Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH KONSEP PEMASARAN

MAKALAH KONSEP PEMASARAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh
keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan atas produk
yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah berkembang, dan
sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk
menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila
strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

1.2 Tujuan Pembahasan Masalah


a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep pemasaran
b. Untuk mengetahui konsep dalam pemasaran
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan konsep pemasaran
d. Untuk mengetahui alasan perusahaan menggunakan konsep pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemasaran


Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan. Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis guna
memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga,
mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar
memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli
maupun pembeli potensial.
2.2 Pengertian Konsep Pemasaran
a. Menurut Swastha Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
b. Menurut Kotler Konsep Pemasaran adalah menjadi lebih efektif daripada para
pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
2.3 Unsur Unsur Konsep Pemasaran
Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Handoko, 2007)
a. Orientasi pada konsumen.
Perusahaan yang benar-benar ingin memperlihatkan konsumen harus :
· Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani
dan dipenuhi.
· Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.
· Menentukan produk dan program pemasarannya.
· Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap dan perilaku mereka.
· Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
b. Penyusunan kegiatan secara integral (integral marketing).
Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian
dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi.
c. Kepuasan konsumen (customer satisfaction)
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan
mendapatkan laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat
dipenuhi. Ini tidak berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan kepuasan
konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan
kepuasan kepada konsumen.

2.4 Konsep Inti Pemasaran


Konsep-konsep inti pemasaran dapat ditunjukkan dalam gambar berikut ini :

2.5 Konsep Dalam Pemasaran


Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk,
konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep
pemasaran global.
a. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi
dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan
distribusi yang luas.
b. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

d. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi
terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
e. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
f. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan dan memberikan manfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan.

2.6 Tujuan Pemasaran


Tujuan pemasaran atau marketing objective, adalah apa yang akan dicapai oleh
perusahaan melalui bagian pemasaran. Apabila kepuasan konsumen tersebut
terpenuhi, maka hasil penjualan produknya akan meningkat, dan akhirnya tujuan
pemasaran dapat tercapai, yaitu perolehan laba. Sebaliknya, apabila perusahaan
melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya berfikir dari sudut pandang produsen
saja, kemungkinan hasil penjualan produknya akan menurun, sehingga laba yang
diperoleh minim, bahkan dapat terjadi adanya kerugian. Kepuasan konsumen
adalah segalanya bagi perusahaan yang berorientasi kepada pemasaran/marketing.
2.7 Kelebihan dan Kekurangan Konsep Pemasaran
a. Kelebihan Konsep Pemasaran
· Dengan menerapkan konsep Pemasaran, kita meberikan apa yang dibutuhkan
masyarakat dan meyakinkan bahwa masyarakat akan puas terhadap apa yang
diberikan kita dengan konsep seperti ini pelanggan akan kembali untuk membeli
kepada kita. atau kata lainnya “Berlangganan”.
· Sangat mudah dalam memikat hati pelanggan, karena dengan konsep
Pemasaran kita menyediakan apa yang dibutuhkan pelanggan. Tidak hanya asal
menawarkan saja tetapi juga mengambil hati pelanggan.
· Pemasaran yang terkoordinir, maksudnya kita tidak akan memiliki stok
berlebih lagi, karena kita meyediakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggan.
· Dalam hal modal, tidak diperlukan modal yang besar seperti pada konsep
penjualan, karena kita sudah memiliki pasar sasaran (target) kita. dengan target
yang sudah ada, kita tinggal menyediakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan
dan memuaskan hati pelanggan.
· Image di mata masyarakat akan berbeda dibandingkan menggunakan konsep
penjualan, karena dengan konsep pemasaran ini pelanggan tidak akan merasa
dibohongi, ataupun ditipu oleh kita karena kita memberikan kepuasan pada
pelanggan.
b. Kelemahan Konsep Pemasaran
· Penyebarannya sangat minim, karena dengan konsep ini kita tidak melakukan
promosi, jadi kita hanya dikenal di daerah tertentu saja, dan sulit untuk
mengembangkannya untuk ke kawasan yang lebih luas.
· Persaingan kuat, dalam satu Pasar sasaran bisa banyak penganut konsep
pemasaran ini, dan mereka akan berlomba-lomba untuk menyediakan kebutuhan
pelanggan.
· Susah untuk ber Inovasi, karena kita hanya menyediakan apa yang diperlukan
oleh pelanggan saja, dan kita tidak bisa seenak kita mengeluarkan produk kita
sendiri yang nantinya tidak ada kepastian bahwa produk yang kita munculkan
pasti laku di Pasar Sasaran.
· Perlu banyak relasi / koneksi dengan badan-badan tertentu atau masyarakat
sekitar Pasar Sasaran, karena dengan banyaknya koneksi dan relasi kita dapat
dengan mudah mengambil hati pelanggan dan memeperkecil kemungkinan
pelanggan beralih dari kita.

