Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya
sehingga makalah “SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DAN
PELAYANAN KEBIDANAN BAIK DIDALAM MAUPUN DILUAR NEGERI” ini
dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan D3 Kebidanan Prodi
Sutomo.Semoga dengan adanya makalah ini pembaca bisa mendapatkan gambaran
mengenai perkembangan sejarah dan perkemmbangan pendidikan dan pelayanan
kebidanan.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk
itu kami ucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan
dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika
maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang
menambah kekayaan intelektual bangsa.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….. i
KATA PENGANTAR……………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………. 5

1.4 Tujuan …………………………………………………………………..6

BAB II PEMBAHASAN
PENUTUP………………………………………………………………..29

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………29
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………….. 30

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia
sejak adanya peradaban umat manusia .Bidan lahir sebagai perempuan terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu – ibuyang melahirkan, serta memilik tugas yang
sangat mulia dalam upaya memberikan semangat danmembesarkan hati ibu – ibu . Di
samping itu , bidan dengan setia mendampingi dan menolong ibu – ibu dalam melahirkan
sampai sang ibu mampu merawat bayinya dengan baik .Sejak jaman pra sejarah ,
dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir (Siphrahdan Poah) , yang berani
mengambil resiko membela keselamatan bayi – bayi laki – laki BangsaYahudi ( sebagai
orang – orang yang terjajah oleh Bangsa Mesir ) , yang diperintahkan oleh Firaun untuk di
bunuh . Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan
takwa kepadaTuhan dan memebela orang – orang yang berada pada posisi lemah , yang pada
jaman modern ini ,kita sebut peran advokasi . Dalam menjalankan tugas dan praktiknya ,
bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut , keilmuan , metode
kerja , standar praktik pelayanan dankode etik profesi yang dimiliknya .Mengingat hal
diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah
perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga terd
epan dan utama dalam pelayanan kesehatan Ibu dan bayi diberbagai catatan pelayanan
wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui
pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk
meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan serta meningkatkan jenjang
karir dan jabatan yang sesuai.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Bidan sebagai Profesi didalam negeri


Sejarah menunjukan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua didunia
sejak adanya peradaban manusia. Profesi ini telah mendudukan peran dan posisi bidan
menjadi terhormat.

Bidan juga merupakan profesi yang diakui secara nasional dan internasional, dimana
bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. Untuk melaksanakan tugasnya, bidan harus melalui pendidikan formal,
mempunyai sistem pelayanan, kode etik dan etika kebidanan dalam melaksanakan atau
mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya secara profesional, sehingga
semua orang tidak dapat disebut menjadi bidan. Oleh karena itu, perlu diperjelas batasan
atau profesi seorang bidan sehingga tidak ada penyelewengan dan penyimpangan sehingga
perlu dibatasi tentang kebidanan sebagai suatu profesi.

Untuk mendukung hal tersebut diatas maka pada tahun 2002 pemerintah
mengeluarkan Kepmenkes RI No.900 Tahun 2002 tentang registrasi dan praktik bidan
mengantikan Peraturan Menteri Kesehatan NO.572 Tahun 1996. Kemenkes ini memberikan
tanggung jawab dan otonomi yang lebih luas kepada bidan dalam meningkatkan pelayanan
bidan dalam perlindungan baik terhadap bidan maupun masyarakat.

Pada perkembangan profesi bidan di Indonesia ini, diperoleh data bahwa angka
kematian ibu dan angka kematian bayi sangat tinggi pada zaman pemerintah Hindia Belanda.
Tenaga penolong persalinan saat itu masih dilakukan oleh dukun. Pada tahun 1807,
Gubernur Jenderal Hendrik William Deandels, melatih dukun dalam pertolongan persalinan.
Akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena tidak ada pelatihan kebidanan.

Pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan hanya diperuntukan oleh orang-


orang Belanda yang berada di Indonesia. Pada tahun 1849, dibuka Pendidikan Dokter Jawa di
Batavia (di RS Militer Belanda ; sekarang RSPAD Gatot Soebroto). Seiring dengan dibukanya
pendidikan dokter tersebut, pada tahun 1851 dibuka Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi
di Batavia oleh dokter militer Belanda (Dr. W Bosch), lulusan ini bekerja di Rumah Sakit dan
juga di masyarakat. Mulai saat itu pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun
dan bidan.

Tahun 1952, diadakan pelatihan bidan secara formal agar dapat meningkatkan kualitas
pertolongan persalinan. Setahun kemudian, diadakan kursus tambahan bidan (KTB) di
Yogyakarta, lalu berdirilah BKIA. Kegiatan BKIA : pelayanan antenatal, post natal,
pemeriksaan bayi dan anak termasuk immunisasi dan penyuluhan gizi. Pada tahun 1957,
BKIA menjadi Puskesmas. Kegiatan Puskesmas terdiri atas kegiatan di dalam gedung dan di
luar gedung.

Di tahun 1990 pelayanan kebidanan merata dan semakin dekat dengan kebutuhan
masyarakat.

Kebijakan ini melalui intstruksi presiden secara lisan pada siding kabinet tahun 1992
tentang perlunya mendidik bidan untuk penempatan bidan di desa. Adapun tugas pokok
bidan di desa adalah pelaksana KIA (ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir),
termasuk pembinaan dukun bayi, serta pelayanan keluarga berencana.

Adapun peraturan dan perundangan yang mendukung keberadaan profesi bidan yaitu
sebagai berikut :

1. Keputusan Presiden No.23 Tahun 1994 Tentang Pengangkatan Bidan sebagai Pegawai
Tidak Tetap selama masa bakti.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No.871/Menkes/SK/VIII/1994 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pengangkatan Bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.572 Tahun 1996, 4 Juni 1996 Tentang Registrasi dan
Praktik Bidan
4. Keputusan Dirjend Binkesmas No.1506/BMD/DJ/BH/X/97 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Menkes No.572/Menkes/Per/VI/1996 Tentang Registrasi dan
Praktik Bidan

B. Sejarah Perkembangan Bidan sebagai Profesi diluar negeri

1. Zaman Kuno (Sebelum Masehi)

Catatan paling awal keberadaan manusia berisi tentang fakta adanya pembantu
kelahiran. Pembantunya berasal dari keluarga atau di luar keluarga yang mempunyai
pengalaman dalam kelahiran. Hal inilah yang memungkinkan pertama kalinya mempelopori
adanya bidan.mereka tidak menetapkan bayaran tetapi mendapatkan hadiah. Menurut adat
istiadatnya atau kebudayaan wanita yang boleh menolong persalinan adalah wanita yang
sudah melahirkan, tidak boleh laki-laki hadir adanya acara ritual tertentu sebelum, selama,
sesudah persalinan.

Pada zaman ini praktek-praktek kebidanan yang tradisional mungkin bisa menolong,
meskipun tidak sesuai dengan dasar-dasar ilmiah

· Bangsa Mesir

Setelah kebidanan pertama kali dikenal didirikan di Mesir, dimana kebidanan itu adalah
suatu hal yang paling mulia, dan diberkahi oleh dewa.bidang-bidangnya terlatih dengan baik
dan memiliki pengetahuan Anatomi Fisiologi, memiliki aturan-aturan dalam memimpin
persalinan dan merawat bayi lahir.

Mereka mempunyai undang-undang dalam mengontrol praktek mereka dan harus


memanggil asisten dari tabib konsultan bila ada masalah selama persalinan. Bidan juga telah
melakukan lirkumsisi pada bayi.

· Bangsa Yahudi

Pertolongan persalinan di bangsa Yahudi banyak mencontoh pada bangsa Mesir, hal ini
dibuktikan pada pengobatan dan pendidikan kebidanan yang didapatkan dari bangsa Mesir.
Hyigiene merupakan hal yang paling utama dalam menolong persalinan, temasuk
didalamnya merangsang persalinan dengan bantuan mantra-mantra.

