Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH ELEKTRONIKA DAYA

"PENYEARAH TIDAK TERKONTROL (UNCONTROLLED RECTIFIER)"

DISUSUN OLEH :

Evangelista Nangka (18021040)

Claudia Pattimahu (18021047)

Bella Kaunang (18021048)

Imanuel Pitoy (18021050)

Christabella Gautami (18021052)

3 TL 1 D3K-PLN

PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MANADO

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat tuntunan-Nya
sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami juga
berterima kasih kepada dosen serta teman – teman yang telah membantu kami dalam
proses penyelesaian makalah ini.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Penyearah Tidak
Terkontrol. Dimana terdapat penjelasan lebih detail mengenai penyearah tidak
terkontrol atau biasa disebut dengan Uncontrolled Rectifier.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberiikan pengetahuan yang
lebih banyak untuk semua orang terlebih untuk para pembaca. Oleh karena itu, kami
meminta maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Saran dan kritik
kami terima untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Manado, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Rangkaian Elektronika Daya ....................................................................... 3
2.2 Dioda Sebagai Komponen Semikonduktor dalam Rangkaian Penyearah ...................... 3
2.2.1 Forward Bias ........................................................................................................... 4
2.2.2 Reverse Bias ............................................................................................................. 5
2. 3 Pengertian Rangkaian Penyearah dan Klasifikasinya .................................................... 6
2.3.1 Jenis-jenis rectifier (penyearah gelombang) ............................................................ 7
2.4 Penyearah Tidak Terkendali (Uncontrolled Rectifier).................................................. 10
2.4.1 Penyearah tidak terkontrol satu fasa ...................................................................... 10
2.4.2 Penyearah tidak terkontrol tiga fasa ....................................................................... 15
2.5 Aplikasi penyearah tidak terkendali dalam kehidupan sehari-hari ............................... 18
2.5.1 UPS ........................................................................................................................ 18
2.5.2 Adaptor .................................................................................................................. 20
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 25
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 26

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lambang Dioda …………………………………………………………...


Gambar

iii
DAFTAR TABEL

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rangkaian elektronika daya merupakan suatu rangkaian listrik yang dapat mengubah
sumber daya listrik dari bentuk gelombang tertentu (seperti bentuk gelombang
sinusoida) menjadi sumber daya listrik dengan bentuk gelombang lain (seperti
gelombang nonsinusoida) dengan menggunakan piranti semikonduktor daya.
Semikonduktor daya memiliki peran penting dalam rangkaian elektronika daya.
Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya umumnya dioperasikan
sebagai pensakelar (switching), pengubah (converting), dan pengatur (controlling)
sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang diinginkan.

Rangkaian elektronika daya dapat diklasifikasikan dalam lima jenis, yaitu :

1. Penyearah tak-terkendali, yakni suatu rangkaian yang mengubah tegangan arus


bolak-balik (AC) menjadi tegangan arus searah (DC) tidak dapat diatur.

2. Penyearah terkendali (konverter AC-DC), yakni suatu rangkaian yang mengubah


tegangan AC menjadi tegangan DC yang dapat dikendalikan/ diatur.

3. Pengatur tegangan arus bolak-balik (konverter AC-AC), yakni suatu rangkaian


yang dapat mengubah tegangan AC tetap menjadi tegangan AC yang dapat
dikendalikan/ diatur.

4. Pemangkas arus searah (chopper DC), yakni suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan DC yang dapat
dikendalikan/diatur.

5. Inverter (konverter DC-AC), yakni suatu rangkaian yang digunakan untuk


mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan AC yang dapat
dikendalikan/diatur.

Hampir sebagian besar peralatan elektronika menggunakan sumber daya


listrik 220 Volt/50 Hz dari PLN. Beberapa peralatan seperti radio atau tape kecil
menggunakan baterai sebagai sumber tegangan namun sebagian menggunakan listrik
PLN sebagai sumber tenaganya. Untuk itu dibutuhkan suatu rangkauan yang dapat
mengubah arus listrik bolak-balik (AC) dari PLN menjadi arus listrik searah (DC).
Komponen yang melaksanakan konversi ini disebut dengan rangkaian penyearah
gelombang yang dalam perkembangannya dikembangkan menjadi suatu catu daya.
Secara prinsip, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator, diode dan
kondensator / kapasitor. Transformator merupakan komponen elektronika yang

1
berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk sementara waktu dan merupakan
filter(penyaring) pada rangkaian penyearah. Diode merupakan komponen aktif yang
digunakan sebagai penyearah arus listrik,pengaman arus dan tegangan listrik, serta
pemblokir arus dan tegangan listrik.

Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang mengubah


gelombang sinus AC (Alternating Current) menjadi deretan pulsa DC. Ini merupakan
dasar atau langkah awal untuk memeroleh arus DC halus yang dibutuhkan oleh suatu
peralatan elektronika. Untuk itulah pembelajaran mengenai rangkaian penyearah
penting dilakukan agar dapat diterapkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan penyearah dan apa saja klasifikasi dari
penyearah?
 Apa yang dimaksud dengan penyearah tidak terkendali dan apakah bedanya
dengan penyearah terkendali?
 Apa fungsi penyearah gelombang dalam kehidupan sehari-hari?
 Apa saja kelebihan dan kekurangan penyearah setengah gelombang dan
gelombang penuh?

1.3 Tujuan
 Mengetahui mengenai rangkaian penyearah dan bagian-bagiannya yang
merupakan rangkaian elektronika daya
 Mengetahui pengertian lebih detail tentang rangkaian penyearah tak terkendali
dan perbedaannya dengan penyearah
 Mengetahui cara kerja rangkaian penyearah dan apa fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari
 Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan penyearah setengah
gelombang dan gelombang penuh

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rangkaian Elektronika Daya


Rangkaian elektronika daya merupakan suatu rangkaian listrik yang dapat
mengubah sumber daya listrik dari bentuk gelombang tertentu (seperti bentuk
gelombang sinusoida) menjadi sumber daya listrik dengan bentuk gelombang lain
(seperti gelombang nonsinusioda) dengan menggunakan piranti semikonduktor daya.
Semikonduktor daya memiliki peran penting dalam rangkaian elektronika daya.
Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya umumnya dioperasikan
sebagai pensakelar (switching),pengubah (converting) dan pengatur (controlling)
sesuai dengan unjuk kerja rangkaian elektronika daya yang diinginkan.

Penggunaan semikonduktor yang dioperasikan sebagai sakelar dalam suatu


rangkaian elektronika memiliki keuntungan dapat menaikkan efisiensi dan performasi
rangkaian karena rugi daya yang terjadi relatif kecil. Seperti karakteristik sakelar
pada umumnya, karakteristik semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai sakelar
memiliki dua keadaan, yaitu kondisi ON dan kondisi OFF. Dalam kondisi
ideal,semikonduktor daya dioperasikan sebagai sakelar hanya menyerap daya yang
relatif kecil, baik saat kondisi ON maupun OFF atau bahkan kondisi tertentu daya
yang diserap dapat diabaikan (nol). Keuntungan lain dari proses pensakelaran ini
dapat dilakukan sekaligus proses pengubahan atau proses pengaturan. Karena
keistimewaan inilah semikonduktor daya banyak digunakan dalam pengaturan daya
listrik.

2.2 Dioda Sebagai Komponen Semikonduktor dalam Rangkaian Penyearah


Dioda adalah suatu komponen yang penting dalam elektronika,dalam skema
rangkaian, diode dilambangkan seperti gambar 2.1. Dari lambing sudah dilihat bahwa
arah arus memengaruhi sifat dari diode. Satu sisi dari diode disebut anoda, yang lain
katoda. Katoda ada pada ujung depan dari segitiga. Komponen diode seing berbentuk
silinder kecil dan biasana diberi lingkaran pada katoda untuk menunjukkan posisi
garis dan lambang.

3
gambar 2.1 Lambang Dioda

2.2.1 Forward Bias


Dapat dilihat pada gambar 2.2, suatu sumber tegangan DC pada
sebuah dioda. Kutub positif dihubungkan pada bahan tipe p dan kutub negatif
pada bahan n. hubungan ini dapat disebut forward bias. Untuk membantu
mengingat, perhatikan bahwa kutub (+) dihubungkan pada sisi positif (p) dan
kutub (-) pada sisi negatif (-).

Arus forward bias bisa dapat menghasilkan arus yang besar. Kutub
negative dari sumber menolak elektron bebas di dalam daerag ke arah
junction. Elektron yang mendapat tambahan energi dapat melewati junction
dan jatuh ke dalam hole. Rekombinasi terjadi pada jarak yang bervariasi dari
junction,bergantung pada berapa lama suatu elektron bebas dapat menghindari
kejatuhannya ke dalam hole. Kemungkinan besar terjadinya rekombinasi
adalah di dekat junction.

Bila elektron bebas jatuh ke dalam hole, mereka akan menjadi elektron
valensi. Kemudian, sebagai elektron valensi terus bergerak ke kiri melalui
hole di dalam bahan p. Bila elektron valensi mencapai ujung kiri Kristal,
mereka meninggalkan kristal dan mengalir ke dalam kutub positif dari
sumber.