2.8 Fondasi Dalam pemasaran


Dalam keberadaannya konsep pemasaran berdiri tegak ditopang tiga fondasi
antara lain sebagai berikut :
a. Fondasi pertama, pilihan kebutuhan dan keinginan pasar yang hendak
dipenuhi
b. Fondasi kedua, komitmen kuat semua komponen perusahaan terhadap
kepuasan secara sinergis
c. Fondasi terakhir tidak lain kemampuan perusahaan untuk memberikan
kepuasan dan mendapatkan keunggulan bersaing.

2.9 Alasan Perusahaan Menggunakan Konsep Pemasaran


a. Pertumbuhan lamban
b. Penurunan penjualan
c. Pola beli yang berubah-ubah
d. Meningkatkan persaingan
e. Meningkatnya pengeluaran untuk pemasaran
f. Perubahan situasi ekonomi dan lingkungan lainnya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perusahan yang menjalankan aktivitasnya yang bergerak dibidang barang maupun
jasa semua bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan.Tolak ukur
keberhasilan perusahan adalah terhadap kepuasaan para konsumen atas barang
dan jasa yang di hasilkan yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan
pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya.

3.2 Saran

Seiiring dengan perkembangan zaman yang membuat persaingan perusahaan


semakin ketat. Menjadikan perusahaan harus lebih kretif dalam memasarkan suatu
produk, konsep pemasaran harus benar benar dikuasai dan di jalankan dengan
baik,serta perusahaan membuka diri untuk mau mendengarkan keluhaan atau
ketidakpuasaan konsumen terhadap produk tersebut supaya kita bisa
memperbaiki dan memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan mungkin dalam
pembahasan diatas terdapat kekurangan atau tidak sesuai dengan temanya maka
dari itu kami selaku tim penyusun makalah ini sangat mengharapkan kritik dan
saran dari teman- teman ataupun pembaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. Manajemen pemasaran (terjemahan Hendra Teguh dan Ronny A.


Rusli AK) Edisi Revisi. Jakarta : PT. Ikrar Mandiriabadi. 1997
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Pt Indeks Kelompok Gramedia.
2005
www.google.com / Stanton, William J, Prinsip Pemasaran. (terjemahan Yohanes
Lamarto). Jakarta : Erlangga. 1997
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan
managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang
lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,
utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita
dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu
keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat
akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk
mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat
tercapai.
BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang
sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-
mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan
segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas
manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap
akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk
berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan
dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi
harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap
melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang
terlibat dalam perusahaan.
BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu
mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan,
yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran
serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi
pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan
bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam
organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah
memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan,
apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa
diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di
pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat
pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan
banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi
menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa
tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk
produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku
pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu
ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau
lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran
individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-
kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai
segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yangakan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian
penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan
menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari
sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan
perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan
dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau
sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan
situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras,
dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun
rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang
sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli
juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga
dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi,
pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli
potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat
membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental
yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi
mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal
atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan
perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru
tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk
tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga
langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua,
membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara
merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.

a. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan
nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah

a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman

Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan
merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang
menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan
sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan
produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :

1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap
produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri
produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri
barang.

d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :

1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga,
atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah
berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di
dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang
dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya
dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilakukan
perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini
akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Dalam penyediaan jasa asuhan kebidanan tentunya bidan perlu
memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial jasa asuhan kebidana
secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu
seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan
atau minat masyarakat.
Pemasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang
bidan dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan maupun asuhan
kebidanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat,
pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini
dikenal dengan sebutan pemasaran sosial. Sasaran khusus dalam
pemasaran jasa asuhan kebidanan adalah Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas,
Bayi, Balita, Calon pengantin, Pasangan usia subur, wanita usia
menopause dan lanjut usia.
B. Tujuan penulisan

Setelah mengikuti mata kuliah konsep dasar pemasaran sosial,


pendekatan sosial dan pemasaran sosial dalam pelaynan kebidananan
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami konsep pemasaran
jasa pelayanan asuhan kebidanan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran
.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan managerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran


merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat
memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat
tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta
pemantauan.

Perbedaan antara pemasaran konvensional dengan pemasaran


internet terletak pada media digital yang digunakan. Pemasaran internet
dapat diasumsikan sebagai segala usaha pemasaran melalui internet.
Ibaratnya, toko kita menjual produk melalui website sebagai “toko” online
kita. Pergeseran makna pemasaran internet dengan pemasaran
konvensional ini terletak pada kecendrungan produknya yang cendrung
digital yaitu data dan tekniknya secara bertingkat dan menyebar.
Walaupun dalam pemasaran konvensional juga dilakukan pemasaran lewat
iklan di media salah satunya internet, pemasaran internet cakupannya lebih
luas daripada media konvensional lainnya seperti televisi dan radio karena
lebih cepat, efektif murah dan dapat menembus ruang dan waktu.
Internet dan berbagai media digital lainnya seperti televisi digital
dan telepon genggam mampu menciptakan interaksi yang sebelumnya
merupakan hal yang mustahil. Media yang baru ini dan cara
pengaksesannya telah menciptakan profil demografi yang berbeda dari
keseluruhan populasi dan perbedaan sikap ketika mereka sedang
menggunakan internet dengan menggunakan media lainnya

B. Karakteristik pemasaran jasa kebidanan

Pelayanan atau asuhan kebidanan termasuk dalam pelayanan


kesehatan. Pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang spesifik
karena berhadapan langsung dengan individu.

Karakteristik pemasaran jasa dalam palayanan kesehatan antara lain :

1. Besifat sukarela.
2. Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang ditawarkan.
Klien bebas menentukan pilihan pelayanan.
3. Kontak secara personal.
4. Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus melakukan
kontak langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan
sosial budaya.
5. Berpacu dengan waktu.
6. Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan
mempertimbangkan keadaan klien.
7. Sensitif (terutama kesehatan reproduksi).
Kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat pribadi dan
sensitif sehingga seringkali klien enggan berkunjung ke pelayanan
kesehatan dan membicarakan masalah tersebut. Sikap yang
menghormati privasi klien dan tidak menghakimi dari seorang bidan
akan membuat klien bersikap positif terhadap layanan kesehatan yang
kita berikan.
C. Pemasaran jasa dalam pelayanan kebidanan

Pemasaran jasa dalam pelayanan kebidanan memiliki 4 komponen utama,


yaitu :

1. Klien/pelanggan

Klien atau pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan


yang memiliki kedudukan sangat penting. Tipe pelanggan terdiri dari
pelanggan perantara, pelanggan konsumen, pelanggan interna, dan
pelanggan prospek.

2. Kompetisi
Melalui keberadaan profesi lain akan tercipta iklim kompetisi yang
apabila dikelola dengan baik maka akan memotivasi bidan untuk
mengevaluasi dan mengembangkan diri.

3. Jaringan
Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan
kesehatan yang akan membantu kelancaran kegiatan pemasaran.
Jaringan tersebut dapat berbentuk klinik, pelayanan di rumah, rujukan,
dan perusahaan atau asuransi.

4. Klinik
Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan yang
mencakup kekuatan merek, proses pelayanan, keunggulan kompetitif,
dan tarif pelayanan.