Perawatan neonatus bangsa Yahudi meliputi memotong tali pusat, memandikan bayi,
menggosok badan bayi dengan garam dan membungkusnya dengan bedongan. Bidan-bidan
di Yahudi telah mendapatkan bayaran atas jasanya.

· Bangsa Yunani

Bangsa Yunani telah ada bidan yang dapat menolong persalinan, meraka harus telah
mempunyai anak sendiri mereka biasanya dibayar atas pelayanan yang telah diberikan dan
undang-undang yang keras mengontrol praktek mereka.

Hipocrates sebagai bapak pengobatan pada zaman telah merubah pandangan-pandangan


selama dalam kebidanan, kasus pertama yang ditemukan olehnya adalah kematian akibat
demam Puerperalis. Aristoteles mengajarkan pengaruh-pengaruh praktek kebidanan selama
hampir 2000 tahun.

· Bangsa Roma

Ilmu kebidanan pada bangsa Roma berasal dari negeri Yunani melalui Mesir, ada 2
jenis bidan di Roma yaitu:

1. Bidan yang ahli dibidangnya : mereka di hargai sebagai pemimpin tim dari ahli obstetri, yang
biasanya mereka melakukan praktek sendiri.
2. Bidan yang berstatus rendah : bidan ini sederajat dengan pembantu persalinan tradisional.

2. Zaman Pertengahan (1 – 1500 Masehi)

Pada zaman ini kemajuan perkembangan kebidanan seiring dengan penyebaran agama
Keristen, pengetahuan obstetric membuat beberapa penemuan dua kebutuhan akan bidan
untuk dididik telah diakui. Kebidanan masih dipraktekkan secara utuh oleh wanita biasa.

· Roma

Pada masa ini ada 2 orang bangsa Roma dalam kebidanan yaitu :

a. Soranus

Ia merupakan spesialis obgyin pertama kali dia menulis buku kabidanan untuk pertama
kalinya dan dia juga yang menggambarkan kualitas atau syarat seorang bidan yang
profesional. Beliau yang pertama kali yang menguraikan tentang Versi Podalic.

b. Galen

Beliau juga menulis tentang beberapa obstetri Gynekologi. Galen menguraikan bagaimana
bidan mengukur pembukaan servix dengan menggunakan jari mereka dan penggunaan kursi
untuk melahirkan selama zaman ini seorang bidan bernama Cleopatra menulis karangan
tentang kebidanan. Bidan lainnya seperti Aspasia dikenal baik oleh karena dia memiliki
banyak keterampilan dalam kelahiran bayi diantaranya adalah Versi Podalic, managemen
distocia, dan kontrasepsi.

· Salerno

Seorang dokter perempuan bernama Trotula yang berasal dari Sekolah Kedokteran terkenal
di negeri ini, menulis sebuah karangan Gynekologi dan Kebidanan di mana ia menjelaskan
penanganan emergensi bagi bidan dalam penatalaksanaan Retensio Placenta, Perawatan
Nifas, Pemeriksaan Bayi Baru Lahir.

Ia juga menjelaskan pentingnya seorang bidan memiliki kepercayaan dan pendekatan etis
dalam pekerjaannya. Trotula juga orang yang pertama kali berusaha memperbaiki Laseri
Parineum derajad tiga.

· Kerajaan Byzantine

Ini meliputi sebagian besar negara-negara di Eropa timur dengan ibu


kotanya Konstantinopel, selama abad 12 rumah sakit kebidanan pertama kali ditemukan di
sini Paulus of Aegina merupakan bidan yang pertama kali di zaman ini.

· Arabia
Kedua dokter Arab, Rhazes dan Avicenna menjelaskan procedur kebidanan tentang
penggunaan lastumen untuk persalinan, nampaknya disinilah pertama kalinya digunakan
instrumen obstetri. Karena kepercayaan agama menyatakan kebidanan sebagian besar
secara keseluruhan berada di tangan wanita.

