Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA

1.1 Definisi Keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberpa orang yang terkumpul dan tinggal d suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Murwani, 2007).
Menurut Effendy (2005) Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Narwoto dan Suyanto (2004) keluarga merupakan lembaga sosial
dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang di
masyarakat maupun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang
universial dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) dalam Ali (2010), keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling bergantung. Ali (2010) mengatakan keluarga adalah dua
atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan
adopsi dlam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam
peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua
orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan hidup spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada
Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara anggota
keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
1.2 Ciri-Ciri Keluarga
Menurut Ali (2010) ciri-ciri keluarga di Indonesia adalah:

1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh semangat
kegotongroyongan.
2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran
yang kental yang mempunyai tanggung jawab besar.
3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang
dominan dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui
musyawarah dan mufakat.
4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan di perkotaan—
keluarga di pedesaan masih bersifat tradisional, sederhana, saling
menghormati satu sama lain dan sedikit sulit menerima inovasi baru.

1.3 Tipe Keluarga


Tipe dan Bentuk Keluarga Pembagian tipe keluarga bergantung pada
konteks keilmuwan dan orang yang mengelompokkan menurut (Murwani, 2007)
tipe keluarga ada 6, yaitu :
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau
keduanya.
2. Keluarga besar (Extented Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan darah
(kakek, nenek, paman, bibi).
3. Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Keluarga duda/ janda (Single famili), adalah keluarga yang terjadi
karena perceraia / kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite Family), adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cahabitation Family), adalah dua orang menjadi satu
tanpa pernikahan membentuk satu keluarga.

1.4 Peran Keluarga


1.4.1 Peran formal keluarga menurut (Murwani, 2007) antara lain:
1. Peran parental dan perkawinan.
Ada Delapan peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai
suami-ayah dan istri-ibu antara lain yaitu, peran sebagai provider
(penyedia), peran sebagai rumah tangga, peran perawat anak, peran
perawatan anak, peran rekreasi, peran persaudaraan/ kinship
(memelihara hubungan keluarga paternal dan maternal), peran terapeutik
(memenuhi kebutuhan afektif pasangan), Peran seksual
2. Peran perkawinan
Kebutuhan bagi pasangan memelihara suatu hubungan perkawinan
yang kokoh itu sangat penting. Anak-anak terutama dapat
mempengaruhi membentuk suatu koalisi dengan anak. Memelihara suatu
hubungan perkawinan yang memuaskan merupakan salah satu tugas
perkembangan yang vital dari keluarga.

1.4.2 Peran Informal


2. Pengharmonis
Menengahi perbedaan yang terdapat di anatara para anggota,
menghibur dan menyatukan kembali perbedaan pendapat.
3. Insiator – contributor
Mengemukakan dan mengajukan ide- ide baru atau cara – cara
mengingat masalah-masalah atau tujuan – tujuan kelompok.
4. Pendamai
Merupakan salah satu dari bagian dari konflik dan ketidak sepakatan,
pendamai menyatakan kesalahannya, atau menawarkan penyelesaian
“setengah jalan”.
5. Perawat keluarga
Orang yang terpanggil untuk merawat dan mengasuh anggota
keluarga lain yang membutuhkannya.
6. Koordinator keluarga
Mengorganisasi dan merencanakan kegiatan – kegiatan keluarga,
berfungsi mengangkat keterikatan/ keakraban.

1.5 Fungsi Keluarga


Fungsi keluarga antara lain :
1. Fungsi Afektif (The affective function) adalah Fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain.
2. Fungsi Sosialisasi dan penempatan sosial (sosialisation and social placement
fungtion) adalah Fungsi pengembangan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain di luar rumah.
3. Fungsi Reproduksi (reproductive function) adalah Fungsi untuk
mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga.
4. Fungsi Ekonomi (the economic function) adalah berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care function)
adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.

1.6 Perkembangan Keluarga


Perkembangan keluarga ialah proses perubahan yg terjadi pada system
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi & hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini berlangsung melalui beberapa tahapan atau
kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yg mesti
dipenuhi supaya tahapan tersebut bisa dilalui dengan berhasil.
Perawat butuh memahami setiap tahapan perkembangan keluarga serta tugas
tugas perkemabangannya. Hal ini penting mengingat bahwa tugas perawat dalam
mendeteksi adanya masalah keperawatan yg dilakukan terkait erat dengan sifat
masalah yang ada yaitu potensial atau aktual.
Keluarga baru dimulai ketika miasing-masing individu laki laki(suami) &
wanita (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan yg sah & meninggalkan
keluarga masing-masing. Meninggalkan keluarga dapat berarti psikologis karena
kenyataannya banyak keluarga baru yg masih tinggal dengan orang tuanya.Dua
orang yg membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian peran & fungsi.
Masing-masing belajar hidup dengan serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri
& pasangannya, contohnya makan, tidur, bangun pagi & sebagainya. Tugas
perkembangan keluarga antara lain :
1. Membina hubungan intim dan saling memuaskan.

2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman & kelompok sosial.

3. Mendiskusikan rencana mempunyai anak.

1.7 Tahap Perkembangan Keluarga


1.7.1 Tahap I : Pasangan Baru (Keluarga Baru )
Keluarga baru ini ialah anggota yang terbentuk dari tiga keluarga
yaitu ; keluarga suami, keluarga istri & keluarga sendiri.

