Anda di halaman 1dari 57

DOKUMEN PENGADAAN

SECARA ELEKTRONIK

Nomor : DP.KSN.11-18/00.05/04/2018/01
Tanggal : 10 April 2018

BASIC DESIGN PENGEMBANGAN


BANDARA SUPADIO PONTIANAK

Metode e-Tendering

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


2018

1
Kepada Calon Peserta Pengadaan Barang/Jasa
Dari Unit Pengadaan PT Angkasa Pura II (Persero)
Undangan Pengadaan Barang/Jasa:
Hal
Basic Design Pengembangan Bandara Supadio Pontianak
Tanggal 10 April 2018

Dengan hormat,

Terima kasih Kami sampaikan kepada para peserta yang mengikuti proses Pengadaan
Barang/Jasa melalui elektronik PT Angkasa Pura II (Persero). Program ini merupakan bagian
dari program implementasi Strategic Procurement PT Angkasa Pura II (Persero).

Para calon peserta diharapkan mempelajari Dokumen Pengadaan dengan cermat dengan
ketentuan sebagai berikut:

• Calon peserta harus melaksanakan semua ketentuan dengan lengkap dan benar.
• Dokumen penawaran yang sudah diserahkan kepada Unit Pengadaan menjadi hak
PT Angkasa Pura II (Persero).
• Instruksi Umum kepada peserta merupakan bagian dari standar dokumen pengadaan
yang berisi informasi yang diperlukan oleh peserta untuk menyiapkan penawarannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).
Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi
penawaran dan penunjukan penyedia jasa, namun tidak menjadi bagian dari Perjanjian.
• Hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Kontrak oleh Penyedia Jasa, termasuk hak,
kewajiban, dan risiko dimuat di dalam Rancangan Perjanjian, Syarat-Syarat Umum
Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Apabila
terjadi perbedaan penafsiran/pengaturan pada dokumen seleksi ini, Penyedia Jasa harus
mempelajari dengan saksama untuk menghindari pertentangan pengertian.
• Proses pengadaan dilakukan sesuai dengan Prinsip, Kebijakan Umum, Etika dan Tujuan
Pengadaan Barang/Jasa melalui alat bantu elektronik.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

UNIT PENGADAAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
KANTOR PUSAT

2
DAFTAR ISI

BAB I RINGKASAN UMUM 4


A. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP) ................................................................. 4
B. JADWAL PELAKSANAAN PENGADAAN (JPP) ..................................................... 6
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA 7
A. UMUM ....................................................................................................... 7
B. DOKUMEN PENGADAAN .............................................................................. 10
C. PENYIAPAN PENAWARAN ............................................................................ 11
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................................ 14
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ..................................................... 15
F. PENETAPAN PEMENANG .............................................................................. 21
G. PELELANGAN BATAL ................................................................................... 23
H. PENANDATANGANAN KONTRAK ................................................................... 24
I. SANKSI .................................................................................................... 25
BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN 26
A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS .................................. 27
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA ....................................................... 28
C. FORMATPENAWARAN LAINNYA .......................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
C. FORMAT SURAT PERNYATAAN TENAGA AHLI .................................................. 31
D. FORMAT DOKUMEN PENAWARAN HARGA ....................................................... 33
E. FORMAT DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ..................................................... 34
BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 35
BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA 36
BAB VI RANCANGAN 37
KONTRAK PENGADAAN JASA 37
BAB VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) 41
A. KETENTUAN UMUM.................................................................................... 40
B. PELAKSANAAN, PEMUTUSAN DAN PENYELESAIAN KONTRAK............................. 44
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) 57

3
BAB I RINGKASAN UMUM

A. Lembar Data Pengadaan (LDP)

1 Lokasi Pengadaan Kantor Pusat

Basic Design Pengembangan Bandara Supadio


2 Nama Paket Pengadaan
Pontianak

3 No. Paket Pengadaan 1100001129

4 Unit Teknis Airport Engineering Development

5 Pejabat Yang Berwenang VP of Airport Engineering Development

6 Jangka Waktu Pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender

7 HPS Rp2.385.900.000,00 termasuk PPN

8 Jenis Pengadaan Jasa Konsultansi

9 Pengadaan untuk Kegiatan Investasi


10 Kelompok/Bidang Usaha
Penyedia Bidang : JPPK Jasa Perencana Dan Pengawas
Konstruksi
Sub Bidang : JPPK.AR102 Jasa Desain Arsitektural, dan
JPPK.AR105 Jasa Arsitektural Lainnya.

Lulus prakualifikasi melalui VMS (Vendor Management


11 Peserta System) PT Angkasa Pura II (Persero) dengan status
verified

12 Golongan Peserta Pelelangan Kecil/Non Kecil


Pemberian penjelasan
13 Ada
(Aanwijzing)
14 Kunjungan ke Lapangan Apabila diperlukan

15 Metode Pengadaan e-Tendering


Sistem Pemasukan Dokumen
16 1 (satu) tahap, 3 (tiga) file
Penawaran
Sistem Pembukaan Dokumen
17 2 (dua) tahap
Penawaran
Penjelasan Umum (Aanwijzing),
18 Tatap muka (offline)
sebelum pemasukan penawaran
19 Mata uang dalam penawaran Rupiah (Rp)

Bertahap
20 Cara Pembayaran

60 (enam puluh) hari kalender sejak batas akhir


21 Masa Berlaku Penawaran
pemasukan Dokumen Penawaran
22 Jaminan Penawaran Tidak ada

4
23 Jaminan Sanggah Rp47.718.000,00 ( 2% dari HPS)
5% dari nilai Kontrak, atau 5% dari nilai HPS apabila
24 Jaminan Pelaksanaan nilai Kontrak kurang dari 80% dari nilai HPS

Sistem Penilaian Kualitas dan Harga, dengan bobot:


25 Metoda Evaluasi Teknis = 80
Harga = 20
Ambang Batas Minimal Nilai
26 75
Teknis
27 Jenis Kontrak Lumpsum

5
B. JADWAL PELAKSANAAN PENGADAAN (JPP)

No TAHAP MULAI SELESAI CATATAN

1 Undangan melalui VMS 10 April 2018

Pendaftaran peserta
12 April 2018
2 mengikuti Pelelangan 10 April 2018
Pukul 23.59 WIB
(Registrasi)

Download Dokumen
3 10 April 2018 -
Pengadaan

Pemberian Penjelasan 16 April 2018 16 April 2018


4
(Aanwijzing) pukul 14.00 WIB pukul 16.30 WIB
Upload/quote dokumen
Batas akhir
penawaran
17 April 2018 25 April 2018 upload/quote s.d.
5 1. Administrasi (File-1)
pukul 08.00 WIB pukul 23.59 WIB 25 April 2018
2. Teknis (File-2)
Pukul 23.59 WIB
3. Harga (File-3)
Pembukaan Dokumen
26 April 2018
6 Penawaran Administrasi dan - Tentatif*
Teknis
Evaluasi Penawaran
7 26 April 2018 4 Mei 2018 Tentatif*
Administrasi dan Teknis

Pengumuman Hasil Evaluasi


8 7 Mei 2018 - Tentatif*
Adminitrasi dan Teknis
Pembukaan Dokumen
9 8 Mei 2018 - Tentatif*
Penawaran Harga
8 Mei 2018
10 Evaluasi Harga 11 Mei 2018 Tentatif*

Klarifikasi dan Negosiasi


11 14 Mei 2018 - Tentatif*
Teknis dan Harga

Penetapan dan
12 15 Mei 2018 17 Mei 2018 Tentatif*
Pengumuman Pemenang

13 Masa Sanggah 17 Mei 2018 22 Mei 2018 Tentatif*

Surat Pemberitahuan Hasil


14 23 Mei 2018 - Tentatif*
Pelelangan

21 Juni 2018
15 Penandatangan Kontrak 24 Mei 2018 Tentatif*

Keterangan: *Waktu dapat berubah sesuai kebutuhan PT Angkasa Pura II (Persero)

6
BAB II INSTRUKSI KEPADA PESERTA

A. UMUM

1. Pedoman Pengadaan

Seluruh proses pelaksanaan Pengadaan mengacu kepada Peraturan Direksi


PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor PD.06.02/12/2015/0055 tentang Pedoman
Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero), sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Direksi Nomor PD.06.02/10/2017/0103.

2. Pengertian dan Istilah

a. e-Tendering adalah metode Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik yang


menggunakan proses bisnis lelang umum. Penyedia memasukkan Dokumen
Penawaran Administrasi tambahan (jika diperlukan), Teknis, dan Harga yang
dibuka pada waktu yang telah ditentukan. Pada e-Tendering, Penyedia tidak
memiliki kesempatan melihat posisi peserta lain dan tidak dapat mengubah
penawaran setelah batas akhir pemasukan (upload) Dokumen Penawaran.

b. Pemberi Tugas adalah PT Angkasa Pura II (Persero).

c. Pejabat Yang Berwenang adalah Pejabat PT Angkasa Pura II (Persero) yang


memiliki kewenangan untuk menggunakan anggaran, menetapkan pemenang
pengadaan, menetapkan pelaksanaan pekerjaan, dan menandatangani Ikatan
Kerja sesuai dengan batas kewenangan dalam Peraturan Perusahaan
PT Angkasa Pura II (Persero).

d. Kepala Unit Pengadaan adalah Pimpinan Unit Pengadaan yang berada


di Kantor Pusat atau Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) sesuai
dengan lokasi pengadaan dilakukan;

e. Unit Pengadaan adalah unit dalam organisasi perusahaan PT Angkasa Pura II


(Persero) yang berada di Kantor Pusat atau Kantor Cabang, yang berfungsi
melaksanakan pemilihan Penyedia Barang/Jasa dan mengelola administrasi
Pengadaan Barang/Jasa.

f. Penyedia Barang/Jasa selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha atau


orang perorangan termasuk lembaga perguruan tinggi yang kegiatan usahanya
menyediakan Barang/Jasa.

g. Vendor Management Sytem (VMS) adalah sistem yang digunakan untuk


mengelola data Penyedia yang meliputi proses Prakualifikasi, menjaga kekinian
(update) data Penyedia, dan penilaian kinerja Penyedia.

h. Verified adalah status Penyedia dalam VMS yang telah melengkapi semua
dokumen administrasi sesuai yang dipersyaratkan dan dipastikan
keberadaannya di dalam kelompok/bidang yang dipilih tidak memiliki
keterkaitan dengan Penyedia lain.

7
i. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Unit Pengadaan
yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa.
j. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh Peserta, yang
terdiri dari data administrasi, data teknis, dan data harga.

k. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE) adalah harga yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Lingkup Pekerjaan

a. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP (Lembar
Data Pengadaan).

b. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban menyediakan Barang berdasarkan


Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak dengan mutu
sesuai spesifikasi teknis dan harga.

