”
DENGAN HEPATITIS A DI RUANG INTERNE PRIA
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
OLEH:
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jatingan hati yang dapat
disebabkan oleh virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia (Hadi, 1999).
2. Etiologi
1. Virus: HAV, HBV, non A dan B
2. Alkohol
3. Obat-obatan
4. Penatalaksanaan
a. Istirahat total
b. Diet TKTP rendah lemak
c. Suportif; vitamin dan anti emetik.
B. FOKUS PENGKAJIAN
1. Pengkajian
a. Keluhan utama
Anoreksia, mual, muntah, nyeri ulu hati, malaise, demam, nyeri persendian
b. Riwayat penyakit sekarang
Mulai timbulnya keluhan, obat-obatan yang pernah atau sedang dipakai,
upaya klien yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan
c. Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien pernah menderita penyakit yang sama, kebiasaan
mengkonsumsi obat-obatan tertentu, alkolisme.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah keluarga yang tinggal serumah mempunyai penyakit yang sama
e. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit
Klien berada atau bertempat tinggal di lingkungan yang padat, sanitasi
yang jelek, atau kost-kostan.
f. Pola nutrisi dan dan metabolisme
Nafsu makan menurun atau tidak ada nafsu makan, mual, muntah, nyeri ulu
hati.
g. Pola aktivitas
Malaise, mudah capai, mialgia, nyeri persendian.
h. Pola eliminasi
Urine berwarna gelap seperti the pekat, diare, fese seperti dempul.
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum lemah, lesu, tidak bersemangat, kesadaran kompas mentis
sampai dengan koma, tanda-tanda vital demam, takikardi/bradikardi
b. Kepala
Ikterus di sclera mata dan wajah
c. Abdomen
Nyeri tekan kuadran kanan atas, kembung, pembesaran hati, ascites.
d. Ekstremitas dan kulit
Kaji adanya edema dan ikterus, bekas garukan.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Urine lengkap: hiperbillirubinuria
b. Fungsi hati: peningkatan billirubin (direk, indirek, total)
c. HBs Ag, anti HBs Ag, HBe Ag
d. USG abdomen
e. Laparaskopi
f. Biopsy hati
C. PATHWAY
Virus, Alkoholisme, Obat-obatan
Gangguan metabolisme
KH, lemak, protein
MK: Keletihan
obstruksi
Anoreksia
Gangguan Kerusakan sel
ekskresi empedu ekskresi
Retensi
billirubin
Billirubin
direk ↑
Larut
dalam air Ikterus Garam
empedu
dalam darah ↑
Billirubinuria
2. Indentitas Klien
Sdr N.A. umur 12 tahun, laki-laki, agama Islam, Suku Madura, pendidikan
SD belum lulus, belum kawin, Jenggawah, nama ayah Tn. S, pekerjaan tani,
nama ibu Ny. S, alamat Tempurejo.
3. Keluhan Utama
Nyeri pada perut kanan atas.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Hubungan Perkawinan
: Perempuan : Hubungan keturunan
: Klien : Serumah
c. Pola eliminasi
klien mengatakan buang air besar terakhir 4 hari yang lalu, buang air kecil
5-6 kali sehari warna kuning pekat seperti teh.
d. Pola aktivitas
Selama sakit klien hanya tiduran diatas tempat tidur, miring-miring dan
duduk, tangan kiri tidak dapat untuk memegang karena bengkak dan yeri.
semua kebutuhan sehari-hari dibantu orang tua dan perawat.
e. Pola istirahat-tidur
Selama dirawat di rumah sakit klien tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 1-
2 jam sehari. bila tidur klien tidak mudah terbangun dan setelah bangun
klien merasa badan lebih segar.
h. Pola hubungan-peran
Sebagai anak klien sangat disayang oleh orang tuanya, sehingga ibu dan
ayahnya selalu menunggu selama sakit.
m. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, GCS 4-5-6, berat
badan sebelum sakit tidak dapat dikaji, tinggi badan 145 cm, berat badan
saat ini 39 Kg, berat bada ideal 40,5 Kg. Tanda-tanda vital; tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu 37,60 C, RR 20 x/menit. Kepala;
bentuk simetris, rambut hitam tidak mudah dicabut, sklera mata ikterus,
konjungtiva merah muda, hidung bersih bentu sesuai anatomis, telinga
simetris, mulut bersih, gigi tidak ada karies, wajah tampak ikterus. Leher;
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena yugularis. torak
(dada); bentuk normal, gerakan nafas simetris, ekspansi dada optimal,
fremitus vokal normal, perkusi sonor, suara napas vesikuler tidak ada suara
napas tambahan, iktus kordis tidak tampak, iktus kordis di ICS 5 mid
klavikula kiri, S1-S2 tunggal. Abdomen; bentuk flat, bising usus ada,
peristaltik 7 x/menit, hepar teraba 3 jari dibawah arkus kosta kanan, nyeri
tekan di RUQ, perkusi timpani. Tulang belakang; bentuk normal sesuai
anatomis, ekstremitas; tangan kiri terdapat tanda-tanda tumor, kalor, dolor,
nyeri, terdapat luka insisi panjang 2 cm pada punggung tangan, ada pus,
nyeri tekan. Genetalia dan anus tidak dikaji, neurologis tidak dikaji.
n. Pemeriksaan diagnostik
1) Laboratorium; tanggal 14 Oktober 2009, Darah; Hb 11,1 gr%, LED
125/-, lekosit 26.000 cmm, hapusan darah tepi -/-/-/90/6/4%,
hematokrit 36,4%, trombosit 300.000 cmm, billirubin direk 23,44,
billirubin total 41,80, SGOT 58, SGPT 47, albumin 3,3, serum
kreatinin 0,5, BUN 10, urea 20, asam urat 2,0. Urine; warna kuning
keruh, pH 6,5, BJ 1,015, protein +1, reduksi normal, urobilin +3,
bilirubin +3, eritrosit 0-2, lekosit 5-10, epitel squamos 5-10, kristal
urat amorf (+), bakteri (+). Serologi; HBs Ag (-), anti HCV-ab (-),
GDA 159,
2) Radiologi; tanggal 16 Oktober 2009 torak foto dalam batas normal,
USG hipoekoik, hepatitis.
3) Laboratorium tanggal 17 Oktober 2009, LFT; bilirubin direk 14,68,
bilirubun total 23,8, SGOT 116, SGPT 106.
o. Terapi
Oral; Estasor 2x1, Bio Curlive 1x1, Lansoprazole 1-0-0, Questran 3x1,
Stimuni 3x1 HP Pro 1x1. Parenteral; Infus Aminofusin 500 cc, Dextrose
10% 500 cc, PZ 500 cc, injeksi Cedantron 3x1 ampul, injeksi sefotaksim
3x1 gram, injeksi Antrain 3x1 ampul (K/P). Lain-lain; Incisi (tanggal
17 Oktober 2009), rawat luka 1 x/hari.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
a. Analisa data 1
1) Data
a) Subyektif
Klien mengatakan nyeri perut kanan atas
b) Obyektif
Nyeri tekan di RUQ, hepar teraba 3 jari bawah arkus kosta kanan,
laboratorium; tanggal 14 Oktober 2009; billirubin direk 23,44,
billirubin total 41,80, SGOT 58, SGPT 47. Laboratorium tanggal
17 Oktober 2009; bilirubin direk 14,68, bilirubun total 23,8,
SGOT 116, SGPT 106. USG liver hipoekoik, ikterus di seluruh
tubuh.
2) Masalah keperawatan
Nyeri akut abdomen
3) Kemungkinan penyebab
Proses inflamasi sekunder terhadap hepatitis.
b. Analisa data 2
1) Data
a) Subyektif
Klien mengatakan perutnya terasa penuh, nyeri, mual dan muntah.
Ibu klien mengatakan anaknya jarang mau makan dengan lauk dari
rumah sakit, klien makan dengan kerupuk.
b) Obyektif
Klien tampak muntah, klien makan 3 x/hari habis ¾ porsi, berat
badan ideal 40,5 Kg, berat badan saat ini 39 Kg
2) Masalah keperawatan
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3) Kemungkinan penyebab
Anoreksia sekunder terhadap mual dan muntah.
c. Analisa data 3
1) Data
a) Subyektif
Klien mengatakan selama sakit hanya tiduran dan duduk diatas
tempat tidur.
b) Obyektif
Klien bedrest total, semua kebutuhan ADL dibantu orang tua dan
perawat.
2) Masalah keperawatan
Kerusakan mobilitas fisik.
3) Kemungkinan penyebab
Pembatasan aktivitas sekunder terhadap prosedur perawatan.
d. Analisa data 4
1) Data
a) subyektif
Klien mengatakan buang air besar terakhir 4 hari yang lalu.
b) Obyektif
Klien bedrest total.
