SAP Teknik Menyusui Yang Benar, Breast Care, Sadari
SAP Teknik Menyusui Yang Benar, Breast Care, Sadari
Disusun oleh:
SEMARANG
2018
SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
Pokok Bahasan : Teknik menyusui yang baik dan benar, perawatan payudara pada ibu
nifas dan SADARI (Periksa payudara sendiri)
A. Latar Belakang
Menyusui adalah suatu proses alamiah, walaupun demikian dalam lingkungan
kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah sehingga
perlu pengetahuan dan latihan yang tepat. Fakta menunjukkan terdapat 40% wanita yang
tidak menyusui bayinya karena banyak yang mengalami nyeri dan pembengkakan
payudara. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Indonesia tahun 2013 hanya mencapai
30,2%, masih jauh dari target nasional sebesar 80%. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan di negara berkembang menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi Air Susu Ibu
akan memiliki resiko 6-10 kali lebih tinggi meninggal pada beberapa bulan pertama
kehidupan. Hal ini akan berdampak meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB).
Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat
penting untuk merawat payudara terutama untuk memperlancarkan pengeluaran ASI.
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal
ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan
pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Dimana tujuan
perawatan payudara setelah melahirkan, salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI
dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan. (Saryono dan
Pramitasari, 2008).
Perawatan payudara pada Periksa Payudara Sendiri (SADARI) merupakan
;angkah awal deteksi dini yang sangat penting dilakukan untuk mengetahui secara dini
adanya tumor atau benjolan pada payudara. Amerucan Cancer Society
merekomendasikan cara sederhana untuk mendeteksi dini kanker payudara dengan
melakukan SADARI, mammografi dan Clinical Breast Examination. Bahkan dari ketiga
cara deteksi dini kanker payudara tersebut, SADARI merupakan cara yang paling
mudah, murah, dab dapat dilakukan oleh wanita di rumah masing-masing.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengerti tentang cara menyusui yang baik dan
benar, perawatan payudara pada ibu nifas dan sadari
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
a. Teknik menyususi yang benar
1) Pengertian teknik menyusui yang benar
2) Posisi dan perlekatan menyusui yang benar
3) Tanda Bayi menyusui dengan benar
4) Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
5) Langkah-langkah menyusui yang benar
6) Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
7) Lama dan frekuensi menyusui
8) Tanda bayi mendapatkan ASI dalam jumlah cukup
b. Perawatan payudara pada masa nifas
1) pengertian perawatan payudara
2) Manfaat dan tujuan perawatan payudara
3) Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
4) Waktu pel\aksanaan perawatan payudara
5) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan payudara
6) Langkah-langkah perawatan payudara
7) Perawatan payudara
8) Perawatan payudara dengan masalah
c. SADARI
1) Pengertian Kanker Payudara
2) Gejala-gejala Kanker payudara
3) Faktor resiko Kanker Payudara
4) Pengertian SADARI
5) Tujuan SADARI
6) Manfaat SADARI
7) Aturan SADARI
8) Prosedur/Teknik SADARI
D. Metode
Presentasi dan Tanya jawab
E. Media
LCD Proyektor
F. Proses Kegiatan
No Tahap / waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan: 3 a. Memberi salam pembuka a. Menjawab salam
menit b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan pokok c. Memperhatikan
bahasan dam
tujuan penyuluhan
2. Pre Test Menjawab soal pre test yang Memperhatikan dan
sudah disediakan menjawab soal
3. Pelaksanaan : a. Teknik menyusui yang benar: a. Memperhatikan
45 menit 1) Menjelaskan pengertian
teknik menyusui yang benar
2) Menjelaskan posisi dan
perlekatan menyusui yang
benar
3) Menjelaskan persiapan
memperlancar pengeluaran
ASI
4) Menjelaskan langkah-
langkah menyusui yang
benar
5) Menjelaskan cara
pengamatan teknik
menyusui yang benar.
