PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Congestive Hearth Failure (CHF) atau yang biasa disebut
gagal jantungkongestif merupakan satu-satunya penyakit kardiovaskuler yang
terus meningkatinsiden dan prevalensinya. Risiko kematian akibat gagal
jantung berkisar antara 5-10% pertahun pada gagal jantung ringan yang
akan meningkat menjadi 30-40% pada gagal jantung berat.
Selain itu, gagal jantung merupakan penyakit yang paling
sering memerlukan perawatan ulang di rumah sakit (readmission) meskipun p
engobatan rawat jalan telah diberikan secara optimal
(R. Miftah Suryadipraja).
Gagal jantung adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala),
ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat istirahat atau aktivitas) yang
disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal jantung dapat
disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan
pengisian-(disfungsi sistolik) dan/atau kontraktilitas miokardial (disfungsi
sistolik) (Sudoro Aru, dkk, 2009 dalam Nurarif dan Kusuma, 2013)..
CHF ini dapat menjadi kronik apabila disertai dengan penyakit-
penyakit seperti: hipertensi, penyakit katub jantung, kardiomiopati, dan lain-
lain. CHF juga dapat menjadi kondisi akut dan berkembang secara tiba-tiba
pada miokard infark.
CHF merupakan penyebab tersering lansia dirawat di rumah sakit
(Miller,1997).Sekitar 3000 penduduk Amerika menderita CHF. Pada
umumnya CHF di derita lansia yang berusia 50 tahun, Insiden ini akan terus
bertambah setiap tahun padalansia berusia di atas 50 tahun
(Aronow et al,1998). Menurut sebagian besar lansia yang di diagnosis CHF
tidap dapat hidup lebih dari 5 tahun (Ebbersole, Hess,1998)
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan input yang berguna bagi pengembangan asuhan
keperawatan secara komprehensip di RSUP Wahidin Sudiruhusodo
terkhususnya bagian perawat Pusat Jantung Terpadu(PJT) pada umumnya.
2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan perawat mampu melakukan pengkajian dengan teknik
komunikasi terapeutik dalam asuhan keperawatan.
b. Diharapkan perawat mampu menganalisa data dan merumuskan masalah
keperawatan.
c. Diharapkan perawat mampu menyusun diagnosa keperawatan dan mampu
merencanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan.
d. Diharapkan perawat mampu melakukan implementasi
C. Manfaat
1. Melalui laporan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang asuhan keperawatan tentang keperawatan medikal bedah
atau biasa disebut dengan KMB bagi perawat sehingga peningkatan mutu
pelayanan dapat terlaksana secara komprehensip dan holistik.
2. Kegiatan Praktek Mahasiswa keperawatan dalam menjalani program profesi
diharapkan mampu menyelaraskan aplikasi asuhan keperawatan secara
efektif , melalui kegiatan praktek dan seminar kasus yang merupakan satu
bagian integral.
3. Pelaksanaan seminar kasus dapat menjadi masukan dan bahan informasi
serta koreksi kepada mahasiswa dan institusi pendidikan untuk peningkatan
skill dan ilmu pengetahuan khususnya bagian Pusat Jantung Terpadu(PJT)
sehingga peserta didik mampu mengaktualisasikan ilmu dan ketrampilan
secara efisien dalam kehidupan masyarakat.