4. Peserta

a. Peserta yang diundang mengikuti proses Pengadaan adalah semua Penyedia


dalam VMS PT Angkasa Pura II (Persero) dengan status Verified dan memiliki
kompetensi dan kualifikasi pada bidang usaha yang sesuai dengan paket
pengadaan.

b. Peserta dapat melakukan kemitraan (konsorsium/joint operation) dengan satu


atau beberapa Penyedia lainnya yang telah terdaftar/aktif dalam VMS AP II dan
wajib membuat Surat Kontrak Kerjasama Operasi/Kemitraan yang memuat
prosentase, lingkup tanggung jawab kemitraan yang disyahkan Notaris, dan
Perusahaan yang mewakili kemitraan/leader (bertindak untuk dan atas nama
KSO) adalah Penyedia yang telah terundang dan melakukan pendaftaran
(registered) pelelangan paket pekerjaan ini.

5. Penyedia Yang Tidak Diperkenankan Ikut Sebagai Peserta

a. Penyedia yang dinyatakan pailit dan/atau masuk dalam daftar hitam pemberi
tugas atau instansi lain.

b. Penyedia yang terbukti terafiliasi satu sama lainnya, baik ditemukan melalui
VMS atau bukti lain yang tidak ditemukan melalui VMS.

c. Penyedia yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan


kepentingan/conflict of interest dengan pemberi tugas.

6. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

a. Peserta dan pihak yang terkait dengan Pengadaan ini berkewajiban untuk
mematuhi etika Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
1) melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil
pemilihan sehingga mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;

8
2) membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen
Pengadaan.

b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam


butir 6a di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) sanksi administratif, digugurkan dari proses pemilihan atau pembatalan
penetapan pemenang;
2) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
3) gugatan secara perdata dan atau pidana.

7. Larangan Pertentangan Kepentingan

a. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan
mencegah pertentangan kepentingan para pihak yang terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung;

b. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas antara


lain meliputi:

1) Dalam satu badan usaha, anggota Direksi atau Dewan Komisaris sebagai
anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada badan usaha lainnya yang
menjadi peserta pada proses pengadaan yang sama;

2) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung


maupun tidak langsung oleh pihak yang sama dan/atau salah satu
pengurusnya sama;

3) Unit Pengadaan, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan


atau menjalankan perusahaan Peserta;

4) Peserta memberikan jasa konsultansi kepada peserta lainnya;

5) Peserta terlibat dalam konsorsium salah satu peserta lainnya.

8. Pendayagunaan Produksi dan Komponen Dalam Negeri.

a. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan


jasa konsultansi yang dilaksanakan di Indonesia oleh tenaga Indonesia
(produksi dalam negeri).

b. Dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi dimungkinkan menggunakan


komponen berupa tenaga ahli dan perangkat lunak yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) dengan ketentuan:

1) Penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi


kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia,
disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan secara
terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia;

9
2) Komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam negeri
belum memenuhi persyaratan.

9. Satu Penawaran Tiap Peserta

a. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan
hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.

b. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota kemitraan yang lain pada paket
pekerjaan yang sama.

c. Penyedia yang telah mendukung penyedia lain, tidak diperkenankan


memasukan penawaran untuk dan/atau atas nama perusahaannya dalam paket
pekerjaan yang sama.

10. Biaya Pengadaan

a. Peserta sepenuhnya menanggung biaya untuk mengikuti proses pengadaan ini;

b. Unit Pengadaan tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang


ditanggung oleh Peserta.

B. DOKUMEN PENGADAAN

11. Isi Dokumen Pengadaan

a. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini.


Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya
merupakan risiko peserta.

b. Dokumen Pengadaan, kecuali pengumuman terbuka, khususnya semua gambar


(jika ada), spesifikasi dan informasi teknis yang diberikan kepada para peserta
harus diberlakukan sebagai informasi rahasia. Peserta dilarang
mengungkapkan dokumen pengadaan kepada siapapun pihak ketiga, selain
kepada mereka yang memerlukannya untuk menyiapkan Dokumen Penawaran.

c. Dokumen Pengadaan terdiri dari:

1) Instruksi Kepada Peserta (IKP);


2) Draft Kontrak;
3) Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK);
4) Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK);
5) Kerangka Acuan Kerja (KAK);
6) Bill of Quantity.

12. Bahasa Dokumen Pengadaan

Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses


pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
10
13. Pemberian Penjelasan

a. Pemberian penjelasan (Aanwijzing) dilakukan secara offline (tatap muka). Jika


diperlukan pertemuan dapat dilanjutkan dengan peninjauan lapangan yang
telah disepakati dalam pemberian penjelasan, dimana biaya peninjauan
lapangan ditanggung oleh masing-masing peserta..

b. Dalam pemberian penjelasan, Unit Pengadaan memberikan kesempatan


kepada peserta untuk menyampaikan pertanyaan.

c. Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban Unit Pengadaan dibuatkan berita
acara.

d. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu


ditampung, maka Unit Pengadaan menuangkan ke dalam addendum Dokumen
Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

e. Ketidakhadiran peserta dalam acara penjelasan tidak menggugurkan


kepesertaannya.

14. Perubahan Dokumen Pengadaan

a. Setelah pemberian penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan


penawaran, Unit Pengadaan dapat menetapkan addendum atau memberikan
Dokumen Pengadaan yang telah dilakukan perubahan atau penyempurnaan
berdasarkan informasi baru.

b. Setiap addendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan


dari Dokumen Pengadaan.

c. Peserta diberitahu secara elektronik oleh Unit Pengadaan untuk mengunduh


salinan addendum Dokumen Pengadaan.

15. Perubahan Waktu

Jika diperlukan untuk perbaikan dan kelengkapan proses, Unit Pengadaan dengan
persetujuan Kepala Unit Pengadaan dapat melakukan perubahan waktu pada setiap
tahapan pengadaan.

C. PENYIAPAN PENAWARAN

16. Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh peserta adalah hasil scan


dokumen asli, terdiri dari:
1) Dokumen Penawaran Administrasi (File-1);
2) Dokumen Penawaran Teknis (File-2); dan
3) Dokumen Penawaran Harga (File-3).

11
b. Dokumen Penawaran meliputi:

No Dokumen Penawaran Keterangan Contoh


1. Dokumen Administrasi (File-1)
File penawaran Administrasi dan Teknis yang
didalamnya mencantumkan:
a. tanggal;
b. jangka waktu berlakunya penawaran;
c. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
d. tanda tangan:
1) direktur utama/pimpinan perusahaan;
atau
2) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian/anggaran
dasar; atau
3) pihak lain yang bukan direktur
A1 Wajib Terlampir
utama/ pimpinan perusahaan yang
namanya tidak tercantum dalam akta
pendirian/anggaran dasar, sepanjang
pihak lain tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap
dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah
dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan berdasarkan akta
pendirian/ anggaran dasar; atau
4) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat.
e. Meterai Rp6.000,00
[Khusus peserta yang melakukan
Konsorsium/KSO] Surat Kontrak
Konsorsium/KSO yang telah disahkan oleh
Notaris, memuat minimal sbb:
1. Nama Konsorsium/KSO; Tidak
A2 Wajib
2. Nama Pekerjaan yang akan diikuti Ada
3. Komposisi Pembagian (share) Leader dan
Member Konsorsium/KSO;
4. Yang berhak menandatangani Kontrak
(bertindak untuk dan atas nama KSO)
Surat Pernyataan (Kebenaran dan keabsahan
Dokumen, tidak masuk black list, dan tunduk
A3 pada Dokumen Pengadaan) ditandatangani Wajib Terlampir
oleh pimpinan Perusahaan bermeterai Rp.
6000,00
SSP tiga bulan terakhir beserta tanda terima
Tidak
A4 (November 2017, Desember 2017 dan Januari Wajib
Ada
2018), atau surat keterangan fiskal

2. Dokumen Penawaran Teknis (File-2)


Tidak
T1 Pendekatan dan Metodologi Wajib
ada
12
Jadwal dan Jangka Waktu pelaksanaan
Tidak
T2 pekerjaan serta Jadwal penugasan tenaga ahli, Wajib
ada
disahkan oleh pimpinan perusahaan
Struktur Organisasi Proyek serta uraian tugas
Tidak
T3 dan tanggung jawab disahkan oleh pimpinan Wajib
Ada
perusahaan
Daftar personil (Tenaga Ahli) yang ditugaskan
T4 dalam proyek disahkan oleh pimpinan Wajib Terlampir
perusahaan
Daftar riwayat hidup (CV) Tenaga Ahli, Ijazah
T5 Tenaga Ahli dan Sertifikat Keahlian (SKA) Wajib Terlampir
Tenaga Ahli
T6 Surat pernyataan kesanggupan Tenaga Ahli Wajib Terlampir
Daftar Pengalaman Perusahaan dalam kurun
waktu 7 tahun terakhir:
• Pengalaman Sub bidang Sejenis;
T7 • Pengalaman pada bidang sejenis; Wajib Terlampir
• Pengalaman pada bidang lainnya,
dengan dilampirkan Kontrak/Ikatan Kerja dan
Berita Acara Serah Terima.
Daftar Pekerjaan yang sedang dilaksanakan
T8 Wajib Terlampir
(tahun 2018)

3. Dokumen Penawaran Harga (File-3)


Surat Penawaran Harga yang ditandatangani
C1 oleh pimpinan Perusahaan bermeterai Wajib Terlampir
Rp6.000,00
Rincian harga penawaran (Daftar Kuantitas
C2 Wajib Terlampir
dan Harga/BQ dengan data harga)

17. Bahasa Penawaran

a. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia;

b. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat


menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing;

c. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam


Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku
adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

18. Harga Penawaran

a. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.

13
b. Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan
pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.

c. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang sah serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh Penyedia
untuk pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

19. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran

a. Harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang yang tercantum dalam
LDP.

b. Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan ini dilakukan sesuai dengan cara


yang ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

20. Masa Berlaku Penawaran

a. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan dalam LDP.

b. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya


penawaran, Unit Pengadaan dapat meminta kepada peserta untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu
tertentu.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

21. Pemasukan/Penyampaian Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaran disampaikan oleh Penyedia dengan mengisi form nilai


total, dan mengunggah (upload) lampiran yang dipersyaratkan dalam PDF file
pada sistem e-Procurement PT Angkasa Pura II (Persero).

b. Metode pemasukan/penyampaian Dokumen Penawaran:


File-1: Terdiri dari Dokumen Adminsitrasi;
File-2: Terdiri dari Dokumen Teknis; dan
File-3: Terdiri dari Dokumen Penawaran Harga
Ketiga file tersebut dimasukan (upload) sebelum waktu pemasukan dokumen
ditutup/berakhir.

22. Batas Akhir Waktu Pemasukan/Penyampaian Penawaran

a. Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi


e-Procurement sesuai Jadwal Pelaksanaan Pengadaan (JPP).

b. Dokumen Penawaran dapat diubah atau ditambah sebelum batas waktu


penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup).

