Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH

GASTRITIS

PUSKESMAS GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh :

Lydia Setia Dinata

17710124

Pembimbing

dr. Sukma Sahadewa, SH,Mkes

BAGIAN ILMU BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2019

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH GASTRITIS

PUSKESMAS GAYAMAN, KECAMATAN MOJOANYAR,

KABUPATEN MOJOKERTO

Telah memenuhi persayaratan praktek kerja lapangan untuk Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat di puskesmas Gayaman, kecamatan Mojoanyar,

Kabupaten Mojokerto

Gayaman, Agustus 2019


Mengetahui
Kepala Puskesmas Gayaman,

dr. Dina Mariana Manik


NIP: 197005182000032001
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

kami kekuatan dan pertolongan sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kepaniteraan

klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami kami ucapkan terima kasih atas segala

bimbingan dan bantuannya yang tak ternilai kepada pihak-pihak sebagai berikut :

1. Prof. DR. Sri Harmadji, Sp.THT-KL (K), selaku Rektor Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya.

2. Prof. Soedarto, dr., DTM&H., PhD., SpPark. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

3. Prof. Dr. Hj. Rika Subarniati T., dr., SKM selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

4. Sukma Sahadewa, dr., SH., M.Kes, selaku koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu

Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan

5. Sukma Sahadewa, dr., SH., M.Kes dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan

bimbingan pada kami.

6. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo beserta staf dan kepala bagian SDK beserta

staf.

7. Dina Mariana Manik, dr., selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Tulangan Kabupaten

Sidoarjo dan pembimbing puskesmas kami beserta staf Puskesmas Tulangan dan

jajarannya.

8. Sunarti, dr., selaku pembimbing Kunjungan Rumah Puskesmas Kecamatan Gayaman

Kabupaten Mojokerto.
9. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan laporan kunjungan rumah ini.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi

kesempurnaan penulisan laporan konsep penyelesaian masalah.

Akhirnya, sebagai harapan dari kami semoga laporan konsep penyelesaian masalah

dalam rangka kegiatan kepaniteraan klinik bagian ilmu kesehatan masyarakat ini dapat

memberikan manfaat bagi kami dan pembaca semua. Amin.

Mojokerto,Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................v
LEMBAR KONSULTASI .............................................................................vii
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA .....................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................3
C. Tujuan ................................................................................................3
D. Manfaat ..............................................................................................4
BAB II HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
A. Anamnesis
1. Identitas Pasien...............................................................................6
2. Keluhan Utama...............................................................................6
3. Pemeriksaan Fisik.......................................................................... 8
4. Pemeriksaan Penunjang .................................................................12
5. Resume ...........................................................................................12
6.Patient Disease Centered ................................................................12
7. Penatalaksanaan ............................................................................13
BAB III IDENTIFIKASI KELUARGA DAN FAKTOR LINGKUNGAN
A. Faktor Keluarga ..................................................................................14
B. Faktor Fisiologi Keluarga ................................................................. 16
C. Faktor Patologi Keluarga .................................................................. 18
D. Siklus Keluarga ................................................................................ 20
E. Pola Interaksi Keluarga ...................................................................... 20
F. Pertayaan Sirkuler .............................................................................. 21
G. Faktor Lingkungan ............................................................................. 22
H. Faktor Pelayanan Kesehatan .............................................................. 24
I. Faktor Perilaku ................................................................................... 24
BAB IV. DAFTAR MASALAH
A. Masalah Aktif................................................................ ...................26
B. Faktor Resiko .................................................................................... 26
C. Diagram Permasalahan Kesehatan.................................................... 27
D. Daftar Permasalahan Kesehatan...................................................... 28
E. Identifikasi Penyebab Masalah (Fish Bone).................................... 29
BAB V PATIENT MANAGEMENT
A. Patient Centered Management ..........................................................31
B. Prevensi Bebas Penyakit untuk Keluarga.......................................... 32
BAB VI PEMBAHASAN
A. Prioritas Penyelesaian Masalah (Tabel Skoring) ..............................33
BAB VII. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................35
B. Saran ................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................36
LAMPIRAN FOTO .....................................................................................37
LAMPIRAN..................................................................................................41
FORM HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH DOKTER KELUARGA

Berkas Pembinaan Keluarga

Puskemas Gayaman No RM : 0000087

Tanggal kunjungan pertama : 21 Agustus 2019

Nama pembimbing : Sukma Sahadewa, dr., SH., M.Kes

Nama DM Home Visit : Lydia Setia Dinata, S.Ked

Tabel 1. Catatan Konsultasi Pembimbing (diisi setiap kali selesai satu periode pembinaan )

Tingkat Nama
Tanggal Paraf Keterangan
Pemahaman Pembimbing

24 Oktober 2018 Anamnesa dr. Sukma

26 Oktober 2018 Fishbone dr. Sukma

27 Oktober 2018 Fishbone dr. Sukma

28 Oktober 2018 Kesimpulam dr. Sukma


LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH DOKTER KELUARGA

Puskesmas Gayaman No RM : 0000087

Tanggal kunjungan pertama kali : 21 Agustus 2019

Nama Pembina Keluarga Pertama Kali :Lydia setia dinata, S.Ked

Karakteristik Demografi Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Tn. D

Alamat lengkap : Ds. Tambak Rejo, Gayaman RT 03 RW 03

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel 2. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Kedudukan L/ Umur Pendidikan Pekerja Pasien Ket


dalam P Terakhir an Klinik
keluarga (Y/T)

1 Tn. D KK L 70 thn SD Petani Y Gastritis

Ibu
2 Ny. M Istri KK P 65 thn SD T -
Rumah
Tangga
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang :

Makanan sangat penting bagi tubuh kita. Tubuh kita membutuhkan asupan

nutrisi berupa karbohidrat, lemak, protein dan senyawasenyawa gizi penting

lainnya. Asupan makanan ini harus didukung dengan pengaturan pola makan yang

sesuai. Pola makan yang teratur sangat penting bagi kesehatan tubuh kita, sedangkan

pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan gangguan di sistem pencernaan..

Ada berbagai gangguan sistem pencernaan atau penyakit yang mungkin terjadi salah

satunya adalah penyakit gastritis atau biasa kita sebut penyakit maag. (Sulastri,

2012).

Penyakit gastritis atau maag sering ditandai dengan nyeri ulu hati, mual,

muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain sebagainya. Penyakit maag sangat

mengganggu karena sering kambuh akibat pengobatan yang tidak tuntas. Sebenarnya

kunci pengobatan penyakit maag adalah dapat mengatur agar produksi asam

lambung terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan, yaitu dengan menghilangkan

stress dan makan dengan teratur (Wijoyo, 2009).Terjadinya gastritis dapat

disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur yang mencakupfrekuensi makan,

jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang baik mencegah terjadinya gastritis.

(Uripi, 2002).

Di Indonesia angka kejadian gastritis cukup tinggi. Dari penelitian dan

pengamatan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka kejadian gastritis

di beberapa kota di Indonesia ada yang tinggi mencapai 91,6% yaitu di kota Medan,

lalu di beberapa kota lainnya seperti Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%,
Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7% dan Pontianak 31,2%. Hal tersebut

disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat (Gustin, 2011)

Konsep hidup sehat dari H.L Blum merupakan suatu konsep yang masih

digunakan secara luas dalam identifikasi dan pembahasan masalah sebagai dasar

suatu intervensi yang akan dilakukan di masyarakat. Menurut H.L Blum ada

empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yang

merupakan faktor determinan sebagai penyebab timbulnya masalah kesehatan.

Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor

lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya, spiritual), faktor pelayanan kesehatan

(jenis cakupan ketersediaan biaya, jarak dan kualitasnya) dan faktor genetik

(keturunan) dan kongenital.

Keempat faktor tersebut mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi

dan pada akhirnya mempengaruhi derajad kesehatan seseorang, keluarga dan

masyarakat. Dalam kasus gastritis faktorperilaku/gaya hidup mempengaruhi

perilaku individu.

Gambar 1. Teori H.L Blum


Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil dari seorang pasien

dengan gastritis, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 70 tahun, dimana pasien

merupakan salah satu dari pasien dengan gastritis yang berada di wilayah Puskesmas

Gayaman, Kabupaten Mojokerto. Mengingat kasus ini masih sering ditemukan di

masyarakat khususnya di daerah Puskesmas Gayaman, Kabupaten Mojokerto

berserta permasalahannya seperti masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

penyakit gastritis terutama masalah gaya hidup. Oleh karena itu penting kiranya bagi

penulis untuk memperhatikan dan mencermatinya untuk kemudian bisa

menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.

B. Rumusan Masalah :

Apakah ada hubungan antara kondisi pasien dengan gaya hidup serta pola

makan pasien terhadap penyakit yang diderita pasien ?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk menerapkan teori kedokteran keluarga pada pelaksanaan

home visit dan menganalisis hubungan antara kondisi pasien dengan gaya

hidup serta pola makan pasien terhadap penyakit yang diderita pasien

2. Tujuan Khusus

a. Identifikasi pasien

b. Identifikasi kehidupan pasien dalam keluarga melalui APGAR

c. Identifikasi faktor sisoal ekonomi pasien melalui SCREEM

d. Identifikasi faktor keturunan pasien melalui Genogram

e. Identifikasi faktor pelayanan kesehatan


f. Identifikasi perilaku pasien terkait dengan penyakitnya

g. Identifikasi faktor lingkungan (fisik, sosoal ekonomi, dsb)

D. Manfaat

Manfaat dari kegiatan home visit yang dilakukan antara lain:

1. Bagi Institusi pendidikan dan Dokter Muda

a. Sebagai pengalaman riil di lapangan melakukan proses pendataan

yang di analisis secara holistik tentang hubungan antara penyakit

dengan perilaku dan lingkungan.

b. Mengetahui peran serta sarana pelayanan kesehatan pada

penatalaksaan penyakit di masyarakat.

c. Memupuk sikap peduli dan sikap menolong sebagai bekal menjadi

seorang dokter.

d. Sebagai referensi untuk penelitian tentang kedokteran keluarga.

2. Bagi pasien dan keluarganya

a. Meningkatkan kepuasan dan juga mengedukasi keluarga pasien.