 Proses pemasaran pelayanan terbagi menjadi 3 kelompok :


1. Internal
Melalui promosi internal, penawaran kemudahan, dan role
model.
2. Interaktif
Melalui rujukan, interaksi individual, dan komunikasi verbal.
3. Eksternal
Melalui iklan di media massa, materi promosi, dan program
khusus Setiap usaha pada dasarnya menawarkan produk
tertentu kepada masyarakat sebagai target konsumennya.
Konsep pemasaran modern terdiri dari 3 tingkat, yaitu :
 Mengetahui keinginan calon pembeli.
 Melakukan kegiatan pemasaran terpadu.
 Memperoleh laba dan konsumen puas.
 Langkah-langkah proses pemasaran:
1. Langkah 1
Analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran
dan mencari institusi-institusi stakeholder yang dapat
membantu dan bekerja sama.
2. Langkah 2
Melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat
terutama kelompok sasaran trhdp produk atau jasa pelayanan
yang akan diberikan.
3. Langkah 3
Menyusun srategi pemasaran. Strategi yang digunakan disini
merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi: Faktor mikro Yaitu
perantar pemasaran, pemasok dan pesaing dan sedangkan
Faktor makroYaitu demografi ekonomi politik, teknologi,
hukum, sosial-fisik dan budaya.
4. Langkah 4
Monitoring dan evaluasi untuk menentukan kekurangan dan
kesalahan pada strategi yang digunakan.
5. Langkah 5
 Pelaksanaan proses pemasaran
 Strategi pemasaran dari sudut pandang penjual:
 Tempat yang strategis
 Produk yang bermutu
 Harga yang kompetitif
 Promosi yang gencar
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu
 Kebutuhan, keinginan dan permintaan
Kebutuhan manusia( human needs) adalah perasaan
dimana manusia tidak memiliki kepuasan dasar aau
kepuasan yang dimiliki manusia tersebut tidak teratas.
Kebutuhan tidak diciptakan manusia atau penyedia barang
dan jasa namun sudah adadan terukir dalam hati setiap
individu.
Keinginan (wants) adalah hasrat akan kebutuhan tersebut.
Keiginan manusia dibentuk oleh kekuatan manusia dan
instusi sosial.
Permintaan (demands) adalah keinginan atas sesutatu yang
didukung dengan kemampuan setra kesediaan
membelinya. Keinginan menjadi permintan jila didukung
dengn daya beli. Bebedaan ini bisa menjelaskan bahwa
penyedia barang/jasa empengaruhi keinnan dn permintaan
dengan membuat suatu produk yang cocok, menaik,
terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang
dituju.

 Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan unuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan
masyarakat.

 Transaksi
memproduksi sendiri, pemaksaan, meminta maupun
pertukaran,
 Pertukaran
Pertukaran adalah tindakan untuk memperoleh barang
yang dibutuhakn atau dikehendaki seseorang dengan
menawarkan suatu imbalan.

 Pasar
Pasar terdiri dari pelanggan yang potensial memliki
kebutuhan yang sama, bersedia dan mampu
melakukkan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan
tesebut.

Komponen pemasaran (4P 1C)

 Produk
Produk adalah pelayanan yang disediakan,
didefinisikan sebagai objek fisik, pelayanan organisasi
dan ide.
 Place
Place adalah tempat jasa yang ditawarkan atau tempat
distribusi produk.
 Price
Price adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan
dengan penjualannya.

 Promotion
Promotion adalah alat utama untuk melakukan
komunikasi persuasif dalam memberikan kesadaran
konsumen tentang kebutuhannya.
 Customer
Cutomer adalah pembeli produk atau jasa dapat berupa
individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun
lembaga.
D. Pelayanan kebidanan
Ruang lingkup pelayanan kebidanan sangat erat hubungannya
dengan wewenang profesi bidan (Kepmenkes RI
No.900/SK/VII/2002), mencakup :
 Pelayanan kebidanan
 Pelayanan keluarga berencana
 Pelayanan kesehatan masyarakat
E. Produk Pelayanan Kebidanan
Produk utama yang ditawarkan dalam profesi bidan adalah jasa
pelayanan kesehatan khususnya bagi perempuan dan anaknya (bayi
yang baru lahir). Dalam member jasa pelayanan diperlukan produk
pendukung barupa barang, obat-obatan, alat kesehatan,
perlengkapan persalinan dan sebagainya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa produk yang ditawarkan merupakan kombinasi
barang dan jasa, dengan jasa sebagai produk utama dan barang
sebagai produk pendukung.
Keberhasilan bidan dalam mengelola usahanya sangat ditentukan
oleh kemampuan “maramu” dan mengelolah kedua jenis produk
tersebut secara efektif. Ragam pelayanan bervariasi sejalan dengan
perkembangan kebutuhan perempuan dan anaknya.