14
c. Setelah batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir (ditutup),
aplikasi e-Procurement akan menolak setiap file penawaran yang dikirim.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

23. Pembukaan Penawaran

a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan setelah waktu pemasukan


dokumen penawaran ditutup.

b. Setelah pembukaan penawaran, Unit Pengadaan mengunduh (download) file


Dokumen Penawaran untuk dilakukan evaluasi.

c. Pembukaan penawaran dilakukan dengan cara:

Dua Tahap: Pembukaan File-1 dan File-2 (dokumen administrasi dan dokumen
teknis) dan File-3 (Dokumen Penawaran Harga) dilakukan pada tahap yang
berbeda:
• Tahap I: Pembukaan File-1 dan File-2;
• Tahap II: Pembukaan File-3.

d. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka, Unit Pengadaan


menyampaikan file penawaran tersebut kepada Unit Information Technology
Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero) untuk mendapat keterangan bahwa
file yang bersangkutan tidak dapat dibuka.

e. Berdasarkan keterangan dari Unit Information Technology, apabila file


penawaran tidak dapat dibuka maka Unit Pengadaan dapat menetapkan bahwa
file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat sebagai penawaran dan peserta
yang mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan
penawaran. Apabila dapat dibuka, maka Unit Pengadaan akan melanjutkan
proses atas penawaran yang bersangkutan.

24. Evaluasi Penawaran


a. Unit Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
1) evaluasi administrasi;
2) evaluasi teknis; dan
3) evaluasi harga.
b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
1) Unit Pengadaan dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah isi Dokumen Pengadaan dan Dokumen Penawaran;
2) Peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah
isi Dokumen Penawaran setelah waktu pemasukan penawaran ditutup;
3) Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
4) Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:

15
a) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi
lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
b) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil
diantara peserta yang memenuhi syarat.
5) Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Unit
Pengadaan selama proses evaluasi;
6) Unit Pengadaan dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
a) ketidakhadiran dalam acara pemberian penjelasan/pemberian
penjelasan lapangan; dan/atau
b) kesalahan yang tidak substansial, yaitu file penawaran tidak
berstempel Perusahaan, meterai tidak diberi tanggal.
7) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan)
antara peserta dan Unit Pengadaan dengan tujuan untuk memenangkan
salah satu peserta, maka:
a) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang
terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
b) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat [apabila ada]; dan
c) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada huruf b,
maka pelelangan pelelangan batal.
c. Evaluasi Administrasi
1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) Syarat-syarat substansial (mandatory) yang diminta berdasarkan
Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi.
b) File penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
(1) Nama pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan;
(2) jangka waktu berlaku file penawaran tidak kurang dari waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
(3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP;
(4) bernomor, bertanggal, serta bermeterai; dan
(5) Tidak memuat persyaratan tambahan yang bertentangan dengan
ketentuan Dokumen Pengadaan;
(6) Ditandatangani oleh yang berwenang.
2) Unit Pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan terhadap dokumen administrasi yang disampaikan;
3) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
4) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan batal.
d. Evaluasi Teknis
1) Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Kriteria Evaluasi Teknis (terlampir);
2) Evaluasi teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Evaluasi dilakukan terhadap Dokumen Penawaran Teknis dan
Presentasi/paparan Teknis

16
b) Ambang batas minimal (passing grade) nilai total evaluasi teknis 75
(tujuh puluh lima).
3) Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Unit Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
perubahannya;
b) Unsur-unsur teknis yang dinilai mengacu dalam kriteria evaluasi teknis
(terlampir).
c) Unit Pengadaan [apabila diperlukan] dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum
dalam Syarat-syarat Umum Kontrak dan Syarat-syarat Khusus
Kontrak;
d) Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Unit Pengadaan melakukan klarifikasi dengan peserta.
Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi
penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e) Bobot Dokumen Penawaran Teknis sebesar 35%
4) Presentasi Teknis dilakukan dengan ketentuan:
a) Waktu dan tempat presentasi teknis akan diberitahukan kemudian oleh
Unit Pengadaan.
b) Presentasi/paparan Teknis Peserta dinilai oleh Tim Juri yang terdiri dari
Tenaga Ahli dan/atau internal PT AP II sesuai dengan kompetensi dan
ditunjuk oleh Pejabat Yang Berwenang PT AP II.
c) Presentasi teknis dilakukan oleh tenaga ahli sebagaimana tercantum
dalam dokumen penawaran.
d) Ketidakhadiran tenaga ahli dalam presentasi teknis akan mengurangi
nilai teknis.
e) Unsur-unsur presentasi teknis yang dinilai mengacu dalam kriteria
evaluasi presentasi teknis (terlampir).
f) Bobot Presentasi/paparan Teknis sebesar 65%.
5) Peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi
harga; dan
6) Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan batal.

e. Evaluasi Harga
1) Sebelum dilakukan evaluasi harga, Unit Pengadaan melakukan koreksi
aritmatik sebagai berikut:
a) Volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Penawaran (apabila ada) disesuaikan (dilakukan pembetulan apabila
tidak sesuai) dengan yang tercantum dalam Bill of Quantity Dokumen
Pengadaan;
b) Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Dokumen Penawaran
(apabila ada) disesuaikan dengan yang tercantum dalam Bill of
Quantity Dokumen Pengadaan;

17
c) Hasil koreksi aritmatik tidak boleh mengubah nilai total Harga
Penawaran.
2) Unsur–unsur yang perlu dievaluasi adalah hal–hal yang pokok atau
penting yaitu:
a) Total harga penawaran dibandingkan terhadap nilai total HPS. Apabila
total harga penawaran melebihi HPS, maka penawaran dinyatakan
gugur.
b) Harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang maka harga
satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan
yang berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;
c) Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
d) Apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga penawaran antara
angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf;
e) Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan
dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka;
f) Apabila terdapat perbedaan total penawaran yang diupload dengan
total penawaran yang diinput ke sistem, maka data yang menjadi
acuan untuk evaluasi harga adalah data penawaran yang diinput ke
sistem; atau
g) Apabila nilai penawaran tidak jelas, maka penawaran dinyatakan
gugur;
h) Apabila total Harga Penawaran terendah kurang dari 80% (delapan
puluh persen) dihitung dari total HPS, Unit Pengadaan melakukan
analisis terhadap perbedaan Harga Satuan dalam daftar kuantitas dan
harga yang timpang secara signifikan. Dalam hal diperlukan, dapat
dilakukan klarifikasi dan verifikasi kepada peserta Pelelangan untuk
mendapatkan keyakinan atas kewajaran Harga Penawaran. Pada saat
klarifikasi dan verifikasi:
(1) Peserta Pelelangan terkait harus menjelaskan tentang kewajaran
Harga Penawaran termasuk harga-harga yang tercantum dalam
perincian;
(2) Apabila kewajaran Harga Penawaran dapat diyakini, maka
penawaran dapat dinyatakan tidak gugur. Unit Pengadaan
membuat analisis yang mendukung kesimpulan tersebut;
(3) Apabila Unit Pengadaan tidak dapat meyakini kewajaran Harga
Penawaran, penawaran dinyatakan gugur;
(4) apabila setelah dilakukan analisis dan diklarifikasi dinyatakan
wajar serta peserta Pelelangan yang bersangkutan menyatakan
mampu melaksanakan pekerjaan sesuai Dokumen Pengadaan,
maka peserta Pelelangan tersebut ditunjuk sebagai pemenang
lelang dengan syarat:
18
(a) Peserta Pelelangan tersebut harus bersedia untuk menaikkan
Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari nilai
total HPS;
(b) Apabila peserta Pelelangan yang bersangkutan tidak
bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran menjadi
hak Perusahaan;
(5) Hasil klarifikasi dituangkan dalam Berita Acara Klarifikasi.
f. Metode Evaluasi
1) Metode evaluasi yang digunakan untuk menentukan pemenang pada
pekerjaan ini adalah Sistem Penilaian Kualitas dan Harga.
2) Bobot kualitas (teknis) 80% dan bobot harga 20%, jumlah bobot kualitas
dan harga adalah 100%.
3) Penawaran teknis dan penawaran harga dinilai dalam angka untuk
selanjutnya dikalikan dengan bobot yang telah ditetapkan.
4) Harga penawaran terendah diberi nilai 100, sedangkan harga penawaran
lainnya diberikan nilai dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai Penawaran Terendah
x Bobot Penawaran Harga
Nilai Penawaran ybs

5) Hasil penilaian akhir adalah penjumlahan nilai penawaran teknis dikali


bobot nilai teknis, ditambah dengan nilai penawaran harga dikali bobot nilai
harga. Peserta yang mendapat nilai akhir tertinggi ditetapkan sebagai
pemenang.
6) Sebelum dilakukan penetapan sebagai penyedia, terhadap calon pemenang
dilakukan negosiasi harga.

25. Klarifikasi dan Negosiasi


a. Unit Pengadaan mengundang peserta dengan nilai akhir (evaluasi teknis dan
harga) tertinggi untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi.
b. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi dan
negosiasi.
c. Klarifikasi dan negosiasi dilakukan oleh Unit Pengadaan dengan:
1) direktur utama/pimpinan perusahaan;
2) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya
(dinyatakan dengan surat kuasa);
3) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh Kantor Pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
4) Pejabat yang menurut Kontrak kerja sama berhak mewakili perusahaan
yang bekerja sama.
d. Klarifikasi dan negosiasi harga dilakukan untuk:
1) meyakinkan kejelasan biaya, dengan memperhatikan kesesuaian antara
bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau tenaga pendukung yang
ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan perangkat/fasilitas
pendukung yang proporsional guna pencapaian hasil kerja yang optimal;

19
2) memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap
mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran teknis
yang diajukan peserta.
e. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
1) kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
2) volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
3) harga satuan dibandingkan dengan harga yang berlaku di pasaran.
f. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan berdasarkan
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga
ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan:
1) harga satuan dari biaya langsung personil, berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan
tenaga ahli konsultan yang bersangkutan;
2) unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung
berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagaimana tercantum
dalam LDP.
g. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik dan
penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau manajer
kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung tersebut.
h. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung Non-Personil
yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya Langsung Personil
(remuneration) yang dinilai tidak wajar.
i. Apabila hasil evaluasi biaya serta klarifikasi biaya tidak ditemukan hal-hal yang
tidak wajar, maka total penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak
melebihi HPS.
j. Apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap peserta dengan nilai akhir tertinggi
atau rangking pertama tidak menghasilkan kesepakatan, Unit Pengadaan
melanjutkan dengan mengundang peserta dengan nilai akhir rangking ke dua
untuk melakukan proses klarifikasi dan negosiasi. Demikian, berturut-turut
kepada peserta berikutnya sesuai hasil rangking penilaian sehingga dicapai
kesepakatan.
k. Apabila klarifikasi dan negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan maka lelang
dinyatakan gagal.
l. Unit Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi.

26. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), Berita Acara Lainnya, dan
Kerahasiaan Proses

a. Unit Pengadaan membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pelelangan


(BAHP) yang paling sedikit memuat:
1) Nama seluruh peserta;
2) Harga penawaran dan nilai hasil evaluasi dari masing-masing peserta;
3) Metode evaluasi yang digunakan;
4) Unsur-unsur yang dievaluasi;
5) Rumus yang dipergunakan;
6) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal pelaksanaan
pelelangan;

20
7) Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
8) Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
9) Pernyataan bahwa pelelangan batal apabila tidak ada penawaran yang
memenuhi syarat.
b. Unit Pengadaan menuangkan ke dalam Berita Acara tambahan lainnya segala
hal terkait proses pemilihan penyedia secara elektronik yang tidak dapat
diakomodir atau difasilitasi aplikasi e-Procurement.

c. Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada huruf b diunggah


(upload) oleh Unit Pengadaan menggunakan menu upload informasi lainnya
pada aplikasi e-Procurement.

d. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan


(BAHP) oleh Unit Pengadaan bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.