3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan dan Puskesmas

a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan dan tuntutan kesehatan

pasien.

b. Mencapai derajat hidup yang baik dan optimal

c. Meningkatkan pemahaman holistik pada kondisi penyakit

pada pasien.

d. Lebih meningkatkan hubungan tenaga kesehatan (dokter, bidan,

perawat, sanitarian, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain dengan

penderita
BAB II

HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)

A. Anamnesis :

1. Identitas penderita :

Karakteristik penderita :

Nama : Tn. D

Umur : 70 tahun

Jenis kelamin : Laki – laki

Pekerjaan : Petani

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Tambak Rejo RT 03/ RW 03

Suku : Jawa

Tanggal pemeriksaan : 21 Agustus 2019

2. Keluhan Utama : Pusing (+), mual (+)

a. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan pusing dan mual yang dirasakan sudah 3

hari. Pasien mengatakan, merasakan pusing yang berputar setiap bangun tidur.

Pasien juga merasakan mual, muntah (-), nyeri perut (-).

b. Riwayat Penyakit Dahulu :

- Riwayat MRS : Tidak pernah

- Riwayat asma : Disangkal

- Riwayat alergi obat/makanan : Disangkal


- Riwayat penyakit jantung : Disangkal

- Riwayat hipertensi : Disangkal

- Riwayat diabetes melitus : Disangkal

c. Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat keluarga dengan penyakit serupa : Disangkal

d. Riwayat Kebiasaan :

- Riwayat merokok :(+)

- Riwayat alkohol :(-)

- Riwayat olahraga : Jarang

- Riwayat makan dan minum : Sering makan terlambat karena kerja

e. Riwayat sosial ekonomi :

Pasien adalah seorang laki – laki berusia 70 tahun dengan status menikah

dengan Ny. S dan memiliki empat orang anak, anak pertama laki – laki berinisial

Tn. S berusia 33 tahun, anak kedua perempuan berinisial Ny. L berusia 29 tahun,

anak ketiga perempuan berinisial Ny. R beusia 27 tahun, dan anak keempat

berinisial Ny. J perempuan berusia 25 tahun . Pasien saat ini tinggal di rumah

bersama istri, anak keempat dan menantunya, serta dua orang cucunya.

Dari segi ekonomi, pasien bekerja sebagai petani. Istri pasien bekerja

sebagai ibu rumah tangga.

g. Kondisi lingkungan rumah :

Kondisi lingkungan rumah Tn. D termasuk lingkungan rumah yang padat

penduduk, kurangnya ventilasi udara dalam rumah, kurangnya pencahayaan dalam

rumah.
h. Anamnesis sistem tubuh :

a. Kulit : warna kulit sawo matang

b. Kepala : nyeri kepala (-), pusing (+), rambut kepala tidak rontok, luka

pada kepala (-), benjolan pada kepala (-)

c. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan kabur

(+)

d. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)

e. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (+), keluar cairan (-)

f. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah terasa pahit (-)

g. Tenggorokan : nyeri telan (-)

h. Pernapasan : sesak napas (-), batuk lama (-), mengi (-), batuk darah (-)

i. Kardiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)

j. Gastrointestinal : mual (+), muntah (-), nafsu makan menurun (-), nyeri perut

(-)

k. Genitourinaria : BAK lancar 2-3 kali/hari, warna dan jumlah normal

l. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)

Psikatrik : emosi stabil, mudah marah (-)

m. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-)

n. Ekstremitas : atas : bengkak (-), sakit (-)

bawah : bengkak (-), sakit (-)

3. Pemeriksaan fisik :

1. Keadaan umum : baik

2. Tanda vital dan status gizi

a. Tanda Vital
Nadi : 80x/menit ( reguler, kuat )

Pernafasan : 20x/menit

Suhu : 36,5°c

Tensi : 120/80 mmHg

b. Status Gizi

TB : 165 cm

BB : 65 kg

BMI : 23,8 kg/m²

Status gizi : Normal

c. Kulit : warna kulit sawo matang

d. Kepala

Mata

- Konjungtiva pucat : (-)

- Sclera ikterik : (-)

- Penglihatan kabur : (+)

- Pupil isokor ( 3mm/3mm )

- Reflek kornea (+/+)

Hidung

- Pernapasan cuping hidung : (-)

- Septum deviasi : (-)

- Sekret : (-)

- Epistaksis : (-)

- Deformitas hidung : (-)

Mulut
- Bibir pucat : (-)

- Lidah kotor : (-)

- Papil lidah atrofi : (-)

- Tepi lidah hiperemis : (-)

Telinga

- Otorhea : (-)

- Pendengaran berkurang : (-)

- Sekret : (-)

Tenggorokan

- Dinding faring hiperemis : (-)

- Nyeri telan : (-)

- Tonsil membesar : (-)

e. Leher

- Pembesaran kelenjar getah bening : (-)

- Trakea di tengah : (-)

- Pembesaran kelenjar tiroid : (-)

- Lesi pada kulit : (-)

f. Thoraks

Simetris, retraksi interkostal (-)

 Cor

I : Ictus cordis tidak tampak

P : Ictus cordis tidak teraba

P : Batas kiri : Mid Clavicula Line Sinistra ICS IVV

Batas kanan : Parasternal Line Dextra ICS IV

Batas jantung kesan tidak ada pembesaran


A : S1S2 tunggal, regular, mur-mur (-), bising (-)

