Nama :
Jurusan dan Prodi :
Alamat :
TTL :
Agama :
Asal Sekolah :
Pengalaman organisasi :
Pengalaman organisasi keagamaan :
Tempel
foto
ukuran
3x4 Mahasiswa
-1-
KATA PENGANTAR KETUA PANITIA
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan
hidayahnya-Nya kita masih dapat berjumpa dalam kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi
mahasiswa baru (PKKMB) pada pada tahun 2019 ini. Selanjutnya saya ucapkan selamat atas
keberhasilan Saudara dalam ujian masuk Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak. Hal ini
harus Saudara syukuri sebagai Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Untuk mengikuti proses belajar mengajar pada Poltekkes Kemenkes Pontianak mahasiswa/i
baru mengikuti serangkaian kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru
(PKKMB). Tata cara pelaksanaan PKKMB ini diatur dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 413/B/SE/VII/2018 Tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru
(PKKMB). Petunjuk teknis penyelenggaran pendidikan tinggi pendidikan tenaga kesehatan,
diperkuat oleh Surat Keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak pada Tahun 2019 yang
mewajibkan mahasiswa mengikuti kegiatan PKKMB. Secara umum tujuan PKKMB ini adalah
memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru agar dapat lebih cepat beradaptasi dengan
lingkungan kampus, khususnya terkait kegiatan pembelajaran dan kemahasiswaan.
Tema PKKMB kali ini ”Berprestasi, Berkrakter, & Berbudaya” Oleh karena itulah proses
kegiatan PKKMB secara garis besar terdiri dari: Ceramah dan motivasi. Kegiatan ceramah
meliputi materi Struktur organisasi, pedoman pendidikan, Sistem Pendidikan Tinggi, Sistem
Akademik, Asrama, Keuangan, Perpustakaan dll sedangkan kegiatan motivasi mengenai belajar
sukses.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari terhitung mulai tanggal 26-29 Agustus 2019
diikuti semua mahasiswa baru. Harapan kami agar semua peserta PKKMB dapat mengikuti acara
yang telah ditetapkan oleh panitia dengan tertib dan teratur.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Ketua Panitia Pelaksana
Wadir III
-2-
SAMBUTAN DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
-3-
BAB I
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
A. SEJARAH SINGKAT
Awal berdirinya Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pontianak (Poltekkes
Kemenkes Pontianak) merupakan pengembangan institusi pendidikan kesehatan oleh
Kementrian Kesehatan RI dengan tujuan agar efektif dan efisien. Poltekkes Kemenkes
Pontianak merupakan gabungan beberapa akademi kesehatan milik pemerintah yang berada di
Kalimantan Barat berdasarkan SK MenKes–Kesos No.298/MenKes.Kesos/SK /IV/2001 tgl 16
April 2001. Jurusan yang ada pada awal pembentukan Politeknik Kesehatan Pontianak
meliputi: Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Gizi, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan
Analis Kesehatan.
Pada tahun Akademik 2005/2006 berdasarkan SK Menkes RI
No.HK.00.06.1.4.2.02225, tanggal 1 Juli 2004, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
berkembang dengan bergabungnya Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan di Singkawang di
bawah Jurusan Keperawatan Gigi. Selanjutnya pada tahun Akademik 2006/2007 dengan SK
MenKes RI No. OT.01.01.1.4.2.0.2675.1 Poltekkes Kemenkes Pontianak terus meningkatkan
diri dengan penambahan Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan; dan pada tahun Akademik
2007/2008 bertambah lagi Prodi D-IV Gizi berdasarkan SK MenKes RI.
No.OT.01.01.1.4.2.02125.1. Berdasarkan Kepmenkes Nomor 809, Prodi Keperawatan dan
Prodi Kebidanan berubah menjadi Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kebidanan. Sejak tahun
TA. 2009/2010 Jurusan Keperawatan menyelenggarakan program D-IV Keperawatan Medikal
Bedah berdasarkan SK Menkes HK.03.05/I/II/4/ 4492/2008. Selanjutnya sejak TA 2010/2011
Jurusan Kebidanan menyelenggarakan program D-IV Kebidanan berdasarkan Kepmenkes RI
No.HK.03.05/1/11/4/1807.1/2010. Selanjutnya sejak TA 2012/2013 jurusan Analis Kesehatan
menyelenggarakan program D-IV Analis Kesehatan Berdasarkan Kepmenkes RI
No.HK.03.05/1.2/03063/2012 dan sejak tahun 2015 telah hadir Prodi Diploma IV
Keperawatan Pontianak.