1.7.2 Tahap II : Keluarga “child bearing” Kelahiran Anak Pertama


Dimulai sejak hamil hingga kelahiran anak pertama & berlanjut
hingga anak berusia 30 bulan atau 2,5 tahun.
Tugas perkembangan kelurga yg utama pada tahap ini yaitu :
1.Persiapan menjadi orang tua.
2.Melakukan adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran,
interaksi, hubungan sexual & kegiatan.
3. Mempertahankan hubungan yg memuaskan bersama pasangan.

Peran utama perawat ialah mengkaji peran orang tua:


Bagaiaman orang tua berinteraksi & merawat bayi. Perawat butuh
menfasilitasi hubungan orang tua & bayi yg positif & hangat sehingga
hubungan kasih sayang antara bayi & orang tua akan tercapai.

1.7.3 Tahap III : Keluarga dengan Anak Pra Sekolah


Tahap ini dimulai disaat anak pertama berusia 2,5 tahun & berakhir
disaat anak berumur 5 tahun.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah adalah
1. Memenuhi akan kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
memiliki tempat tinggal, privasi, rasa aman & nyaman.

2. Membantu anak untuk bisa bersosialisasi

3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak


lain juga mesti tercukupi.

4. Mempertahankan interaksi yg sehat baik didalam keluarga ataupun


dengan masyarakat.

5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan & anak.

6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

7. Kegiatan & waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

1.7.4 Tahap IV : Keluarga dengan Anak Sekolah


Tahap ini dimulai disaat anak berusia 6 tahun (sejak mulai sekolah )
& berakhir pada waktu anak berusia 12 tahun. Pada tahap ini umumnya
keluarga mencapai jumlah maksimal maka keluarga sangat sibuk. Tidak
Hanya aktivitas di sekolah, masing-masing anak mempunyai minat sendiri.
Demikian pula dengan sosok orangtua memiliki aktivitas yg tidak sama
dengan anak.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak sekolah, yaitu :
1. Membantu proses sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah &
lingkungan.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Memenuhi kebutuhan & biaya kehidupan yg makin meningkat,
termasuk juga kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga. Pada tahap ini anak butuh berpisah dengan orang tua,
berikan peluang pada anak untuk bersosialisasi dalam aktivitas baik
di sekolah ataupun diluar sekolah.

1.7.5 Tahap V : Keluarga dengan Anak Remaja


Tahap ini dimulai ketika anak berusia 13 th & berakhir 6 sampai 7 th
kemudian. Tujuannya buat memberikan tanggung jawab serta kebebasan yg
lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi sosok orang dewasa.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja, yaitu :
1. Memberikan kebebasan yg seimbnag dengan tanggung jawab.

2. Mempertahankan jalinan yg intim dengan keluarga.

3. Mempertahankan komunikasi yg terbuka antara anak & orang tua.


Hindari perdebatan, kecurigaan & permusuhan.

4. Perubahan system peran & peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Merupakan tahap paling sulit lantaran orang tua melepas


otoritasnya & membimbing anak untuk bertanggung jawab. Paling Sering
muncul konflik orangtua & remaja.

1.7.6 Tahap VI : Keluarga dengan Anak Dewasa


Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah & berakhir
ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya pada tahapan ini
tergantung jumlah anak & ada atau tidaknya anak yg belum berkeluarga &
tetap tinggal dengan orang tua.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa yaitu :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2. Mempertahankan keintiman pasangan.

3. Membantu orang tua memasuki periode masa tua.


4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.

5. Penataan kembali peran & kegiatan rumah tangga.

1.7.7 Tahap VII : Keluarga Usia Pertengahan


Tahap ini dimulai pada waktu anak yg terakhir meninggalkan rumah
& berakhir disaat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada
beberapa pasangan fase ini dianggap sulit lantaran masa usia lanjut,
perpisahan dengan anak & perasaan gagal sebagai orang tua.
Tugas perkembangan keluarga usia pertengahan, yaitu :
1. Mempertahankan kesehatan.

2. Mempertahankan jalinan yg memuaskan dengan teman sebaya & anak-


anak.

3. Meningkatkan keakraban pasangan.

4. Konsentrasi mempertahankan kesehatan pada gaya hidup sehat, diet


seimbang, olah raga teratur, menikmati hidup, pekerjaan & lain
sebagainya.

1.7.8 Tahap VIII : Keluarga Usia lanjut


Dimulai disaat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan
meninggal & keduanya meninggal.
Tugas perkembangan keluarga usia lanjut, yaitu :
1. Mempertahankan suasana rumah yg menyenangkan.

2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan antara pasangan, teman,


kekuatan fisik & pendapatan.

3. Mempertahankan keakraban suami/istri & saling merawat.

4. Mempertahankan hubungan dengan anak & sosial masyarakat.

5. Melakukan life review.

6. Mempertahankan penataan yg memuaskan yaitu tugas utama keluarga


pada tahap ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Arita, Murwani.2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi


Kasus. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Prenada
Media Group.

Effendi, nasrul. 2005. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :


EGC.

http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=7725 diakses pada tanggal 04 Maret


2017 , jam 21:00

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan


Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai