Anda di halaman 1dari 4

NASKAH DRAMA

[KADES KURAP KORUPSI]

Pengamalan Nilai-nilai Pancasila


Sila Ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
BABAK 1
Desa Cisaatteuhujanhujan gempar, terjadi keributan dimana-dimana,
penyebabnya tidak lain tidak bukan adalah karena ada sebagian
warganya yang tidak mendapatkan sembako berisi 1 kilo jengkol, 2 ikat
pete, 3 bungkus ikan teri, dan 4 karung beras.
Ratusan Warga pun berdatangan ke rumah Kepala Desa atau Kades
yang bernama Kurap, yang biasa dipanggil oleh warganya Kades Kurap.
Warga yang diwakili oleh 3 orang yakni Kismin, Kusut, dan Kasurupan
menghadap Kades Kurap .

Kades Kurap : Ada apa ini ramai-ramai ke rumah saya? apa tidak cukup
sembako beras, jengkol, pete, dan teri nya?
Kismin : Kami kesini justru bukan karena tidak cukup sembako.
Kusut : Kami malah belum menerima sembako itu pak.
Kasurupan : Bapak harus adil dalam membagikannya pak, apa karena
sebagian dananya bapak korupsi?

Mendengar kata “Korupsi”, Kades Kurap pun tersentak dan seakan gugup
dan menyangkalnya.

Kades Kurap : JJanggan semmbaranggan biccara kalian! (sambil gugup)


Kismin : Baiklah lebih baik kami menghadap ke polisi dan
melaporkan hal ini
Kusut : Bapak harus siap mempertanggungjawabkannya.
Kasurupan : Ini untuk keadilan kami semua pak.

Setelah pertemuan itu, Kismin, Kusut dan Kasurupan pun pergi ke kantor polisi
dan melaporkan adanya dugaan tindak pidana korupsi dengan tidak
meratanya pembagian sembako di desa Cisaatteuhujanhujan yang
melibatkan Kades Kurap.

1|[KADES KURAP KORUPSI ]


BABAK 2
Ketika sampai di kantor polisi, Kismin, Kusut dan Kasurupan disambut oleh
seorang petugas disana.

Polisi : Ada keperluan apa datang kemari?


Kismin : Kami mau melaporkan adanya tindak pdana korupsi.
Kusut : ini diduga dilakukan oleh kepala desa kami dengan tidak
meratanya pembagian sembako
Kasurupan : Tepatnya di desa Cisaatteuhujannhujan dengan kepala
desanya Kades Kurap.
Polisi : Baiklah, kami akan menurunkan tim untuk menangani hal ini
langsung ke rumah terduga Kades Kurap.

Tim polisi pun langsung ke rumah Kades Kurap dan menanyakan berkas-
berkas dan aliran dana yang telah diberikan pemerintah kepadanya.

BABAK 3
Polisi memeriksa berkas-berkas dan aliran dana yang diberikan pemerintah
kepadanya. setelah berjam-jam diperiksa akhirnya terjadi percakapan.

Polisi : Dari berkas-berkas yang sudah kami periksa ternyata ada


uang yang berupa sembako yang tidak anda berikan kepada
warga.
Kades Kurap : Mungkin pak polisi salah?
Polisi : Pak Kades sudah tidak bisa berkilah, bukti sudah kuat, bapak
saya bawa ke penjara!
Kades Kurap : (raut wajah sedih ketika dibawa oleh pak polisi ke penjara)

Kades Kurap pun dipenjara selama 3 tahun atas perbuatan


korupsinyakarena tidak berlaku adil kepada warganya.

2|[KADES KURAP KORUPSI ]


BABAK 4
Setelah 3 tahun berlalu, akhirnya Kades Kurap pun keluar dari penjara, dia
kembali ke desa akan tetapi warganya sudah tidak percaya lagi
kepadanya.
Sadar dengan hal itu, Kades Kurap pun menjadi lebih sering beribadah
untuk menebus kesalahannya. Sering terlihat dia mengikuti pengajian dan
sholat berjama’ah di masjid dan tak ketinggalan rajin bersedekah dan
membantu warga yang kesusahan. melihat hal itu warga pun mulai percaya
lagi kepadanya.
Sampai pada akhirnya pemilihan kepala desa pun berlangsung, dan
Kades Kurap pun terpilih kembali.

Kades Kurap : Alhamdulillah saya diberikan amanah untuk kembali


memimpin desa ini, saya berjanji akan berlaku adil kepada
semua warga.
Kismin : Semoga bapak terus berlaku adil.
Kusut : Semoga bapak juga terus berperilaku yang baik.
Kasurupan : Semoga bapak terus menjalankan nilai pancasila sila ke-5,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Itulah sepenggal kisah tentang Kades Kurap, perubahan sikap yang terjadi
dari tidak adil menjadi adil, dari tidak beradab menjadi beradab. Bersikap
adil terhadap sesama manusia merupakan nilai dari pancasila sila ke-5,
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

[SEKIAN]

3|[KADES KURAP KORUPSI ]

Anda mungkin juga menyukai