 Pulmo :

I : Gerakan nafas simetris

P : fremitus raba kiri sama dengan kanan 13

P : Sonor/Sonor

A : Suara dasar vesikuler (+/+)

Suara tambahan : Ronki (-/-), whezing (-/-)

g. Abdomen:

I : Dinding perut tidak sejajar dengan dinding dada

A: Bising Usus (+) normal 9 x/menit

P : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba

P : Timpani seluruh lapang perut

h. Ekstremitas : Akral hangat (+/+), krepitasi (-/-), Oedema (-/-)

i. Sistem genetalia : Tidak dilakukan

j. Pemeriksaan Neurologik

Fungsi Luhur : dalam batas normal

Fungsi Vegetatif : dalam batas normal

Fungsi Sensorik : dalam batas normal

Fungsi Motorik : 5 5

5 5

k. Pemeriksaan Psikiatrik

Penampilan : Sesuai umur, perawatan diri cukup

Kesadaran : Kualitatif tidak berubah, kuantitatif compos mentis


Orientasi : Waktu : baik

Tempat : baik

Orang : baik

Afek : Adekuat

Psikomotor : Normal

Proses Pikir : Bentuk : Realistik

Isi : Waham (-), halusinasi (-), ilusi (-)

Arus : Koheren

Intelegensi : Cukup

Insight : Baik

4. Pemeriksaan penunjang : -

5. Resume :

Seorang laki- laki, berusia 70 tahun datang dengan keluhan pusing dan mual sejak

tiga hari terakhir. Kepala terasa pusing berputar setiap kali bangun tidur. Pasien juga

merasakan mual, muntah (-), nyeri perut (-).Pada riwayat penyakit dahulu tidak di

dapatkan sakit seperti ini. Dalam keluarga, tidak ada keluarga pasien yang sakit seperti

ini.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum cukup, compos mentis, status

gizi cukup. Tanda vital T: 120/80 mmHg, N: 80 x x/menit, RR: 20 x/menit, S:36,5 °C,

BB:65 kg, TB:167 cm, BMI: 23,03 (normal).

6. Patient Centered Diagnosis

a. Diagnosis biologis :

Gastritis
b. Dignosis psikologis : (-)

c. Diagnosis sosial ekonomi dan budaya :

1. Penyakitnya mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Kondisi lingkungan rumah kurang sehat yaitu lingkungan yang kurang

bersih.

7. Penatalaksanaan

a. Non medikamentosa :

1. Memberikan penjelasan untuk kontrol ke puskesmas, mengatur jam

makan, dan olahraga teratur

2. Memberikan penjelasan dan edukasi mengenai penyakit yang di derita

pasien, seperti cara meminum obat, keteraturan minum obat, efek

samping obat yang mungkin akan timbul.

b. Medikamentosa

Yang di dapat pasien dari Puskesmas:

1.Antasida 3x1

2. Asam mefenamat 3x 500 mg


BAB III

IDENTIFIKASI KELUARGA DAN FAKTOR LINGKUNGAN

A. Faktor keluarga

1. Struktur keluarga

Keluarga Tn. D termasuk keluarga patriakal dimana yang dominan dan

memegang kekuasaan dalam keluarga adalah Tn. D.

2. Bentuk Keluarga

Alamat lengkap : Desa Tambak Rejo RT 03/RW 03, Kecamatan

Gayaman Kabupaten Mojokerto

Bentuk Keluarga : Extended family

Keterangan simbol :

: Pasien

: Laki – laki

: Perempuan
: Laki – laki sudah meninggal

: Perempuan sudah meninggal

4. Penyakit Karena Faktor Genetik


Sesuai dengan gambar genogram tidak ada factor genetic atau keturunan.
Kondisi yang diderita pasien kemungkinan karena gaya hidup dan pola makan
pasien.

5. Fungsi Keluarga

APGAR SCORE

1. Adaptation (adaptasi)

Penerimaan anggota keluarga dalam menghadapi kondisi pasien menerima

dan memberikan dukungan untuk kesembuhan dan pulihnya kondisi pasien

2. Partnership (Kerjasama)

Yaitu kualitas kerjasama atau harmonisasi antara penderita dengan anggota

keluarga yang lain dalam memotivasi agar pasien meminum obat secara teratur dan

mengatur jam makan secara teratur.

3. Growth (tingkat kedewasaan/kesabaran dan dukungan)

Growth factor menunjukan tingkat kesabaran dan dukungan keluarga dalam

menghadapi kondisi pasien Pasien sadar bahwa ia harus bersabar menghadapi

penyakitnya yang harus teratur minum obat serta menjaga pola makannya. Pasien

tidak pernah dilarang oleh keluarganya dalam berobat, maupun beraktivitas,

4. Affection (hubungan kasih saying)

Tingkat hubngan kasih saying dalam berinteraksi antara pasien dan keluarga

lainnya.
5. Resolve (kebersamaan)