F. Desain jasa pelayanan BPS


Desain jasa pelayanan yang akan ditawarkan perlu ditentukan
karena beberapa pertimbangan untuk menentukan fokus pada
persiapan :
 Persiapan sumber daya
 Meletakkan harapan konsumen secara cepet
 Memudahkan mengembangkan jasa
G. Difusi inovasi dan Pemasaran sosial
Proses penyebarluasan informasi atau material baru dan satu
sumber kepada para penerima yang ada dalam suatu sistem sosial,
dalam konsep sosiologi-antropologi, disebut dengan difusi inovasi.
Divusi inovasi merupakan model penyebarluasan gagasan atau
material (teknologi) yang diperkenalkan oleh Everet M. Rogers.
Rogers mengetengahkan cara penyebarluasan inovasi (misalnya,
gagasan baru, pendekatan baru, dan strategi baru) melalui saluran
tertentu (umumnya sistem sosial tradisional-modern), dalam suatu
tertentu kepada sejumlah anggota masyarakat atau komunitas
dalam suatu sistem social.
Asumsi dari suatu inovasi adalah ada jenis-jenis gagasan tertentu
yang perlu diadopsikan kepada anggota-anggota dari suatu sistem
sosial karena mereka sangat membutuhkan informasi tersebut dari
para pemuka pendapat dalam sistem sosial. Sedangkan karakteristik
sukses inovasi terjadi kalau para anggota sistem sosial itu
menerima inovasi tersebut.
Schinke dan Orlandi (1991) mengemukakan bahwa inovasi itu
selalu menghasilkan suatu perubahan melalui 5 tahap :

 Mobilisasi
Aktivitas dari pemrakarsa inovasi untuk menggerakkan seluruh
unsure yang berkepentingan dalam proses komunikasi
kesehatan. Misalnya, aktivitas untuk menggerakkan para
komunikator kesehatan (penyuluh, pelatih, guru, mentor, dan
lain-lain), merancang informasi, memilih media,
mempersiapkan audiens atau kelompok sasaran agar
komunikasi menjadi efektif dan efisien.
 Adopsi
Aktivitas dari pemrakarsa inovasi untuk merancang informasi,
kemudian dikirimkan melalui pilihan media tertentu, lalu
mengupayakan metode dan strategi penyampaian dan aktivitas
reaksi atau respons dari audiens terhadap informasi dalam
bentuk menjadikan informasi itu sebagai sumber untuk
mengubah keadaan audiens.
 Implementasi
Aktivitas bersama antara inovasi dengan audiens untuk
menerapkan gagasan, informasi, teknologi baru ditengah-
tengah audiens.
 Pemeliharaan
Aktivitas bersama antara inovasi dengan audiens untuk
memelihara kelangsungan penerimaan dan pelaksanaan
gagasan, informasi dan teknologi yang telah diterima
(adopsi).berkesinambungan.
 Evolusi
Aktivitas bersama antara innovator dan audiens untuk
mengimplementasikan dan memelihara seluruh inovasi baru
agar inovasi itu tetap berkesinambungan.

H. Peran Pemasaran dalam Pelayanan Kebidanan


Peran pemasaran dalam pelayanan kebidanan adalah untuk :
1. Menciptakan diferensiasi
Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan dituntut mampu
memberikan pelayanan kesehatan yang beragam (tanpa
menyimpang dari kewenangan yang diberikan). Divertifikasi
jenis layanan yang disertai dengan peningkatan kemampuan
akan memperluas cakupan klien.
2. Manajemen kualitas pelayanan
Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi
diri mengenai kelebihan dan kekurangan layanan kesehatan
yang ia tawarkan kepada klien sehingga ia dapat terus
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
3. Meningkatkan produktivitas
Tenaga kesehatan dituntut untuk memperluas wawasan
keilmuannya serta keterampilan teknisnya sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada klien.
Pemasaran sosial mempunyai tujuan sebagai berikut:
 Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan
masyarakat.
 Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik,
keterampilan yang mantap ( dalam memberikan pelayanan
kepada klien ).
 Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
 Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
 Menghemat biaya pemasaran.
 Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik
sistem pelayanan.
 Peningkatan pendapatan ( pembelian silang antara jasa dan
produk )