F. PENETAPAN PEMENANG

27. Penetapan Pemenang

a. Unit Pengadaan mengusulkan penetapan calon pemenang Pelelangan


kepada Pejabat Yang Berwenang dengan penjelasan tambahan serta
keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan.

b. Penetapan pemenang dilakukan oleh Pejabat Yang Berwenang atas usulan Unit
Pengadaan.

28. Pengumuman Pemenang

a. Unit Pengadaan mengumumkan pemenang yang telah ditetapkan oleh Pejabat


Yang Berwenang melalui aplikasi e-Procurement.

b. Pengumuman Pemenang memuat sekurang-kurangnya:


1) nama paket pekerjaan;
2) nama dan alamat Penyedia;
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Penyedia.
4) Nilai evaluasi teknis dan harga Pemenang.

c. Penyedia yang ditetapkan sebagai Pemenang wajib menerima keputusan


tersebut, dengan ketentuan apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan
masa penawarannya masih berlaku, maka dimasukkan dalam Daftar Hitam;

d. Apabila pemenang yang ditetapkan sebagai Pemenang mengundurkan diri,


maka penetapan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan
sesuai dengan urutan peringkat, selama masa file penawaran pemenang
cadangan masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

21
e. Apabila semua pemenang yang ditetapkan mengundurkan diri, maka
pelelangan dinyatakan batal oleh Pejabat Yang Berwenang setelah mendapat
laporan dari Unit Pengadaan.

29. Sanggahan

a. Peserta yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun bersama-sama


dengan peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan kepada Unit
Pengadaan apabila terdapat bukti:
1) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan
dalam dokumen pengadaan dan Berita Acara Penjelasan; atau
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang
sehat; atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pejabat dan atau staf Unit
Pengadaan/Pejabat Yang Berwenang; atau
4) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di antara peserta lainnya;
atau
5) ada unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) antara peserta dengan
pejabat dan atau Unit Pengadaan atau dengan Pejabat Yang Berwenang.

b. Peserta Pelelangan yang mengajukan sanggahan wajib menyerahkan uang


Jaminan Sanggah sebesar 2% (dua persen) dari HPS.

c. Surat sanggahan sebagaimana dimaksud butir a di atas, harus dilengkapi


dengan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukti penyetoran jaminan
sanggah.

d. Surat sanggahan disampaikan kepada Unit Pengadaan selambat-lambatnya


4 (empat) hari kerja sejak pemenang pelelangan diumumkan. Apabila surat
sanggahan yang disampaikan oleh peserta pelelangan melewati masa sanggah
yang telah ditetapkan atau tidak dilampiri bukti penyetoran jaminan Sanggah,
maka surat sanggah tersebut ditolak/tidak diterima.

e. Unit Pengadaan membuat tanggapan atas sanggahan tersebut paling lambat


4 (empat) hari kerja setelah surat sanggahan diterima.
f. Unit Pengadaan menyampaikan sanggahan peserta pelelangan dan tanggapan
atas sanggahan tersebut kepada Pejabat Yang Berwenang.

g. Pejabat Yang Berwenang memutuskan sanggahan diterima atau ditolak dalam


waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima penyampaian surat
sanggahan dan tanggapan sanggahan tersebut dari Unit Pengadaan.

h. Pejabat Yang Berwenang dalam menangani dan memeriksa sanggahan dapat


melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan proses Pengadaan
Barang/Jasa yang bersangkutan.

i. Apabila sanggahan ternyata benar, maka Unit Pengadaan menyatakan


pelelangan batal, selanjutnya Unit Pengadaan memutuskan pelelangan ulang
atau evaluasi ulang.
22
j. Apabila sanggahannya terbukti tidak benar maka Jaminan Sanggah dicairkan
dan menjadi milik PT Angkasa Pura II (Persero).

k. Keputusan Pejabat Yang Berwenang atas sanggahan dan tanggapannya bersifat


final.

30. Jaminan Sanggah


a. Jaminan Sanggah adalah Jaminan berupa uang tunai sebesar 2% (dua persen)
dari HPS yang disetorkan oleh peserta kepada PT Angkasa Pura II (Persero)
melalui bank umum.
b. Bukti jaminan sanggah diserahkan kepada Unit Pengadaan paling lambat
1 (satu) hari sebelum masa sanggah berakhir;
c. Jaminan sanggah dikembalikan kepada peserta apabila sanggahan dinyatakan
benar;
d. Jaminan sanggah dinyatakan sebagai milik PT Angkasa Pura II (Persero) apabila
sanggahan dinyatakan tidak benar.

31. Surat Pemberitahuan Hasil Pelelangan

a. Unit Pengadaan menyampaikan surat pemberitahuan hasil pelelangan


kepada Pemenang (Penyedia Barang/Jasa), dalam hal:
1) Tidak terdapat sanggahan dalam masa sanggah;
2) Sanggahan dinyatakan tidak benar.

b. Berdasarkan surat pemberitahuan hasil pelelangan, Pemenang (Penyedia


Barang/Jasa) menyiapkan/menyampaikan Jaminan Pelaksanaan dalam
waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal surat
pemberitahuan hasil pelelangan;

c. Ketentuan mengenai Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat


Umum Kontrak.

d. Dalam hal Pemenang (Penyedia Barang/Jasa) tidak menyerahkan jaminan


pelaksanaan dalam waktu yang telah ditentukan tersebut maka dapat
dinyatakan mengundurkan diri, dan selanjutnya Unit Pengadaan:
1) Jaminan penawaran menjadi milik PT Angkasa Pura II (Persero);
2) Unit Pengadaan membuat surat pemberitahun hasil Pelelangan kepada
pemenang urutan berikutnya (jika ada).

G. PELELANGAN BATAL

32. Pelelangan batal

Pelelangan dinyatakan batal Apabila:


a. tidak ada penawaran yang masuk; atau
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi administrasi dan teknis; atau
c. harga penawaran terendah peserta pelelangan yang lulus administrasi dan
teknis melebihi HPS; atau
23
d. berdasarkan analisa Unit Pengadaan, tidak ada penawaran yang memenuhi
kewajaran harga; atau
e. proses Pelelangan tidak dapat dilanjutkan karena masa berlaku penawaran
peserta yang disampaikan sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa); atau
f. sanggahan peserta pelelangan dinyatakan benar; atau
g. semua peserta yang ditetapkan sebagai pemenang mengundurkan diri atau
tidak bersedia menandatangani Kontrak; atau
h. terbukti ada KKN dalam proses Pelelangan yang diketahui sebelum penetapan
pemenang; atau
i. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak
sehat; atau
j. pelaksanaan pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pengadaan dan berita acara penjelasan yang telah ditetapkan.

H. PENANDATANGANAN KONTRAK

33. Penandatanganan Kontrak

a. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja


setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.

b. Pejabat Yang Berwenang dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah


substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak.

c. Pejabat Yang Berwenang dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak


meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

d. Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:


1) sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
a) Kontrak asli pertama untuk Pejabat Yang Berwenang dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia barang;
dan
b) Kontrak asli kedua untuk penyedia barang dibubuhi meterai pada
bagian yang ditandatangani oleh Pejabat Yang Berwenang;
2) rangkap Kontrak lainnya tanpa dibubuhi meterai, apabila diperlukan.

e. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama Penyedia adalah


Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar. Pihak
lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar tidak dapat menandatangani kontrak, kecuali
mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak
yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
kontrak.

24
I. SANKSI
34. Sanksi Bagi Peserta

a. Apabila terdapat bukti yang kuat bahwa sebagian besar atau seluruh peserta
Pelelangan berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik modal dan/atau
kepengurusan (kecuali BUMN/BUMD), dan/atau kerjasama bentuk lainnya,
sehingga patut diduga terjadi pengaturan/kerjasama diantara peserta
Pelelangan dan/atau persaingan yang tidak wajar, maka peserta Pelelangan
yang bersangkutan harus digugurkan keikutsertaannya dalam Pelelangan
bersangkutan serta tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 (dua) tahun (termasuk
pengurus/penerima kuasanya).

b. Dalam hal Penyedia terbukti melakukan kecurangan dalam proses Pelelangan


atau membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain
yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan Pengadaan Barang/Jasa yang
ditentukan dalam Dokumen Pengadaan maupun pelaksanaan Kontrak,
dikenakan sanksi keikutsertaannya dalam proses Pelelangan digugurkan atau
pembatalan Kontrak, dan Penyedia yang bersangkutan dimasukkan dalam
daftar hitam (termasuk pengurus/penerima kuasanya).

c. Terhadap peserta Pelelangan yang mengundurkan diri sebelum berakhirnya


masa penawaran tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dikenakan sanksi
dimasukan dalam daftar hitam (black list) AP II.

d. Terhadap Penyedia (termasuk pengurusnya) yang ditunjuk sebagai pemenang


lelang atau pelaksana pekerjaan tetapi mengundurkan diri dengan alasan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan/diterima dan/atau tidak menandatangani
Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak tanpa pemberitahuan, terhitung 6 (enam)
hari kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan untuk menandatangani
SPK/Kontrak, dan atau tidak menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah
melebihi waktu yang telah ditentukan dan telah diberi peringatan, dikenakan
sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa
di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) selama 2 (dua) tahun.

e. Dalam hal calon Penyedia mengajukan sanggahan atas penetapan pemenang


Pelelangan dan setelah dilakukan evaluasi/pemeriksaan, ternyata sanggahan
tersebut tidak terbukti, calon Penyedia tersebut dikenakan sanksi pencairan
Jaminan Sanggah menjadi milik PT Angkasa Pura II (Persero).

25
BAB III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN

Dalam melengkapi Dokumen Pengadaan, dibawah ini adalah format yang digunakan, untuk
diisi dan menjaga standarisiasi dokumen:

26
A. FORMAT FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

A1 FILE PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS Pdf

[KOP SURAT BADAN USAHA]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Unit Pengadaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat

di
TANGERANG

Perihal : File penawaran Administrasi dan Teknis

Setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan nomor____________


tanggal______________ dan Berita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen
Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis untuk
pekerjaan _____________________ [nama pekerjaan], dengan jangka waktu pelaksanaan
selama _____ (___________________) hari kalender.

Penawaran administrasi dan teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.

Penawaran ini berlaku selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal
batas akhir pemasukan penawaran yang ditetapkan.

Bersama File penawaran ini, kami lampirkan dokumen penawaran sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.

Dengan disampaikannya File penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Hormat kami,
PT/KSO ............................,

Meterai
Rp 6.000,-

Jabatan
Catatan:
Ditandatangani Pimpinan Perusahaan (pejabat yang
berwenang) di atas meterai Rp 6000,00, diberi tanggal,
bulan dan tahun serta nama jelas dan distempel
perusahaan.

