OLEH :
1706050108
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya.
Karena hanya dengan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Genetika yang
berjudul “Struktur Mteri Genetik dan Ekspresi gen”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada ibu Dr. Refli, M.Sc yang merupakan dosen mata kuliah Genetika karena dengan
bimbingan beliaulah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan dari makalah ini tidak hanya menjelaskan struktur materi genetik dan ekspresi
gen yang sering kita temui dalam pelajaran Biologi pada umumnya. Adapun tujuan lain dari
makalah ini adalah menjelaskan bagaimana struktur materi genetik dan ekspresi gen secara lebih
rinci.
Dalam penyajian makalah ini, kami memilih untuk menggunakan gaya bahasa yang
sederhana dan menyajikannya secara sistematis, tetapi tidak mengurangi maksud dan tujuan
disusunnya makalah ini. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca lebih mudah memahami isi dari
makalah ini. Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari, dalam makalah ini tidak luput dari
kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kepada semua pembaca makalah ini, kami mengharapkan
sumbang saran atau kritik yang konstruktif, demi perbaikan isi makalah ini pada khususnya dan
pendidikan pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses
biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau keturunannya.
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun
sub organisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika
adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari
gen, pewarisan sifat, dan keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan
dalam berbagai studi tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia.
Dalam kaitannya dengan genetika, DNA yang terdapat dalam kromosom memiliki
peran/ kontribusi yang amat penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol
sifat-sifat makhluk hidup, terekspresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak
seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik,
seperti SNRPs).
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian
The Central Dogma, yang berbunyi: Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel
maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal
perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit
pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada.
Berdasarkan informasi tersebut, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai
materi genetika berupa kromosom, gen, asam nukleat (DNA dan RNA), serta bagaimana gen
dapat diekspresikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur dan fungsi materi genetik (kromosom, gen, asam nukleat)?
2. Bagimana mekanisme ekpresi gen pada sel prokariotik maupun sel eukariotik?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
Dengan demikian lingkup konsep materi genetik pada makhluk hidup prokariotik
dan eukariotik adalah sebagai berikut :
Dengan demikian lingkup konsep reproduksi sel pada makhluk hidup aseluler,
prokariot, dan eukariot adalah sebagai berikut:
a. Pembelahan Sel
Pembelahan sel pada kelompok aseluler dan prokariot
Pembelahan Sel pada eukariot (Mitosis dan Meiosis)
b. Pembelahan Mitosis
Waktu dan tempat terjadinya mitosis
Proses Pembelahan
Hasil Pembelahan Mitosis
Hubungan mitosis dengan replikasi dan pertumbuhan sel
c. Pembelahan Meiosis
Waktu dan tempat terjadinya meiosis
Proses pembelahan meiosis
Hasil pembelahan meiosis
Hubungan meiosis dengan replikasi
Hubungan meiosis dengan pindah silang
Hubungan meiosis dengan non disjunction
Hubungan meiosis dengan pembentukan gamet
Perbedaan mitosis dan meiosis
d. Replikasi pada aseluler, prokariot dan eukariot
Definisi replikasi
Replikasi berlangsung semi konservatif
Enzim Replikasi
Replikasi terjadi dua arah dalam arah 5 --- 3
Produk replikasi: leading strand dan lagging strand
Replikasi untuk kepentingan reproduksi dan
Replikasi untuk kepentingan ekspresi gen.
Replikasi pada virus: Rolling circle replication
Replikasi pada Retrovirus dalam Proses Reverse Transcription
b. Klasifikasi Kromosom
Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya terhadap penentuan jenis
kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Autosom, disebut juga kromosom biasa atau kromosom tubuh. Autosom tidak
menentukan jenis kelamin organisme. Pada manusia dengan jumlah kromosom sel
somatis 46 buah, memiliki 44 autosom. Selebihnya, 2 kromosom, adalah
kromosom kelamin. Penulisan autosom dilambangkan dengan huruf A sehingga
penulisan autosom sel somatis manusia adalah 44A atau 22AA.
2) Gonosom, disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Gonosom dapat
menentukan jenis kelamin makhluk hidup. Jumlahnya sepasang pada sel somatis.
Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, terdapat 44 autosom
dan 2 gonosom. Terdapat 2 jenis gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada
makhluk hidup, gonosom X menentukan jenis kelamin betina dan gonosom Y
menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom wanita XX dan gonosom
pria XY. Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatic (2n) adalah 44A + XY
(pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun untuk sel gamet (n) adalah 22A + X atau
22A + Y.
Berdasarkan lokasinya pada individu, kromosom dibedakan menjadi2, yaitu:
1) Kromosom prokariotik, yaitu kromosom yang sangat sederhana dan hanya
terdapat pada organisme prokariotik. Misalnya: kromosom virus mozaik pada
tembakau hanya berupa pita RNA tunggal dan kromosom pada bakteri E. coli
berupa benang DNA tunggal yang melingkar atau diikuti oleh molekul RNA.
2) Kromosom eukariotik, yaitu kromosom yang terdapat pada organism multiseluler.
Pada umumnya terdiri dari dua pita DNA (sense dan antisense) yang sangat
panjang dan dibungkus oleh membran inti.
c. Struktur Kromosom
1) Sentromer (kinetokor) merupakan
penghubung antara kromonema yang
satu dengan lainnya dan berfungsi
sebagai tempat melekatnya benang
gelendong pada waktu kromosom
akan bergerak menuju ke kutub sel,
pada fase anafase pembelahan
kromosom.
b. Tipe-Tipe Kromosom
Berdasarkan panjang lengan yang dimilikinya kromosom dibedakan menjadi
metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik.
1) Metasentrik, kromosom jenis ini memiliki panjang lengan yang relatif sama
sehingga sentromer berada di tengah-tengah kromosom.
2) Submetasentrik, kromosom jenis ini memiliki satu lengan kromosom lebih pendek
sehingga letak sentromer sedikit bergeser dari tengah kromosom.
3) Akrosentrik, pada kromosom ini salah satu lengan kromosom jauh pendek
dibandingkan lengan kromosom lainnya.
4) Telosentrik, kromosom ini hanya memiliki satu buah lengan saja sehingga letak
sentromernya berada di ujung kromosom.
c. Jumlah kromosom
Semua makhluk hidup eukariotik memiliki jumlah kromosom yang berbeda-beda.
Pada sel tubuh atau sel somatis, jumlah kromosom umumnya genap, karena kromosom
sel tubuh selalu berpasangan. Jumlah kromosom sel somatis tersebut terdiri atas 2 set
kromosom (diploid, 2n), dari induk jantan dan induk betina. Pada sel gamet atau sel
kelamin, seperti sel telur dan sel sperma, hanya memiliki setengah dari jumlah
kromosom sel tubuh. Jumlah kromosom sel gamet hanya satu set atau haploid (n).
Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46, sel telur atau sel sperma
hanya memiliki 23 kromosom. Adanya fertilisasi mengembalikan jumlah kromosom
sel tubuh menjadi 46 buah.
Berikut ini tabel jumlah kromosom beberapa makhluk hidup :
2. Gen
a. Pengertian Gen
Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang
mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein
dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron).
b. Sifat-Sifat Gen
Gen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Mengandung informasi genetik.
2) Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.
3) Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi.
4) Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
5) Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
c. Fungsi Gen
Fungsi gen antara lain:
1) Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya.
2) Sebagai penentu sifat yang diturunkan.
3) Mengatur perkembangan dan metabolisme.
d. Simbol–Simbol Gen
1) Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang
dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya
dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.
2) Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan)
sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.
3) Gen heterozigot, yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A)
dan sel telur (a).
4) Gen homozigot dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan dari
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.
5) Gen homozigot resesif, yaitu dua gen resesif yang merupakan hasil perpaduan dua
sel kelamin. Misalnya aa.
6) Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk
serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.
7) Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat,
seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.
8) Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa,
dan aa.
c. Fungsi DNA
1) Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA
mampu melakukan proses replikasi.
2) Tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.
3) Sebagai pengatur seluruh metabolisme sintesis protein sel.
b. Struktur RNA
RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari
polinukleotida penyusun DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa yang
menyusun RNA adalah gula ribosa. RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel. Basa
nitrogen yang menyusun RNA adalah Purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G)
serta Pirimidin terdiri dari sitosin (C) dan urasil (U).
c. Macam-Macam RNA
1) RNA duta (messenger RNA)
Fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. Pesan pesan ini
berupa triplet basa yang ada pada RNA duta yang disebut kodon. Kodon pada
RNA duta merupakan komplemen dari kodogen, yaitu urutan basa-basa nitrogen
pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan. Peristiwa pembentukan RNA duta
oleh DNA di dalam inti sel, disebut transkripsi.
