Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU DENGAN

TERJADINYA KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI


KELAS XI DI SMA KRISTEN 1 TOMOHON

Christine Winnie Kumendong Tulus


Rina M. Kundre
Yolanda B. Bataha

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : christine.winnie17@gmail.com

Abstract : Vaginal discharge is one of the clinical disorder that is often complained by all
women. For adolescent girls who are just entering puberty with all forms of phenomenon
changes in them, if this problem is not treated early will have a negative impact in the future.
The purpose of this study was to determine the correlation between knowledge and behaviour
with the incidence of vaginal discharge of adolescent girls in eleventh grade of SMA Kristen
1 Tomohon. This study methods using Observasional Analytic with cross sectional approach.
The population in this study were all adolescent girls in eleventh grade of SMA Kristen 1
Tomohon with sample of 64 people by using Purposive Sampling technique. The instrument
used was questionnaires. The results of this study using Chi-Square test for knowledge with
the incidence of vaginal discharge obtained value (p=1,000 > 0,05) and behaviour with the
incidence of vaginal discharge obtained value (p=0,016 < 0,05). The conclusion is there is
no correlation between knowledge wtih the incidence of vaginal discharge and there is a
correlation between bahaviour with the incidence of vaginal discharge. Advicefor adolescent
girlstobe more notice ofgoodpersonal hygienetopreventthe occurrence ofvaginal discharge.
Keywords : Knowledge, Behaviour, Vaginal Discharge.

Abstrak : Keputihan merupakan salah satu gangguan klinis yang sering dikeluhkan oleh
semua wanita. Bagi remaja putri yang baru memasuki masa pubertas dengan segala bentuk
fenomena perubahan pada diri mereka, bila masalah ini tidak ditangani sejak dini akan
berdampak negatif dikemudian hari. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan perilaku dengan terjadinya keputihan pada remaja putri kelas XI di SMA
Kristen 1 Tomohon. Metode Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analytic
dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri
kelas XI di SMA Kristen 1 Tomohon dengan sampel sebanyak 64 orang dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji statistik Chi-Square untuk
pengetahuan dengan terjadinya keputihan diperoleh nilai (p=1,000 > 0,05) dan untuk
perilaku dengan terjadinya keputihan nilai yang diperoleh (p=0,016 < 0,05). Kesimpulan
ialah tidak ada hubungan pengetahuan remaja putri dengan terjadinya keputihan dan ada
hubungan perilaku remaja putri dengan terjadinya keputihan. Saran bagi remaja putri agar
lebih memperhatikan personal hygiene yang baik untuk mencegah terjadinya keputihan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Keputihan.
PENDAHULUAN data dari Badan Kependudukan dan
Menurut World Health Keluarga Berencana (BKKBN), untuk
Organization (WHO), masa remaja wanita Indonesia yang mengalami
adalah masa peralihan dari masa kanak- keputihan sekitar 75%. Angka ini
kanak menuju masa dewasa, dimana berbeda tajam dengan Eropa karena
pada masa itu terjadi pertumbuhan yang cuaca di Indonesia yang lembab
pesat termasuk fungsi reproduksi (Octaviyanti, 2006). Bacterial
sehingga mempengaruhi terjadinya Vaginosis (BV) adalah penyebab
perubahan-perubahan perkembangan, tersering keputihan patologis (40% -
baik fisik, mental maupun peran sosial 50% kasus infeksi vagina) (Endang,
(Kumalasari dan Andhyantoro, 2012). 2007).
Pembentukkan hormon Dari hasil pengamatan di SMA
menyebabkan terjadinya perubahan Kristen 1 Tomohon, keadaan kamar
yang cukup besar pada tubuh, terutama kecil atau toilet khususnya untuk wanita
fungsi dari hormon tersebut. Salah satu kurang memadai. Air yang digunakan
hormon yang penting pada remaja putri untuk membersihkan daerah kewanitaan
adalah hormon estrogen yang memiliki selesai menggunakan toilet tertampung
2 fungsi penting, yaitu : pemicu dalam satu wadah bak besar. Sedangkan
timbulnya karakteristik seksual pada untuk membersihkan daerah kewanitaan
wanita (pertumbuhan alat reproduksi) seharusnya menggunakan air yang
dan mengatur siklus bulanan (Samadi, mengalir. Dalam wawancara singkat
2004). dengan beberapa siswi kelas XI di SMA
Pemahaman remaja akan kesehatan Kristen 1 Tomohon didapatkan bahwa
reproduksi menjadi bekal remaja dalam mereka masih belum paham tentang apa
berperilaku sehat dan bertanggung itu keputihan. Pada saat dilakukan
jawab, namun tidak semua remaja wawancara tersebut mereka mengatakan
memperoleh informasi yang cukup dan sering mengalami keputihan. Keputihan
benar tentang kesehatan reproduksi. yang dialami kadang-kadang gatal dan
Keterbatasan pengetahuan dan terkadang berbau. Pada saat terjadi
pemahaman ini dapat membawa remaja keputihan, mereka mengatakan tidak
ke arah perilaku beresiko (Kumalasari melakukan tindakan penanganan
dan Andhyantoro, 2012). ataupun pencegahan.
Salah satu gangguan klinis dari
infeksi atau keadaan abnormal alat METODE PENELITIAN
kelamin adalah keputihan (leukorrhea / Jenis penelitian ini menggunakan
flour albus) (Manuaba, 2009). observasional analitik dengan
Keputihan (leukorrhea, vaginal pendekatan cross sectional. Penelitian
discharge) adalah keluarnya sekret / ini dilakukan di SMA Kristen 1
cairan dari vagina. Sekret tersebut dapat Tomohon. Populasi dalam penelitian ini
bervariasi dalam konsistensi, warna dan ialah seluruh siswi kelas XI di SMA
bau. Keputihan dapat merupakan suatu Kristen 1 Tomohon yang berjumlah 193
keadaan yang normal (fisiologis) atau siswi . besar sampel yang diambil
sebagai tanda dari adanya suatu dengan menggunakan teknik purposive
penyakit (patologis).Jumlah wanita di sampling didapatkan sampel sebanyak
dunia yang pernah mengalami 64 responden, dengan kriteria inklusi
keputihan sekitar 75% sedangkan sebagai berikut : siswi kelas XI di SMA
wanita Eropa yang mengalami Kristen 1 Tomohon dan bersedia
keputihan sebesar 25% dan berdasarkan menjadi responden dan untuk kriteria
eksklusi yaitu : tidak bersedia menjadi Orang Tua 16 25
responden. Penelitian ini sudah Media 18 28,1
dilaksanakan di SMA Kristen 1 Tenaga 10 15,6
Tomohon pada bulan Juli 2013. Kesehatan
Instrumen penelitian yang digunakan Teman 20 31,3
adalah kuesioner yaitu alat pengumpul Jumlah 64 100
data yang berisi daftar pertanyaan yang Sumber : Data Primer Juli
diajukan kepada responden dan sudah 2014
tersusun dengan baik sehingga c) Terjadinya Keputihan
responden tinggal memberikan jawaban Tabel 6. Distribusi frekuensi
pada daftar tersebut. Pengolahan data responden berdasarkan
dilakukan dengan cara yaitu : editing, terjadinya keputihan pada
coding, tabulating, cleansing. Analisis remaja putri kelas XI di
data dapat dibagi menjadi dua tahapan SMA Kristen 1 Tomohon
yaitu analisis univariat dan analisis Terjadi n %
bivariat. Setelah mendapat lembaran Keputihan
rekomendasi barulah dilakukan Ya 56 87,5
penelitian dengan menekankan etika Tidak 8 12,5
penelitian yang meliputi : informed Jumlah 64 100
consent (lembar persetujuan), anonimity Sumber : Data Primer Juli
(tanpa nama), confidentiality 2014
(kerahasiaan). d) Pengetahuan dengan
terjadinya keputihan
Tabel 7. Distribusi frekuensi
HASIL DAN PEMBAHASAN responden menurut
a. Hasil pengetahuan dengan
1. Analisis Univariat terjadinya keputihan pada
a) Umur remaja putri kelas XI di
Tabel 4. Distribusi frekuensi SMA Kristen 1 Tomohon
berdasarkan umur pada Pengetahuan n %
remaja putri kelas XI di Baik 62 96,9
SMA Kristen 1 Tomohon Sedang 2 3,1
Umur n % Jumlah 64 100
15 Tahun 14 21,9 Sumber : Data Primer Juli
16 Tahun 37 57,9 2014
17 Tahun 13 20,3 e) Perilaku dengan terjadinya
Jumlah 64 100 keputihan
Sumber : Data Primer Juli Tabel 8. Distribusi frekuensi
2014 responden menurut perilaku
b) Sumber Informasi dengan terjadinya keputihan
Tabel 5. Distribusi frekuensi pada remaja putri kelas XI
responden berdasarkan di SMA Kristen 1 Tomohon
sumber informasi pada Perilaku n %
remaja putri kelas XI di Baik 22 34,4
SMA Kristen 1 Tomohon Sedang 42 65,6
Sumber n % Jumlah 64 100
Informasi Sumber : Data Primer 2014
orang (21,9%), yang berumur 16
tahun sebanyak 37 orang (57,9%)
2. Analisa Bivariat sedangkan remaja putri yang
Tabel 9. Hubungan pengetahuan berumur 17 tahun sebanyak 13
dengan terjadinya keputihan pada orang (20,3%), dapat dilihat pada
remaja putri kelas XI di SMA tabel 4.
