Anda di halaman 1dari 15

Wisuda Santri/Santriwati Kekhalifan Khilafatul Muslimin

Kabupaten Sumbawa
https://trans89.com/2019/04/16/wisuda-santri-santriwati-kekhalifan-khilafatul-muslimin-
kabupaten-sumbawa . Selasa, 16 April 2019 09:14 (d,l. 28-8-2019)

SUMBAWA, TRANS89.COM – Bertempat di Pondok Pesantren Ukuwah Islamiyah (PPUI)


Khilafatul Muslimin (KM), Senin (15/04/ 2019), Kampung Damai, Desa Mapin, Kecamatan
Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTBB), telah berlangsung acara
Wisuda Santriwan/santriwati Kekhalifahan Islam.
Sebanyak 35 orang mahasiswa yang sudah memenuhi syarat kelulus an oleh Amirul Mukminin
KM Syekh Abdul Qadir Hasan Baraja. Juga dihadiri oleh kurang lebih 250 orang jamaah KM.

Hadir dalam acara tersebut , Amir Daulah KM wilayah Indonesia Timur Ust. Zulkifli Rahman,
Ketua Perguruan Beladiri Lebah Putih Ust. Matwan Mansyur, Amir KM wilayah Sumbawa Ust.
Zainal Arifin. Seluruh Amir Ummul Quro KM wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat serta
jamaah Khilafatul Muslimin.

Pada acara inti kegiatan ini, sambutan Ustadz Zulkifli Rahman yang menguraikan. Mereka ini
adalah penerus khilafah yang memperjuang tegaknya aliran khilafah, mereka adalah generasi
yang mempunyai jiwa yang tangguh dan ilmu yang mumpuni untuk menjalankan ilmu akhirat
dan masa depan khilafah. Santri yang telah lulus ini sudah tercapai hafalan 15 juz Al Quran
dan memiliki kemampuan bela diri karena itu sebagai syarat untuk menjadi sarjana SKHI
(sarjana kekhalifahan Islam)

Dikatakan pula oleh Ustadz Sulkifli, bahwa jami’ah Mapin saat tersebut kembali meluluskan
santri yang siap terjun ke masyarakat untuk memperjuangka n khilafah ini, mewujudkan ilmu
belajar dan beramal.

“Diharapkan semua santri ini setelah terjun ke masyarakat jadilah sebagai orang yang dicintai
oleh orang yang beriman walaupun kamu harus dibenci oleh orang kafir. Jangan mundur untuk
mencari amal jariah dan memperjuangkan kekhalifahan ini hingga menjadi khilafah yang
mujahid dan mujahidah menegakan kekalifahan Islam dimuka bumi ini,” tandasnya.

Selanjutnya adalah pemberian transkrif nilai kepada wisudawan dan pemberian Syahada SKHI
(Sarjana Kekhalifahan Islam) kepada Santriwan/Santriwati yang telah menghafal 15 juz Al
Quran yang diserahkan oleh Ammir Daulah KM Wilayah Timur Ustadz Zulkifli Rahman

Dalam pembacaan surat keputusan tugas Wisudawan No.532/21 Syawal 1440 H yang isinya
adalah Surat tugas ini berlaku selama 2 tahun yang dimulai 21 Syawal 1440 H sampai dengan
21 Syawal 1441 H. Adapun daerah tempat pengabdian Santriwan antara lain Aceh, Borneo
Kalimantan, Kerawang, Surabaya, Bogor, Bekasi, Lampung, KSB, Alas Barat (Mapin)

Dilanjutkan dengan pengambilan sumpah pengabdian khilafah kepada wisudawan agar betul
betul suci secara iklas karena Allah SWT membela dan memperjuangkan Islam selamanya.

1
Sementara itu dalam sambutan Syekh Abdul Qadir Hasan Baraja katakan, berterima kasih dan
mengucapkan selamat kepada santriwan dan santriwati yang sudah berhasil meraih gelar
SKHI (Sarjana Kekhalifahan Islam) dan juga berterima kasih kepada yang sudah mendukung
dan berpartisifasi serta memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan seluruh dosen.

“Kekhalifahan ini dari jaman nabi turun temurun hingga sahabat Abu Bakar Assyidik belum
pernah berhasil mengarahkan bersatu umat Islam bahkan didaerah Arab pun belum pernah
muncul kekhalifahan. Hanya ada di Indonesia berdirinya Khilafah yang bersih keras
mempersatukan umat yang menjadi umat terpimpin,” tambah Syekh Abdul Qadir Hasan.

Diuraikan pula oleh Syekh, warga khilafah diwajibkan menuntut ilmu atau menghafal Al -quran
sebelum akil balik, ketika masanya datang akil balik mereka sudah siap menerapkan ilmunya
di masyarakat untuk menjalankan syareat Islam. Apabila warga khilafah yang masih bujangan
sebaiknya mempersunting dari gadis gadis dari warga khilafah juga karena dia sudah tau halal
haramnya sesuatu yang dikerjakannya.