Yaitu tingkat kerterlibatan atau kebersamaan keluarga dan anggota keluarga

yang lain dalam mengambil bagian pada setiap kesempatan untuk menghadapi setiap

masalah keluarga

B. Faktor Fisiologi Keluarga

Tabel APGAR score Tn. D Terhadap Keluarga


Score
FAKTOR TEORI TEMUAN
2 1 0
Bagaimana dukugan dari Saya puas terhadap
penerimaan keluarga tentang
keluarga apabila ada
kondisi penyakit saya
salah seorang anggota
keluarga mengalami
masalah, terutama untuk 
Adaptation
masalah kesehatan.
Adakah saling
keterbukaan di dalam
keluarga tersebut
(Notoatmodjo, 2003).
Komunikasi yang Saya puas dengan cara
terjalin antara anggota keluarga saya membahas
keluarga. Apakah pada dan membagi masalah
saat salah satu anggota kondisi anak saya dan
keluarga memiliki memberikan masukan demi
Partnership masalah, terutama untuk kesembuhan saya 
masalah kesehatan,
didiskusikan bersama
bagaimana
pemecahannya
(Notoatmodjo, 2003).
Apakah keluarga Saya puas dengan cara  
tersebut dapat keluarga saya menerima dan
memenuhi kebutuhan- mendukung keinginan saya
Growth
kebutuhannya untuk melakukan kegiatan
(Notoatmodjo,2003). baru untuk kesembuhan saya
keluarga lebih menghimbau
Kadang – apa
Hubungan kasih sayang menerima adanya
kadang saya puas
Affection dan interaksi antar dengan cara keluarga 

anggota keluarga saya mengekspresikan


Notoatmodjo, 2003). kasih sayangnya kepada saya

Kepuasan di dalam Saya cukup puas dengan  


keluarga akan waktu dan kondisi keluarga saya untuk 
Resolve
kebersamaan yang membagi waktu bersama
diluangkan oleh masing-
masing anggota keluarga
bagi keluarganya
(Notoatmodjo, 2003).

Total Score 8 

Kriteria penilaian :
Total score 0-4 : Terdapat masalah pada keluarga dan perlu intervensi
5-7 : permasalahan pada keluarga ringan dan perlu intervensi
8-10 : Fungsi keluarga baik dan tidak memerlukan intervensi

Total score : 8

Total poin dari APGAR keluarga Tn. S adalah 8. Hal ini menunjukkan bahwa

fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Tn. S dalam keadaan baik..


C. Faktor Patologi Keluarga

Tabel SCREEM Dalam Fungsi Keluarga Tn. D

PATHOLGIS NON
SUMBER KETERANGAN
PATHOLGIS

Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga -


juga dengan saudara partisipasi mereka dalam
masyarakat cukup.

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, - +


hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik
dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak
tradisi budaya asah, asuh, asih anak yang masih
diikuti. Menggunakan bahasa jawa, tata krama
dan kesopanan

Religius Pemahaman agama cukup. Penerapan ajaran + –


agama juga cukup. Hal ini dapat dilihat dari
Agama
keluarga pasien yang rajin sholat 5 waktu.
menawarkan
pengalaman Keberihan lingkungan rumah kurang baik
spiritual yang
baik untuk
ketenangan
individu yang
tidak didapatkan
dari yang lain

Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong kurang, untuk +


kebutuhan primer terpenuhi walaupun terbatas,
pasien dan keluarganya belum mampu mencukupi
kebutuhan sekuender.
PATHOLGIS NON
SUMBER KETERANGAN
PATHOLGIS

Edukasi Pendidikan anggota keluarga (ayah dan ibu)belum +


cukup memadai. Tingkat pendidikan ibu pasien
memadai. Tetapi masih perlu mendapatkan
penjelasan mengenai kondisi pasien dan cara
pencegahannya.

Medical Pelayanan kesehatan Puskesmas memberikan - +

perhatian khusus terhadap kasus penderita. Dalam


Pelayanan
mencari pelayanan kesehatan keluarga ini
kesehatan
menggunakan puskesmas. Hal ini mudah
puskesmas
dijangkau karena letaknya dengan dengan rumah.
memberikan

perhatian khusus

terhadap kasus

pasien

Total Score : 5
Kriteria penilaian :
Non Pathology : diberi skor 3
Pathology : diberi skor 2
Total score 0-4 : Terdapat masalah patologis yang banyak dan perlu intervensi
5- 8 : Terdapat beberapa masalah patologis namun perlu intervensi
12 : Tidak terdapat masalah patologis pada keluarga
D. SIKLUS KELUARGA

Berdasarkan hasil anamnesis pasien keluarga Tn. D termasuk dalam kelompok

orang tua usia menengah.