-4-
dianggap perlu untuk pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat. Saat ini
tersedia Program D-III ,Program D-IV dan Profesi Ners.
2. Falsafah Pendidikan.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yang
menuntut pengembangan konseptual maupun aplikasi pelaksanaan, telah mendorong
sistem pendidikan tinggi di Indonesia membekali peserta didiknya dengan dasar-dasar
akademik yang diikuti dengan pengembangan kemampuan profesional bidang keilmuan
dan bidang profesi, demikian halnya pada jenjang Pendidikan Tinggi Kesehatan. Adapun
ciri-ciri Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak sebagai berikut:
a. Merupakan pendidikan tinggi yang berbasis bidang Kesehatan.
b. Merupakan pendidikan profesional yang menekankan pada pembentukan kompetensi
untuk menangani pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang diakui dengan baik
di bidang kesehatan.
c. Dalam proses belajar mengajar, mata kuliah teori dan praktek diselenggarakan untuk
saling memperkuat kemampuan penalaran dan keterampilan menangani masalah
praktis.
d. Pengajaran teori menekankan pada pengkaitan konsep-konsep dasar dengan kasus-
kasus nyata secara langsung melalui metode pemecahan secara praktis.
e. Pengajaran praktek menekankan pada kemahiran mengintegrasikan teori pada
penangan proses-proses nyata menghasilkan produk tenaga yang siap pakai.
Berdasarkan ciri di atas, maka Program Pendidikan Politeknik Kesehatan
diharapkan menghasilkan lulusan yang profesional sesuai dengan bidangnya.
3. Tujuan Pendidikan.
Terselenggaranya kegiatan pendidikan, kerjasama dalam dan luar negeri dengan
baik serta kualitas dosen yang terstandar sehingga kualitas lulusan, penelitian dan
pengabdian masyarakat meningkat. Tercapainya tujuan tesebut dilakukan dengan:
a. Mendidik peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
profesional di bidang kesehatan, baik secara pengetahuan, teknologi, dan seni.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan berbagai pengetahuan, teknologi dan seni serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang
adil dan merata serta mempertahankan dan memperkaya kebudayaan nasional.
-5-
C. VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
1. VISI.
Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak adalah “MENJADI INSTITUSI
PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN YANG BERMUTU DAN MAMPU BERSAING
DI TINGKAT REGIONAL TAHUN 2020”
Visi tersebut merupakan upaya untuk terciptanya suatu kondisi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Pontianak bermutu, sehingga mampu bersaing ditingkat regional.
Pendidikan yang Bermutu adalah gambaran pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak dimasa depan yang lulusannya berkualitas, memiliki kepribadian iman dan taqwa,
memiliki prestasi belajar yang memuaskan, keterampilan keilmuan yang profesional,
berkemampuan berbahasa Inggris yang baik.
Mampu Bersaing di Tingkat Regional adalah lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak yang memiliki kemampuan optimal untuk berkompetisi ditingkat regional Asia
Tenggara, sesuai dengan keterampilan yang profesional.
2. MISI.
Guna mewujudkan visi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dituangkan dalam 5 misi
yaitu:
a. Meningkatkan program pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis kompetensi.
b. Meningkatkan progaram pendidikan tinggi kesehatan yang berbasis penelitian
c. Mengembangkan upaya pengabdian masyarakat yang berbasis IPTEK dan teknologi tepat
guna.
d. Mengembangkan program pendidikan tinggi kesehatan yang mandiri, transparan dan
akuntabel
e. Mengembangkan kerja sama baik tingkat nasional maupun regional
D. STRUKTUR ORGANISASI POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
-6-
E. MENGENAL TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tri Dharma adalah kewajiban
Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Dalam garis-garis besar haluan negara ditetapkan pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan kata lain pembentukan manusia Indonesia yang modern menjadi tujuan utama daripada
pembangunan nasional kita.