Syekh juga tandaskan, memang di khilafah ini banyak yang serba aneh kebanyakan yang
menyatakan dirinya pejuang Islam tapi dibubarkan oleh aparat hanyàk khilafah ini sendiri yang
masih berdiri tegak. Sedangkan Pancasila merupakan asas negara bukan merupakan Aqidah
seorang muslim makanya bisa kita tidak mengikutinya karena terbukti pancasila itu tidak bisa
mempersatukan Islam, yang dikatakan bersatu adalah muslim yàng mempunyai pemimpim
contoh Khilafatul Muslimin. (Dani Setiawan/tfk)

2
Idul Fitri Jamaah Khilafatul Muslimin Wilayah Sumbawa
Barat
SUMBAWA BARAT, TRANS89.COM – Bertempat di lapangan sepakbola depan RSUD Asy-
Syifa, Jalan Lang Sesat, Kelurahan Dalam, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat
(KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), berlangsung Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah
Tahun 2019 Masehi dari Jamaah Khilafatul Muslimin wilayah KSB Ummul Quro Taliwang I,
Rabu (5/6/2019).
Selaku Imam dan Khatib, Qismut Tarbiyah Khilafatul Muslimim Sumbawa Barat Ustad Ahmad
Muhammad Shalih, dihadiri sekitar 130 orang jamaah Khilafatul Muslimin Ummul Qu r’o
Taliwang I.
https://trans89.com/2019/06/06/idul-fitri-jamaah-khilafatul-muslimin-wilayah-sumbawa-barat

GUBERNUR NTB KUNJUNGI KHILAFATUL MUSLIMIN


DI SUMBAWA
Syawal 1438 H /Juli 2017. Sebelumnya di awali dari kunjungan salah satu pegawai
pemerintahan yang datang ke Ponpes Ukhuwah Islamiyyah (PPUI) milik Khilafatul Muslimin
di Sumbawa, yang menyampaikan bahwa bapak Gubernur NTB adakan kunjungan kerjanya
ke PPUI. Namun Ust. Zulkifli Rahman selaku amir Daulah Khilafatul Muslimin
menyampaikan, “lain kali saja, karena pondok saat ini sedang libur”, namun dengan sedikit
persiapan akhirnya acara ini alhamdulillah tetap bisa berjalan.
“Jauh hari sebelumnya para petugas Kekhalifahan kami utus atas perintah Khalifah untuk
menyampaikan Surat Nasehat dan Himbauan tentang Kekhalifahan dan Maklumat kepada
bapak Gubernur. Dan kami mendapat laporannya bahwa beliau menyambut baik apa yang
kami sampaikan, maka saat ini datang kesini, beliau tidak hanya ingin bertemu dengan
santri-santri tetapi juga dengan kami warga jama’ah /Khilafatul Muslimin. Karena sedang
libur jadi hanya beberapa saja yang bisa hadir”, kata ustadz yang biasa di sapa Ustadz Zul
mengisahkan.

3
“Sistem pendidikan di kami ini ada tiga unit secara akselerasi (percepatan), Unit setingkat
SD hanya 3 tahun dengan standard 9 Juz, setingkat SMP nya 2 tahun standrad nambah 9
juz dan setingkat SMA standard nambah hafalan 10 Juz, jadi menjelang AL Jami’ah
(Perguruan Tinggi) target hafalan sudah 28 Juz dan akan di sempurnakan di Perguruan
Tinggi. Sistem pendidikan kami dikenal dengan sistem pendidikan berbasis Khilafah
memang agak berbeda dengan sistem pendidikan yang ada di negri ini. Sistem pendidikan
kami memang di seting untuk kepentingan penegakkan Dien, jadi tidak untuk menjadi
pegawai negri atau pegawai swasta di negri ini”, Usttadz Zul melanjutkan penjelasannya.
“Target kami ingin agar banyak orang-orang memahami Dienul Islam ini secara benar, saat
ini masyarakat muslim yang awam melaksanakan Islam selama di cocok-cocokan dengan
UUD 45’, KUHP baru mau dilaksanakan, yang tidak cocok nanti dulu. Sementara yang kami
fahami dan kami harapkan, bahwa apa-apa yang cocok dengan Islam (Al Qur’an dan hadits)
maka itulah yang kita laksanakan, yang tidak cocok kita tidak mau melaksanakan. Dan
terkadang dengan pemahaman yang seperti ini seolah olah di bilang anti Pancasila, padahal
tidak seperti itu”, tegas ustadz yang saat ini menjabat sebagai Amir Daulah Indonesia
Bagian Timur.
“Kita ini tidak ada yang anti, walaupun tidak sependapat tetapi kita tidak anti, walau kita tidak
sependapat dengan Kristen misalnya tetapi kita tidak anti kepada Kristen, silahkan mereka
merdeka menjalankan keyakinannya, Allah saja tidak memaksa, diberi pilihan, yang mau
beriman silahkan, yang mau kafir silahkan asal siap dengan konsekwensi nya. Dan kita tidak
pernah memaksakan pemahaman kami kepada yang lain, kita ini memulai Kekhalifahan
yang kami yakini sebagai satu-satunya sistem Islam dan satu-satunya wadah bersatu, jadi
kita mengajak yang mau saja, yang tidak mau tidak di paksa”, kembali secara jelas Ustadz
Zul menegaskan.
Di awali dengan membaca ayat Allah Qur’an Surat Ali Imran ayat 102, Gubernur NTB, Tuan
Guru Bajang (TGB). Dr. Muhammad Zainul Majdi menyampaikan kepada hadirin agar dapat
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya yakni menjadi orang yang
bertaqwa agar “walatamuttunna illa wa’antum muslimun, artinya : janganlah kamu mati
kecuali dalam keadaan Islam”.
“Yang kami hormati Kyai Zulkifli Rahman selaku sohibul bait, kami ucapkan terima kasih
atas sambutannya, walaupun kedatangan kami mendadak tetapi yang paling pertama dan
utama adalah kami ingin menyambung tali silaturahmi. Sesuai petunjuk Rasulullah SAW,
ada empat hal yang disampaikan berkali kali, yakni sebarkanlah salam dan perdamaian,
berilah bantuan kepada saudara kalian yang membutuhkan, sambung tali silaturahim dan
shalat malamlah saat orang-orang lelap tertidur, ketika hal ini dilakukan maka kalian akan
masuk Surga (al hadits)”, kisah Tuan Guru Bajang melanjutkan.
“Pondok ini dinamakan Ukhuwah Islamiyyah sudah tepat sekali, sebagaimana kata pepatah
“nama itu mencerminkan isinya”, jadi di pondok ini harus nyata persaudaraan, kedamaian
dan mengokohkan kebaikannya”, harap pak Gubernur.
“Ikhtilaf hendaknya jangan dijadikan perpecahan, hendaknya saling menghargai dan tetap
eratkan semangat persaudaraan. Termasuk ikhtilaf dalam masalah Kekhalifahan, hal ini
boleh saya sampaikan sedikit. Tentang ini sesungguhnya telah di bahas oleh para ulama,
apakah masalah bukan pokok (laisa minal usul) atau masalah yang tidak bisa tidak /harus
(Labudda). Semua ada pembahasannya, sehingga teman-teman yang berpandangan
seperti di Khilafatul Muslimin tidak boleh merasa lebih baik dari yang lain. Kata Allah jangan
menganggap kamu paling suci, Allah Maha Tahu siapa yang paling bertaqwa”, kata Dr.
Muhammad Zainul Majdi.
“Dalam Al Qur’an, Iman pokok, amal wajib, tetapi tidak sampai disini masih ada yang ketiga
yaitu saling nasehati dalam kebenaran dan kesabaran (QS. Al Ashr), maka disinilah terbuka
dialog dan saling mengisi. Maka kepada pak Kyiai saya berharap semangat
persaudaraannya tetap di kedepankan, tetap di kokohkan. Kata ulama janganlah hanya