Kristen 1 Tomohon Pemahaman remaja akan
Terjadinya kesehatan reproduksi menjadi bekal
Pengeta Keputihan Total remaja dalam berperilaku sehat dan
p
huan Ya Tidak
bertanggung jawab. Keterbatasan
n % n % n %
Baik 5 87 8 12 6 10 pengetahuan dan pemahaman dapat
4 ,1 ,9 2 0 1,0 membawa remaja ke arah perilaku
Sedang 2 10 0 0 2 10 00 beresiko (Kumalasari dan
0 0 Andhyantoro, 2012).
Jumlah 5 87 8 12 6 10 Berdasarkan distribusi frekuensi
6 ,5 ,5 4 0
responden menurut sumber
informasi menunjukkan bahwa
Tabel 10. Hubungan perilaku dengan responden yang mendapat sumber
terjadinya keputihan pada remaja informasi tentang keputihan dari
putri kelas XI di SMA Kristen 1 orang tua sebanyak 16 orang
Tomohon. (25%), dari media 18 orang
Terjadinya
Perila Keputihan Total (28,1%), dari tenaga kesehatan 10
p orang (15,6%) dan sumber
ku Ya Tidak
n % n % n % informasi yang berasal dari teman
Baik 1 72, 6 27, 2 10 sebanyak 20 orang (31,3%), dapat
6 7 3 2 0 0,01 dilihat pada tabel 5.
Sedan 4 95, 2 4,8 4 10 6
Berdasarkan distribusi frekuensi
g 0 2 2 0
Jumla 5 87, 8 12, 6 10 responden berdasarkan terjadinya
h 6 5 5 4 0 keputihan menunjukkan bahwa 56
orang (87,5%) responden
b. Pembahasan mengalami keputihan dan 8 orang
Menurut World Health (12,5%) responden tidak
Organization (WHO), masa remaja mengalami keputihan. Dapat dilihat
adalah masa peralihan dari masa pada tabel 6.
kanak-kanak menuju masa dewasa, Kejadian keputihan terjadi pada
dimana pada masa itu terjadi sebagian besar responden (87,5%)
pertumbuhan yang pesat termasuk hal itu tidak jauh berbeda dengan
fungsi reproduksi sehingga data penelitian dimana 75% wanita
mempengaruhi terjadinya di dunia mengalami keputihan
perubahan-perubahan paling tidak sekali seumur hidup
perkembangan baik fisik, mental (Ayuningtyas, 2011).
maupun peran sosial (Kumalasari
dan Andhyantoro, 2012). Hubungan Pengetahuan dengan
Dari hasil penelitian yang telah Terjadinya Keputihan pada Remaja
dilakukan di SMA Kristen 1 Putri
Tomohon menunjukkan remaja Remaja atau adolescence (Inggris),
putri yang menjadi responden berasal dari bahasa Latin adolescere
berumur 15 tahun sebanyak 14 yang berarti tumbuh ke arah
kematangan. Kematangan yang sumber informasi dan
dimaksud adalah bukan kematangan sebagianbesarremaja putri yang menjadi
fisik saja tetapi juga kematangan sosial responden dari jurusan IPA yang dalam
dan psikolog (Kumalasari dan kurikulum mata pelajaran biologi telah
Andhyantoro, 2012). mendapatkan materi tentang system
Pada tabel 9. hubungan reproduksi.
pengetahuan dengan terjadinya Pada penelitian sebelumnya yang
keputihan dilakukan penggabungan sel dilakukan di Akademi Kebidanan
dalam bentuk 3x3 menjadi 2x2 dengan Nadhirah Banda Aceh padatahun 2012
hasil responden dengan pengetahuan menunjukkan 57 responden (54,8%)
baik dan mengalami keputihan ada 54 berada dalam ketegori tinggi dan 47
orang (87,1%) dan yang memiliki responden (45,2%) dengan kategori
pengetahuan baik namun tidak rendah. Hasil penelitian tidak ada
mengalami keputihan ada 8 orang hubungan antara pengetahuan dengan
(12,9%), sedangkan responden yang kejadian keputihan (Fajrin, 2012). Hal
memiliki pengetahuan sedang dan ini mendukung hasil penelitian yang
mengalami keputihan ada 2 orang didapatkan bahwa tidak ada hubungan
(100%) dan tidak ada responden yang antara pengetahuan dengan terjadinya
memiliki pengetahuan sedang dan tidak keputihan.
mengalami keputihan. Berdasarkan
hasil analisis uji statistik menggunakan Hubungan Perilaku dengan
chi-square dengan bantuan pengolahan Terjadinya Keputihan pada Remaja
data Software Program for Social Putri
Science (SPSS) 20 pada tingkat Perilaku manusia yang
kemaknaan 95% ( = 0,05) yang mempengaruhi kesehatan dapat
menunjukkan bahwa tidak ada digolongkan dalam dua kategori yaitu,
hubungan antara pengetahuan dengan perilaku yang terwujud sengaja atau
terjadinya keputihan pada remaja putri. sadar dan perilaku yang disengaja atau
Nilai signifikan yang diperoleh p = tidak disengaja merugikan atau tidak
1,000 lebih besar dari nilai = 0,05. Hal disengaja membawa manfaat bagi
ini dapat disimpulkan bahwa responden kesehatan baik bagi diri individu yang
yang mengalami keputihan dan tidak melakukan perilaku tersebut maupun
mengalami keputihan sama-sama masyarakat. Sebaliknya ada perilaku
memiliki pengetahuan yang baik. yang disengaja atau tidak disengaja
Meskipun responden yang merugikan kesehatan baik bagi diri
berpengetahuan baik tentang keputihan, individu yang melakukan maupun
akan tetap mengalami keputihan yang masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
diakibatkan perilaku yang kurang baik Pada tabel 10. hubungan perilaku
dalam menjaga kebersihan organ dengan terjadinya keputihan dilakukan
genitalia. penggabungan sel dalam bentuk 3x3
Selainitu, remaja putri di SMA menjadi 2x2 dengan hasil responden
Kristen 1 yang memiliki perilaku yang baik dan
Tomohonberpengetahuanbaiktentang mengalami keputihan ada 16 orang
keputihan dikarenakan fasilitas sekolah (72,7%) dan yang memiliki perilaku
yang memadai sepertitersedianya baik namun tidak mengalami keputihan
fasilitas internet (WiFi) gratis di ada 6 orang (27,3%), sedangkan
lingkungan sekolah yang membuat responden dengan perilaku sedang dan
siswa dapat dengan bebas mengakses mengalami keputihan ada 40 orang
(95,2%) dan responden dengan perilaku sangat rapat yang menyebabkan
sedang namun tidak mengalami sirkulasi udara disekitar organ intim
keputihan ada 2 orang (4,8%). tidak dapat bergerak leluasa.
Berdasarkan hasil analisis uji statistik Pada penelitian sebelumnya yang
menggunakan chi-square dengan dilakukan di SMA Negeri 1 Seunuddon
bantuan pengolahan data Software Kab. Aceh Utarapadatahun 2012
Program for Social Science (SPSS) 20 denganjumlah 68 responden
pada tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05) menunjukkan bahwa responden yang
yang menunjukkan bahwa ada berperilaku positif dengan tidak adanya
hubungan antara perilaku dengan kejadian keputihan pada remaja putri
terjadinya keputihan pada remaja putri. sebanyak 30 orang (93,8%) dan
Nilai signifikan yang diperoleh p = responden yang berperilaku negatif
0,016 lebih kecil dari nilai = 0,05. Hal dengan adanya kejadian keputihan
ini dapat disimpulkan bahwa remaja sebanyak 38 orang (95%) dengan hasil
putri masih kurang memperhatikan penelitian ada hubungan antara perilaku
perilaku personal hygine yang baik remaja putri terhadap kejadian
terhadap terjadinya keputihan. keputihan (Sari, 2012).Hal ini
Meskipun pengetahuan tentang mendukung hasil penelitian yang
keputihan sangat baik, namun didapatkan bahwa ada hubungan antara
perilakuremaja putri menunjukkan hal perilaku dengan terjadinya keputihan.
sebaliknya dan meskipun ada responden
yang memiliki perilaku yang baik, tidak SIMPULAN
menutup kemungkinan akan tetap Dari hasil penelitian mengenai
mengalami keputihan. Hal inibisa hubungan pengetahuan dan perilaku
dikarenakan sistem pengairan di dengan terjadinya keputihan pada
lingkungan yang tidak bersih. Seperti remaja putri kelas XI di SMA Kristen 1
halnya fasilitas toilet yang ditemui di Tomohon, maka dapat diambil
sekolah dimana keadaan kamar kecil kesimpulan :
atau toilet khususnya untuk wanita 1. Pengetahuan secara umum remaja
kurang memadai. Air yang digunakan putri kelas XI di SMA Kristen 1
untuk membersihkan daerah kewanitaan Tomohon berada pada kategori
selesai menggunakan toilet tertampung baik.
dalam satu wadah bak besar. 2. Perilaku secara umum remaja putri
Sedangkan, untuk membersihkan daerah kelas XI di SMA Kristen 1
kewanitaan seharusnya menggunakan Tomohon berada pada kategori
air bersih yang mengalir dari keran. sedang.
Berdasarkanteori, remaja pada 3. Tidak ada hubungan pengetahuan
tahap menengah dengan rentang usia 15 dengan terjadinya keputihan pada
16 tahun ada kecenderungan narsistik remaja putri.
yaitu mencintai diri sendiri dan labil 4. Ada hubungan perilaku dengan
(Sembiring, 2011). Perilaku yang terjadinya keputihan pada remaja
kurang baik ini juga bisa dikarenakan putri.
remaja putri lebih mementingkan
penampilan. Seperti halnya penggunaan DAFTAR PUSTAKA
celana ketat / jeans dalam kuesioner Ayuningtyas, D. N. 2011. Hubungan
dimana rata-rata responden menjawab antara Pengetahuan dan
sering menggunakannya.Celana jeans Perilaku Menjaga Kebersihan
tidak dianjurkan karena pori-porinya Genitalia Eksterna dengan
Kejadian Keputihan pada Siswi Sari, R. P. 2012. Hubungan
SMA Negeri 4 Semarang. Pengetahuan dan Perilaku
http://eprints.undip.ac.id/32942/ Remaja Putri dengan Kejadian
1/Donatila.pdf. Diakses 12 Juli Keputihan di Kelas XII SMA
2014, pukul 21.00 WITA. Negeri I Seunuddon Kabupaten
Aceh
Endang, S. W. 2007. Wanita dan
Utara.http://lppm.stikesubudiya
Keputihan Serta Penyebabnya.
h.ac.id/jurnal-
http://www.balipost.co.id/Balipo
J00097.html.Diakses 27 April
stcetak/2007/2/25/kel2.html.
2014, pukul 21.15 WITA.
Diakses pada tanggal 11 Mei
2014, pukul 19.25 WITA. Sembiring, K. 2011. Tahap-Tahap
Perkembangan Remaja.
Fajrin, R. 2012. Hubungan Tingkat
http://id.shvoong.com/social-
Pengetahuan Mahasiswi
sciences/psychology/2177452-
Terhadap Kejadian Flour Albus
tahap-tahap-perkembangan-
di Akademi Kebidanan Nadhirah
remaja/#ixzz2y6j8dpZk.Diakses
Banda Aceh Tahun 2012.
6 April 2014, pukul 18.25
http://www.scribd.com/doc/1332
WITA.
18741/hubungan-tingkat-
pengetahuan-dengan-kejadian-
fluor-albus-pada-mahasiswi-
akbid-nadhirah-banda-aceh-
tahun-2012. Diakses 10 Juli
2014, pukul 23.30 WITA.
Kumalasari dan Andhyantoro. 2012.
Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan dan
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta
Octaviyanti, D. 2006. Departemen
Obstetri dan Ginekologi
FKUI/RSCM (online).
http://library.usu.ac.id/download
/fkm/ fkmsiti%20khadijah.pdf.
Diakses 27 April 2014, pukul
22.30 WITA.
Samadi, F. 2004. Bersahabat dengan
Putri Anda : Panduan Islami
dalam Memahami Remaja Putri
Masa Kini. Jakarta : Pustaka
Zahra.

Anda mungkin juga menyukai