3. Zaman Kebangkitan (1500-1700 Masehi)

Pada abad ke-12 sedikit kemajuan telah dibuat dalam hal kebidanan sampai abad ke-16.
pengetahuan tentang Anatomi Fisiologi telah maju dengan pesat melalui jasa beberapa
orang seperti Leonard de Vinci, Gabriello Fallopio of Italy dan Andreas Vesallius of Belgium.

· Prancis

Ambroise Pare adalah seorang ahli bedah yang memberikan konstribusi dalam bidang
kebidanan dan Gynekologi, dia yang memperkenalkan kembali tentang Versi Podalic dan
juga Perintis Sekolah Kebidanan pertama di Prancis. Francois Mauriceau, dialah orang yang
pertama kali menguraikan tentang kehamilan tuba, presentasi muka dan menjelaskan
tentang induksi pembedahan.

Beliau memberikan deskripsi yang jelas tentang mekanisme persalinan dan beliaupun
terkenal oleh karena persalinan wanita ditempat tidur sementara dengan berupa bangku
yang tidak bersandar untuk melahirkan. Louyse Bourgeois, beliau yang pertama kali
mempublikasikan buku obstetric. Marie Louise Duge, beliau bidan yang pertama kali meneliti
tentang kelahiran bayi melalui penyimpangan catatan dan data statistik dari 40.000 wanita
yang dia hadiri kelahirannya.

· Inggris

William Harvey : Yang menguraikan sirkulasi darah pada tahun 1616, dikenal sebagai
bapak kebidanan di Inggris beliau mencatat perkembangan embrio dan fetus dari seluruh
tahap.

William Chamberlen : Beliau mempunyai anak yang bernama Peter yang mungkin Forceps
Obstetri yang terkenal, dimana telah digunakan oleh keluarga Chamberlen scr diam-diam
selamam 3 generasi.

William Smellie : Beliau seorang dokter dan memperdalami ilmu pemasangan cunam
dengan keterangan yang lengkap, ukuran-ukuran pinggul, perbedaan pinggul sempit dan
pinggul biasa.

· Jerman

Justine Slegemudin (1645) adalah bidan pertama di Jerman. Dia ada-lah bidan di kota Ligenit
2 kemudian bekerja sebagai bidan dikerajaan Prussia, dia bekerja sebagai ilmuan dan
mempunyai dokumen lengkap. Tahun 1690 menerbitkan buku pegangan.
· Swiss

Operasi seksio secarea pertama kali berhasil pada wanita hidup pada tahun 1500, ketika
dokter bedah hewan Swiss Jacob Nuter melakukan operasi untuk melahirkan anak mereka.
Istrinya dapat bertahan hidup samapi usi 77 tahun.

· Belanda

Hendrick Van Roonhuyze (1622 - ?). yang mempromosikan seksio secarea dan Hendrick Van
Deventer (1651-1724) yang menggambarkan banyak kelainan punggul keduanya
memberikan kontribusi yang sangat penting pada pelayanan kebidanan dan telah
mempublikasikannya di Belanda. Mereka juga mendirikan organisasi profesi.

4. Sebelum Abad ke-20 (1700 – 1900)

Dua abad sebelum abad ke-20 telah menghasilkan banyak penemuan besar yang
sangat berpengaruh terhadap praktek kebidanan yang membawa banyak orang-orang
kedokteran kedalam kebidanan.

a. William Smellle of Scotland (1697 – 1763) adalah salah satu ahli obstetric yang berpengaruh
pada adab 18 ditenemukan forseps sesuai dengan ukuran panggul.

b. Ignaz Philip S, dari Hugaria menemukan penyebab sepsis puerperalis.

c. Josep Lister dari Inggris 1827 – 1912, dia disebut bapak antik sepsis.