6) Menjelaskan lama dan
frekuensi menyusui
7) Menjelaskan Upaya
memperbanyak ASI
8) Menjelaskan tanda bayu
mendapatkan ASI dalam
jumlah cukup
b. Perawatan Payudara pada b. Memperhatikan
Masa Nifas :
1) Menjelaskan pengertian
perawatan payudara
2) Menjelaskan Manfaat dan
tujuan perawatan payudara
3) Menjelaskan Akibat jika
tidak dilakukan perawatan
payudara
4) Menjelaskan Waktu
pelaksanaan perawatan
payudara
5) Menjelaskan Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam
melakukan perawatan
payudara
6) Menjelaskan Langkah-
langkah perawatan payudara
7) Menjelaskan Perawatan
payudara
8) Menjelaskan Perawatan
payudara dengan masalah
c. SADARI c. Memperhatikan
1) Menjelaskan Pengertian
Kanker Payudara
2) Menjelaskan Gejala-gejala
Kanker payudara
3) Menjelaskan Faktor resiko
Kanker Payudara
4) Menjelaskan Pengertian
SADARI
5) Menjelaskan Tujuan
SADARI
6) Menjelaskan Manfaat
SADARI
7) Menjelaskan SADARI
8) Menjelaskan
Prosedur/Teknik SADARI
4. Evaluasi : Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
5 menit tentang materi yang telah
diberikan.
5. Post Test Menjawab soal post test yang Memperhatikan dan
sudah disediakan menjawab soal
4. Terminasi : a. Mengucapkan terimakasih a. Mendengarkan
2 menit atas peran serta dan peserta
b. Mengucapkan salam penutup b. Menjawab salam
PESERTA
PESERTA
PESERTA
PESERTA
2. Fasilitator
Tim training Siloam Hspitals Semarang
H. Evaluasi
3. Pelaksanaan
a. Tanggal : 8 Maret 2018
b. Waktu : 09.00
c. Durasi : 60 menit
d. Tempat : Ruang HD Siloam Semarang
e. Jumlah peserta: 24 orang
f. Respon terhadap penyuluhan
1) Jumlah peserta yang aktif : 24
2) Jumlah pertanyaan yang diajukan : 7
3) Macam-macam pertanyaan yang diakukan :
a. Berapa lama waktu Penyimpanan ASI ?
1) Dalam ruangan : 8 jam
2) Kulkas : 4 jam
3) Freezer pada lemari es 1 pintu : 2 minggu
4) Freezer pada lemas es 2 pintu : 4 bulan
b. Bagaimana penatalaksaan jika ASI tidak bisa keluar ?
Anjurkan ib untuk terus menyusui, semakin bayi menyusu maka akan
semakin banyak hormone oksitosin dan hormone prolakatin
c. Jika salah satu payudara bermasalah apakah bisa menyusu bayi pada
payudara sebelahnya ?
Bisa , selagi payudara yang sebelahnya masih mengeluarkan ASI yang
normal / tidak mengeluarkan cairan nanah
d. Apakah hormon yang berperan dalam menyusui, sehingga bisa dijadikan
KB Alami ?
Karena dengan memberikan ASI secara eklusif dapat menurunkan horman
estrogen dikarenakan ada peninkatan hormone oksitosin dan hormone
prolaktin sehingga dapat menekan masa ovulasi.
e. Perbedaan creedle hold dengan cross creedle hold ?
Creedle hold kepala bayi berada paa siku iu dan cross creedle hold kepala
bayi dipegang dengan telapak tangan ibu, sehingga lebih mudah
mengarahkan bayi untuk menyusu
f. Bagaimana breast care untuk payudara yan terdapat implant ?
Sama denan breast care yang pada umumnya
MATERI PENYULUHAN
B. Posisi Menyusui
Menurut Saryono dan Pramitasari (2008) posisi menyusui terdiri dari :
1. Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan
perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu.
Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta
lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2008;).
2. Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar, memiliki payudara yang
besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak
kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan
bantal untuk menyokong belakang badan ibu (Saryono, 2008; h; 35).
3. Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini
mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong
kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35).
8. Rangsang untuk membuka mulut bayi dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu
atau menyentuh sudut mulut bayi
Cara yang benar
A. Pengertian
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada
ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya
saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara
dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.
(Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk
memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada
waktu post partum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu setelah
melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat merawat payudara
agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu pasca
melahirkan sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan membantu memperlancar
produksi ASI.
D. Waktu Pelaksanaan
1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari (Saleha, 2009)
E. Tujuan SADARI
Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara.
F. Manfaat SADARI
Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin waspada dan
mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika didapatkan
kelainan pada payudaranya, pemeriksaan bisa segera dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan
bisa segera diberikan, dan tingkat kesembuhan bisa lebih cepat dicapai (Romauli, 2011)
G. Aturan SADARI
Menurut Nugroho (2010) Semua wanita di atas usia 20 tahun sebaiknya melakukan sadari
setiap bulan dan segera periksakan diri ke dokter bila ditemukan benjolan. Pemeriksaan sadari
sangat penting dianjurkan kepada masyarakat karena hampir 86% benjolan di payudara
ditemukan oleh penderita sendiri.