E. Pola Interaksi Keluarga

Keterangan :

: Hubungan baik

: Hubungan tidak baik

Hubungan antara Tn. S dan keluarganya baik dan dekat

F. Pertanyaan Sirkuler

Metode pertanyaan sikuler berfungsi untuk mengetahui siapa secara


individual anggota keluarga yang mendukung atau menentang apabila pasien
berbuat sesuai yang baik atau merugikan untuk kesembuhan penyakitnya.
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh istri ?
Jawab :
Membawanya ke Puskesmas.
2. Ketika istri bertindak seperti itu apa yang dilakukan istri?
Jawab :
Semua anggota keluarga mendukung apa yang dilakukan istri i bagi
penderita, termasuk mengantar pasien ke Puskesmas
3. Ketika suami seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain?
Jawab:
Ikut mengantarkan.
4. Jika suami butuh di rawat inap atau mendapat pengobatan lebih lanjut
ijin siapa yang dibutuhkan?
Jawab :
Istri/ayah pasien.
5. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan pasien?
Jawab :
Anggota keluarga yang dekat dengan pasien adalah istri
6. Selanjutnya siapa?
Jawab
: Anak
7. Siapa yang secara emosional jauh dari pasien?
Jawab :
Tidak
ada.
8. Siapa yang selalu tidak setuju dengan pasien?
Jawab :
Tidak
ada.
9. Siapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainnya?
Jawab :
Tidak
ada.

Kesimpulan : Keluarga pasien, baik suami maupun istri selalu


mendukung hal – hal yang positif dan tidak mendukung apabila
mengganggu kesehatan keluarganya.
G. Faktor Lingkungan

1. Gambaran Lingkungan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 7,5x4 m, dan berada

di pemukiman rumah yang cukup padat. Rumah terdiri dari 1 ruang yang

diapakai sebagai ruang tamu, 2 ruang tidur. Terdiri dari 1 pintu keluar di

bagian depan dan terdapat 1 pintu yang menghadap ke belakang rumah dan 1

pintu yang menghadap ke samping rumah..

Lantai rumah sebagian besar sudah tertutup ubin. Ventilasi dan

penerangan rumah cukup. Atap rumah berbahan genteng dan beberapa

bagian tertutup plafon, dinding rumah sebagian belum terplester. Di rumah

tersebut terdapat 1 tempat tidur berupa kasur.. Perabotan rumah tangga

disusun rapi di dapur. Sumber air untuk kebutuhan mandi berasal dari sumur

gali yang ada di sebelah rumah.. Secara keseluruhan kebersihan rumah

baik. Sehari-hari keluarga memasak makanan sendiri.

2. Denah Rumah

Dapur

Kamar mandi

Kamar 1
U

Kamar 2
Gambar 4. Denah Rumah
H. Faktor Pelayanan Kesehatan

Jarak antara rumah pasien dengan pelayanan kesehatan tergolong masih dekat.

Faktor Pelayanan Kesehatan

Pasien tinggal di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Gayaman

Kabupaten Mojokerto. Desa Tambak Rejo memiliki 1 orang bidan desa,

kader desa untuk kegiatan posyandu apabila balita tidak berkunjung

diposyandu dilakukan kunjungan rumah oleh kader desa. Petugas puskesmas

dating keposyandu bersama bidan desa dan melakukan kunjungan rumah untuk

pasien yang diperlukan

I. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga

1. Faktor Perilaku Keluarga

a) Pasien Tn. D adalah seorang laki-laki yang tinggal bersama dengan istri

b) Permasalahan kesehatan Tn. D kemungkinan disebabkan kondisi pola

makan

2. Faktor Non Perilaku

a) Dari segi ekonomi, keluarga Tn. D ini termasuk keluarga yang

berpenghasilan rendah.

b) Total penghasilan hanya memenuhi secara terbatas hanya pada

kebutuhan primer

c) Tingkat pendidikan yang rendah Tn. D dan istrinya maupun keluarga

mempengaruhi pemahaman tentang pola makan yang baik.

d) Kondisi lingkungan rumah cukup memenuhi syarat sehat namun masih

terbatas dalam sarana dan prasarana

e) Keluarga mempunyai fasilitas kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional

(BPJS)
BAB IV

DAFTAR MASALAH

A. Masalah aktif

1. Pola makan

B. Faktor resiko

1. Tingkat pengetahuan keluarga yuang kurang

2. Lingkungan: Pendidikan yang kurang.

3. Perilaku: Pola makan yang kurang sehat, Tidak pernah olahraga, Tidak pernah

mengikuti Posbindu, Tidak mau mengkonsumsi obat secara teratur.

4. Pelayanan kesehatan: Kurangnya edukasi dan konseling terhadap pasien dan

keluarga pasien.
C. Diagram Permasalahan Kesehatan Pasien (H.L Blum)

Faktor Keturunan

Tidak ada keluarga


yang mengalami
sakit seperti pasien

Faktor Lingkungan :
Faktor Pelayanan
Gastritis
1. Tingkat pendidikan yang Kesehatan :
( Tn. D, 70 tahun )
rendah Kurangnya edukasi dan
2. Pengetahuan yang kurang konseling terhadap
tentang penyakit gastritis pasien dan keluarga
3. Ekonomi menengah pasien
kebawah Faktor Perilaku :

Pola makan yang


tidak teratur

Gambar 5. Identifikasi Permasalahan Utama menurut teori H.L Blum


(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan
faktor-faktor risiko yang ada dalam kehidupan pasien)

Konsep hidup sehat dari H.L Blum merupakan suatu konsep yang masih

digunakan secara luas dalam identifikasi dan pembahasan masalah sebagai dasar suatu

intervensi yang akan dilakukan di masyarakat. Menurut H.L Blum ada empat faktor
utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut

merupakan faktor determinan sebagai penyebab timbulnya masalah kesehatan.

Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku (pengetahuan), faktor lingkungan

(sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan

kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan).

Menurut konsep Blum, faktor genetik tidak ditemukan. Perilaku yang

dikaitkan dengan permasalahan Tn. S ini pola makan pasien yang tidak teratur.

Faktor lingkungan dimana tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya

pengetahuan pasien maupun keluarga pasien terhadap penyakit gastritis, sehingga

pemahaman mengenai gastritis masih kurang. Dari segi pelayanan kesehatan,

kurangnya edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga pasien mengakibatkan

kurangnya pengetahuan pasien maupun keluarga pasien terhadap penyakit gastritis.

D. Daftar Masalah Kesehatan

No. TEORI BLUM MASALAH KETERANGAN

1. LINGKUNGAN A a. Tingkat pendidikan yang rendah


b. Pengetahuan yang kurang
tentangpenyakit gastritis
c. Ekonomi menengah kebawah

2. PERILAKU B Pola makan yang tidak teratur

3. PELAYANAN C Kurangnya edukasi dan konseling terhadap


KESEHATAN pasien dan keluarga pasien

4. FAKTOR D Tidak ada keluarga yang mengalami sakit


HEREDITER seperti pasien
E. Identifikasi Penyebab Masalah (Fish Bone)

INPUT PROSES

Tingkat pendidikan yang


Pengetahuan rendah
Pola makan yang yang kurang
tidak teratur tentangpenyakit
gastritis

Ekonomi
menengah Kebiasaan
kebawah pola makan
yang tidak
teratur pada
Kurangnya edukasi dan pasien Tn. S
konseling terhadap pasien
dan keluarga pasien

LINGKUNGAN

Diagram 3. Identifikasi Penyebab Masalah (Fish Bone)

Dari konsep fish bone diatas maka dapat ditemtukan permasalahan yang terjadi

pada pasien yaitu

a. Faktor Input :

Pola makan yang tidak teratur

b. Faktor Proses :

1. Pengetahuan yang kurang tentangpenyakit gastritis

2. Ekonomi menengah kebawah

3. Tingkat pendidikan yang rendah


c. Faktor Lingkungan :

Kurangnya edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga pasien


BAB V

PATIENT MANAGEMENT

A. Patient Centered Management

1. Medikamentosa

Pendekatan terapeutik

1.Antasida 3x1

2. Asam mefenamat 3x 500 mg

2. Non-Medikamentosa

a. Rencana promosi dan pendidikan kesehatan kepada pasien dan kepada

keluarga

1. Memberikan motivasi kepada keluarga untuk memperbaiki pola makan.

2. Memberikan motivasi kepada keluarga untuk keteraturan meminum obat.

3. Menganjurkan kepada keluarga untuk mengalokasikan perhatian dan

biaya untuk peningkatan kesehatan.

b. Rencana edukasi penyakit kepada masyarakat

1. Menjelaskan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit

gastritis dan komplikasinya.

2. Menjelaskan kepada masyarakat bahwa untuk mencegah perburukan

penyakit ini dengan pola hidup sehat seperti mengatur pola makan. Baik

tenaga kesehatan maupun kader lainnya harus memberikan motivasi

sehingga mental keluarga menjadi lebih kuat dalam menghadapi

penyakit dan masalah ekonominya.

3. Memberikan peluang kewirausahaan dibidang ekonomi.


B. s Prevensi Bebas Penyakit Untuk Keluarga Lainnya (Ayah, Ibu, Dan Keluarga

Lainnya)

Pada prinsipnya secara umum prevensi untuk terhindar dari penyakit gastritis adalah

menjaga pola makan yang teratur.

1. Bagi keluarga biasakan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Biasakan makan

makanan bergizi, mengatur jam makan yang baik, menghindari pertengkaran,

menstabilkan emosi, dan beraktivitas minimal 30 menit per hari.

2. Edukasi tentang gastritis merupakan penyakit yang disebabkan bisa karena pola makan

yang tidak teratur, stres, dan lainya, dianjurkan untuk memeriksakan diri ke pelayanan

kesehatan secara teratur

Kesemuanya ini merupakan langkah-langkah untuk menghindari risiko terjadinya

gastritis bagi anggota keluarga dan tentunya pasien sendiri.


BAB VI

PEMBAHASAN

A. Prioritas Penyelesaian Masalah (Scoring)

Efektivitas Efesiensi Hasil


No Masalah
M I V C
1 Perilaku
Pola makan yang tidak
3 3 3 2 13,5
teratur

2 Lingkungan
Pengetahuan yang kurang
tentangpenyakit gastritis
2 3 3 2 9

3 Tenaga Kesehatan
Kurangnya edukasi dan
konseling terhadap
3 3 2 3 6
pasien dan keluarga
pasien

4 Faktor Herediter
Tidak ada keluarga
yang mengalami sakit
1 1 1 1 1
seperti pasien

Tabel 5. Prioritas Penyelesaian Masalah

Keterangan :

P : Prioritas jalan keluar.

M : Magnitude, besarnya masalah yang bisa diatasi apabila solusi ini

dilaksanakan (turunnya prevalensi dan besarnya masalah lain).

I : Implementasi, kelanggengan selesai masalah.


V : Vulnerability, sensitifnya dalam mengatasi masalah.

C : Cost, Biaya yang diperlukan.

Berdasarkan hasil skoring ini maka diketahui bahwa pola makan yang tidak

teratur menjadi permasalahan utama yang akan di rencakanan untuk diselesaikan dalam

Gant Chart berikut sebagai rencana program peningkatan kebersihan individu dan

pengobatan yang adekuat, baik pada keluarga maupun masyarakat


BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pasien Tn. D usia 70 tahun dan jenis kelamin laki-laki mengalami penyakit

gastritis.

2. Struktur keluarga pasien adalah patriakal. Bentuk keluarga extended Family.

Fungsi keluarga upgar score dalam keadaan baik.

3. Faktor lingkungan keluarga dalam lingkungan social masyarakat menengah

kebawah.. Lingkungan hunian tidak padat.

4. Faktor perilaku : keluarga Tn. D kurang memahami pentingnya pola makan

yang teratur.

5. Prioritas masalah

Faktor perilaku yang mempengaruhi derajad kesehatan Tn. D yaitu pola

makan yang tidak teratur.

6. Prioritas pemecahan masalah adalah mengatur pola makan yang teraur.

B. SARAN

1. Untuk masalah medis dilakukan langkah-langkah:

1. Promotif : Memberikan pengertian kepada penderita dan anggota

keluarga mengenai penyakit gastritis dan merupakan penyakit yang harus

dikontrol pola makannya.

2. Preventtif : a) Olahraga teratur b) Mengatur pola makan yang teratur, c

) Menghindari makanan asam dan pedas, d) Mengikuti kegiatan Posbindu PTM


DAFTAR PUSTAKA

Sulastri. 2012. Gambaran pola makan penderita gastritis di wilayah kerja puskesmas

kampar kiri hulu kecamatan kampar kiri hulu Kabupaten kampar riau. Skripsi.

Sumatera:Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Wijoyo. 2009. 15 Ramuan Penyembuh Maag. Jakarta: Bee Media Indonesia

Uripi. 2002. Menu untuk Penderita Hepatitis dan Gangguan Saluran Pencernaan.

Jakarta: Puspa Swara

Gustin, R. K. 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada

pasien yang berobat jalan di puskesmas Gulai Bancah kota Bukittinggi tahun

2011.makalah. Diunduh dari: URL: http://repository. unand. ac. id/17045/1/17-

JURNAL_PENELITIAN. pdf.
Lampiran Foto
6.2 Rencana Usulan Kerja (RUK) Tabel 6. Tabel Usulan Kerja

No Kegiatan Sasaran Target Volum Rincian Lokasi Tenag Jadwal Kebutuha


1. Pelatihan Petugas Terbentuk Tim 1 kali Membentuk Tim Balai Desa Tenaga Minggu Meja, kursi, alat
e Kegiatan pelaksana a n
tenaga Kesehatan Penyuluhan penyuluhan puskesmas pertama tulis, laptop
kegiata an Pelaksan pelaksana
kesehatan gastritis dan tokoh
n a an
tentang masyarakat
teknik
penyuluhan
.

2 Penyuluhan Seluruh Pengetahuan 2 kali Membentuk Tim Balai desa Dokter Minggu Meja, kursi, alat
tentang masyarakat masyarakat penyuluhan Puskesmas dan Kedua tulis, laptop
penyakit Desa tentang petugas
gastritis Kepuh penyakit kesehatan
Kemiri gastritis
meningkat

3 Membuat Seluruh Terbentukn 1 kali Membuat poster Balai desa Petugas Minggu Leaflet, laptop +
poster masyarakat ya semingg edukasi kesehatan, ketiga LCD, meja,
edukasi diwilayah pola pikir dan u tokoh kursi, dan alat
gastritis puskesmas pengetahuan masyarakat tulis
masyarakat dan kader
akan penyakit
gastritis

47
6.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Atau Plans Of Action (POA). Tabel 6.3
Rencana Kegiatan Penyuluhan Gastritis
s
No Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga
Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaa
1 Pembentukan Petugas Terbentuk Tim 1 kali Membentuk Balai Desa Tenaga
Tim Kesehatan Penyuluhan Tim puskesmas
gastritis penyuluhan
2 Penyusunan Panitia yang Tersusun 1 kali Menyusun Balai Desa Panitia yang
sudah rencana tugas dan sudah
terbentuk kegiatan rencana terbentuk
penyuluhan kegiatan
gastritis
3 Pelaksanaan Masyarakat Meningkatkan 1 kali Balai Desa Tenaga
wilayah kerja pengetahuan Registrasi puskesmas
Puskesmas tentang peserta
Tulangan gastritis mulai penyuluhan
dari gejala, Penyuluhan
pengobatan, tentang
dan gastritis
komplikasi Sesi Tanya
jawab

4 Evaluasi Masyarakat Berkurangnya 1 kali Rumah Tenaga


wilayah kerja jumlah pasien Mendatangi Penduduk puskesmas
Puskesmas gastritis rumah
Tulangan dan penduduk tiap
Petugas kelurahan
Kesehatan yang
menderita
gastritis
Mendata
jumlah pasien
gastritis
disetiap
kelurahan

48

Anda mungkin juga menyukai