d. Louis Pastur 1822 – 1895, pelopor mikrobiologi pelopor

e. William James Morton dari Amerika 1846 – 1920 anestesi.

f. James Young Simpson dari Scotlandia, 1811 – 1870, mengenalkan anestesi umum dalam
kebidanan.

g. Dr. James Lloyld (1728 – 1810)

h. Dr. William Shippen (1736 – 1808), beliau seorang tokoh di AS yang mengembangkan
kebidanan, beliau mendirikan kursus kebidanan di Philadelphia gazette, sehingga masih
banyak menaruh minat pria maupun wanita.

i. Dr. Samuel Bard (1742 – 1821), beliau menulis buku kebidanan yang isinya moderen, yaitu :
cara mengukur congurata diagonalis, kelainan-kelaianan panggul, dan melarang
pemeriksaan dalam apabila tidak ada indukasi menasehatkan jangan menarik tali pusat
untuk mencegah terjadinya Invertio Uteri, mengajarkan letak muka dapat lahir spontan.
Melarang pemakaian cunam yang berulang-ulang karena akan banyak menimbulkan
kerugian.
j. Dr. Walter Channing (1786 – 1876), belia diangkat sebagai Profesor kebidanan disekolah
kedokteran Harvard.

Pelopor-Pelopor yang Berjasa dalam Perkembangan Kebidanan

Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua didunia
sejak adanya peradaban utama manusia, ini terlihat banyaknya pelopor-pelopor yang
berjasa dalam perkembangan kebidanan, antara lain :

a. Hipocrates (460 – 370 Sebelum Masehi)

Selama hidupnya beliau menaruh perhatian besar terhadap perawatan dan pengobatan
sehingga beliau dijuluki sebagai bapak pengobatan. Selain itu belia menaruh minat pula
terhadap kebidanan; menganjurkan agar wanita yang sedang bersalin ditolong dengan dasar
perikemanusiaan dan menganjurkan pula agar wanita yang bersalin mendapatkan
perawatan yang selayaknya.

b. Soranus (98 – 138 Sesudah Masehi)

Beliau dijuluki sebagai bapak kebidanan karena beliaulah yang pertama kali menaruh minat
terhadap kebidanan sesudah masa Hipocrates. Soranus juga menulis buku yang merupakan
bukupelajaran, bagi bidan-bidan diberi judul Katekimus bagi bidan-bidan Roma.

c. Guru-guru besar dari Itali

Pada abad ke XV pengobatan mulai maju lagi terutama mengenai Anatomi dan Fisiologi
tubuh manusia. Guru-guru besar Itali yang terkenal dan banyak berjasa ialah (1) Vesalius,
dan (2) Fabricus, (3) Eustachius yang menemukan taba Eustachius (4) Fallopius yang
menemukan tuba Fallopius, (5) Arantius yang menemukan ductusArentil. Juga salah seorang
murid yang ulung dari guru besar ini adalah William Harvey (1578 – 1657) ia menyelidiki
tentang fisiologi plasenta serta selaputnya.

d. Perkembangan di Prancis

Tokoh yang membawa perkembangan kebidanan di Prancis adalah :

* Ambrobe Pare (1510 – 1590) Beliau telah membawa kemajuan kebidanan di Prancis ini
terbukti dengan penemuannya tentang Versi Podali.

e. Perkembangan di Amerika Serikat

Dulu di AS persalinan ditolong oleh dukun-dukun beranak yang tidak berpendidikan setelah
mendengar perkembangan di Inggris serta mendengar pekerjaan William Smellie dan
William Hunter. Beberapa orang AS terpengaruh untuk memperdalami kebidanan, a.l :
Inggris

Tahun 1864 sekolah wanita kebidanan dibuka dilondon, Florance Nightisale sebagai pelopor
pelatih bidan. Tahun 1862 ia membentuk pelatihan kebidanan bekerja sama dengan king’s
collage hospital.