I. Pemasaran sosial dan Publikasi kesehatan


Komunikasi kesehatan dapat dilakukan melalui beragam kegiatan :
kampanye, propaganda, iklan, anjang sana, dan lain-lain. Setiap
kegiatan semacam itu merupakan strategi yang dipilih sedemikian
rupa sehingga dapat memuaskan audiens karena audiens merasa
kebutuhan mereka atas informasi telah terpenuhi. Kebanyakan
publikasi kesehatan dilaksanakan melalui difusi-inovasi. Pilihan ini
sebenarnya merupakan pilihan model atau strategi yang dipinjam
dari teori belajar sosial ((social learning)-Albert Bandura) dan
pemasaran sosial (sosial marketing-Philip Kotler) (Backer and
Rogers, 1992).
Contoh, kita ingin mempromosikan gagasan tentang pencegahan
merokok dan pencegahan minum jamu. Untuk itu kita harus terlibat
dalam proses komunikasi yang menghubungkan kita dengan
audiens yang ada dalam sistem sosial. Hal ini karena para perokok
dan peminum jamu ada dalam sistem tersebut, atau mereka
“bukan” dalam sistem kita. Dari para perokok dan peminum jamu
itulah kita akan mengetahui nilai apa yang menjadi rujukan mereka,
norma apa yang mereka ikuti, dan siapa yang mereka ikuti sebagai
orang yang berpengaruh. Dari sinilah kita akan merumuskan
informasi kesehatan untuk menyentuh mereka, mengadakan
perubahan atas pikiran dan pandangan mereka, dan merubah sikap
mereka untuk tidak merokok atau minum jamu. Itulah target
kampanye kita, target agar audiens sasaran tidak minum jamu.
Kadang-kadang kita harus berfikir bahwa kita tidak bisa
mempengaruhi audiens hanya dengan menggunakan satu cara saja
karena hasilnya akan sangat terbatas. Oleh karena itu, kita harus
mengadakan penelitian awal untuk memilih salah satu dari banyak
cara mempengaruhi audiens. William Mc Guire (1991) menyusun
beberapa tahap yang harus dilakukan audiens ketika mereka
menerima pesan (dan ini perlu diperhatikan ketika kita
menyebarluaskan pesan kepada mereka).

Ada beberapa masalah yang sering ada pada audiens, antara lain :
 Berhadapan dengan pesan yang menerpa mereka.
 Memperhatikan pesan.
 Berminat terhadap pesan yang relevan dengan kehidupan
mereka sehari-hari
 Memahami pesan.
 Menerima pesan demi pembentukan perilaku dia.
 Menerima perubahan.
 Mengingat pesan dan meneruskan pesan itu kepada orang yang
setuju dengan dia
 Berfikir lebih sebagai pendamping bagi perubahan
audien.maju.
 Membuat keputusan sebagai reaksi atas pesan yang audien
terima.
 Memutuskan perilaku tertentu.
 Menerima pesan sebagai sesuatu yang positif mendukung
perilaku audiens yang sudah ada.

J. Pemasaran sosial dan Advokasi media

Perkembangan pemasaran kini hampir tidak mungkin tanpa


menggunakan media, karena itu peranan media hamper tidak
mungkin diabaikan begitu saja yang disebut sebagai jasa advokasi
media. Advokasi media meliputi kesepahaman dan kerjasama
dengan media untuk membangkitkan perhatian publik terhadap isu
atau perilaku yang akan diadopsikan. Kita akan meminta bantuan
media untuk menggambarkan segala sesuatu mengenai produk
yang akan diadopsikan secara rinci, misalnya, jenis produk,
keuntungan dan kerugian, bagaimna cara mendapatkan produk ,
dan lain-lain. Pada tahap ini pemasaran sosial berfungsi
mempengaruhi perilaku audiens, dan advokasi media sangat
bermanfaat mengirimkan informasi secara berulang kali sebagai
pendamping bagi perubahan audiens.