27
B. FORMAT SURAT PERNYATAAN PENYEDIA

A3 SURAT PERNYATAAN PENYEDIA Pdf


[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN]

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ………………………………….…..
Jabatan : Direktur/Pimpinan
Untuk dan atas : PT/KSO .......................
Nama Perusahaan
Akte Pendirian : ...................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Seluruh dokumen yang kami sampaikan untuk proses pengadaan ini adalah Benar;
2. Perusahaan/Lembaga kami dan pengurusnya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak
pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
3. Perusahaan/Lembaga kami tidak masuk dalam daftar hitam di lingkungan PT Angkasa
Pura II (Persero) atau di perusahaan/instansi lain, baik instansi pemerintah, badan
usaha milik negara ataupun swasta.
4. Kami tunduk terhadap semua ketentuan yang dipersyaratkan bagi Penyedia
sebagaimana tercantum dalam dokumen pengadaan;
5. Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen dan/atau pernyataan
yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan benar dan penuh rasa tanggung jawab.

……….. , …… 2018

Meterai 6000

.........................
Direktur/Pimpinan

28
C. FORMAT PENAWARAN LAINNYA

T4 DAFTAR TENAGA AHLI Pdf

DAFTAR TENAGA AHLI

Tgl/bln/ Jabatan Keahlian/ Pengalaman


Tingkat Sertifikat/
No Nama dlm Spesialisasi/ Kerja
thn lahir Pendidikan Ijazah
Proyek Kualifikasi (tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

29
T5 DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) TENAGA AHLI Pdf

CONTOH CURRICULUM VITAE TENAGA AHLI


1. Nama lengkap :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Kebangsaan :
4. Alamat perusahaan :
No. telephone :
Fax :
E-Mail Adress :
5. Pendidikan :
6. Kursus dan pelatihan :
7. Keanggotaan dalam organisasi :
profesi
8. Kemampuan berbahasa asing : Speaking Reading Writing
9. Jabatan yang akan dilaksanakan : Uraian singkat mengenai fungsi dalam organisasi
dalam proyek proyek yang menggambarkan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
10. Pengalaman kerja dalam proyek
1) Nama proyek :
- Lokasi proyek :
- Tahun pelaksanaan :
- Jangka waktu pelaksanaan :
- Posisi dalam proyek :
- Pemberi kerja :
- Tugas pokok dalam proyek tersebut :
2) Dst ………(diisi bila ada). :
11. Pengalaman kerja
1) Terhitung mulai tanggal sampai dengan tanggal :
- Nama perusahaan :
- Jabatan dan uraian pekerjaan :
2) Dst…………..(diisi bila ada). :
12. Pernyataan.
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
Semua keterangan yang saya berikan dalam curriculum vitae ini adalah benar, dan saya
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa apabila pernyataan saya ternyata tidak benar
atau palsu maka saya bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

____________,____2018

Tanda tangan dan nama jelas


…………………………………………………

Catatan:Format dan isi dapat disesuaikan seperlunya

30
T6 SURAT PERNYATAAN TENAGA AHLI Pdf
[KOP BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)]

SURAT PERNYATAAN TENAGA AHLI


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
Dengan ini menyatakan bahwa Saya bersedia untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh
dan sanggup menyelesaikan paket pekerjaan _____________ untuk PT/KSO_____________
sesuai dengan daftar tenaga ahli dan struktur organisasi proyek dengan posisi sebagai tenaga
ahli _________________.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab.

____________,_____ 2018

Mengetahui:
__________[nama Penyedia] Yang membuat pernyataan,

Meterai Rp6.000,-

(__________)
[nama jelas Pimpinan/Direktur] (____________)
Nama Jelas

31
DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN PADA BIDANG/SUB BIDANG
T7 SEJENIS DAN BIDANG LAINNYA DALAM KURUN WAKTU 7 TAHUN Pdf
TERAKHIR

DAFTAR PENGALAMAN PEKERJAAN DALAM KURUN WAKTU 7 TAHUN TERAKHIR


Pemberi Tanggal Selesai
Tugas/Pejabat Yang Kontrak Pekerjaan
Bidang/ Berwenang Berdasarkan
Lokasi
No Nama Pekerjaan Sub
Bidang Alamat/
BA
Nama No/ Tanggal Nilai Kontrak Serah
Telepon
Terima
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

T8 DAFTAR PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN Pdf

DAFTAR PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN


Pemberi Tugas/ Pejabat
Kontrak Progres Terakhir
Bidang/ Yang Berwenang
Nama
No. Pekerjaan
Sub Bidang Lokasi
Kontrak Prestasi
Pekerjaan Alamat/ No/
Nama Nilai (Rencana) Kerja
Telepon Tanggal
(%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

32
D. FORMAT DOKUMEN PENAWARAN HARGA

C1 File penawaran Harga Pdf

[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, ___________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
Unit Pengadaan
PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat

di
TANGERANG

Perihal : Penawaran Harga

Sehubungan dengan penawaran administrasi dan teknis untuk pekerjaan


_____________________ [nama pekerjaan], dengan ini kami mengajukan penawaran
harga dengan nilai sebagaimana terlampir.

Penawaran harga ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Sesuai dengan persyaratan, bersama file penawaran ini kami lampirkan: Daftar Kuantitas
dan Harga.

Penawaran ini berlaku selama jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal
batas akhir pemasukan penawaran yang ditetapkan.

Dengan disampaikannya File penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

……….. , …… 2018

PT/KSO .....................

Meterai Rp6.000,-

.........................
Direktur/Pimpinan

Catatan:
Ditandatangani Pimpinan Perusahaan (pejabat yang
berwenang) di atas meterai Rp 6000,00, diberi tanggal,
bulan dan tahun serta nama jelas dan distempel
perusahaan.
33
E. FORMAT DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

C2 FORMAT DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Pdf

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


PEKERJAAN ……………………………………………..

Jenis dan Volume pekerjaan sesuai dengan Bill of Quantity (terlampir)

PT/KSO ............................

Nama
Jabatan

34
BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/TOR

Kerangka Acuan Kerja/KAK/TOR (terlampir)

35
BAB V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada tahapan


produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam
Kontrak.

36
BAB VI
RANCANGAN
KONTRAK PENGADAAN JASA

Nomor :
Tanggal :

TENTANG
_________________________________
________________________________

Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi (untuk selanjutnya disebut “Kontrak”) ini dibuat dan
ditandatangani di ………………………….., oleh dan antara:

I. PT ANGKASA PURA II (PERSERO),


Berkedudukan di :
Alamat :
Diwakili secara :
sah oleh
Selaku :
Dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT Angkasa Pura II (Persero),
selanjutnya dalam Kontrak ini disebut AP II.
II. PT/KSO ________________________,
Berkedudukan di :
Alamat :
Diwakili secara :
sah oleh
Selaku :
yang Anggaran Dasar dimuat dalam Akta Nomor _________________ dibuat
dihadapan ____________________, Notaris di ________________, dan telah
disahkan oleh Kementerian Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
__________________ Tahun ___________, tanggal _________________
Dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT/KSO ________________,
selanjutnya dalam Kontrak ini disebut KONSULTAN.

AP II dan KONSULTAN (selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”),


menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
a. AP II telah menetapkan KONSULTAN untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana
tersebut dalam Kontrak ini dan lampiran-lampirannya;
b. KONSULTAN sebagaimana dinyatakan kepada AP II, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini dan lampiran-lampirannya;
c. AP II dan KONSULTAN mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) penandatangan Kontrak adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini dan mengikat pihak yang diwakili;
3) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;

37
4) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
5) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, PARA PIHAK dengan ini menyepakati dan menyetujui untuk
mengadakan Kontrak dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1
DASAR/REFERENSI KONTRAK

(1) PARA PIHAK sepakat pelaksanaan pekerjaan tunduk pada pasal-pasal dalam Kontrak ini
dan lampiran-lampiran Kontrak yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan Kontrak ini serta mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
(2) Dalam hal terdapat perbedaan antara Kontrak ini dengan lampiran Kontrak, maka urutan
hierarki yang dijadikan dasar/referensi pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut:
a. Addendum Kontrak (bila ada);
b. Kontrak ini;
c. Revisi surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga hasil negosiasi (bila ada);
d. Berita Acara Negosiasi (bila ada);
e. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas Dan Harga;
f. Addendum Dokumen Pengadaan (bila ada);
g. Berita Acara Aanwijzing;
h. Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK);
i. Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK);
j. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKST), yang berisi spesifikasi-spesifikasi
Umum dan Khusus;
k. Gambar-gambar (drawings); dan
l. Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran Kontrak, antara lain: jaminan-
jaminan, berita-berita acara.

PASAL 2
BIAYA PELAKSANAAN

Biaya Pelaksanaan pekerjaan termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar
Rp___________ (____________________________rupiah);

38
PASAL 3
JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah _____ (___________) hari kalender
terhitung sejak tanggal _________________, dan dengan demikian KONSULTAN harus telah
menyelesaikan seluruh pekerjaan selambat-lambatnya tanggal _______________________.

PASAL 4
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran dilaksanakan oleh AP II kepada KONSULTAN dengan ketentuan sebagaimana


tersebut dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan perubahannya.

PASAL 5
PENUTUP

DENGAN DEMIKIAN, AP II dan KONSULTAN telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak


ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) KONSULTAN/Kemitraan(KSO)
Pejabat Yang Berwenang __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk KONSULTAN maka rekatkan untuk Pejabat Yang Berwenang maka
meterai Rp 6.000,- )] rekatkan meterai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

39
BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. DEFINISI
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
a. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir
(brainware)
b. KONSULTAN adalah Penyedia yang berupa badan usaha yang menyediakan Jasa
Konsultansi dan telah ditetapkan sebagai pemenang oleh AP II.
c. Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antara Penyedia nasional maupun
dengan Penyedia asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban
dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan bersama yang
dituangkan dalam Kontrak tertulis. Kerja sama usaha tersebut dapat dinamakan
konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya sepanjang tidak
dimaksudkan untuk membentuk suatu badan hukum baru dan mengalihkan
tanggung jawab masing-masing anggota kerja sama usaha kepada badan hukum
tersebut
d. Surat Jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank yang ditunjuk oleh
Perusahaan yang diserahkan oleh KONSULTAN untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban KONSULTAN.
e. Kontrak Pengadaan Jasa adalah Kontrak tertulis antara Pejabat Yang
Berwenang dari AP II dengan KONSULTAN yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen
lain yang merupakan bagian dari Kontrak.
f. Biaya Pelaksanaan adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
g. KAK adalah Kerangka Acuan Kerja yang disusun oleh Unit Teknis untuk
menjelaskan tujuan, lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Kontrak ini.
h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) adalah ketentuan-ketentuan yang
bersifat khusus dan/atau lebih rinci dan/atau spesifik yang apabila terjadi
perbedaan dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak, maka Syarat-Syarat Khusus
Kontrak lebih mengikat dari Syarat-Syarat Umum Kontrak.
i. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak,
berisikan ketentuan-ketentuan umum Kontrak.
j. Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil dengan keahlian, kualifikasi, dan
pengalaman di bidang tertentu.
k. Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

40
l. Rincian Biaya Langsung Personil adalah remunerasi atau upah yang diterima
oleh personil inti, yang telah memperhitungkan biaya umum (overhead), biaya
sosial (social charge), keuntungan (profit), tunjangan penugasan, asuransi dan
biaya–biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu
(bulan, minggu, hari, atau jam).
m. Rincian Biaya Langsung Non Personil adalah biaya yang sebenarnya
dikeluarkan KONSULTANuntuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at
cost), yang meliputi antara lain biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan,
biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan surat ijin, biaya
komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan
seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.
n. Jangka Waktu Pelaksanaan adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima
pekerjaan atau masa pemeliharaan berakhir.
o. Penawaran Harga adalah rincian yang memuat setiap komponen pekerjaan
Jasa Konsultansi yang harus dilaksanakan oleh KONSULTAN [untuk Kontrak
Harga Satuan ditambah : “berikut harga satuannya (mata pembayaran)”]
dan merupakan bagian dari Dokumen Penawaran KONSULTAN.
p. Penawaran Teknis adalah data teknis yang memuat pendekatan teknis,
metodologi, dan program kerja KONSULTAN dalam pelaksanaan Jasa Konsultansi
ini. Penawaran Teknis merupakan bagian dari penawaran KONSULTAN.