Tahun 1869 para ahli kebidanan di London menemukan laporan yang penyebab kematian
bayi, salah satu pemecahannya adalah dengan mengadakan panitia ujian, jadi para para
bidan di test dan digelari diploama. Paniti ujuan bidan telah dibentuk dan pertama kali
diadakan tahun 1872 dengan 6 calon pendaftaran ujian dan pelatihan ini secara sukarela
dan diploma tidak diakui oleh pemerintah. Syarat ujian untuk London Obstetrical adalah :

· Surat kelakuan baik

· Usia antara 20 – 30 tahun

· Terbukti pernah dapat mendapatkan minimal 25 kasus dibawah bimbingan pegawai dengan
nilai memuaskan.

· Membunyai bukti bibbingan dan dibenarkan dosen. Mengikuti ujian tulis dan lisan.

Tahun 1881 Midwife Institut didirikan dengan tujuan agar bidan dapat diakui pemerintah ini
diajukan pada sidang parlemen tahun 1890 namun tidak berhasil. Mr. Heyeood Johnstone
mengenalkannya kembali pada tahun 1908, dan kemudian 31 Juli 1902 kerajaan
mengakuinya. 1949 diadakan perekrutan bidan dan membuat rekomendasi bidan serta guru
bidan.

Dari sejarah terjadinya medikalisasi wanita di Inggris menuntut haknya dalam natural child
birth, untuk itu bidan bangkit. Dalam praktek pelayanan kebidanan lebih berorientsi pada
wanita, otonomi bidan mandiri. Dalam perkembangan kebidanan ( natural child
birth muncul istilah Hydro Therapy, Water Bath, aroma therapy, usic Therapy, Refleksi,
Acupuntur ).

Pendidikan Kebidanan :

Ø Direct Entry, SMU + 3 tahun pendidikan bidan

Ø Nurse + 18 bulan pendidikan bidan

Mayorita bidan lulusan diploma dan advence diploma. Setelah tahun 1995 Univrsitas
Bachelor membuka pendidikan bidan dari SMU + 3 tahun sampai 4 tahun hingga ada
pendidikan S2.

Untuk akreditasi 5 kali studi perhari dalam 3 tahun dan mendapatkan sertifikat, critical
analisis, Reflektion, Evluation, Find Evidence.
Laporan projek 2000 telah menyatukan bahwa pendidikan program bidan selama tiga bulan.
Program dasar kebidanan baik diploma maupun yang seikat dengannya, banyak bidan yang
memilih untuk melanjutkan pendidikannya sampai mendapat gelar master dan PHD.

Amerika

Tahun 1765 pendidikan formal untuk bidan dibuka tetapi banyak yang tidak menyetujuinya,
mereka berpendapat bahwa secara emosi dan intelektual wanita tidak dapat belajar dan
menetapkan obstetric. Tahun 1955 American Collage of Nurse – Midwine (ACNM) dibuka,
1971 di Tenesse bidan menolong persalinan mandiri di institusi kesehatan. Tahun 1980 an
ACNM membuat pedoman dalam hemobinth. 1980 tegaksasi praktek professional bidan,
1982 MANA (Midwine Allance of North American) dibentuk untuk meningkatkan komunikasi
antara bidan serta membuat peraturan bagi dasar kompetensi untuk melindungi bidan.

Australia

Florance Nightingale adalah pelopor kebidanan dan keperawatan yang mulai dengan tradisi
dan latihan-latihan pada abad 19 pendidikan bidan pertama kali di Australia tahun 1862
dengan lulusan dibekali dengan pengetahuan teori dan praktek.

Pendidikan diploma kebidanan dimulai tahun 1893, sejak tahun 1899 hanya bidan sekaligus
perawat yang terlatih yang boleh bekerja dirumah sakit. Sejak 10 tahun terakhir pendidikan
bidan di Australia mengalami perkembangan yang pesat. Dasar pendidikan tradisional
hospital base program berubah menjadi tentiary course of studies menyesuaikan kebutuhan
masyarakat.

Keberadan bidan di Australia hampir sama dengan keberadaan bidan di AS. Bidan di
Australia didasari pengaruh teknik medical ( pengobatan ) dimana kemandirian bidan masih
menurun. Ini terlihat dengan adanya pertolongan persalinan dibeberapa negara bagian yang
tidak ditolong oleh bidan sehingga di Australia banyak bidaan hanya membantu mendapingi
pertolongan persalinan. Pendidikan bidan di Australia dimulai dari perawat setelah itu
mereka melanjutkan ke S1 + S2 kebidanan.

Netherland

Persalinan di Netherland tahun 1988, 80 % ditolong bidan di rumah dan 20 % di RS.


DiNetherland bidan praktek mandiri melakukan pelayanan kebidanan dikomunitas sehingga
kondisi kesehatan ibu baik. Dengan pendidikan bidan selama 3 tahun ( direct Entry ) dan 4
tahun.

Kemandirian bidan masih rendah, persalinan banyak dilakukan di RS. Bidan bekerja sebagai
perawat obsgyn, ahli obsgyn melakukan segalanya. Setelah melihat negara Eropa pendidikan
bidan direct entry mulai berkembang.
Jerman

Kemandirian bidan masih rendah, persalinan banyak ditolong dan dilakukan di RS. Bidan
bekerja sebagai perawat obstetric, ahli obstetry melakukan segalanya. Setelah melihat
negara Eropa pendidikan bidan direct entry mulai berkembang.

Moscow ( Rusia )

Di Moscow sangat sulit dibedakan antara obstetric dengan bidan/midwife. Ini terlihat dari
konsep bidan yang saangat independen yaitu tidak tergantung pada asuhan prenatal,
intranatal & postnatal. Sehingga pelayanan kebidanan dinegara ini tidaak memuaskan.

Bangladesh

Di India bidan dikategorikan dari pengalamannya:

Ø Penolong persalinan kelas atas ( 5 – 10 persalinan / tahun )

Ø Penolong persalinan pendidikannya tidak tinggi tetapi banyak pengalamannya 10 – 20


persalinan / bulan

Ø Penolong persalinan professional ( nurse midwifes )

Pendidikan di Bangladesh dimulai dari 3 tahun perawat + 1 tahun bidan, dan 4 tahun bidan
dari SMP.

Adapun tahap pendidikan orientasi belajar mandiri yang dianut di Bangladesh:

Tahun 1 : Fungsi manusia sehat & social budaya

Tahun 2 : Pencegahan penyakit & Kesehatan keluarga

Tahun 3 : Rehabilitasi

Tahun 4 : Ilmu Kebidanan

Jordania

Pandangan masyarakat tentang bidan lebih diterima dibanding dengan barat. Pada tahun
1950 berdasarkan prinsip medical persalinan ditolong oleh dokter:

o 78 % persalinan MOH center

o 50 % Private Gp ( jarang didampingi bidan )

Bidan jordania sebanyak 460 bidan :

o 183 kerja di MOH sebagai asisten dokter


o 109 Private sector tidak menolong persalinan

o 166 Medical Institute Hospital

Pendidikan bidan Jordania selama 27 bulan dasarnya Diploma yaitu tahun I Keperawatan
dan tahun II Kebidanan. Kondisi masyarakat IGNORE terhadap kemampuan seharusnya.

Malaysia

Pendidikan bidan di Malaysia SMP + juru rawat ( 1 tahun bidan ). Program kebidanan di desa
di Malaysia berorientasi pada skill dan mutu pelayanan, sehingga dengan adanya bidan di
Malaysia dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Jepang

Sekolah bidan tahun 1912. Regulasi untuk seleksi dan lisensi tahun 1899. Pelayanan sudah
ada sejak perang dunia II, pendidikan bidan didirikan oleh obsgyn sehingga lulusannya
adalah perawat obstetri yang membantu dokter obsgyn dalam pertolongan persalinan.
Pelayanan kebidanan di bawah pengaruh medikalisasi, dimana pelayanan kebidanannya
berorientasi pada RS.