K. Proses Kerja Pemasaran Sosial


Pemasaran sosial merupakan konsep yang dipinjam dari pemasaran
komersial yang sering digunakan untuk menjual produk atau
gagasan demi memenuhi kebutuhan publik. Kunci sukses
pemasaran sosial misalnya metode kampanye, terletak pada
pelajaran tentang apa yang harus dikerjakan bersama “dengan”
populasi sasaran, berarti pula tidak sekedar pelajaran tentang apa
yang harus dikerjakan kepada populasi sasaran. Kata “dengan”
menunjukkan bahwa ada kecenderungan populasi sasaran lebih
suka pada perubahan yang dirancang bersama-sama dengan
mereka.

L. Pemasaran sosial dan Penyuluhan kesehatan


Penyuluhan kesehatan merupakan keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi tentang kesehatan secara sadar
dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat
sehingga bisa membuat keputusan yang benar (Van dan Ban dan
Hawkins, 1999). Kita dapat memanfaatkan metode dan teknik
penyuluhan dalam menyebarluaskan informasi mengenai kesehatan
agar kelompok sasaran dapat memutuskan sikap mereka pendapat,
perasaan, perilaku tindakan tertentu).
Umumnya, para peminat penyuluhan (pakar dan praktisi
penyuluhan) selalu menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan melalui
difusi-inovasi dengan membagi kategori audiens yang menjadi para
penyuluhan sebagai berikut :
 Innovators atau kira-kira 2,5% dari penduduk.
Orang yang cenderung mendapatkan pelayanan kesehatan yang
terbaru dapat diketahui sebagai “early adopters” yang jumlahnya
kira-kira 13,5% dari pasar. Mereka adalah konsumen baru yang
ingin memiliki inovasi pada tingkat rendah terhadap pelayanan
kesehatan baru dengan nilai yang tinggi.
 Early majority” dan “late majority jumlahnya adalah pasar
potensial kira-kira 64% dari semua, dan banyak orang ada dalam
kategori ini.
 Aggard adalah orang yang baru tertarik dengan pelayanan
kesehatan yang baru, jumlahnya kira-kira 20%.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menukar


yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen
sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan. Karakteristik pemasaran Besifat
sukarela, Kontak secara personal, Berpacu dengan waktu, Sensitif
(terutama kesehatan repsoduksi).

Tujuan pemasaran asuhan kebidanan

1. Memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.


2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan
yang mantap ( dalam memberikan pelayanan kepada klien ).
3. Manurunkan sensitivitas klien pada tarif.
4. Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
5. Menghemat biaya pemasaran.
6. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem
pelayanan.
7. Peningkatan pendapatan ( pembelian silang antara jasa dan produk )
8. Peran pemasaran dalam pelayanan kebidanan adalah untuk :
9. Menciptakan diferensiasi

Agar dapat bersaing dengan profesi lain, bidan dituntut mampu


memberikan pelayanan kesehatan yang beragam (tanpa menyimpang dari
kewenangan yang diberikan). Divertifikasi jenis layanan yang disertai
dengan peningkatan kemampuan akan memperluas cakupan klien.
 Manajemen kualitas pelayanan
Melalui proses pemasaran, bidan akan mampu mengevaluasi diri
mengenai kelebihan dan kekurangan layanan kesehatan yang
ditawarkan kepada klien sehingga dapat terus meningkatkan
kualitas pelayanan yang diberikan.

 Meningkatkan produktivitas
Tenaga kesehatan dituntut untuk memperluas wawasan
keilmuannya serta keterampilan teknisnya sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada klien.

B. SARAN

Semoga dengan adanya makalah yang telah ditulis ini dapat


memberikan pengetahuan dan sajian informasi kepada pembaca. Bukan
hanya sekedar wacana, tetapi juga sebagai pengetahuan mengenai
pemasaran sosial jasa asuhan kebidanan. Penulis memahami begitu
kurangnya ilmu pengetahuan yang dimiliki dan informasi yang didapat,
sehingga penulis berharap kepada pembaca agar pembaca bisa
memberikan saran dan kritik yang membangun untuk penulisan makalah
yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alifuddin, Moh. Strategi Membangun Kerajaan Bisnis, Jakarta:

Magnascript Publishing, 2015.

2. Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. Kewirausahaan, Pendekatan Krakteristik

Wirausahawan Sukses, Kencana, 2010.

Anda mungkin juga menyukai