2. PENERAPAN
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
pekerjaan Jasa Konsultansi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki
dalam Surat Kontrak.

3. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN


a. Berdasarkan etika pengadaan Barang/Jasa PT Angkasa Pura II (Persero),
PARA PIHAK dilarang untuk:
1) menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima
hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya
untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga
berkaitan dengan pengadaan ini;
2) membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau
keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan
Kontrak ini.
b. KONSULTAN menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua anggota
kemitraan/KSO apabila berbentuk kemitraan/KSO) dan subnya (jika ada) tidak
akan melakukan tindakan yang dilarang sebagaimana tersebut di huruf a. diatas;
c. KONSULTAN yang terbukti melakukan larangan-larangan diatas dapat dikenakan
sanksi-sanksi adminsitrastif sebagai berikut:
1) Pemutusan Kontrak;
2) Sanksi denda sebagaimana yang ditetapkan ditetapkan dalam SSKK;
dan/atau
3) Pengenaan daftar hitam.
41
d. Pejabat Yang Berwenang/Staff AP II yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. KORESPONDENSI
a. Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau faksimili dengan
alamat tujuan PARA PIHAK yang tercantum dalam SSKK.
b. Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini
harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah PARA
PIHAK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili ditujukan
ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

5. WAKIL SAH PARA PIHAK


Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap
dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh Perusahaan atau KONSULTAN hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh
pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk KONSULTAN perseorangan,
KONSULTAN tidak boleh diwakilkan.

6. PEMBUKUAN
KONSULTAN diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat dan
sistematis sehubungan dengan pengadaan Barang ini berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku.

7. KEUTUHAN KONTRAK
Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh PARA
PIHAK. PARA PIHAK tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung
jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak.

8. PEMISAHAN
Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang
Berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka
ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

9. PERPAJAKAN
KONSULTAN berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini telah termasuk dalam
Biaya Pelaksanaan.

10. PELAKSANAAN KONTRAK


Jika dalam pelaksanaan Kontrak ditemukan kesulitan yang menghambat pemenuhan
tujuan Kontrak maka PARA PIHAK berkewajiban untuk tetap berupaya bertindak
wajar di antara mereka tanpa merugikan kepentingan satu sama lain. Jika Pihak yang
satu menganggap pelaksanaan Kontrak tidak wajar dan adil maka PARA PIHAK harus
mengupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi situasi tersebut.

42
11. PENGALIHAN/SUBKONTRAK
a. KONSULTAN dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh Kontrak ini.
Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama
KONSULTAN, baik sebagai akibat peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
b. KONSULTAN dilarang untuk mensubkontrakkan pekerjaan utama yang
disebutkan dalam daftar kuantitas dalam Kontrak ini.
c. Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan kepada KONSULTAN
spesialis setelah persetujuan tertulis dari AP II. KONSULTAN tetap
bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.
d. Jika ketentuan di atas dilanggar maka AP II dapat memutuskan Kontrak dan
KONSULTAN dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

12. PENGGUNAAN DOKUMEN-DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI


KONSULTAN tidak diperkenankan menggunakan dokumen-dokumen Kontrak atau
dokumen lainnya yang berhubungan dengan Kontrak oleh pihak lain, misalnya
Kerangka Acuan Kerja, gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang berkaitan
dengan Kontrak tanpa ijin tertulis dari AP II.

13. TANGGUNG JAWAB PROFESI


a. KONSULTAN wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesi (professional
responsibilities/liabilities), sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (Term of
Reference).
b. KONSULTAN hanya diberi wewenang untuk mengawasi pekerjaan sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat teknis yang telah ditetapkan serta memberikan
saran-saran mengenai pelaksanaan pekerjaan.
c. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini
menimbulkan dampak keuangan/biaya, perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan, perubahan desain dan perubahan spesifikasi teknis, maka sebelum
dilaksanakan hal tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan AP II.
d. Apabila KONSULTAN tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, maka AP II dapat
menunjuk PIHAK KETIGA untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa
mengurangi tanggung jawab profesi KONSULTAN dengan biaya ditanggung
sepenuhnya oleh KONSULTAN.

14. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL


a. KONSULTAN wajib menjamin dan melindungi serta menjaga AP II dari segala
ancaman atau tuntutan tanggung jawab atas pelanggaran hak paten, hak cipta,
merek dagang atau hak rancangan industri yang timbul karena penggunaan
barang atau pelanggaran dalam bentuk apapun atas barang-barang oleh
KONSULTAN ataupun untuk setiap penemuan yang telah terdaftar maupun
belum terdaftar yang diserahkan oleh KONSULTAN kepada AP II.
b. Dalam hal terdapat tuntutan hukum atau klaim pelanggaran Hak atas Kekayaan
Intelektual dari pihak lain kepada AP II sehubungan dengan penggunaan dan
pengoperasian barang, KONSULTAN harus menggunakan usaha-usaha
terbaiknya untuk:

43
1) memperoleh lisensi dari pihak ketiga tersebut apabila KONSULTAN
mengakui bahwa telah terdapat pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual;
2) memberikan pembelaan atas tuntutan atau klaim tersebut sampai dengan
keluarnya putusan yang berkekuatan hukum tetap.
3) Pilihan-pilihan diatas harus dikomunikasikan secara terbuka dengan AP II
dan harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari AP II sebelum
pelaksanaannya.
c. KONSULTAN wajib memberikan kompensasi sebesar total kerugian yang diderita
oleh AP II, baik yang langsung maupun tidak langsung diderita akibat
pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual, dan KONSULTAN dengan ini
membebaskan AP II dari segala tuntutan hukum, baik di pengadilan atau forum
lainnya, dan KONSULTAN harus menyelesaikan tuntutan hukum atas biayanya
sendiri.

15. LAYANAN TAMBAHAN


KONSULTAN wajib menyediakan layanan tambahan lainnya seperti pembuatan
maket/model dari hasil desain sesuai dengan lingkup pekerjaannya.

B. PELAKSANAAN, PEMUTUSAN DAN PENYELESAIAN KONTRAK

16. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, AP II dan KONSULTAN harus
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
b. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak adalah:
1) program mutu;
2) organisasi kerja;
3) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
4) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil (apabila
diperlukan); dan
5) rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.
c. Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

17. MOBILISASI
a. KONSULTAN melakukan mobilisasi setelah tanggal dimulainya pelaksanaan
pekerjaan
b. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:
1) mendatangkan tenaga ahli;
2) mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau
3) menyiapkan peralatan pendukung.
c. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.

44
18. TATA TERTIB

a. KONSULTAN selama melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini wajib


mentaati setiap ketentuan yang berlaku di Bandar Udara atau di lingkungan kerja
AP II.
b. KONSULTAN dalam melaksanakan pekerjaan wajib memelihara keamanan,
ketertiban dan ketenangan di wilayah pekerjaan.
c. KONSULTAN bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengamanan para
pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini dari
kemungkinan kejahatan, tindakan kriminal yang akan merugikan AP II dan atau
pihak lain.
d. KONSULTAN bertanggung jawab sepenuhnya dan wajib memperbaiki dan atau
mengganti setiap kerusakan/kerugian yang diderita AP II yang ditimbulkan oleh
KONSULTAN dan atau pegawainya, baik karena kesengajaan ataupun karena
kelalaian.

19. BIAYA PELAKSANAAN


a. Biaya Pelaksanaan telah memperhitungkan: biaya umum (overhead), biaya
sosial (social charge), keuntungan (profit), tunjangan penugasan, asuransi dan
biaya–biaya kompensasi lainnya, yang dihitung menurut jumlah satuan waktu
tertentu.
b. Rincian harga Kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum dalam Rincian Biaya
Personil dan Rincian Biaya Non Personil sesuai dengan Berita Acara Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya.

20. PERSONIL KONSULTAN


a. Umum
1) Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan
pengalaman yang ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.
2) Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis AP II.
3) Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh KONSULTAN
dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada AP II dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau
spesifikasi Peralatan yang diusulkan beserta alasan perubahan.
4) AP II dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti
menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
5) Jika AP II menilai bahwa Personil Inti:
a) tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik
b) berkelakuan tidak baik; atau
c) mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya maka KONSULTAN
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil inti
tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak diminta oleh AP II.
6) Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka
KONSULTAN berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi
45
yang setara atau lebih baik dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan, tanpa biaya tambahan apapun.
b. Pemimpin Tim (Team Leader)
1) KONSULTAN wajib menempatkan Team Leader dengan kualifikasi yang telah
disetujui oleh AP II sebagaimana tersebut pada lampiran penawaran yang
diajukan oleh KONSULTAN.
2) Team Leader mempunyai wewenang/diberi kuasa penuh untuk mewakili
KONSULTAN.
c. Personil Inti
1) nama personil dan uraian pekerjaan, kualifikasi minimum, perkiraan waktu
pelaksanaan dilampirkan dalam Lampiran SSKK;
2) penyesuaian terhadap perkiraan waktu pekerjaan personil akan dibuat oleh
KONSULTAN melalui pemberitahuan secara tertulis kepada AP II;
3) jika terdapat pekerjaan tambah, maka perkiraan waktu pelaksanaan harus
ditentukan secara tertulis oleh PARA PIHAK.
d. Waktu kerja dan lembur
1) jam kerja dan waktu cuti untuk personil inti akan disepakati lebih lanjut;
2) waktu kerja tenaga kerja asing yang dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak
kedatangannya di Indonesia sesuai dengan surat perintah mobilisasi;
3) tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas pekerjaan lembur atau sakit
atau liburan, karena perhitungan upah sudah mencakup hal tersebut.
e. Tanggungjawab atas Personil
1) KONSULTAN bertanggungjawab atas kemampuan personilnya dan menjamin
tingkah laku pribadi mereka dengan memilih dan mempekerjakan Personil
yang kualifikasi dan kemampuannya baik.
2) KONSULTAN harus memegang teguh rahasia pekerjaan. KONSULTAN harus
melarang dan mencegah personilnya memberitahu kepada seseorang atau
suatu badan hokum mengenai informasi yang bersifat rahasia selama
pelaksanaan pekerjaan, kecuali dengan persetujuan AP II.
3) Personil yang ditugaskan tidak diperkenankan terlibat dalam kegiatan usaha
lain selama pelaksanaan tugasnya. Dalam hal Personil yang bersangkutan
terbukti melakukan rangkap jabatan maka KONSULTAN dikenakan denda
kelalaian dan berkewajiban untuk mengganti personil tersebut dengan
kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.
f. KONSULTAN wajib menyediakan tenaga kerja yang cakap, terampil dan
berpengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, dan untuk itu:
1) KONSULTAN wajib mencegah setiap bahaya yang mungkin timbul atas diri
pekerja dalam melaksanakan pekerjaan, dan apabila terjadi kecelakaan
kerja KONSULTAN harus segera memberikan pertolongan kepada korban
dan segala biaya yang diperlukan untuk hal itu menjadi beban dan
tanggungjawab KONSULTAN sepenuhnya.
2) KONSULTAN wajib menyediakan obat-obatan yang cukup untuk pertolongan
pertama pada kecelakaan di kantor lapangan.
3) Segala sesuatu yang terjadi atas pekerja-pekerja KONSULTAN menjadi
tanggungjawab KONSULTAN sepenuhnya.
46
4) Memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi
semua tenaga kerja lapangan yang dipekerjakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
5) Wajib mengikutsertakan semua tenaga kerja lapangan yang dipekerjakan
dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diselenggarakan oleh
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