4
Gambar 2.2 Forward Bias

2.2.2 Reverse Bias


Hubungan reverse bias bisa dilihat pada gambar 2.3 dimana memaksa
elektron bebas di dalam daerah n berpindah dari junction ke farah terminal positif
sumber, hole di dalam daerah p juga bergerak menjauhi junction ke arah terminal
negatif. Gerakan elektron akan meninggalkan lebih banyak lagi ion negatif.
Akibatnya lapisan kosong menjadi lebih besar. Makin besar tegangan reverse bias,
makin lebar pula lapisan kosong terjadi. Lapisan kosong akan berhenti melebar bila
beda potensialnya menyamai tegangan sumber.

Gambar 2.3 adalah suatu cara untuk melihat ide yang sama. Bila
diberikan reverse bias, maka elektron jalur konduksi dan hole bergerak menjauhi
junction. Lapisan kosong menjadi semakin lebar sampai beda potensialnya menyamai
tegangan sumber.

5
Gambar 2.3 Reverse Bias

2. 3 Pengertian Rangkaian Penyearah dan Klasifikasinya


Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang
adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi
sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct
Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya
menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda
memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-
balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang,
sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir.

Gambar 2.4 Klasifikasi Rangkaian Penyearah

6
2.3.1 Jenis-jenis rectifier (penyearah gelombang)
Pada dasarnya, Rectifier atau Penyearah Gelombang dibagi menjadi dua jenis
yaitu Half Wave Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang) dan Full Wave
Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh).

a. Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier)

Gambar 2.5 Penyearah Setengah Gelombang

Half Wave Rectifier atau Penyearah Setengah Gelombang


merupakan penyearah yang paling sederhana karena hanya
menggunakan satu buah dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif
dari gelombang AC dari suplai dan melewatkan sisi sinyal positifnya.
Pada prinsipnya,arus AC terdiri dari dua sisi gelombang yakni sisi
positif dan sisi negatif yang bolak-balik. Sisi positif gelombang dari
arus AC yang masuk ke diode akan menyebabkan diode menjadi bias
maju (forward bias) sehingga melewatkannya sedangkan, sisi negatif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan diode dalam posisi
reverse bias (bias terbalik/mundur) sehingga menghambat sinyal
negatif tersebut.Tujuan dari rangkaian penyearah setengah gelombang
adalah untuk menyederhanakan komponen yang digunakan.
Rangkaian converter ini biasanya membutuhkan kapasitor yang cukup
besar untuk didapatkan penyearah yang ideal.

7
b. Penyearah gelombang penuh (full wave rectifier)

Terdapat 2 cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau


Penyearah Gelombang Penuh. Kedua cara tersebut tetap menggunakan
Dioda sebagai Penyearahnya namun dengan jumlah Dioda yang
berbeda yaitu dengan menggunakan 2 Dioda dan 4 Dioda. Penyearah
Gelombang Penuh dengan 2 Dioda harus menggunakan Transformer
CT sedangkan Penyearah 4 Dioda tidak perlu menggunakan
transformer CT, Penyearah 4 Dioda sering disebut juga dengan Full
Wave Bridge Rectifier.

• Penyearah gelombang penuh 2 dioda

Penyearah Gelombong Penuh 2 Dioda memerlukan


Transformer khusus yang dinamakan dengan Transformer CT
(Centre Tapped). Transformer CT memberikan Output (Keluaran)
Tegangan yang berbeda fasa 180° melalui kedua Terminal Output
Sekundernya. Di saat Output Transformer CT pada Terminal
Pertama memberikan sinyal Positif pada D1, maka Terminal kedua
pada Transformer CT akan memberikan sinyal Negatif (-) yang
berbeda fasa 180° dengan Terminal Pertama. D1 yang mendapatkan
sinyal Positif (+) akan berada dalam kondisi Forward Bias (Bias
Maju) dan melewatkan sisi sinyal Positif (+) tersebut sedangkan D2
yang mendapatkan sinyal Negatif (-) akan berada dalam kondisi
Reverse Bias (Bias Terbalik) sehingga menghambat sisi sinyal
Negatifnya.Sebaliknya, pada saat gelombang AC pada Terminal
Pertama berubah menjadi sinyal Negatif maka D1 akan berada
dalam kondisi Reverse Bias dan menghambatnya. Terminal Kedua
yang berbeda fasa 180° akan berubah menjadi sinyal Positif
sehingga D2 berubah menjadi kondisi Forward Bias yang
melewatkan sisi sinyal Positif tersebut.

• Penyearah gelombang penuh 4 dioda

Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda


adalah jenis Rectifier yang paling sering digunakan dalam
rangkaian Power Supply karena memberikan kinerja yang lebih
baik dari jenis Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4
Dioda ini juga sering disebut dengan Bridge Rectifier atau

8
Penyearah Jembatan. Berdasarkan gambar diatas, jika Transformer
mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+) maka Output maka D1
dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga
melewatkan sinyal Positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan
menghambat sinyal sisi Negatifnya. Kemudian pada saat Output
Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan
D4 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan
sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1 dan D2 akan
menghambat sinyal Negatifnya.

• Penyearah gelombang yang dilengkapi dengan kapasitor

Tegangan yang dihasilkan oleh Rectifier belum benar-benar


Rata seperti tegangan DC pada umumnya, oleh karena itu
diperlukan Kapasitor yang berfungsi sebagai Filter (Penyaring)
untuk menekan riple yang terjadi pada proses penyearahan
Gelombang AC. Kapasitor yang umum dipakai adalah Kapasitor
jenis ELCO (Electrolyte Capacitor).

Rangkaian penyearah juga terbagi atas rangkaian penyearah terkendali dan


rangkaian penyearah tidak terkendali. Penyearah terkendali adalah suatu rangkaian
yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC yang dapat dikendalikan/ diatur.
Sedangkan, rangkaian penyearah tidak terkendali adalah suatu rangkaian yang
mengubah tegangan arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan arus searah (DC) tidak
dapat diatur. Berikut adalah tabel perbedaan antara rangkaian penyearah terkendali
dan rangkaian penyearah tidak terkendali.

Rangkaian Penyearah Terkendali Rangkaian Penyearah Tidak


Terkendali
Menggunakan komponen Menggunakan komponen
SCR,IGBT,MOSFET diode,thyristor,dll
Tegangan keluaran yang dikeluarkan bisa Tegangan keluaran yang dikeluarkan
diatur belum bisa diatur
Dapat dipicu pada sudut tertentu agar Tidak dapat dipicu menggunakan sudut
bisa diatur tegangannya
Tabel 2.1 : Perbedaan rangkaian penyearah terkendali dan rangkaian penyearah
tidak terkendali

9
2.4 Penyearah Tidak Terkendali (Uncontrolled Rectifier)
Penyearah daya merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk
mengubah tegangan sumber masukan arus bolak-balik dalam bentuk sinusoida
menjadi tegangan searah yang tetap. Jenis sumber tegangan masukan untuk mencatu
rangkaian penyearah daya dapat digunakan tegangan bolak-balik satu fasa dan tiga
fasa. Penyearah satu fasa merupakan rangkaian penyearah daya dengan sumber
masukan tegangan bolak-balik satu fasa. Rangkaian penyearahan dapat dilakukan
dalam bentuk penyearah setengah gelombang (halfwave) dan penyearah gelombang
penuh (fullwave). Pembebanan pada rangkaian penyearah daya umumnya dipasang
beban resistif atau beban resistif-induktif. Efek dari pembebanan ini akan
memengaruhi kualitas tegangan luaran yang dihasilkan dari rangkaian penyearah.

2.4.1 Penyearah tidak terkontrol satu fasa

Gambar 2.6 Rangkaian Penyearah Tidak Terkontrol Satu Fasa


Penyearah tak terkendali pada umumnya menggunakan diode
sebagai saklarnya. Untuk penyearah satu fasa setengah gelombang tak
terkendali menggunakan satu buah diode. Penyearah tidak terkendali
satu fasa terbagi atas penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh.

a. Penyearah tak terkendali satu fasa setengah gelombang

Penyearah jenis ini menggunakan satu buah diode sebagai


komponen penyearah tak terkontrol. Hasil keluaran dari rangkaian
ini adalah hanya sebagian positif saja dalam satu panjang
gelombang dari yang inputannya adalah gelombang sinus yang
memiliki bagian positif dan bagian negatif dalam satu panjang
gelombangnya. Berikut adalah rangkaian dari penyearah satu fasa
setengah gelombang tak terkontrol.

10
Gambar 2.7 Penyearah tak terkendali satu fasa setengah
gelombang
Ketika arus input positif, maka dioda dibias maju, sehingga
terdapat arus yang mengalir dari sumber ke beban. Pada gambar
kurva kanan bawah, tampak bahwa terdapat gelombang positif
yang menandakan bahwa terdapat arus yang mengalir pada beban.
Beban resistif memiliki faktor daya unity (cos phi = 1), sehingga
tidak ada perbedaan sudut fasa antara kurva tegangan dengan arus.
Ketika arus input adalah negatif, maka diode akan dibias
mundur, sehingga arus tidak dapat mengalir pada beban karena
diode memblok aliran arus. Pada gambar kurva kanan bawah,
tampak bahwa tidak ada arus yang mengalir pada beban. Sehingga
kurva berbentuk garis lurus (nol).
Untuk rangkaian beban induktif, hasil keluarannya berbeda
dengan rangkaian beban resistif. Induktif memiliki sifat
menyimpan arus. Pada periode positif, induktor di charge.
Sehingga meskipun tegangan pada beban telah nol, arus yang
mengalir masih ada. Hal ini dikarenakan arus yang disimpan
induktor baru dikeluarkan ke beban setelah tegangan ke beban
habis.