4
karena perbedaan bisa merusak rasa persaudaraan dan kasih sayang sesama muslim,
karena prinsipnya “sesungguhnya mukmin itu bersaudara (QS. Al Hujurat : 10)”. Demikian
kutipan nasehat yang lembut dan menyejukan dari Tuan Guru Bajang.
Selanjutnya beliau melanjutkan mengetes hafalan santri dan memberikan hadiah secara
langsung pada anak-anak santri. Kemudian secara simbolik memberikan bantuan secara
suka rela kepada PPUI yang diserahkan secara langsung kepada Al Ustadz Zulkifli Rahman
dan menyampaikan walaupun suntikan ini bukanlah obat karena pondok ini tidak sakit
sebagaimana penjelasan Ust. Zul di awal, setidaknya ini adalah suntikan vitamin. Wallahu
a’lam.
http://khilafatulmuslimin.net/gubernur-ntb-kunjungi-khilafatul-muslimin-di-sumbawa/ d.l. 28
Ag2019

AMIR DAULAH INTI : KALAU MENEGAKKAN


KHILAFAH MEREBUT KEKUASAAN LETAK RAHMATAN
LIL ALAMIN NYA DIMANA ?
Dalam sebuah tausiyah nya Ust. Zulkifli Rahman Al Khateeb selaku Amir Daulah Indonesia
Bagian Timur (Inti) berkali kali menyampaikan bahwa “Khilafah itu bukan Negara.
Sebagaimana yang terpantau oleh redaksi dalam sebuah pengajian baru-baru ini di akhir
tahun 1440 H secara gambang menjelaskan bahwa Khilafah bukan negara.

Perintah bersatu dalam Khilafah itu adalah perintah Allah, kadang-kadang kita di pojokan
dengan pertanyaan, “kalau sudah bersatu nanti ummat Islam mau apa ?”. Ya kita akan
melaksanakan perintah Allah yang lain yang ada di dalam 30 juz Al Qur’an sebagai seorang
muslim”, tegas ustadz Zul sebagai pembuka.
“Kalau ada yang berfikir, “Nanti kalau sudah kuat akan berontak merebut kekuasaan”.
Ngapain mau berontak dan merebut kekuasaan, Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Kalau untuk
menegakkan Islam harus merebut kekuasaan orang, letak rahmatan lil ‘alamin nya di mana
? tanya Amir daulah Inti mengajak berfikir.
“Yang bikin rancu itu ada yang memahmi Khilafah itu adalah negara, saya sudah bantah
berkali-kali bahwa Khilafah itu bukan negara. Ada distorsi sejarah bahwa Rasulullah hijrah
ke Madinah membangun negara Madinah dan Rasulullah sebagai kepala negara. Terus kita

5
yang di Indonesia ini bagaimana mau bilang kita ini ummat nabi Muhammad, kan kita bukan
orang Madinah?” kembali Ustadz asal Sumbawa ini melontarkan tanggapannya.
“Kalau negara ada batas teritorialnya, kalau negara Khilafah batas teritorial nya mana ?.
maka tidak ada negara Khilafah. Khilafah itu sistem kepemimpinan ummat Islam sedunia,
tempatnya adalah bumi (fil ardh), maka Allah tegaskan di dalam QS. Al Baqarah ayat 30,
“inni ja’ilum fil ardhi kholifah…”. Terang Ust. Zul. Wallahu a’lam. (red, Sumbawa Barat).

http://khilafatulmuslimin.net/amir-daulah-inti-kalau-menegakkan-khilafah-merebut-kekuasaan-
letak-rahmatan-lil-alamin-nya-dimana/ d.l.28 Ag.2019

SILATURRAHIM WAKIL KETUA UMUM PARTAI


SYARIAH 212 KE KANTOR PUSAT
Khilafatulmuslimin.com Bandar Lampung – Kantor Pusat Khilafatul Muslimin kembali
mendapat kunjungan silaturrahim pada Selasa, 14 Dzulhijjah 1438 H kemarin. Kali ini tamu
yang datang berkunjung ke Kantor Pusat Kekhalifahan Islam adalah Wakil Ketua Umum
Partai Syariah Indonesia, Ustadz Wisnu Murti hendak bertemu dengan Khalifah. Beruntung