Pembentukan manusia modern ini akan menyangkut perubahan-perubahan nilai-nilai
Pancasila. Manusia modern tersebut mempunyai ciri-ciri antara lain: lebih mudah menerima
dan menyesuaikan diri daripada perubahan-perubahan, lebih ahli dalam menyatakan
pendapatnya, memiliki rasa tanggung jawab, lebih berorientasi ke masa depan, lebih mengenal
kesadaran mengenai waktu, organisasi, teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dalam kaitan pembentukan manusia modern itulah kita lihat betapa pentingnya peranan
perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam pendidikan formal di negara kita, yang
hendaknya dapat menghasilkan tenaga-tenaga ahli dan dapat pula mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagai lembaga yang melaksanakan pendidikan tinggi, perguruan
tinggi mempunyai tiga fungsi atau tugas sebagai berikut :
1. Pendidikan,
2. Penelitian dan
3. Pengabdian masyarakat
Ketiga fungsi perguruan tinggi tersebut lebih dikenal sebagai Tridharma Perguruan
Tinggi. Walaupun ditulis dalam urutan demikian tidaklah berarti bahwa yang pertama lebih
penting daripada dharma kedua atau ketiga dan tidak pula berarti bahwa ketiga dharma
tersebut mempunyai fungsi atau tugas yang terpisah. Ketiganya merupakan kesatuan, yang
satu menunjang yang lain. Setiap Dharma tidak boleh ada pertentangan atau persaingan dan
harus dikembangkan secara simultan bersama-sama.
Penelitian haruslah menjunjung kedua dharma yang lain. Penelitian diperlukan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi. Untuk dapat melakukan
penelitian diperlukan adanya tenaga-tenaga ahli yang tentunya dihasilkan melalui proses
pendidikan. Ilmu pengetahuan yang dikembangkan sebagai hasil pendidikan dan penelitian itu
hendaknya ditetapkan melalui pengabdian pada masyarakat sehingga masyarakat dapat
memanfaatkan dan menikmati kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Dengan memperhatikan uraian di atas semakin jelaslah bagi kita hubungan antara ketiga
dharma itu.
Tridharma Perguruan Tinggi ini sebenarnya merupakan fungsi perguruan tinggi yang
universal. Artinya bukan hanya di Indonesia saja, Tridharma Perguruan Tinggi juga terdapat
di negara-negara maju lainnya. Hanya saja hal itu di negara kita dinyatakan secara explisit,
sehingga setiap warga negara, khususnya warga perguruan tinggi akan senantiasa sadarakan
-7-
tugas dari perguruan tinggi kita, sehingga dalam menjalankan kegiatannya tidak
menyimpang dari tugas yang telah ditetapkan.
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Pendidikan Tinggi berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika
yang berasaskan kepada kebenaran ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat,
kebajikan, tanggung jawab, kebhinnekaan, dan keterjangkauan.
Pendidikan tinggi berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya
saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma. Dan mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.
Adapun tujuan dari pendidikan tinggi adalah:
a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
b. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa
c. Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan
dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta
kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan
d. Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian
yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
2. Penelitian
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian maka pengembangan ilmu
pnegetahuan dan teknologi akan menjadi penghambat. Penelitian ini tidaklah berdiri
-8-
sendiri, akan tetapi harus dilihat kaitannya dengan pembangunan dalam arti luas. Artinya
penelitian tidak hanya semata-mata untuk hal yang diperlukan atau yang langsung dapat
digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja, tapi hendaknya harus dilihat bagaimana
proyeksinya dimasa depan. Dengan perkataan lain penelitian di perguruan tinggi tidak
hanya diarahkan untuk penelitian terapan tetapi sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-
ilmu dasar yang baru.
Penelitian di Perguruan Tinggi diarahkan untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan
dan Teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Penelitian dilakukan oleh Sivitas Akademika sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya
akademik. Dilaksanakan berdasarkan jalur kompetensi dan kompetisi.
Hasil Penelitian bermanfaat diharapkan akan bermanfaat untuk:
a. pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta pembelajaran;
b. peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kemajuan peradaban bangsa;
c. peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa
d. pemenuhan kebutuhan strategis pembangunan nasional; dan
e. perubahan Masyarakat Indonesia menjadi Masyarakat berbasis pengetahuan.
Hasil Penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan,
dan/atau dipatenkan oleh Perguruan Tinggi, kecuali hasil Penelitian yang bersifat rahasia,
mengganggu, dan/atau membahayakan kepentingan umum.
3. Pengabdian pada masyarakat
Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan
masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartikan dalam rangka penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya
sebagai hasil berbagai penelitian. Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian
aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersifat
konkrit dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek.
Aktifitas ini dilaksanakan secara individual atau secara kelompok oleh anggota
civitas academica perguruan tinggi, baik diminta oleh masyarakat kepada perguruan
tinggi ataupun atas inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat "non profit"
(tidak mencari keuntungan).
-9-
BAB II
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU (PKKMB)
A. Latar Belakang
Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan Perguruan Tinggi Negeri Vokasi.
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan Mahasiswa
untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.