b. Penyearah tidak terkontrol satu fasa gelombang penuh

Terdapat dua jenis rangkaian penyearah tidak terkontrol satu


fasa gelombang penuh, diantaranya penyearah dengan Tap Tengah
(Center Tap) yang menggunakan 2 dioda dan penyearah jembatan
(bridge/4 dioda). Keduanya memiliki hasil keluaran yang sama,
yaitu berupa dua buah bagian positif dalam satu panjang
gelombang dari yang inputannya adalah nerupa setengah bagian
positif dan setengah bagian negatif dalam satu panjang gelombang.
Berikut adalah rangkaian dari penyearah satu fasa gelombang
penuh tak terkontrol.

11
1) Penyearah dengan Tap Tengah (Center Tap)

Gambar 2.8 Penyearah tidak terkontrol satu fasa gelombang


penuh dengan CT
Gambar di atas merupakan penyearah dengan tap tengah (2
dioda). Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa rangkaian ini
memiliki 2 proses kerja utama, yaitu:

1. Ketika kaki trafo paling atas bernilai positif, maka


dioda 1 (D1) akan bias maju. Di sisi lain, kaki trafo
paling bawah bernilai negative, maka dioda 2 (D2)
akan bias mundur. Hal ini terjadi dikarenakan kedua
dioda tersebut dialiri arus listrik AC berupa
gelombang sinus secara bergantian. Ketika D1
dialiri arus listrik dengan gelombang sinus positif,
maka D2 akan dialiri arus listrik dengan gelombang
sinus negatif, atau sebaliknya. Arus listrik akan
mengalir melalui dioda yang dibias maju. Karena
yang dibias maju adalah dioda 1 (D1), maka arus
mengalir melalui D1 dan menuju ke beban, lalu
akan mengalir lagi ke trafo melalui kaki tengah
(Center Tap).

Gambar 2.9 Proses kerja ketika D1 forward bias dan


D2 reverse bias penyearah tidak terkendali gelombang
penuh CT

12
2. Ketika kaki trafo yang paling atas bernilai negatif,
maka dioda 1 (D1) akan bias mundur. Di sisi lain,
kaki trafo paling bawah bernilai positif, maka dioda
2 (D2) akan bias maju. Arus akan mengalir bila
dioda bias maju. Karena yang bias maju adalah
dioda 2 (D2), maka arus mengalir padanya dan
menuju ke beban, lalu akan mengalir lagi ke trafo
melalui kaki tengah.

Gambar 2.10 Proses kerja D1 reverse bias dan D2


forward bias penyearah tidak terkendali gelombang
penuh CT

2) Penyearah jembatan (Bridge/4 dioda)

Gambar 2.11 Penyearah Jembatan

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa rangkaian tersebut


memiliki dua siklus kerja utama, yaitu:
1. Ketika tegangan input kaki trafo atas bernilai
positif, maka dioda 1 (D1) dan dioda 4 (D4) akan
bias maju. Di sisi lain, tegangan input kaki trafo
bawah bernilai negatif, dioda (D2) dan dioda (D3)
akan bias mundur. Karena arus mengalir pada dioda
yang bias maju, maka arus mengalir dari kaki trafo
atas ke D1 lalu ke beban dan kemudian ke D4 dan
kembali ke trafo melalui kaki bawah.

13
Gambar 2.12 Proses kerja D1 dan D4 forward bias
penyearah jembatan

2. Ketika tegangan input kaki trafo atas bernilai


negatif, maka dioda 2 (D2) dan dioda 3 (D3) akan
bias maju. Di sisi lain, tegangan input kaki bawah
bernilai positif, dioda 1 (D1) dan dioda 4 (D4) akan
bias mundur. Karena arus mengalir pada dioda yang
bias maju, maka arus mengalir dari kaki trafo
bawah ke D3 lalu ke beban lalu ke D2 dan kembali
ke trafo melalui kaki atas.

Gambar 2.13 Proses kerja ketika D1 dan D4 reverse


bias penyearah jembatan

14
2.4.2 Penyearah tidak terkontrol tiga fasa

Gambar 2.14 Rangkaian Penyearah Tidak Terkontrol Tiga Fasa

a. Penyearah tak terkendali tiga fasa setengah gelombang

Gambar 2.15 Penyearah setengah gelombang tiga fasa tidak


terkendali
Penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang
menggunakan tiga buah dioda sebagai saklar dayanya.
Rangkaian penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah
gelombang seperti ditunjukkan pada gambar di atas.