1. SADARI dilakukan setiap bulan secara teratur pada hari pertama setelah haid, saat payudara
mengendor, sehingga jika ada benjolan-benjolan dapat diraba dengan mudah.
2. Jika wanita sudah tidak lagi mendapat haid, sebaiknya menentukan satu hari tertentu untuk
pemeriksaan, misalnya setiap tanggal satu setiap bulan.
3. SADARI juga harus dilakukan pada wanita hamil dan wanita yang telah mengalami
rekonstruksi payudara.
4. Ketika melakukan SADARI, fokus perhatian adalah ukuran, bentuk, kontur, warna payudara
dan putting, serta deteksi adanya benjolan, retraksi kulit, warna, dan cairan abnormal pada
payudara.
H. Prosedur/Teknik SADARI
1. Posisi Berdiri
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah
b. Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas
c. Atur posisi dan berdiri di depan cermin dengan dada terbuka bahu tegak dengan kedua
tangan tergantung lepas. Perhatikan dengan teliti kedua payudara bagian kanan dan kiri
simetris, apakah bentuknya membesar atau mengeras, apakah arah putingnya lurus ke
depan atau berubah arah, apakah putingnya tertarik ke dalam, apakah kulit putingnya ada
yang lecet, apakah kulitnya nampak kemerahan/kebiruan/kehitaman, apakah permukaan
kulitnya tampak adanya kerutan atau cekungan, apakah kulitnya menebal seperti kulit
jeruk. Jika ditemukan hal-hal di atas, berarti itu tanda abnormal.
d. Angkat kedua lengan lurus ke atas, dan perhatikan apakah ada tarikan pada kulit atau
tidak Lihat payudara dari berbagai sudut.
e. Setelah selesai, ulangi pengamatan dengan meletakkan kedua tangan di depan perut.
f. Perhatikan ada tidaknya perubahan seperti benjolan yang lebih jelas pada payudara.
g. Kemudian letakkan tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke
belakang, lakukan pengamatan ulang.
h. Pijat daerah payudara dengan perlahan dimulai dari sisi di dekat ketiak menuju
puting.Perhatikan apakah ada benjolan abnormal atau tidak.
i. Dengan menggunakan kedua tangan (jari telunjuk dan ibu jari), secara lembut pijat
payudara dari tepi hingga ke puting untuk mengetahui apakah ada cairan yang keluar dari
putting susu (seharusnya tidak ada kecuali pada ibu menyusui), jika ada cairan yang
keluar seperti cairan kuning atau darah, berarti abnormal.
2. Posisi Berbaring
a. Berbaring di tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa
payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri sedang lengan kiri
direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala. Periksa
payudara kiri dengan menggunakan tangan kanan dan kemudian payudara kanan dengan
menggunakan tangan kiri.
b. Periksa dengan menggunakan beberapa jari tangan yang dirapatkan, datar dan bersamaan
dengan sentuhan halus
Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara.
1) Rabaan dilakukan dengan gerakna memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil),
mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu.
2) Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya dan lakukan lagi gerakan memutar
dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh
bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, boleh menggunakan lotion
atau sabun sebagai pelicin.
3) Setelah itu lakukan gerakan memutar dari puting susu, melingkar semakin lebar ke
arah tepi payudara atau secara vertikal ke bawah dan ke atas mulai dari tepi paling
kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting seluruh area payudara harus tuntas
teraba, tak ada yang terlewatkan
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan
kekuatan tekanan yang berbeda-beda. Setidaknya dengan tiga macam tekanan.
Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di
dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya
benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan yang cukup
kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang
dada/iga.
c. Setelah selesai dengan payudara kiri, pindahkan posisi bantal dan lengan, lakukan
pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.
d. Raba seperempat payudara sebelah luar, letakkan tangan kanan lurus ke bawah dan raba
payudara dengan tangan kiri, lakukan bergantian dan perhatikan dengan teliti ada
tidaknya benjolan.
e. Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan
yang diduga suatu anak sebar kanker, setelah selesai, berdiri.
f. Kenakan pakaian kembali
g. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan metode tujuh langkah. (Nugroho,
2010)
DAFTAR PUSTAKA