Peserta didik yang melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan
merasakan berbagai perbedaan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan pembelajaran
yang ditempuh sebelumnya, baik aspek akademik maupun aspek sosial budaya. Dalam rangka
menyiapkan mental dan memberikan gambaran tentang system pembelajaran dan kehidupan di
kampus maka diperlukan adanya program pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru
untuk mempercepat adaptasi dengan lingkungan yang baru. Masa orientasi atau pengenalan ini
dapat dijadikan titik tolak inisiasi pembinaan idealisme, menanamkan dan membina sikap cinta
tanah air, kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka menciptakan generasi yang
berkarakter jujur, cerdas, peduli, bertanggung jawab dan tangguh.
Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang
termasuk salah satu kurikulum di Poltekkes Pontianak. PKKMB dilaksanakan mengacu pada
surat edaran Nomor: 413/B/SE/VII/2018 Tentang Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi
Mahasiswa Baru (PKKMB), SK Dirjen Dikti No. 038/D/2000 tentang Pengaturan Kegiatan
Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi dan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor
1016/E/T/2011 perihal Masa Orientasi Mahasiswa Baru serta Keputusan Direktur Jenderal
Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 096/B1/SK/2016 Tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan
Kampus Bagi Mahasiswa baru .
PKKMB secara umum mempunyai tujuan agar mahasiswa dapat lebih cepat beradaptasi
dengan kehidupan pendidikan tinggi di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. PKKMB wajib diisi dengan kegiatan yang
membangun karakter mahasiswa terutama yang mampu memotivasi belajar dengan suasana
akademik baru di Poltekkes Kemenkes Pontianak, menumbuhkan budaya akademik yang
menunjang pengembangan kejujuran, kecerdasan, kepedulian, menanamkan tanggung jawab
sebagai peserta didik dan ketangguhan sebagai insan Indonesia yang memiliki beragam bahasa
dan budaya. PKKMB harus mampu mendekatkan keakraban antara mahasiswa baru dengan
mahasiswa yang sudah berada di dalam kampus, agar terjadi transfer pengetahuan tentang unit
kegiatan mahasiswa, kreativitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan yang resmi di dalam
kampus
- 10 -
B. Tujuan
1. Umum: Menjadikan Mahasiswa Baru Kesehatan Sebagai Generasi Berprestasi,
Berkarakter, Berbudaya Teknologi Tenuju Poltekkes Pontianak Mendunia
2. Khusus :
a. Mengenalkan tata kelola perguruan tinggi, sistem pembelajaran dan kemahasiswaan
(kurikuler, ko dan ekstrakurikuler);
b. Memberikan pendidikan karakter khususnya nilai integritas, moral, etika, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab dan kedisiplinan dalam kehidupan di kampus dan
masyarakat
c. Mendorong mahasiswa untuk proaktif beradaptasi, membentuk jejaring, menjalin
keakraban dan persahabatan antarmahasiswa, mengenal lebih dekat dengan lingkungan
kampus
d. Memotivasi dan mendorong mahasiswa baru untuk memiliki rasa percaya diri yang
tinggi
e. Menghantar para peserta didik/mahasiswa/i baru mengenal, memahami dan
menghayati: Sistem pendidikan tinggi, Norma, etika dan peraturan di Poltekkes
Kemenkes Pontianak
f. Mengenalkan lingkungan dan tata kelola pendidikan di Poltekkes Kemenkes Pontianak
D. Kegiatan
1. Kepanitian
Susunan panitia ditetapkan dengan keputusan Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak, terdiri dari panitia pengarah dan panitia pelaksana. Panitia pengarah meliputi
unsur dari dosen dan staf Jurusan/prodi dan direktorat Politeknik kesehatan Pontianak.
Panitia pelaksana terdiri dari BEM, MPM.
- 11 -
b. Tugas dan Fungsi struktur organisasi Poltekkes Kemenkes Pontianak, Unit pelaksana
teknis.
c. Organisasi dan kegiatan Kemahasiswaan (BEM, MPM, UKM, LDK, HMK)
d. Pendidikan tinggi dan Poltekkes
e. Sistem akademik di Poltekkes (Registrasi mahasiswa, KRS/KHS online)
f. Sistem pembelajaran di Jurusan/ Prodi
g. Kedisiplinan dan team work
h. Penatalaksanaan perpustakaan
i. Penatalaksanaan pelayanan kesehatan terpadu
j. Penatalaksanaan laboratorium
k. Penatalaksanaan keuangan
l. Penatalaksanaan asrama
m. Dinamika kelompok
n. Motivasi belajar
o. Pembinaan mental kerohanian
p. Kreativitas maba
q. Upacara penutupan
E. Pelaksanaan
PKKMB dilaksanakan selama 4 hari tanggal 26,27,28,29 Agustus 2019 mulai pukul
07.00-17.00 wib. Kegiatan berlangsung di Kampus A Poltekkes Kemenkes Pontianak dan
lokasi lain yang telah ditentukan sebelumnya.