Pendidikan bidan 3 tahun perawat usia saat masuk minimal 20 tahun + minimal 6 bulan – 1
tahun di Universitas 8 – 12 SKS: 15 jam teori, 30 jam lab dan 45 jam praktek bertujuan untuk
perawata ibu dan anak. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kebidanan, sehubungan
dengan peningkatan aborsi diremaja.Tahun 1987 peran bidan kembali dan tahun 1989
berorientasi pada siklus kehidupaan wanita mulai dari pubertas sampai klimakterium serta
kembali ke persalinan normal.

Pada tahun 1987 pendidikan bidan dibawah pengawas obstetri, kurikulum yang dipakai tidak
ada ilmu psikologi, ilmu biologi dan ilmu social. Akhirnya bidan diluluskan tidak ramah dan
tidak menolong persalinan. Setelah melihat kondisi di negara Inggris, di Jepang melakukan
peningkatan pelayanan dan pendidikan bidan serta mulai menata dan merubah situasi.

New Zeland dan Canada

Pada tahun 1900 terjadi perubahan kewenangan bidan yaitu ke arah medikalisasi kehamilan,
persalinan dilakukan di Rumah Sakit dan persalinan dilakukan oleh dokter, bidan hanya
sebagai asisten dokter. Dengan keadaan yang demikian kondisi kesehatan ibu buruk,
pelayanan kebidanan buruk, wanita tidak puas karena tidak merasa lagi sentuhan persalinan
dari seorang bidan, sehingga masyarakat menuntut dikembalikan lagi ke Filosofi Natural
Childbirth yaitu Bidan sebagai pelindung situasi normal. Bidan kembali mengambil alih dan
dokter tidak boleh intervensi.

Pada tahun 1980 wanita dan bidan sebagai partner ship, bidan melakukan independen
dimana bertanggung jawab terhadap kondisi normal ibu. Pada saat ini mutu pelayanan
kebidanan meningkat karena berorientasi pada partner ship bidan dan wanita. Dengan mutu
pelayanan kebidanan yang meningkat menyebabkan perubahan drastic 86 % persalinan
ditolong oleh bidan sehingga wanita merasa puas.

CANADA

Perkembangan kebidanan sudah mulai bagus,kebidanan tidak pernah dari perawat dulu.
Dosen harus mempunyai case load yang tinggi (pengalaman praktek)

Summary : Seiring dengan perkembangan zaman, kebidanan didunia telah mengalami


kemajuan di setiap negara. Dilihat dari berubahnya tuntutan masyarakat sehingga profesi
kebidanan di tuntut untuk memperbaiki kualitas pelayanan, yang ditindak lanjuti dengan
didirikannya jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Profesi bidan bukanlah profesi yang ringan dan tidak semua orang dapat menjadi
bidan profesional karena profesi seorang bidan mengemban tanggungjawab yang besar.
Profesionalisme, kerja keras, dan kesungguhan hati serta niat yang baik akan
memberikan kekuatan dan modal utama bagi pengabdian profesi bidan.

Pemahaman yang utuh menganai konsep kebidanan sangat penting dimiliki oleh
para bidan maupun calon bidan karena tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan saat ini semakin meningkatkan, khususnya kualitas pelayanan kebidanan. Hal
ini merupakan tantangan bagi bidan untuk meningkatkan kemampuannya, baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan perilaku yang profesional.

B. SARAN
Mengadakan field trip mata kuliah konsep kebidanan agar mahasiswi bisa
memahami dan melihat lebih detail mengenai sejarah perkembangan bidan sebagai
profesi sehingga mahasiswa dapat memahami profesi bidan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani,Dwana,SST, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta:Fitramaya

Dra. Harni,MKM,dkk. 2001. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia Bidan Menyongsong Masa
Depan. Jakarta:PP IBI

Anda mungkin juga menyukai