2) Masalah keperawatan
Konstipasi
3) Kemungkinan penyebab
Imobilitas
e. Analisa data 5
1) Data
a. subyektif
Klien mengatakan tangan kirinya bengkak dan nyeri.
b. Obyektif
Tangan kiri terdapat tanda-tanda tumor, kalor, dolor, nyeri, terdapat
luka insisi panjang 2 cm pada punggung tangan, ada pus, nyeri
tekan
2) Masalah keperawatan
PK: Sepsis
3) Kemungkinan penyebab
-
2. Diagnosa keperawatan
a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
sekunder terhadap mual dan muntah.
b. Nyeri akut abdomen berhubungan dengan proses inflamasi sekunder
terhadap hepatitis.
c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan aktivitas
sekunder terhadap prosedur perawatan.
d. Konstipasi berhubungan dengan imobilitas.
e. PK: Sepsis
I. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tanggal 19 Oktober 2009
a. Diagnosa keperawatan: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia sekunder terhadap mual dan muntah.
Jam 12.00
1) Memberikan diet TKTP rendah lemak
Respon; klien mau makan dan menghabiskan ¾ porsi.
2) Menjelaskan pada klien dan orang tuanya tentang kebutuhan nutrisi
untuk kesembuhan sakitnya.
Respon; klien mengatakan perutnya masih terasa sakit dan mual, tidak
muntah.
b. Diagnosa keperawatan: Nyeri akut abdomen berhubungan dengan proses
inflamasi sekunder terhadap hepatitis.
Jam 13.00
1) Menjelaskan pada klien dan orang tuanya tentang penyebab nyeri.
Respon; klien dan orang tuanya dapat menjelaskan kembali tentang
penyebab nyerinya.
2) Menganjurkan pada klien untuk tetap bedrest total.
Respon; klien tampak berbaring dengan posisi setengah duduk, klien
mengatakan perut kanan atas nyeri, ikterus seluruh tubuh.
1) Memberikan obat oral stimuno 1 tablet, questran 1 sachet.
c. Diagnosa keperawatan: PK: Sepsis
Jam 12.00
1) Mengukur suhu tubuh; suhu 37,40 C
2) Mengobservasi tanda-tanda radang
Respon; kulit sekitar luka tampak merah, bengkak, dan nyeri. Klien
mengatakan nyeri pada tangan kiri.
2. Tanggal 20 Oktober 2009
a. Diagnosa keperawatan: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia sekunder terhadap mual dan muntah.
Jam 07.00
1) Memberikan diet TKTP rendah lemak dan menganjurkan makan dalam
posisi duduk atau setengah duduk.
Respon; klien mau makan dengan posisi duduk disuapi ibunya dan
menghabiskan ¾ porsi.
Jam 08.00
2) Menganjurkan kepada klien bila mau makan 1 jam sebelumnya tidak
minum.
3) Mengganti cairan comafusin hepar 20 tetes/menit.
4) Memberikan injeksi cendantron 1 ampul i.v., obat oral lansoprazole 1
tablet, HP Pro 1 kapsul, bio curlive 1 tablet.
Respon; klien mengatakan perutnya masih nyeri dan mual.
b. Diagnosa keperawatan: Nyeri akut abdomen berhubungan dengan proses
inflamasi sekunder terhadap hepatitis.
Jam 07.00
1) Menganjurkan pada klien untuk tetap bedrest total.
Respon; klien mengangguk dan mengatakan “ya”
2) Memberikan obat oral HP Pro 1 kapsul, bio curlive 1 tablet, stimuno 1
tablet, questran 1 sachet
Jam 09.00
3) Mengobservasi tanda-tanda verbal dan non verbal nyeri.
Respon; klien mengatakan perut kanan atas terasa sakit, klien tampak
memegangi perutnya, wajah tampak tegang, dan klien tampak sangat
berhati-hati saat berpindah posisi. ikterus masih tampak jelas diseluruh
tubuh.
Jam 12.00
4) Memberikan obat oral stimuno 1 tablet, questran 1 sachet.
c. Diagnosa keperawatan: PK: Sepsis
Jam 08.00
1) Injeksi sefotaksim 1 gram i.v
Respon; tidak ada tanda-tanda alergi.
2) Mengukur suhu tubuh; suhu 37,50 C
Jam 10.00
3) Menjelaskan pada klien dan orang tuanya tentang pentingnya perawatan
luka rutin untuk mencegah penyebaran infeksi.
Respon; ibu klien dapat menjelaskan kembali tentang tujuan perawatan
luka, klien menangis saat akan dilakukan perawatan luka.
4) Mengobservasi tanda-tanda radang
Respon; kulit sekitar luka tampak merah, bengkak, dan nyeri. Klien
mengatakan nyeri pada tangan kiri.
5) Melakukan perawatan luka.
Respon; klien mengatakan nyeri pada luka, klien menangis, luka berbau,
ada pus.
Jam 12.30
6) Mengukur suhu tubuh; suhu 37,50 C
Dengoes, M.E., Moorhouse, M.F, Geissler, A.C. (1999) Rencana Asuhan Keperawatan;
Pedoman Untuk Perencanan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien,
Jakarta: EGC