Nara sumber kegiatan berasal internal kampus Poltekkes terdiri dari Direktur, Wadir,
Kasubbag, Kaur, Ka UPT, Kajur, Sekjur, Ka prodi. Unsur kemahasiswaan meliputi Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit kegiatan mahasiswa (UKM), unsur eksternal dari Motivator.
- 12 -
BAB III
TATA TERTIB PKKMB
Tata tertib PKKMB ini adalah merupakan ketentuan atau peraturan yang mengikat, oleh
karena itu harus dipatuhi oleh semua pihak baik mahasiswa baru sebagai peserta PKKMB maupun
panita sebagai pelaksana PKKMB.
A. Tata tertib Peserta PKKMB
1. Atribut mahasiswa PMDP, Gakin, Reguler, Mandiri, Alih Jenjang
Pria Wanita
1. Baju putih lengan panjang 1. Baju putih lengan panjang
2. Rambut maksimal 0,5 cm 2. Rok/ celana hitam panjang di
3. Celana panjang kain bawah mata kaki (nospan)
warna hitam 3. Sepatu dominan
4. Sepatu dominan hitam/pantopel (bahan dan
hitam/pantopel (bahan merk bebas)
dan merk bebas) 4. Kaos kaki warna putih
5. Kaos kaki warna putih 5. Tas ransel (warna dan merk
6. Tas ransel (warna dan bebas)
merk bebas) 6. Rambut diikat rapi *cepol
7. Perlengkapan ibadah dan dan tidak menggunakan
obat pribadi pewarna rambut
8. Membawa alas duduk 7. Bagi yang menggunakan
ukuran 50x50 cm bahan jilbab segi empat warna
spanduk/baleho (digital hitam menutup dada
printing) 8. Perlengkapan ibadah dan
obat pribadi
9. Membawa alas duduk
ukuran 50x50 cm bahan
spanduk/ baleho
- 13 -
9. Larangan-larangan:
- 14 -
8. Tindakan Sanksi:
Apabila melakukan pelanggaran tata tertib maka dengan tegas akan dikeluarkan dari
kepanitian dan diberikan sanksi sesuai aturan akademik dan dapat dikeluarkan dari
Pendidikan.
- 15 -
BAB IV
Empat Pilar kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Negara Indonesia mempunyai pilar-pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya
satu tetapi 4 pilar. Konsep ini digagas oleh alm Taufik Kiemas, beliau menggagas konsep ini
mengingat empat pilar ini adalah mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga dan membangun
keutuhan bangsa. Seperti halnya sebuah bangunan dimana untuk membuat bangunan tersebut
menjadi kokoh dan kuat, dibutuhkan pilar-pilar atau penyangga agar bangunan tersebut dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat, begitu halnya juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini
menjadi kokoh dan kuat, dibutuhkan pilar-pilar atau penyangga agar bangunan tersebut dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat.
1. Pancasila.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun
terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa
tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai
hari lahirnya Pancasila. Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945
dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul “Lahirnya Pancasila”. Sukarno
mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar
perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945
atau UUD ’45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku
Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi
oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945
mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam
sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa
Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda. Kata
- 16 -
neka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam
Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka
Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi
pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan.
4. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
adalah bentuk dari negara Indonesia, dimana negara Indonesia yang merupakan negara
kepulauan, selain itu juga bentuk negaranya adalah republik, kenapa NKRI, karena walaupun
negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, tetapi tetap merupakan suatu kesatuan dalam
sebuah negara dan bangsa yang bernama Indonesia. Keberadaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan
negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada
negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apabila ditinjau dari sudut Hukum
Tata Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945
belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru
sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal
18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang
berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai
pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan
tujuan negara.
Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena
bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki
berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu
negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan
kepentingan umum. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk
berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan
melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
- 17 -
LAGU-LAGU
- 18 -
JANJI PESERTA PKKMB
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
1. Kami mahasiswa/i, selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan gemar beribadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan.