21. PERUBAHAN PERSONIL


a. Perubahan personil dan peralatan yang diajukan oleh KONSULTAN
1) KONSULTAN dapat mengajukan penggantian personil dan/atau peralatan
kepada AP II. KONSULTAN tidak dibenarkan melakukan penggantian personil
dan/atau peralatan tanpa persetujuan AP II.
2) AP II meneliti permohonan perubahan personil dan/atau peralatan, dengan
ketentuan:
a) menyetujui permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila
alasan yang diajukan dianggap sesuai;
b) tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang ditawarkan, dan tidak
menambah Biaya Pelaksanaan. Untuk kontrak biaya satuan (time
based), biaya langsung personil harus disesuaikan dengan gaji dasar
tenaga ahli yang menggantikan.
c) menolak permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila alasan
yang diajukan dianggap tidak sesuai.
3) untuk mengajukan permohonan penggantian personil, KONSULTAN
diwajibkan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil yang
diusulkan dan disertai alasan penggantian personil yang bersangkutan.
b. Penggantian personil KONSULTAN atas perintah AP II
1) Personil dari KONSULTAN yang dianggap tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, harus segera
dilakukan perintah penggantian personil kepada KONSULTAN dengan
kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi.
2) Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari kalender sejak perintah
penggantian personil, KONSULTAN harus sudah melakukan penggantian
personil.

22. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN


a. Pemeriksaan Bersama
1) Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak dan pelaksanaan pekerjaan, AP II
bersama-sama dengan KONSULTAN melakukan pemeriksaan bersama yang
mencakup antara lain pemeriksaan kesesuaian personil dan/atau peralatan
dengan persyaratan Kontrak. Hasil pemeriksaan akan dituangkan dalam
berita acara pemeriksaan.
2) Jika dalam pemeriksaan bersama ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut akan
dituangkan dalam addendum Kontrak.
3) Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa personil dan/atau peralatan
ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka KONSULTAN tetap
47
dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan/atau peralatan
yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang
disepakati bersama dengan memperhatikan Pasal tentang Personil
KONSULTAN.
b. Pemeriksaan Personil dan Peralatan
1) Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus dilaksanakan setelah
personil dan peralatan tiba di lokasi pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara
Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani oleh AP II dan KONSULTAN.
2) Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan peralatan ternyata belum
memenuhi persyaratan, maka KONSULTAN dapat melaksanakan pekerjaan
dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi syarat harus
diganti sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
3) Apabila dalam pemeriksaan personil dan peralatan mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk amandemen
Kontrak.
c. Pemeriksaan Lapangan
1) Apabila diperlukan, AP II bersama-sama dengan KONSULTAN melakukan
pemeriksaan lapangan untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lapangan.
2) Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Lapangan yang ditandatangani oleh AP II dan KONSULTAN.
3) Apabila dalam pemeriksaan lapangan mengakibatkan perubahan isi Kontrak
maka harus dituangkan dalam amandemen Kontrak.

23. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi pekerjaan
1) Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk : pembayaran
bulanan/pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan
(termin)/pembayaran secara e-payment, sesuai dengan yang ditetapkan
dalam SSKK.
2) Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada KONSULTAN setelah dikurangi
denda apabila ada, serta pajak.
3) Pembayaran bulanan/termin, dilakukan senilai pekerjaan yang telah
diselesaikan
b. Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata uang yang digunakan harus
disesuaikan dengan ketentuan dalam SSKK.
c. Penangguhan Pembayaran
1) AP II dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi pekerjaan
KONSULTAN jika KONSULTAN gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya.
2) Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi
kegagalan atau kelalaian KONSULTAN.
3) Penangguhan dilakukan dengan terlebih dahulu menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada KONSULTAN yang memuat:
a) alasan penangguhan pembayaran; dan
48
b) persyaratan kepada KONSULTAN untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah
pemberitahuan diterima.
d. Jika dipandang perlu oleh AP II, penangguhan pembayaran dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada KONSULTAN.

24. SERAH TERIMA PEKERJAAN


a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), KONSULTAN mengajukan
permintaan secara tertulis kepada AP II untuk penyerahan pekerjaan.
b. AP II melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
KONSULTAN. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, KONSULTAN wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
AP II.
c. AP II menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima oleh Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.
d. Pembayaran dilakukan sesuai yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK).

25. HAK PEMILIKAN, PEMELIHARAAN DAN PENGEMBALIAN PERALATAN

a. Peralatan yang disediakan oleh AP II atau dibeli oleh KONSULTAN atas nama
AP II adalah milik AP II.
b. Peralatan yang disediakan oleh AP II dan digunakan oleh KONSULTAN dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan harus dipelihara oleh KONSULTAN dan dalam
keadaan siap digunakan, atas beban biaya KONSULTAN.
c. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai dilaksanakan atau setelah Kontrak
dibatalkan/diputuskan, maka semua peralatan milik AP II yang dipergunakan
KONSULTAN harus dikembalikan kepada AP II dalam keadaan baik dan
berfungsi.

26. PERUBAHAN KONTRAK


Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh PARA PIHAK, yang
meliputi:
a. perubahan lingkup pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh
PARA PIHAK dalam Kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam
Kontrak; dan/atau
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan lingkup
pekerjaan atau perpanjangan waktu; dan/atau
c. perubahan Biaya Pelaksanaan akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan
dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.

27. PERUBAHAN LINGKUP KERJA


a. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditentukan dalam

49
Kontrak, maka AP II bersama KONSULTAN dapat melakukan perubahan Kontrak
yang meliputi antara lain:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
Kontrak;
2) mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
3) melaksanakan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum dalam
Kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran.
c. Perintah perubahan lingkup pekerjaan dibuat oleh AP II secara tertulis kepada
KONSULTAN, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar
penyusunan amandemen Kontrak.
e. Dalam hal penilaian perubahan lingkup pekerjaan, AP II dapat dibantu oleh Tim
Pendukung yaitu Unit Teknis/pihak lain yang ditunjuk.

28. PERPANJANGAN WAKTU PELAKSANAAN


a. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh AP II atas pertimbangan
yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
1) pekerjaan tambah;
2) perubahan ruang lingkup pekerjaan;
3) keterlambatan yang disebabkan oleh AP II;
4) masalah yang timbul diluar kendali KONSULTAN; dan/atau
5) keadaan kahar.
b. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam amandemen
Kontrak.

29. KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


a. Jika pekerjaan tidak selesai sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang
disepakati bukan akibat Keadaan Kahar atau karena kesalahan atau kelalaian
KONSULTAN maka AP II dapat menghentikan Kontrak dan menangguhkan
pemenuhan hak-hak KONSULTAN atau menangguhkan pembayaran.
b. Penghentian Kontrak tidak dilakukan jika jangka waktu pelaksanaan disepakati
oleh PARA PIHAK untuk diperpanjang.

30. DENDA DAN SANKSI


a. Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada KONSULTAN karena
cidera janji (wanprestasi) terhadap ketentuan yang disepakati dalam Kontrak ini
dan lampiran-lampirannya.
b. Besarnya denda yang dikenakan kepada KONSULTAN atas keterlambatan
penyelesaian pekerjaan adalah 10/00 (satu perseribu) dari Biaya Pelaksanaan
untuk setiap hari keterlambatan.

50
c. Untuk setiap kelalaian terhadap ketentuan atau persyaratan dalam Kontrak ini
dan lampiran-lampirannya, yang dinyatakan dengan surat teguran, maka
KONSULTAN dikenakan denda sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk
setiap kelalaian, dan dengan ketentuan bahwa KONSULTAN tetap harus
melaksanakan pekerjaan tersebut.
d. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan fisik mengalami keterlambatan yang
disebabkan oleh kesalahan dan/atau kelalaian KONSULTAN, maka KONSULTAN
dikenakan sanksi menanggung biaya harian pelaksana pekerjaan fisik dan/atau
kerugian yang diderita oleh AP II maupun Pihak Ketiga.
e. Dalam hal KONSULTAN dianggap tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka AP II dapat
membatalkan/memutuskan secara sepihak Kontrak ini, atau mengalihkan
penyelesaian pekerjaan kepada PIHAK KETIGA dengan membebankan biaya
seluruhnya kepada KONSULTAN, kecuali penyebab ketidakmampuan tersebut
bukan disebabkan oleh KONSULTAN. Terhadap ketidakmampuan KONSULTAN
menyelesaikan pekerjaan, maka KONSULTAN dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) KONSULTAN dikenakan denda sebagaimana tersebut dalam huruf b dan
huruf c Pasal ini; dan
2) Jaminan Pelaksanaan dicairkan oleh AP II dan menjadi milik AP II; dan
3) Sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku di AP II.

31. KEADAAN KAHAR/FORCE MAJEURE


a. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak PARA PIHAK dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
b. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
1) Bencana alam;
2) Bencana non alam;
3) Bencana sosiali;
4) Pemogokan;
5) Kebakaran; dan/atau
6) Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait; dan/atau
7) Kebijakan penguasa yang melarang diteruskannya Kontrak ini.
c. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat perbuatan
atau kelalaian PARA PIHAK.
d. Apabila terjadi keadaan Kahar maka KONSULTAN memberi tahukan kepada
AP II paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya keadaan kahar,dengan
meneyertakan pernyataan keadaan keadaan kahar dari pejabat /instansi yang
berwenang.
e. Jangka waktu Kontrak harus ditambahkan selama terhentinya Kontrak karena
keadaan kahar.