Masing-masing dioda konduksi selama 120º. Dioda fasa R


konduksi pada sudut 300º-360º dan 0º-60º. Dioda fasa S pada
sudut 180º-300º. Tegangan dan arus output rata-rata untuk
beban R, sbb :

15
Tegangan dan arus rms output dirumuskan ,sbb :

16
b. Penyearah Tiga Fasa Gelombang Penuh Tak Terkendali

Gambar 2.16 Penyearah tiga fasa gelombang penuh tidak


terkendali
Penyearah tiga fasa tidak terkendali gelombang penuh
menggunakan tiga buah dioda sebagai saklar dayanya. Skema
penyarah tiga fasa tidak terkendali gelombang penuh dapat
dilihat pada gambar di atas.

17
2.5 Aplikasi penyearah tidak terkendali dalam kehidupan sehari-hari

2.5.1 UPS

Gambar 2.17 UPS

Uninterruptible power supply (disingkat UPS) adalah perangkat yang


biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat
memberikan suplai daYa yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang

18
terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan
diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan
system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat
diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi,
penyedia jasa internet dan banyak lagi. Dapat dibayangkan berapa besar kerugian
yang timbul akibat kegagalan daya listrik jika sistem tersebut tidak dilindungi dengan
UPS.

 Jenis-jenis UPS berdasarkan cara kerjanya

Line-interactive UPS

Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage
regulator) yang berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke
peralatan.

On-line UPS

Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah.
Hal ini lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS
lainnya. Dalam keadaan gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok
sehingga akan ada arus DC dari baterai ke inverter yang kemudian
diubah menjadi AC.

Off-line UPS

UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang
lain. Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit. Dalam
keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari
suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai
menuju inverter.

 Komponen-komponen UPS

Baterai

Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau


jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber
tegangan cadangan maksimal selama 30 menit.

Rectifier (penyearah)

19
Penyearah berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari
suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai.

Inverter

Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC


dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada
UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.

2.5.2 Adaptor

Gambar 2.18 Adaptor

Adaptor AC, adaptor AC/DC, atau konverter AC / DC adalah jenis catu daya
eksternal, sering kali tertutup dalam kasus yang mirip dengan colokan AC. Nama-
nama umum lainnya termasuk paket plug, adaptor plug-in, blok adaptor, adaptor
listrik rumah tangga, adaptor saluran listrik, kutil dinding, bata listrik, dan adaptor
daya. Adaptor untuk peralatan bertenaga baterai dapat digambarkan sebagai pengisi
daya atau pengisi daya (lihat juga pengisi daya baterai). Adaptor AC digunakan
dengan perangkat listrik yang membutuhkan daya tetapi tidak mengandung
komponen internal untuk mendapatkan tegangan dan daya yang diperlukan dari daya
listrik. Sirkuit internal catu daya eksternal sangat mirip dengan desain yang akan
digunakan untuk catu internal atau internal.

20
Catu daya eksternal digunakan baik dengan peralatan tanpa sumber daya lain
maupun dengan peralatan bertenaga baterai, di mana suplai, ketika dicolokkan,
kadang-kadang dapat mengisi daya baterai selain memberi daya pada peralatan.

Penggunaan catu daya eksternal memungkinkan portabilitas peralatan yang


ditenagai oleh listrik atau baterai tanpa penambahan komponen daya internal, dan
membuatnya tidak perlu memproduksi peralatan hanya untuk digunakan dengan
sumber daya tertentu; perangkat yang sama dapat diaktifkan dari 120 VAC atau 230
VAC induk, kendaraan atau baterai pesawat terbang dengan menggunakan adaptor
yang berbeda. Keuntungan lain dari desain ini adalah peningkatan keamanan; karena
daya listrik 120 atau 240 volt yang berbahaya ditransformasikan ke tegangan yang
lebih rendah dan lebih aman di stopkontak dan alat yang ditangani oleh pengguna
diberi daya oleh tegangan yang lebih rendah ini.

2.5.2.1 Mode operasi adaptor

Awalnya, sebagian besar adaptor AC/DC adalah catu daya linier, yang
mengandung transformator untuk mengubah tegangan listrik utama ke
tegangan yang lebih rendah, penyearah untuk mengubahnya menjadi DC
berdenyut, dan filter untuk menghaluskan bentuk gelombang berdenyut
menjadi DC, dengan variasi riak residu cukup kecil untuk meninggalkan
perangkat aktif tidak terpengaruh. Ukuran dan berat perangkat sebagian
besar ditentukan oleh transformator, yang pada gilirannya ditentukan oleh
output daya dan frekuensi listrik. Peringkat lebih dari beberapa watt
membuat perangkat terlalu besar dan berat untuk secara fisik didukung
oleh stopkontak. Tegangan output adaptor ini bervariasi sesuai dengan
beban; untuk peralatan yang membutuhkan tegangan lebih stabil, sirkuit
regulator tegangan linier ditambahkan. Kerugian pada transformator dan
regulator linier cukup besar; efisiensi relatif rendah, dan daya yang
signifikan hilang sebagai panas bahkan ketika tidak mengendarai beban.

Di awal abad kedua puluh satu, catu daya mode-beralih (SMPS)


menjadi hampir di mana-mana untuk tujuan ini. Tegangan listrik
diperbaiki ke tegangan langsung tinggi yang menggerakkan sirkuit
switching, yang berisi trafo yang beroperasi pada frekuensi tinggi dan
menghasilkan arus searah pada tegangan yang diinginkan. Riak frekuensi
tinggi lebih mudah disaring daripada frekuensi listrik. Frekuensi tinggi
memungkinkan transformator menjadi kecil, yang mengurangi
kerugiannya; dan regulator switching dapat jauh lebih efisien daripada

21
regulator linier. Hasilnya adalah perangkat yang jauh lebih efisien, lebih
kecil, dan lebih ringan. Keamanan dipastikan, seperti pada rangkaian
linier yang lebih lama, karena transformator masih menyediakan isolasi
galvanik .

Sirkuit linier harus dirancang untuk rentang tegangan input spesifik


dan sempit (220-240 VAC) dan harus menggunakan transformator yang
sesuai untuk frekuensi (biasanya 50 atau 60 Hz), tetapi catu mode yang
diaktifkan dapat bekerja secara efisien melalui rentang tegangan dan
frekuensi yang sangat luas; satu unit 100–240 VAC akan menangani
hampir semua pasokan listrik di dunia.

Namun, kecuali dirancang dengan sangat hati-hati dan menggunakan


komponen yang sesuai, switching adapter lebih cenderung gagal daripada
tipe yang lebih lama, sebagian karena sirkuit yang kompleks dan
penggunaan semikonduktor. Kecuali dirancang dengan baik, adaptor ini
mungkin mudah rusak oleh kelebihan beban, bahkan yang sementara,
yang dapat berasal dari petir, tegangan listrik singkat (kadang-kadang
disebabkan oleh lampu pijar pada rangkaian daya yang sama gagal),
degradasi komponen, dll. Mode yang sangat umum kegagalan adalah
karena penggunaan kapasitor elektrolitik yang seri perlawanan setara
(ESR) meningkat dengan usia; switching regulator sangat sensitif
terhadap ESR tinggi (sirkuit linier yang lebih tua juga menggunakan
kapasitor elektrolitik, tetapi efek degradasi jauh lebih dramatis). Sirkuit
yang dirancang dengan baik memperhatikan ESR, peringkat arus riak,
operasi pulsa, dan peringkat suhu kapasitor.

2.5.2.2 Keuntungan menggunakan adaptor

Adaptor AC eksternal banyak digunakan untuk memberi daya pada


perangkat elektronik kecil atau portabel. Keuntungannya termasuk:

Keselamatan-Adaptor daya eksternal dapat membebaskan desainer


produk dari mengkhawatirkan beberapa masalah keselamatan. Banyak
dari gaya peralatan ini hanya menggunakan voltase yang cukup rendah
untuk tidak menjadi bahaya keamanan secara internal, meskipun catu
daya harus karena kebutuhan menggunakan voltase listrik yang
berbahaya. Jika catu daya eksternal digunakan (biasanya melalui
konektor daya, sering dengan tipe koaksial), peralatan tidak perlu
dirancang dengan memperhatikan voltase berbahaya di dalam selungkup.

22
Ini sangat relevan untuk peralatan dengan kasing ringan yang dapat
merusak dan memaparkan komponen listrik internal.

Pengurangan panas-Panas mengurangi keandalan dan umur panjang


komponen elektronik, dan dapat menyebabkan sirkuit sensitif menjadi
tidak akurat atau tidak berfungsi. Catu daya terpisah menghilangkan
sumber panas dari peralatan.

Pengurangan kebisingan listrik-Karena kebisingan listrik yang


dipancarkan jatuh bersama kuadrat jarak, adalah keuntungan pabrikan
untuk mengubah daya saluran AC yang berpotensi berisik atau tenaga
otomotif menjadi "bersih", menyaring DC dalam adaptor eksternal, pada
jarak yang aman dari sirkuit noise-sensitive.

Pengurangan berat dan ukuran-Melepaskan komponen daya dan steker


koneksi listrik dari peralatan yang ditenagai oleh baterai isi ulang
mengurangi berat dan ukuran yang harus dibawa.

Kemudahan penggantian-Catu daya lebih rentan terhadap kegagalan


daripada sirkuit lain karena eksposurnya terhadap lonjakan daya dan
pembangkitan panas limbah internal. Catu daya eksternal dapat diganti
dengan cepat oleh pengguna tanpa perlu agar perangkat bertenaga
diperbaiki.

Fleksibilitas konfigurasi - Produk elektronik bertenaga eksternal dapat


digunakan dengan sumber daya yang berbeda sesuai kebutuhan (mis. 120
VAC, 240 VAC, 12 VDC, atau paket baterai eksternal), untuk
penggunaan yang mudah di lapangan, atau saat bepergian.
Persediaan, distribusi, dan sertifikasi produk yang disederhanakan.
Sebuah produk elektronik yang dijual dan digunakan secara internasional
harus diberdayakan dari berbagai sumber daya, dan harus memenuhi
peraturan keamanan produk di banyak yurisdiksi, biasanya memerlukan
sertifikasi mahal oleh lembaga keamanan nasional atau regional seperti
sebagai Underwriters Laboratories atau Technischer
Überwachungsverein. Versi tunggal perangkat dapat digunakan di
banyak pasar, dengan kebutuhan daya yang berbeda dipenuhi oleh catu
daya eksternal yang berbeda, sehingga hanya satu versi perangkat yang
perlu dibuat, diisi, dan diuji. Jika desain perangkat dimodifikasi dari
waktu ke waktu (sering terjadi), desain catu daya itu sendiri tidak perlu
diuji ulang (dan sebaliknya).

23
Tegangan konstan dihasilkan oleh jenis adaptor khusus yang
digunakan untuk komputer dan laptop. Adaptor jenis ini umumnya
dikenal sebagai eliminator.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyearah tak terkendali merupakan suatu rangkaian yang mengubah
tegangan arus bolak-balik (AC) menjadi tegangan arus searah (DC) tidak dapat
diatur. Rangkaian penyearah tidak terkendali menggunakan dioda, thyristor ditambah
tegangan keluaran yang dikeluarkan belum bisa diatur dan tidak dapat dipicu
menggunakan sudut. Di dalam rangkaian penyearah tak terkendali terdapat dua
metode penyearah, yaitu penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier) dan
penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier).

Dalam penggunaannya, penyearah tak terkendali terbagi atas penyearah tak


terkendali satu fasa dan penyearah tak terkendali tiga fasa. Penyearah satu fasa
merupakan rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak-balik
satu fasa. Rangkaian penyearahan dapat dilakukan dalam bentuk penyearah setengah
gelombang (half wave) dan penyearah gelombang penuh (full wave). Pembebanan
pada rangkaian penyearah daya umumnya dipasang beban resistif atau beban resistif-
induktif. Penyearah tiga fasa merupakan rangkaian penyearah daya dengan sumber
masukan tegangan bolak-balik tiga fasa. Rangkaian penyearah dapat dilakukan dalam
bentuk penyearah setengah gelombang (half wave) dan penyarah gelombang penuh
(full wave).

25
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyyah,Rohmatul.(2017,7 Januari). Rangkaian Penyearah. Dikutip 24 Agustus
2019 dari RohmatulBahiyyah:
https://rochmatulbahiyyah.wordpress.com/2017/01/07/rangkaian-penyearah/

Daenzoe.(2011, 11 April). Uninterruptable Power Supply. Dikutip 24 Agustus 2019


dari Nanang Blog Evolution:
https://nanang3volution.wordpress.com/2011/04/08/uninterruptible-power-supply-
ups/

Gundar,Eko Puji. (2016). Cara Kerja Dioda Sebagai Penyearah. Dikutip 21 Agustus
2019 dari Blog Eko Puji : http://ekopujigundar.blogspot.com/2016/01/cara-kerja-
dioda-sebagai-penyearah.html

Ngabei,Den.(2012,19 Oktober). Penyearah Satu Fasa Gelombang Penug Tak


Terkontrol. Dikutip 21 Agustus 2019 dari Jendela Den Ngabei:
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/penyearah-satu-fasa-gelombang-
penuh-tak.html

Ngabei,Den.(2012,19 Oktober). Penyearah Satu Fasa Setengah Gelombang Tak


Terkontrol. Dikutip 20 Agustus 2019 dari Jendela Den Ngabei:
http://jendeladenngabei.blogspot.com/2012/10/penyearah-satu-fasa-setengah-
gelombang.html

26

Anda mungkin juga menyukai