6
pada saat silaturrahim ke Kantor Khilafah yang beralamat di JL WR Supratman Bumiwaras
Teluk Betung – Bandar Lampung ini, Khalifah sedang berada di ruangan kantor dinas
beliau.
Dalam pertemuan bersama Khalifah, cukup banyak pembicaraan yang diangkat termasuk
hal-hal intern terkait permasalahan ummat Islam dewasa ini. Pada intinya, pembicaraan
seputar Khilafah menjadi point utama dalam dialog yang hampir menghabiskan waktu
kurang lebih 3 jam.
Dalam keterangan lanjutan via whatsapp, Ustadz Wisnu menyatakan bahwa kunjungan
silaturrahim ke Kantor Pusat Khilafatul Muslimin kemarin dalam rangka: 1. Menjalin
silaturrahim mencari pahala dan untuk menambah saudara. 2. Sebagai perkenalan
menindaklanjuti obrolan beliau bersama Ustadz Abu Salma (Wazir Muwassholah Daulah –
Humas). Terkait dialog bersama Ustadz Abu Salma adanya persamaan Visi walaupun
Misinya berbeda. 3. Untuk terus berupaya sinergi dari hal-hal yang bisa disinergikan kepada
Visi yang sama.

“Harapan kedepan semoga Khalifah diberikan kekuatan, kesehatan dan semangat untuk
mencapai cita-cita mulia.” Ungkap Ustadz Wisnu mengakhiri keterangannya lewat whatsapp.
[Abdul Aziz]
Cuplikan video bisa dilihat disini [VIDEO] PERTEMUAN KHALIFAH BERSAMA USTADZ
WISNU MURTI

http://khilafatulmuslimin.net/silaturrahim-wakil-ketua-umum-partai-syariah-212-ke-kantor-pusat/

7
http://khilafatulmuslimin.net/sejarah-penegakkan-khilafah-di-dunia/

8
SEJARAH PENEGAKKAN KHILAFAH DI DUNIA
Maret 1924M menjadi sejarah kelam bagi ummat Islam dengan dinyatakan runtuhnya
Kekhalifahan Islam Utsmaniyah yang berpusat di Turki, yang membawahi hampir seluruh
negri-negri muslim di Timur Tengah seperti Baghdad, Palestina, Mesir, Arab, Yordania,
Yaman dan lain sebagainya. Dengan menurunkan Khalifah /Amirul Mukminin bagi ummat
Islam sedunia yang dijabat oleh Khalifah Abdul Majid II oleh antek sekuler yang berpura-
pura sebagai cendikiawan muslim, yaitu Mustafa Kemal At Taturk, sehingga dengan
diturunkannya Khalifah maka menandai Kekhalifahan Islam di dunia runtuh dan tidak ada.

Ditambah lagi duka ummat Islam, terjadi pengkhianatan yang dilakukan oleh salah satu
penguasa Arab ketika itu yang memisahkan diri dari Kekhalifahan Turki Utsmani dengan
dalih dan alasan bahwa Kekhalifahan Turki Utsmani sudah banyak penyimpangan. Namun
yang dilakukan oleh penguasa Arab tersebut malah membuat negara kerajaan bekerjasama
dengan orang kafir Inggris dan kemudian diberi nama sesuai pendiri dari penguasa tersebut
yaitu negara Arab Sa’udi, karena pendirinya adalah Raja Ibnu Sa’ud. Penguasa Arab yang
telah menjadi sebuah kerajaan ini mempu-nyai andil berdirinya negara Yahudi Israel di
tanah Palestina dengan bekerja sama dengan Inggris. Hal ini dapat dibuktikan dengan
ditemukannya sebuah surat Raja Arab kepada Inggris ( kabarislamia.com).
Setelah Khilafah Islam terakhir Khilafah Turki Utsmani berhasil mereka
tumbangkan, Barat terus berupaya mencegah kemunculan persatuan dunia Islam. Mereka
merancang pembagian wilayah Khilafah Islamiyah dalam Perjanjian Rahasia “Sykes-Picot”
antara diplomat Inggris dan Prancis. Sykes Picot adalah perjanjian untuk memecah-belah
kekuasaan Khilafah Islam menjadi puluhan negara yang hasilnya seperti yang terjadi di
Timur Tengah saat ini. Perjanjian ini rahasia, dilakukan antara diplomat Perancis bernama
François Georges Picot dan penasehat diplomat Inggris Mark Sykes. Fakta sejarah Islam
kalah dan hancur berkeping-keping sejak saat itu. (sumber : am.net, ss.com, km.com, red).
Usaha untuk membangun kembali Kekhalifahan kaum muslimin (Khilafatul
Muslimin) setelah kehancurannya, telah banyak dilakukan, namun belum juga membuahkan
hasil. Adapun usaha-usaha yang pernah dilakukan antara lain, Pada tahun 1926 diadakan
Kongres Kekhalifahan Islam (di Kairo). Pada tahun 1926 Raja Ibnu Sa’ud memprakarsai
Kongres Muslim Sedunia (di Mekah). Pada tahun 1931 diadakan Konfrensi Islam Se-Dunia
(di Aqsho, Yerussalem). Pada tahun 1949 Konfrensi Islam Internasional Kedua (di Karatchi).
Pada tahun 1951 Konfrensi Islam Internasional Ketiga (di Mekah). Pada tahun 1951
Pertemuan Puncak Ummat Islam (di Mekah). Pada tahun 1964 Konfrensi Muslim Se-Dunia
lagi (di Mekah). Pada tahun 1969 pertemuan yang melahirkan Organisasi Konfrensi Islam
disingkat OKI (di Rabat).
Di Indonesia juga tidak ketinggalan Bapak H.O.S. Cokroaminoto sebagai pelopor
mengemukakan gagasan Pan Islamisme dengan ketiga tahap perjuangan. Kemerdekaan
Indonesia yaitu mengusir penjajah dari muka bumi. Kemerdekaan Islam di Indonesia, Islam
sebagai satu-satunya sistem yang haq, bisa berlaku di Indonesia secara sempurna dan
dilindungi oleh kekuasaan (NII). Kemerdekaan Islam di Dunia yaitu membentuk Khilafah Fil
Ardhi sebagai penjabaran dari Mulkiyah Allah (kerajaan Allah dimuka bumi).
Kemudian Pada tahun 1974 diadakan KTT Negara-negara mayoritas berpenduduk
Islam di Lahore, dalam kesempatan ini Presiden dari beberapa negara seperti Urganda,
Mesir, Yaman Utara, Libia mengusulkan agar Raja Faishal dari Arab Saudi menjadi Khalifah
/Amirul Mukminin tetapi tidak bersedia. (sumber, maklumat Khilafatul Muslimin).
Untuk itu perlu adanya keberanian ummat Islam mempelopori tegaknya Khilafatul
Muslimin sebagai satu kewajiban yang Mutlak, yang tidak boleh ditunda-tunda lagi. Atas
dasar tersebut diatas, maka syeikh Abdul Qadir Hasan Baraja’ dari Indonesia membuat
sebuah konsep, MA’LUMAT KHILAFATUL MUSLIMIN pada tanggal 13 Rabi’ul Awwal 1418