2. kami mahasiswa/i, siap dan ikhlas melaksanakan kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi
mahasiswa baru demi meraih sukses selama perkuliahan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Pontianak
3. Kami mahasiswa/i, siap mematuhi segala aturan yang telah digariskan, dengan rasa tanggung
jawab, disiplin dan berdedikasi tinggi.
4. Kami mahasiswa/i, siap belajar dengan tekun dan bekerja sama dengan Civitas Akademika
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak.
5. Kami mahasiswa/i, siap dan ikhlas menerima sanksi apabila melanggar tata tertib yang berlaku
selama PKKMB.
Yang berjanji,
(……………………………)
- 19 -
JADWAL PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU
Upacara pembukaan
Bid. Acara
07.30-10.00 Penyambutan mahasiswa baru oleh Direktur dan Jajaran
Direktur
direktorat secara singkat, gambaran mengenai Polkespon
Wadir I
Sistem Pendidikan Nasional/Jenjang Pendidikan
Kasubbag ADAK
10.00-12.00 Tinggi/Jenjang Pendidikan Vokasi, Administrasi akademik (
Kaur Akademik
SIAKAD ) dan Pedoman akademik
Kaur Persin
12.00-13.00 ISHOMA Konsumsi
- 20 -
SUSUNAN PANITIA
PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU
(PKKMB)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KOORDINATOR JURUSAN
Jurusan Kesehatan Lingkungan : Nurul Amaliah, SKM, M.Sc
Jurusan Gizi : Nopriantini, SP, M.Pd
Jurusan Keperawatan Gigi : Halimah, S.SiT, MDSc
Jurusan Keperawatan : Nurbani, S.Kep, Ns, M.Kep
Jurusan Analis Kesehatan : Hendra Budi Sungkawa, SKM, M.Kes
Jurusan Kebidanan : Dini Fitri Damayanti, S.SiT, M.Kes
- 21 -
: Aris Djunaidi, S.SiT, M.Kes
: Dian Famela, S.SiT, M.Kes
Seksi Materi : Gusti Barlia, S.Kep, Ns
: Emilda sari, S.Pd, M.Si
: Jupita Suria Ningsih, S.Kep, Ns, M.Pd
Seksi Kerohanian : Eriza, SKM
: Fara Chitra, S.ST, M.Si
: Selamet Wardoyo, S.SiT. KL
Seksi Publikasi & Dokumentasi : Dahliansyah, SKM, M.Gizi
: Asep Nugraha, S.SiT, Kep
: Syafrizal, A.Md. KL
Seksi Perlengkapan : Agus Hermansyah, SKM, MPH
: Ari Suisman S.Pd
: Hepiyadi, SH
: Triono
: Saiful Akbar, SH
Seksi Konsumsi : Hervina, S.SiT, M.A.P
: Indah Pajarwati, S.Tr. KL
: Windu Septia Laswati
: Nopalia Resti Istiqomah, S.ST. KL
: Yukunda
Seksi P3K : drg. Erma Mahmiyah, M.Kes
: dr. Iwing Dwi Purwadi, MMR
: Thanfidziyah, S.Kep
: Iffah Kumiawati, A.Md. Kep
Seksi Keamanan : Suwito, SE
: Tugimin
- 22 -
PANITIA LAPANGAN
Penanggung jawab : 1. Aga Pratama (Presiden Mahasiswa BEM-KM).
2. Wahyu Nur Astuti (Wakil Presiden Mahasiswa BEM-
KM).
3. Joko Pranoto (Ketua MPM )
4. Eka Fitrianti (Wakil Ketua MPM)
Ketua Panitia : Bella Rizk Ananda (BEM)
Sekretaris : Ainiyah Qurattul Aini Nugraha (BEM)
Nur Ihsan Jurmi (BEM)
Bendahara : 1. Elsa Anggawati Gumay (BEM)
2. Cindy Aulia(MPM)
- 23 -
2. Leni Anggriani (MPM)
3. Julia (MPM)
4. Syalsadila (BEM)
5. Gracella (BEM)
- 24 -
17. Mirna (MPM)
18. Novi Riani (MPM)
19. Nur Ihsan Jurmi (BEM)
20. Nur Liza (MPM)
21. Nurul Atisyah (BEM)
22. Putri Affriana permata (BEM)
23. Riska Ferlianti (MPM)
24. Satria (BEM)
25. Sesa (MPM)
26. Sinta Bella (BEM)
27. Siti Fatimah (BEM)
28. Sri Ayu Wahyuni (MPM)
29. Wiwie santika (BEM)
30. Yusri Yawati Alawiyah (BEM)
- 25 -