51
f. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak
yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

32. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. KONSULTAN wajib menyerahkan laporan dan dokumen sesuai dengan ketentuan
yang telah diatur dalam SSKK. Atas penerimaan laporan dan dokumen tersebut
dibuatkan tanda terima
b. AP II bersama KONSULTAN melakukan pembahasan dan penilaian terhadap
laporan dan dokumen yang diserahkan oleh KONSULTAN.
c. AP II dan KONSULTAN membuat berita acara hasil pembahasan dan penilaian
laporan.
d. Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka KONSULTAN harus memperbaiki
dan menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh AP
II dan menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada AP II.
e. AP II menerima kembali penyerahan laporan yang telah diperbaiki oleh
KONSULTAN (bila ada), dan membuat berita acara serah terima laporan hasil
perbaikan.
f. Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan/atau file (softcopy).
g. Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan
dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh KONSULTAN
berdasarkan Kontrak ini dan menjadi hak milik AP II.
h. KONSULTAN paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen tersebut beserta daftar
rinciannya kepada AP II.
i. KONSULTAN dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti
lunak tersebut setelah mendapatkan persetujuan AP II.
j. Jika dikemudian hari KONSULTAN dan pihak ketiga akan melakukan
pengembangan terhadap piranti lunak tersebut dan untuk itu diperlukan lisensi
maka KONSULTAN harus mendapatkan persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
Untuk tujuan ini Direksi berhak untuk mendapatkan penggantian biaya atas
pengembangan piranti lunak tersebut.
k. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

33. PENUNDAAN/PEMBATALAN/PENGAKHIRAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK


a. AP II berhak menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan
Kontrak ini secara sepihak, baik sebagian maupun seluruhnya, apabila terdapat
indikasi adanya penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau
pelaksanaan Kontrak ini yang menyebabkan kerugian bagi AP II.
b. Penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas
adalah sebagai berikut:
1) indikasi manipulasi harga baik penggelembungan (mark up) maupun
mengurangi (mark down); atau
2) indikasi proyek fiktif; atau

52
3) indikasi pemalsuan identitas KONSULTAN; atau
4) indikasi barang dan/atau jasa di bawah spesifikasi dan/atau kualitas yang
disepakati.
c. AP II dapat meminta auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan atau audit
untuk menemukan adanya indikasi penyimpangan dan/atau kecurangan
sebagaimana dimaksud Ketentuan 33.b. Dalam hal ditemukan indikasi
penyimpangan dan/atau kecurangan maka biaya pemeriksaan/audit adalah
tanggung jawab KONSULTAN.
d. Tindakan penundaan dan/atau pembatalan proses dan/atau pelaksanaan
Kontrak ini karena adanya penyimpangan dan/atau kecurangan sebagaimana
dimaksud pada Ketentuan 33.a. ini tidak dapat dilakukan apabila:
1) kerugian AP II yang ditimbulkan akibat indikasi penyimpangan dan/atau
kecurangan dapat diatasi; atau
2) penundaan transaksi bisnis menyebabkan kerugian yang lebih besar
bagi AP II; atau
3) penundaan transaksi bisnis menghambat/mengganggu program
pemerintah.
e. Dalam hal KONSULTAN terbukti melakukan penyimpangan dan/atau kecurangan
sebagaimana dimaksud Ketentuan 33.b. maka AP II dapat melakukan
penundaan pembayaran, pemutusan Kontrak atau kebijakan strategis dari AP II
untuk menanggulangi tindakan penyimpangan dan/atau kecurangan tersebut.
f. KONSULTAN sepakat untuk melepaskan tanggung jawab AP II apabila AP II
menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau pelaksanaan Kontrak secara
sepihak baik sebagian maupun seluruhnya apabila terdapat indikasi adanya
penyimpangan dan/atau kecurangan dalam proses dan/atau pelaksanaan
Kontrak.
g. Penghentian Kontrak:
1) Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau
terjadi Keadaan Kahar.
2) Dalam hal Kontrak dihentikan, maka AP II wajib membayar kepada
KONSULTAN sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
3) AP II dengan pemberitahuan tertulis kepada KONSULTAN dapat
memerintahkan penghentian Kontrak jika KONSULTAN gagal untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam Kontrak ini. Pemberitahuan
tertulis tersebut harus memuat:
a) alasan penghentian Kontrak; dan
b) persyaratan kepada KONSULTAN untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah
pemberitahuan diterima.
h. Pemutusan Kontrak
1) Oleh AP II:
AP II dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada
KONSULTAN setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a) KONSULTAN lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya;

53
b) KONSULTAN tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kerja setelah diberitahu atau dalam jangka waktu lain
yang disetujui secara tertulis oleh Pejabat Yang Berwenang;
c) KONSULTAN berada dalam keadaan pailit;
d) karena Keadaan Kahar, KONSULTAN tidak dapat melaksanakan bagian
pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama sekurang-kurangnya 60
(enam puluh) hari kalender;
e) KONSULTAN terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
f) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan usaha yang sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
2) Oleh KONSULTAN :
KONSULTAN dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis
kepada AP II disebabkan Keadaan Kahar dan KONSULTAN tidak dapat
melaksanakan bagian pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini selama
sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari kalender.
3) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan KONSULTAN,
maka:
a) Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan menjadi milik AP II;
b) KONSULTAN membayar denda;
c) KONSULTAN dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena Pejabat Yang Berwenang
terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggararan
persaingan usaha yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka Pejabat
Yang Berwenang dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
5) Pada saat Kontrak diputuskan, maka Pejabat Yang Berwenang berkewajiban
untuk melakukan pembayaran prestasi pekerjaan sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan Kontrak;

34. HAK DAN KEWAJIBAN KONSULTAN


a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
b. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada AP II;
c. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
d. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan AP II;
e. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan tempat
kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya, akibat kegiatan KONSULTAN;
54
g. melaksanakan Kontrak dan kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuh tanggung-jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta
memenuhi kriteria teknik profesional dan melindungi secara efektif peralatan-
peralatan, mesin, material yang berkaitan dengan pekerjaan dalam Kontrak;
h. KONSULTAN tidak akan menerima keuntungan untuk mereka sendiri dari komisi
usaha (trade commision), rabat (discount) atau pembayaran-pembayaran lain
yang berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan jasa konsultansi;
i. KONSULTAN tidak berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun
mengadakan barang yang tidak sesuai dengan Kontrak;
j. KONSULTAN dilarang baik secara langsung atau tidak langsung melakukan
kegiatan yang akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest)
dengan kegiatan yang merupakan tugas KONSULTAN;
k. memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar perlu mendapat persetujuan
AP II.
l. ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh KONSULTAN dan
menjadi hak milik Pejabat Yang Berwenang: mengatur bahwa semua rancangan,
gambar-gambar, spesifikasi, disain, laporan dan dokumen-dokumen lain serta
software yang disiapkan oleh KONSULTAN jasa menjadi hak milik Pejabat Yang
Berwenang. Penyedia, segera setelah pekerjaan selesai atau berakhirnya
Kontrak harus menyerahkan seluruh dokumen dan data pendukung lainnya
kepada Pejabat Yang Berwenang. Penyedia dapat menyimpan salinan dari
dokumen-dokumen tersebut.
m. Kewenangan anggota KONSULTAN adalah ketentuan yang mengatur mengenai
apabila KONSULTAN adalah sebuah joint venture yang beranggotakan lebih dari
satu KONSULTAN, anggota joint venture tersebut memberi kuasa kepada salah
satu anggota joint venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban
anggota KONSULTAN lainnya terhadap Pejabat Yang Berwenang.

35. ITIKAD BAIK


a. PARA PIHAK bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam Kontrak.
b. PARA PIHAK setuju untuk melaksanakan Kontrak dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Jika selama Kontrak, salah satu
pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
c. Masing-masing Pihak dalam Kontrak berkewajiban untuk bertindak dengan itikad
baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain, dan mengambil semua langkah
yang diperlukan untuk memastikan terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

35. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


a. Kontrak dibuat dalam Bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Kontrak ini maka PARA PIHAK
akan menyelesaikannya melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
c. Apabila setelah 14 (empat belas) Hari Kalender sejak timbulnya perselisihan
ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK setuju
untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui Lembaga
55
Arbitrase di Indonesia. Penyelesaian perselisihan melalui Arbiterase harus telah
mencantumkan forum penyelesaian Arbitrase melalui Lembaga Arbitrase di
Indonesia atau berdasarkan peraturan dan prosedur Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI).
d. Semua akibat yang timbul dalam pelaksanaan Kontrak ini, PARA PIHAK memilih
tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap dan umum di Pengadilan Negeri
Tangerang.
e. KONSULTAN dilarang menangguhkan Pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu
yang disepakati ketika menunggu keputusan penyelesaian perselisihan tentang
suatu masalah dalam Kontrak.
f. Apabila KONSULTAN melakukan gugatan melalui pengadilan, maka selama
proses penyelesaian perselisihan tersebut berjalan sampai dengan adanya
putusan yang berkekuatan hukum tetap, KONSULTAN bersangkutan tidak dapat
diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di lingkungan AP II.
g. Apabila ternyata putusan pengadilan memenangkan AP II maka KONSULTAN
tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan Barang/Jasa di lingkungan AP II
sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun dan maksimal 2 (dua) tahun
terhitung setelah tanggal putusan yang berkekuatan hukum tetap.
h. Apabila ternyata putusan pengadilan memenangkan KONSULTAN, maka
KONSULTAN tersebut diikutsertakan kembali dalam kegiatan pengadaan yang
dilaksanakan oleh AP II. PARA PIHAK berkewajiban untuk berusaha sungguh-
sungguh menyelesaikan secara damai perselisihan yang timbul dari Kontrak ini.

56
BAB VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

1. Korespondensi

Alamat Para Pihak sebagai berikut:

PT Angkasa Pura II (Persero)


……………………………….

Email..................................
Telp....................................

Konsultan:
………………………………….
…………………………………..
………………………………….
…………………………………..

2. Wakil Sah Para Pihak

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PT Angkasa Pura II (Persero) : VP of Airport Engineering Development,


selaku Pejabat Yang Berwenang

Untuk KONSULTAN: __________

3. Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini paling lambat ___
(__________) hari kalender.

4. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

a. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: bertahap


b. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Tahap 1 sebesar 15% dari nilai Kontrak setelah laporan Pra Perancangan
telah diserahkan & telah disetujui, dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan;
2) Tahap 2 sebesar 35% dari nilai Kontrak, setelah Basic Design telah
diserahkan & telah disetujui, dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan;
3) Tahap 3 sebesar 35% dari nilai Kontrak, setelah Laporan perancangan telah
diserahkan & telah disetujui, dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan;
4) Tahap 4 sebesar 10% dari nilai Kontrak, yang dibayarkan setelah
pendampingan proses pemilihan Penyedia Jasa pekerjaan konsultansi DED
hingga terbitnya Surat penetapan pemenang/pelaksana pekerjaan konsultansi
DED;
5) Tahap 5 sebesar 5% dari nilai Kontrak adalah pembayaran untuk
pengawasan berkala dibayarkan setelah pelaksana pekerjaan konsultansi DED
menyelesaikan DED tersebut.

57

Anda mungkin juga menyukai