9
H / 18 Juli 1997 demi mewujudkan cita-cita kaum Muslimin, tegaknya kembali Kekhalifahan
Islam, kemudian konsep ini diedarkan dan ditawarkan kepada orang-orang yang dianggap
pantas menjadi Khalifah (ulama, cendikiawan muslim) selama sekitar dua tahun lamanya,
namun tidak ada yang bersedia, akhirnya atas saran dari sahabat-sahabat agar berpulang
kepada yang membuat konsep itu sendiri yaitu syeikh Abdul Qadir Hasan Baraja’ untuk
menjadi Khalifah, sementara belum menemukan sosok yang tepat dan menunggu
musyawarah secara global para ulama dan cendikiawan muslim.
Tahun 2000 atas prakarsa syeikh Abdul Qadir Hasan Baraja’ diadakan kongres
dengan mengundang hampir 2000 ulama dari Indonesia dan Malaysia serta beberapa
negara lainnya. Di bacakan konsep Ma’lumat Kekhalifahan di depan forum dan meminta
kepada seluruh yang hadir agar mengangkat seorang Khalifah /Amirul Mukminin ketika itu,
namun qodarullah para peserta masih belum menerima dan malah terbentuk alainsi
bernama Majelis Mujahidin. Akhirnya Khilafatul Muslimin yang telah dimaklumatkan dan
baru ada dua perwakilan yaitu Kemas’ulan Lampung dan Kemas’ulan Sumbawa pada saat
itu terus berjalan menawarkan konsep Khilafah kepada ummat Islam.
Hingga saat ini tahun 2018 hampir 600 kemas’ulan yang telah terbentuk dibawah
struktural Khilafatul Muslimin. Dan qodarullahnya terus melebarkan sayapnya hingga ke
Malaysia, Bosnia dan lainnya. Kini bendera kekhalifahan telah mulai berkibar kembali, dan
sepatutnyalah mendapatkan dukungan kaum muslimin dimanapun berada. Tahun 2018M
bertepatan tahun 1440H sekitar bulan Rabi’ul Awwal akan kembali diadakan Syi’ar
Kekhalifahan Islam Dunia di Jakarta, berharap seluruh kaum muslimin turut andil dalam
acara ini. Dulu 20 tahun yang silam, sewaktu Kongres mujahidin pertama di Jogja ummat
Islam belum mau, harapannya pada Syi’ar kekhalifahan Dunia yang telah hampir berdiri 600
perwakilan di seluruh Indonesia dan Malaysia akan tegak Kekhalifahan Islam secara
konvensional tentunya atas dukungan seluruh ummat Islam, insya Allah. [red, berbagai
sumber]

FAKTA SEJARAH PENEGAKKAN KHILAFAH DI


INDONESIA
Sesungguhnya perjuangan penegakan Khilafah Islamiyah merupakan bagian tak
terpisahkan dari sejarah besar bangsa Indonesia. Penelusuran sumber-sumber sejarah
yang ada menunjukkan bahwa segera setelah keruntuhan Khilafah Turki Usmani, sejumlah
besar tokoh pergerakan beserta ummat Islam turut terlibat dalam perjuangan penegakan
kembali Khilafah Islam. Sebut saja H.O.S. Tjokroaminoto, K.H. Agus Salim, KH. Fakhrudin
dan K.H. Mas Mansur. Mereka bukan sekadar pahlawan nasional. Lebih dari itu, mereka
adalah aktor penting perjuangan Khilafah kala itu.

Meskipun cukup singkat dan segera lenyap tergerus arus perjuangan nasionalisme, fakta
sejarah ini harus diungkap supaya tidak ada missing link dalam sejarah perjalanan bangsa.
Adalah hak seluruh anak bangsa untuk memahami sejarah perjuangan pendahulunya
secara utuh tanpa ada yang disembunyikan. Dengan demikian, kita dapat memetik pelajaran
berharga sebagai bekal untuk menjalani kehidupan saat ini.
Perjuangan Khilafah di Indonesia terjadi di tahun 1924 sampai 1927 M. Eksistensi
sejarah ummat Islam Indonesia dalam memperjuangkan Khilafah telah diamini oleh para
sejarawan Indonesia maupun Barat. Diantaranya adalah apa yang dinyatakan oleh Prof.
Deliar Noer, Prof. Aqib Suminto, dan Martin van Bruinessen dalam tulisan akademis mereka.
Deliar Noer dalam disertasinya, The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-
1942 (Cornell University, 1962), menyatakan bahwa ummat Islam di Indonesia tidak hanya
berminat dalam masalah Khilafah, tetapi juga merasa berkewajiban memperbincangkan dan
mencari penyelesaiannya. Lalu Aqib Suminto dalam disertasinya, Politik Islam Hindia
Belanda (IAIN Jakarta, 1985), menuturkan tentang pengaruh Pan-Islamisme di Indonesia

10
dalam perjuangan Khilafah saat itu. Dia menyatakan ada kaitan yang erat antara paham
Pan-Islamisme dan jabatan Khalifah karena Khalifah merupakan simbol persatuan ummat
Islam di seluruh belahan dunia.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang orientalis Belanda, Martin van
Bruinessen, dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul Muslim of Dutch East Indies and The
Caliphate Question (Studia Islamika, 1995). Peristiwa penghapusan Turki Usmani yang
kemudian disusul seruan ulama al-Azhar untuk memilih Khalifah baru, dan penaklukan Hijaz
oleh Ibn Sa’ud, mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari ummat Islam Indonesia
sehingga menimbulkan pergerakan yang masif di Indonesia.
Menurut arsip Pemerintah Kerajaan Belanda, seperti dikutip van Bruinessen, hal itu
bahkan dianggap sebagai “sebuah tonggak bersejarah dalam pergerakan ummat Islam di
negeri ini”. Pemberangkatan H.O.S Tjokroaminoto ke Kongres di Mekkah 1926, salah satu
agendanya adalah hendak membicarakan perjuangan Khilafah dengan ummat Islam
sedunia.
Selanjutnya penulis juga telah melakukan penelitian sejarah dengan basis akademik
yang ketat mengenai perjuangan Khilafah saat itu dengan judul penelitian Peran Surat
Kabar Bandera Islam dalam Perjuangan Khilafah 1924-1927 (UI, 2013).
Surat kabar yang sampai sekarang masih tersimpan dalam kondisi baik ini
diterbitkan oleh Sarekat Islam, salah satu organisasi yang memperjuangkan Khilafah saat
itu. Dahulu surat kabar ini digunakan oleh Sarekat Islam sebagai media propaganda dalam
perjuangan Khilafah. Oleh karena itu, Bendera Islam banyak memuat rekam jejak potret
perjuangan Khilafah pada masa itu. Dengan menilik kembali surat kabar Bendera Islam, kita
dapat memahami antusiasme perjuangan Khilafah di Indonesia pada masa itu.
Pada Desember 1924 di Surabaya diadakan sebuah pertemuan yang dikenal
dengan Kongres Al-Islam Luar Biasa. Kongres ini memang sangat luar biasa karena dihadiri
oleh 68 organisasi Islam yang mewakili pusat maupun cabang juga dihadiri ulama-ulama
dan ribuan ummat Islam yang lain. Mereka yang hadir menyepakati sebuah rumusan
Khilafah yang baru. Rumusan tersebut yakni:

1. Agar dibentuk suatu Majelis Khilafah yang melaksanakan kekuasaan dan kewajiban khalifah
atas dasar hukum-hukum Qur’an dan Hadits
2. Kepala Majelis mengatur, menjaga, dan mengupayakan terlaksananya keputusan-keputusan
Majelis
3. Kepala Majelis dipilih oleh Majelis berdasrkan Syari’ah yang disetujui atasnya dalam
permusyawaratan Khilafah kemudian pemilihan tersebut diumumkan agar mendapat
pengakuan dari seluruh ummat Islam di dunia
4. Majelis Khilafah mengupayakan persamaan paham dan peraturan bagi segala perkara
hukum Islam
5. Majelis Khilafah hendaklah berada di Mekkah
6. Tentang biaya untuk Majelis Khilafah bersama-sama perlu ditemukan kesepakatan dengan
ummat Islam yang lain atas hal ini.

Sikap mereka ini tidak terlepas dari pengaruh Pan-Islamisme. Cita-cita persatuan
Islam dalam satu pemerintahan Islam yang merdeka menjadi sebuah harapan besar bagi
mereka yang saat itu hidup di bawah penjajahan bangsa asing dan kafir. Untuk beberapa
waktu cita-cita internasional ini masih tetap bertahan hingga kemudian mereka
melupakannya dan mengalihkan perhatian mereka kepada cita-cita nasionalisme yakni
menuju negara bangsa yang merdeka. Sejak saat itu perjuangan Khilafah berangsur-angsur
hilang tergantikan oleh perjuangan nasionalisme.
Bendera Islam menjadi bukti sejarah bahwa perjuangan penegakan Khilafah Islam di
Indonesia telah dimulai sejak awal keruntuhan Khilafah Turki Utsmani meski perjuangan itu
belum membuahkan hasil yang dicita-citakan hingga detik ini. Pergerakan-pergerakan yang

11
memperjuangkannya telah menemui kegagalan. Sejarah kegagalan ini seyogianya menjadi
pelajaran bagi ummat Islam di Indonesia. Terutama menjadi bahan evaluasi bagi mereka
yang terlibat dalam gelombang perjuangan penegakan Khilafah hari ini. Dengan begitu agar
tidak mengulang kembali kegagalan perjuangan Khilafah di Indonesia. (red,
www.suaramedia.org)

