Anda di halaman 1dari 3

DEMAM

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Basuki


Pembina
HAURGEULIS NIP. 19621016 198803 1 007

Demam adalah peningkatan/ kenaikan tubuh dari suhu normal. Suhu tubuh
1. Pengertian
normal berkisar antara 36,5-37,2’C. Derajat suhu yang dapat dikatakan
demam adalah rectal temperature 38,0 C atau oral temperature 37’C atau
axillary temperature 37,2’C

Sebagai acuan dalam melakukan Penanganan Deman


2. Tujuan
a. Keputusan Kepala Puskesmas Haurgeulis No. PKM.HGLI tentang
3. Kebijakan
Demam
b. Undang-undang No 32 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

a. Undang Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.Panduan


4. Referensi
b. Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer edisi
II tahun 2014.
c. Pemenkes N0. 75 tahun 2004 tentang pemerintahan di daerah
5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :
1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Senter
5. Blangko Resep
6. Blangko Lab
7. Blanko Rujukan pasien
8. RM
9. Buku Register BP
b. Langkah – Langkah prosedur :
1. Pasien dipersilakan masuk ruangan pemeriksaan
2. Petugas melakukan anamnesis, yang tersusun :
a. Menanyakan identitas pasien
b. Menanyakan keluhan pasien mulai demam, sifat demam, sakit
kepala, menggigigl, batuk-batuk pilek, sakit tenggorokan, sakit
telinga, muntah-muntah,ruam yang muncul dan menyebar dengan
cepat, badan pegal-pegal, kejang, sakit BAK, pendarahan antara
lain : (misalnya mimisan, gusi berdarah). Gangguan pencernaan
(diare, konstipasi). Lesi pada kulit ( misalnya : bisul)
c. Menggali riwayat penyakit dahulu
d. Menggali riwayat keluarga
e. Menggali riwaya alergi obat
f. Menggali riwayat faktor resiko dan penyebab Demam
3. Pemeriksaan Fisik
a. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah,
b. frekuensi denyut nadi, frekuensi pernafasan, suhu)
- Keadaan Umum pasien seperti lemas, lemah, gelisah
- Bau mulut karena demam lama
- Bibir kering dan kadang pecah-pecah
- Daerah tenggorokan seperti : faring hiperelis, pembesaran
tongsil
- Nyeri di daerah abdomen
- Pada kulit misalnya : ptekie
4. Pemeriksaan penunjang bila di perlukan
5. Penegakan diagnosa setelah melakukan pemeriksaan tersebut dengan
mempertimbangkan diagnose banding dari demam yakni :
- Demam Berdarah Dengue
- Demam Dengue
- Demam Chikungunya
- Demam Malaria
- Demam Tipoid
- Demam Influenza
- Kejang Demam
6. Penatalaksanaan
a. Terapy suportif ( istirahat tirah baring, diet tinggi kalori dan
tinggi protein, konsumsi obat-obatan secara rutin,kontrol bila obat
habis).
b. Terapy simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik)
c. Terapy definitif disesuaikan dengan penyakit yang mendasari
gejala demam
7. Konseling dan Edukasi
- Pengobatan dan perawatan serta asfek lain dari demam yang
harus diketahui pasien dan keluarga
- Tanda kegawatan harus diberitahukan kepada pasien dan keluarga
supaya segera dibawa ke RS bila terjadi
- Perbaiki sanitasi lingkungan
- Peningkatan hygine perseorangan, makanan dan minuman, seta
lingkungan
8. Mempersilakan pasien untuk mengambil obat di lokek obat.
9. Merapikan kembali peralatan
6 Bagan Alir

Pasien Pemeriksaan Pemeriksaan


Masuk : Fisik Penunjang bila perlu
Melakukan
Anamnesa

Menegakkan
diagnosa
klinis

Melakukan
Terapy

Memberikan
Selesai
Edukasi
7. Hal-hal yang Menanyakan keluhan pasien kapan mulai demam
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait BP Umum
UGD
9. Dokumen Terkait Rekam Medis BP Umum

10. Rekaman
Historis
Perubahan

NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL


UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai