1 PB
1 PB
Abstract
This study aims to describe the development of trade industry in Indonesia. The
data covers secondary data that has been published by BPS and BI. Data method
uses descriptive qualitative and ratio of market dominance. The analysis showed
that: a) the development of trade industry in Indonesia both wholesale and retail
tend to be positive / rising especially retail trade; and b) market dominance in the
trading industry in Indonesia can be seen from several aspects, are: gender
employers (predominantly male entrepreneurs), the company's network (single),
the number of employees (permanent), merchandise sales (household) , expenses
(purchase of non-food), and income (sales of non-food).
78
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
79
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
80
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
Perkembangan indeks riil pen- Desember 2013 sebesar 80,1 persen dan
jualan eceran tahun 2012-2014 dije- Kota Denpasar pada bulan Juli 2014 se-
laskan oleh Gambar 4. Berdasarkan besar -48,3 persen. Selama tahun 2014
gambar tersebut dapat diketahui bahwa Kota Denpasar menunjukkan partum-
pada bulan-bulan tertentu seperti bulan buhan negatif pada industri penjualan.
Juli dan Agustus 2012 nilai indeks
penjualan eceran cenderung tinggi. Hal Tabel 3. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil
yang sama terjadi pada bulan Juli dan per Kota Tahun 2013-2014 (y-oy, %)
Agustus termasuk Desember tahun
2013. Sementara itu, pada tahun 2014
nilai indeks penjualan eceran relatif
tinggi terjadi pada bulan Juli dan De-
sember.
Tabel 2 menjelaskan pertumbu-
han penjualan riil tahun 2013-2014.
Pada periode tersebut beberapa industri
penjualan eceran yang dihitung nilai Sumber: Bank Indonesia
pertumbuhannya adalah: suku cadang
dan aksesorisnya; makanan, minuman Perkembangan pertumbuhan
dan tembakau; bahan bakar kendaraan; penjualan riil tahun 2014-2015 ditun-
peralatan informasi dan komunikasi; jukkan oleh Tabel 4. Berdasarkan tabel
perlengkapan rumah tangga lainnya; ini dapat diketahui bahwa pertumbuhan
barang budaya dan rekreasi; dan barang penjualan riil di Indonesia tertinggi dan
lainnya. Pertumbuhan indeks tertinggi terendah masing-masing terjadi pada
dan terendah terjadi pada bulan De- bulan April 2015 sebesar 23,1 persen
sember 2013 sebesar 28,2 persen dan dan bulan Desember 2014 sebesar 3,8
bulan Agustus 2013 sebesar 2,0 persen. persen. Secara umum perkembangan
pertumbuhan penjualan riil selama pe-
Tabel 2. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil riode tersebut adalah positif. Hal ini
Tahun 2013-2014 (y-oy, %) mengindikasikan bahwa selama tahun
2014-2015 ada perkembangan yang te-
tap baik/positif pada industri perdaga-
ngan di Indonesia.
81
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
Tabel 5. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil sebut adalah 7-24 persen. Hal ini me-
per Kota Tahun 2014-2015 (November) ngindikasikan bahwa dominasi pasar in-
(y-oy, %)
dustri perdagangan di Indonesia adalah
pengusaha laki-laki.
82
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
PE Suku
adalah jaringan usaha tunggal pada 5020 cadang dan 89.4 0.8
2 3.30 5.95 0.44
masing-masing industri sebagai berikut: 2 aksesoris 3 8
mobil
PB mobil sebesar 42,14 persen; PB suku PE Sepeda
motor,
cadang dan aksesorisnya sebesar 75 5030 suku 60.5 28.8 2.5
3 6.88 1.27
persen; PB sepeda motor, suku cadang 2 cadang dan
aksesorisn
4 0 1
84
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
85
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
tembakau
minan baik pada industri perdagangan selain di
besar maupun eceran. Sementara itu, Department
Store
pendapatan yang juga relatif besar yang Sumber: BPS (2008)
berasal dari penjualan makanan terjadi
pada PE minimarket, supermarket dan 5. KESIMPULAN,IMPLIKASI,
hypermarket; dan PE barang-barang SARAN, DAN BATASAN
yang utamanya makanan, minuman atau Kesimpulan
tembakau. Berdasarkan hasil analisis dapat disim-
pulkan bahwa:
Tabel 11. Proporsi Industri Perdagangan di
1) Perkembangan industri perdaga-
Indonesia Tahun 2006
Menurut Pendapatan (%) ngan di Indonesia baik itu perdaga-
Klasifikasi Buku
Penju- Penju- Kegi- Penda- ngan besar maupun eceran cende-
alan alan Non atan patan
No. Lapangan Usaha
Indonesia
Maka- Maka-
Komisi
Lain- Lain- rung positif/meningkat terutama
nan nan nya nya
perdagangan eceran.
Perdagangan Besar
2) Dominasi pasar pada industri per-
1 50101 PB Mobil 1.67 96.47 0.68 0.64 0.54
dagangan di Indonesia dapat dilihat
PB Suku
2 50201 cadang dan 0.00 98.93 0.54 0.19 0.34 dari beberapa aspek, yaitu: jenis ke-
aksesorisnya
PB Sepeda
lamin pengusaha (dominan pengu-
3 50301
motor, suku
0.53 97.19 0.18 1.54 0.56 saha laki-laki), jaringan perusahaan
cadang dan
aksesorisnya (tunggal/induk), jumlah pekerja
PB
Berdasarkan
(tetap), penjualan barang dagangan
4 51100 16.43 71.35 10.96 0.82 0.45
balas (rumah tangga), pengeluaran (pem-
jasa/kontrak
Perdagangan Eceran
belian non makanan), dan pen-
dapatan (penjualan non makanan).
1 50102 PE Mobil 0.11 98.47 0.37 0.61 0.44
PE Suku
2 50202
cadang dan
0.33 98.39 0.10 0.33 0.86 Saran
aksesoris
mobil Berdasarkan kesimpulan di atas ada
PE Sepeda
motor, suku
beberapa saran yang dapat dirumuskan,
3 50302 0.64 97.61 0.31 1.01 0.42
cadang dan yaitu:
aksesorisnya
PE Bahan 1) Pelaku usaha industri perdagangan
bakar
4 50400
kendaraan di
1.10 98.61 0.07 0.15 0.06 perlu menjaga dan mengembangkan
SPBU usaha minimal sesuai capaian hasil
PE
Minimarket, Sensus Ekonomi tahun 2006. Se-
5 52111 Supermarket 70.69 26.35 0.59 2.02 0.35
dan mentara itu, pemerintah pusat mau-
Hypermarket
PE Barang-
pun daerah perlu melakukan penga-
barang yang turan, pengawasan dan pembinaan
utamanya
makanan, terhadap pengembangan dan per-
6 52112 minuman
atau
56.39 41.80 0.32 1.20 0.30 kembangan industri perdagangan.
tembakau 2) Pelaku usaha industri perdagangan
selain di
supermarket cenderung mampu mempertahan-
PE
7 52191 Department 25.59 68.02 0.93 5.38 0.08
kan dominasinya pada masing-ma-
Store sing aspek yang telah diteliti pada
PE Berbagai
macam penelitian ini. Namun demikian,
barang yang
utamanya mereka juga perlu melakukan eva-
8 52192 28.54 69.14 0.17 1.95 0.20
bukan bahan
makanan,
luasi dalam rangka fleksibilitas da-
minuman lam penetrasi pasar.
atau
86
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
87
JIEP-Vol. 17, No 2, November 2017
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
88