INDONESIA TITIK AWAL KEBANGKITAN ISLAM


DUNIA
Jatuhnya kekhalifahan Islam di turki pada 3 maret 1924 M adalah awal dari berakhirnya
peradaban dan kekuatan Islam diseluruh dunia. Semenjak peristiwa itu kini negara negara
Islam didunia telah banyak yang berpecah-belah dan bahkan mereka tega membunuh
saudara-saudara mereka sendiri. hal inilah yang telah memicu semakin melemahnya
kekuatan Islam, dan semakin menguat-nya kekuatan negara negara barat.
Bermula sejak dari pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dilanjutkan dengan
pemerintahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, serta beberapa kerajaan Islam yang lain
sebelum jatuhnya kerajaan Islam yang terakhir, yaitu kerajaan Turki Utsmaniyyah. Dahulu
umat Islam begitu kuat hingga mampu menguasai dua dari sepertiga dunia ini dan membuat

12
takut bangsa bangsa barat, akan tetapi sekarang apa yang terjadi? dimanakah kekuatan itu
menghilang ? dimanakah para pasukan yang tiada takut mati itu? semuanya telah lenyap
dan sirna ditelan zaman.
Rasulullah ‫ ﷺ‬telah berjanji bahwa disuatu hari nanti agama Islam akan jaya kembali
dan bahkan mampu menguasai seluruh dunia ini hingga hari kiamat datang. Karena
penguasa dunia terus saja dipergilirkan layak-nya sebuah ajang pertandingan, barang siapa
yang kuat maka dialah yang akan menjadi penguasa.
Firman Allah ‫ﷻ‬, “Dan masa (kejayaan/ kekuasaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di
antara manusia (sebagai iktibar/ pengajaran)” (Qs. Ali Imran: 140)
Berdasarkan ayat diatas, jelas bahwa Allah menggilirkan kejayaan dan kejatuhan
suatu bangsa dari dulu hingga kini. As-Syahid Hasan Al-Banna pernah mengatakan;
“Kepemimpinan dunia dipegang secara bergilir oleh orang dari Timur dan orang Barat.”
Sejarah telah membuktikan, kejayaan sesuatu bangsa dipergilirkan antara Timur dan
Barat, bermula dari bangsa Qibti (Timur), bangsa Yunani (Barat), bangsa Farsi (Timur),
Bangsa Romawi (Barat), kemudian bangsa Arab (Timur), dan kini Amerika (Barat) yang
sedang menurun pengaruh kekuasaannya hari demi hari. Jika diikuti susunan timur-barat ini,
giliran bangsa yang bakal menguasai dunia selanjutnya adalah bangsa dari Timur.
Inilah beberapa bukti bahwa kebangkitan Islam akan berawal dari Indonesia :
BENDERA MERAH DAN PUTIH
Dari Tsauban dia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Sesungguhnya Allah
menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan
sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku.
Aku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih. Dan sesungguhnya aku meminta Rabb-ku
untuk ummatku agar Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar
Dia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri
sehingga menyerang perkumpulan mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai
Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya
Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh
dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka
sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka, walaupun musuh mengepung mereka
dari segala penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan
sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain”. (HR. Muslim no. 2889).
Pada hadis diatas terdapat kata merah dan putih, sedangkan bendera indonseia adalah
merah dan putih.
PANJI HITAM DARI ARAH TIMUR
Dari Tsauban, dia berkata, telah bersabda Rasulullah ‫ﷺ‬, “Akan datang Panji Panji
Hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Barangsiapa
mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada
mereka sekalipun merangkak diatas salju”. (dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al
hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti).
Arah timur yang dimaksud pada hadis diatas tiada satu pun orang yang
mengetahuinya. Ada yang mengaitkan nya dengan Afganistan, Pakistan, dan Yaman,
namun tidak ada bukti yang jelas sampai sekarang. Jika kita melihat dari peta globe dunia,
maka akan terlihat bahwa negara Islam yang paling timur di dunia itu adalah Indonesia,
Malaysia dan Brunai, tetapi yang paling timur diantara 3 negara tersebut adalah Indonesia.
Hal ini juga didukung dengan bergilirnya penguasa di dunia sebagaimana yang telah
difirmankan Allah pada ayat diatas, dan satu satunya negara Islam yang belum pernah

13
mendapatkan giliran berkuasa didunia adalah negara Islam Melayu Indonesia. Maka bukan
tidak mugkin bahwa kebangkitan Islam itu akan berawal dari timur yaitu melayu Indonesia.
KEKERINGAN YANG TIDAK MENYELURUH
Hadits diatas juga bercerita tentang suatu negeri diakhir zaman yang tidak akan
pernah mengalami kekeringan secara menyeluruh. Dan jika kita lihat sekarang ini di dunia,
bahwa negara Islam yang tidak pernah mengalami kekeringan menyeluruh ternyata hanya
ada beberapa negara saja, dan Indonesia-lah salah satunya.
MUSUH YANG TIDAK MAMPUN MENGUASAI
Hadis diatas menceritakan tentang suatu negeri yang tidak bisa dikuasaui oleh
musuh manapun. Indonesia adalah salah satu negara Islam yang tidak mudah untuk
ditundukkan. Sebagaimana kita ketahui sekarang ini bahwa militer indonesia berada di level
12 besar negara terkuat di dunia. Jadi tidak heran lagi bahwa musuh manapun tidak ada
yang sanggup untuk menguasai indonesia.
MAYORITAS MUSLIM TERBESAR
Negara indonesia adalah negara terbesar ke-13 di dunia dengan jumlah penduduk
mencapai 260 juta jiwa. Dari sekian banyak nya jumlah penduduk tersebut, kira-kira
Penduduk muslim mencapai 207 juta jiwa, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara
muslim terbesar didunia.
Beberapa ulama terkenal di dunia dan bahkansebagian ulama yang ada di negeri ini
yang “Lurus” pernah memprediksi bahwa Timur yang di maksud di dalam hadits Rasulullah
‫ ﷺ‬adalah Indonesia.
Berikut adalah beberapa prediksi dari para ulama tentang Indonesia diantaranya :
PREDIKSI ULAMA PALESTINA
Suatu saat kami sedang duduk di Masjid Jogokariyan, di hadirat Syaikh Dr. Abu Bakr
Al ‘Awawidah, Wakil Ketua Rabithah, ‘Ulama Palestina. Kami katakan pada beliau, “Ya
Syaikh, berbagai telaah menyatakan bahwa persoalan Palestina ini takkan selesai sampai
bangsa ‘Arab bersatu. Bagaimana pendapat Anda?” Beliau tersenyum. “Tidak begitu ya
Ukhayya“, ujarnya lembut. “Sesungguhnya Allah memilih untuk menjayakan agamanya ini
siapa yang dipilihNya di antara hambaNya; Dia genapkan untuk mereka syarat-syaratnya,
lalu Dia muliakan mereka dengan agama dan kejayaan itu.” “Pada kurun awal”, lanjut beliau,
“Allah memilih Bangsa ‘Arab. Dipimpin Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan beberapa
penguasa Daulah ‘Umawiyah, agama ini jaya. Lalu ketika para penguasa Daulah itu beserta
para punggawanya menyimpang, Allah pun mencabut amanah penjayaan itu dari mereka.”
“Di masa berikutnya, Allah memilih bangsa Persia. Dari arah Khurasan mereka datang
menyokong Daulah ‘Abbasiyah. Maka penyangga utama Daulah ini, dari Perdana
Menterinya, keluarga Al Baramikah, hingga panglima, bahkan banyak ‘Ulama dan
Cendikiawannya Allah bangkitkan dari kalangan orang Persia.” “Lalu ketika Bangsa Persia
berpaling dan menyimpang, Allah cabut amanah itu dari mereka; Allah berikan pada orang-
orang Kurdi; puncaknya Shalahuddin Al Ayyubi dan anak-anaknya.” “Ketika mereka juga
berpaling, Allah alihkan amanah itu pada bekas-bekas budak dari Asia Tengah yang
disultankan di Mesir; Quthuz, Baybars, Qalawun di antaranya. Mereka, orang-orang
Mamluk.” “Ketika para Mamalik ini berpaling, Allah pula memindahkan amanah itu pada
Bangsa Turki; ‘Utsman Orthughrul dan anak turunnya, serta khususnya Muhammad Al
Fatih.” “Ketika Daulah ‘Aliyah ‘Utsmaniyah ini berpaling juga, Allah cabut amanah itu dan
rasa-rasanya, hingga hari ini, Allah belum menunjuk bangsa lain lagi untuk memimpin
penjayaan Islam ini.” Beliau menghela nafas panjang, kemudian tersenyum. Dengan
matanya yang buta oleh siksaan penjara Israel, dia arahkan wajahnya pada kami lalu
berkata. “Sungguh di antara bangsa-bangsa besar yang menerima Islam, bangsa kalianlah;
yang agak pendek, berkulit kecoklatan, lagi berhidung pesek”, katanya sedikit tertawa,

14
“Yang belum pernah ditunjuk Allah untuk memimpin penzhahiran agamanya ini.” “Dan
bukankah Rasulullah bersabda bahwa pembawa kejayaan akhir zaman akan datang dari
arah Timur dengan bendera-bendera hitam mereka? Dulu para ‘Ulama mengira Khurasan,
dan Daulah ‘Abbasiyah sudah menggunakan pemaknaan itu dalam kampanye mereka
menggulingkan Daulah ‘Umawiyah. Tapi kini kita tahu; dunia Islam ini membentang dari
Maghrib; di Maroko, sampai Merauke”, ujar beliau terkekeh “Maka sungguh aku berharap,
yang dimaksud oleh Rasulullah itu adalah kalian, wahai bangsa Muslim Nusantara. Hari ini,
tugas kalian adalah menggenapi syarat-syarat agar layak ditunjuk Allah memimpin
peradaban Islam.” “Ah, aku sudah melihat tanda-tandanya. Tapi barangkali kami, para
pejuang Palestinamasih harus bersabar sejenak berjuang di garis depan. Bersabar menanti
kalian layak memimpin. Bersabar menanti kalian datang. Bersabar hingga kita bersama
shalat di Masjidil Aqsha yang merdeka insyaallah.”
PREDIKSI GURU BESAR UNIVERSITAS KAIRO, MESIR
Beliau menegaskan bahwa kebangkitan Islam di masa depan akan dimulai di
Indonesia. Beberapa tokoh dan penulis dunia di antaranya : Malik bin Nabi (penulis
Perancis), Dr. Abdus Sallam Harras (Univ. Qarawiyyun Maroko), Judith Nagata (penulis
Amerika), Mahmud Bajahji (mantan PM Irak) juga meyakini bahwa kebangkitan Islam akan
bermula dari Asia Tenggara, dengan tulang punggungnya Indonesia dan Malaysia.
PREDIKSI ULAMA MUJAHID ABU MUZHAB AZ ZARQOWY
Beliau adalah seorang ulama dari iraq. seebelum menghembuskan nafas terakhir
(semoga syahid) beliau sempat berpesan kepada bawaahan nya. " Tolong perhatikan
bangsa bangsa timur, karena Allah Swt telah memilih mereka untuk mengawal tongkat dari
kepemimpinan Al Imam Al Mahdi, dan saya berpendapat bahwa mereka itu adalah bangsa
Melayu Indonesia. Subhanallah… Tanda tanda itu semakin jelas wahai saudara saudaraku.
Semoga saja tanda-tanda itu akan semakin menambah keimanan kita kepada allah‫ ﷻ‬. Dan
mari kita pererat tali persaudaraan serta membenahi diri kita, semoga Indonesia negeri kita
tercinta akan menjadi titik awal kebangkitan Islam dunia.
Aamiin.

15

Anda mungkin juga menyukai