Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DI KOMUNITAS

Nama klien : Nn. W


Diagnosis keperawatan : Deficit perawatan diri
Alamat : Desa Karang Pring RT 01 RW 06

Sukorambi Jember

Mulai dirawat : 2013

OLEH:

Tacuk Kurniawan S. Kep


NIM. 2001032032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
MEI 2020
DETEKSI DINI KELUARGA
Nama KK : Tn. L
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Duda
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dusun Durjo RT 01 RW 06 Karang Pring Sukorambi Jember

DATA KEADAAN KELUARGA


KONDISI KESEHATAN PENGOBATAN
SEHAT RISIKO MASALAH/ GANGGUAN
NO NAMA L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
PSIKOSOSIAL/ JIWA
PENYAKIT KRONIS
1 Tn. L L 71 Tidak sekolah buruh √
2 Ny. B P meninggal
3 Tn. S L meninggal

4 Tn. IH L - - - - - Pindah KK
5 Nn. W P 22 SD Isolasi social √ Haloperidol 2x1
Halusinasi Clozapine 2x`
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Nn. W DENGAN Scizophrenia
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Data Klien
Nama klien : Nn. W
Usia : 22 tahun
Tanggal pengkajian : 2 Juni 2021

Alamat : Dusun Durjo RT 01 RW 06 Karang Pring Sukorambi Jember

2. Kondisi saat ini : Nn. W sedang dalam pengobatan. Riwayat berobat tidak teratur, tidak ada
prilaku kekerasan. Tempat tinggal berpindah-pindah. Klien tinggal serumah dengan kakek. Ibu
klien berada di rumah terpisah

3. Faktor Predisposisi (Faktor Pendukung klien sehat)


a. Biologi : riwayat pertumbuhan tidak terkaji, tidak ada kejadian trauma
kepala
b. Psikologis : Tn. L dan ibu klien selalu memperhatikan Nn. W
c. Sosiokultural : lingkungan sekitar berempati terhadap kondisi Nn. W, terdapat
sarana ibadah dan pendidikan, dekat dengan lokasi puskesmas
pembantu
4. Genogram
Keterangan:
Perempuan
Laki laki
Klien
Cerai
Garis keturunan
Garis perkawinan
Tinggal serumah dengan klien
Meninggal
5. Perkembangan klien

Kognitif Motorik Bahasa Afektif Fisiologis Sosial Spiritual Diagnosa keperawatan


Klien menyelesaikan  Riwayat  Perkembanga Terjadi  Perkembanga Sejak terjadi Isolasi sosial
pendidikan SD motoric balita n Bahasa ketidak n maturasi perceraian,
Smp tidak tamat tidak terkaji balita tidak mampuan fisik tidak klien selalu
 Sering terkaji berkomunikasi sempurna, mendampingi
melakukan  Terdapat minor sejak  Klien sudah ayahnya
gerakan kesulitan usia SD menstruasi kemana saja
volunter sejak bicara sejak
usia SD usia SD

6. Sumber koping
Kemampuan personal Dukungan sosial Dukungan material/finansial
Klien mau memenuhi kebutuhan diri Kakek dan ibu klien siap membantu Klien terdaftar sebagai pengguna BPJS
pengobatan PBI

7. Mekanisme koping
Analisa/kesan
Upaya yang dilakukan
Konstruktif Destruktif
Sejak SD klien sering dimarahi jika melakukan gerakan volunteer (terdapat Klien menjadi takut kepada
riwayat kekerasan fisik) ayahnya

Teman klien terbatas


Kakek klien berusaha meminta agar klien mau bermain dengan teman sebaya
8. Status mental
1. Penampilan : tidak rapi, rambut kusam, ada gangguan integument
lower limb kiri
2. Pembicaraan : terputus putus
3. Aktifitas motorik : ada gerakan volunter upper limb, gerakan mata tidak
terkontrol
4. Interaksi selama wawancara : tenang, mampu menjawab
5. Alam perasaan : normal, ada riwayat memusuhi tetangga
6. Afek : normal
7. Persepsi : normal, ada riwayat bicara sendiri
8. Isi pikir : normal
9. Proses pikir : normal
10. Tingkat kesadaran : klien sadar, mampu mengidentifikasi tempat
11. Daya ingat : mampu mengingat nama sendiri, nama ibu, dan nama
guru
12. Kemampuan berhitung & konsentrasi : klien bisa menulis, membaca, dan menghitung
13. Penilaian : klien mau menerima perawat, merasa tidak kenal
14. Daya tilik diri : klien tidak mampu melakukan penilaian diri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi social
2. Defisit perawatan diri
3. Gangguan persepsi sensori

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial
a) SP 1 Pasien
 Identifikasi penyebab isolasi sosial, dengan siapa serumah, orang terdekat, yang
tidak dekat, dan apa penyebabnya.
 Jelaskan keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
 Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
 Latih cara berkenalan dengan anggota keluarga
 Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan berkenalan
2. Deficit perawatan diri
a) SP 1
 mendiskusikan pentingnya kebersihan diri,
 melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
3. Gangguan persepsi sensori
b) SP 1
 membina hubungan saling percaya pada partisipan dan keluarga,
 identifikasi halusinasi,
 frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon,
 latihan strategi pelaksanaan untuk mengontrol halusinasi dengan cara minum obat
secara teratur ,
 latihan cara menghardik, latihan cara bercakap-cakap,
 latihan dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi TT
Jam Keperawatan

S: Desi

O:

A:

P :

Anda mungkin juga menyukai