrae obliquae). Lapisan mukosa lambung
Pau12 \l 1033 ]
6
2. Fisiologi
Lambung melakukan beberapa fungsi yaitu fungsi motoric, fungsi
padat yang disebut kimus, dan fungsi ketiga yaitu menyalurkan makanan
gastrik atau fundus dan kelenjar pylorus. Kelenjar gastrik atau fundus
Hal09 \l 1033 ].
hanya beberapa zat yang larut dalam lemak, seperti alcohol dan beberapa
1033 ].
B. Ulkus Pepticum
1. Definisi
Ulkus peptikum adalah daerah mukosa yang mengalami ekskoriasi
meluas dibawah epitel atau kerusakan pada jaringan mukosa, sub mukosa
hingga lapisan otot dari suatu daerah saluran cerna yang langsung
\l 1033 ].
2. Anatomi
Epitel gaster terdiri dari rugae yang mengandung gastric pits atau
atau lima kelenjar gaster dari sel -sel epitel khusus. Susunan kelenjar
pilorik mengandung mukus dan sel -sel endokrin (termasuk sel-sel gastrin)
Sel parietal juga dikenal sebagai sel oksintik biasanya didapati di daerah
leher atau isthmus atau kelenjar oksintik. Sel parietal yang tidak terangsang,
2009).
3. Epidemiologi
kategori penyebab kematian utama untuk semua umur (1,7%), urutan ke-
pada laki-laki (2,7%), urutan ke-8 dalam kategori penyakit tidak menular
pada semua umur (3,4%) dan kategori penyakit penyebab kematian pada
kelompok umur 15-44 tahun menurut tipe perkotaan (4,2%) serta kategori
pada kelompok umur 15-44 tahun menurut tipe pedesaan (4,0%), urutan
ke-5 dalam kategori penyebab kematian pada kelompok umur 15-44 tahun
pria dan 8-11% pada wanita. Berkaitan dengan usia, jumlah kemunculan
ulkus peptikum menurun pada pria usia muda dan jumlahnya meningkat
4. Etiologi
NSAID
NSAID seperti riwayat ulkus peptikum sebelumnya, umur yang sudah tua,
1033 ]
5. Patofisiologi
timbulnya rasa nyeri berupa rasa panas seperti terbakar . Selain itu
dan vena kecil. Bila hal ini terus berlanjut akan dapat memunculkan
C. Aspirin
1. Definisi
Obat anti radang bukan steroid atau yang lazim dinamakan non
streroidal anti inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat anti inflamasi non
sebagai obat anti radang bukan steroid sintetik dengan kerja antiradang
yang kuat[ CITATION Rit12 \l 1033 ]. Obat anti radang bukan steroid
yang lain, penggunaan asam asetil salisilat jauh lebih banyak, bahkan
prostaglandin E2, dan tromboksan A2. Aspirin hanya bekerja pada enzim
memerlukan sintesis enzim COX baru. Hal ini penting karena terkait
dengan efek aspirin, dimana durasi efek sangat bergantung pada kecepatan
maka selama hidupnya platelet tidak mampu membentuk enzim COX ini.
mampu mensintesis ulang enzim COX. Hal inilah yang dapat menjelaskan
Aspirin sangat iritatif tetapi yang paling bertahan lama dan merupakan
analgetik efektif, dengan durasi kerja sekitar 4 jam. Namun lebih dari 50%
pasien tidak dapat mentoleransi efek sampingnya (mual, muntah dan nyeri
lambung, flatulen, diare terjadi pada 10-60% pasien, karena aspirin dapat
\l 1033 ]
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasis : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Familia : Verbenaceae
Genus : Avicennia
2. Deskripsi
3. Manfaat