Contoh:
Kodogen (DNA) = ASG TGG ATA SST
Kodon (triplet basa RNA d) = UGS ASS UAU GGA
2) Translasi
a) RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen
pada antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon
RNAd. Misalnya AUG pada kodon RNAd berpasangan dengan UAC pada
antikodon RNAt, sehingga asam amino diikat oleh RNAt adalah metionin.
Dengan demikian nama asam amino merupakan terjemahan dari basa-basa
nitrogen yang ada pada RNAd.
b) Ribosom dengan RNAd bergerak satu dengan yang lainnya.
c) Sebuah asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
d) Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke
sitoplasma untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt
berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya.
e) Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida
tertentu yang terdiri dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.
e. Kode Genetik
Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai
lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam
asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean
urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada
saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino
penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG
yang mengkode asam amino metionin, karenanya disebut sebagai kodon permulaan
(kode ‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila terdapat
kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik). Kodon
UAA, UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen
pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut
kodon terminasi/ kodon nonsense (kode ‘stop’). Kode genetik berlaku universal,
artinya kode genetik yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hidup.Dengan
adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan basa
berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang
berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi.
D. Ekspresi Gen
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode di dalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Ekspresi Gen juga dapat
diartikan bagaimana sel mengatur untuk memperlihatkan ciri-ciri mahluk hidup tersebut
berdasarkan gen-gen yang di miliki. Ekspresi gen ini berkaitan dengan sintesis protein, yaitu
proses transkripsi dan translasi. DNA akan mengkode informasi genetik sesuai
kebutuhannya. Pada prokariotik, seperti bakteri akan mengekspresi gen secara selektif.
Sebagai contoh terkait dengan ketersedian bahan makanan di lingkungannya, bakteri akan
mengaktifkan (switch on) dan menonaktifkan (switch off) gen yang mengkode enzim yang
berperan dalam mencerna makanan. Sedangkan pada eukariotik, mekanisme ekspresi gen
dikontrol oleh sistem yang lebih kompleks.
Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organism oleh gen. Sifat fenotipe
makhluk hidup merupakan sifat hasil ekspresi gen yang terlihat. Contoh fenotipe adalah
berbagai keaneragaman anjing yang memiliki jenis bulu, ukuran, warna yang berbeda. Pada
bayi anjing yang baru dilahirkan, tampak anjing memiliki ciri-ciri yang sama antara satu
dengan yang lain, tetapi seiring pertumbuhan dan perkembangannya ciri-ciri yang tampak
sudah menunjukkan perbedaannya. Hal inilah yang disebut dengan ekspresi gen. Anjing-
anjing tersebut memiliki kemiripan yang besar pada susunan DNAnya, tetapi ciri-ciri yang
tampak berbeda (seiring pertumbuhannya) tersebut disebabkan adanya ekspresi gen yang
mengaktifkan atau menonaktifkan gen-gen tertentu.
Ekpresi Gen merupakan suatu proses penentuan sifat dari suatu organisme oleh Gen.
suatu sIfat yang dipunyai oleh suatu organisme merupakan hasil proses metabolism yang
terjadi di dalam sel. Proses metabolism dapat berlangsung karena adanya enzim yang
berfungsi sebagai katalisator proses-proses biokimia. Enzim dan protein lainnya
diterjemahkan dari urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA, dan mRNA itu sendiri
disintesis berdasarkan utas cetakan DNA. Gen tersusun dari molekul DNA, sehingga gen
menentukan sifat suatu organisme.
Seperti telah kita ketahui bahwa Ekpresi Gen dilakukan melalui dua tahap, yaitu :
Transkripsi dan Translasi. Pada proses Transkripsi terjadi di dalam inti sel, sedangkan
Translasi berlangsung di sitoplasma, sehingga RNA harus dikeluarkan dari inti sel ke
sitoplasma.
Gambar: Operonlac off karena tidak adanya inducer (lactosa) yang menempel pada
represor
Pada keberadaan inducer (laktosa), represor menjadi tidak aktif karena berikatan
dengan inducer. Ini memperbolehkan RNA polymerase menuju ke operon dan melakukan
proses transkripsi yang mampu menghasilkan enzim (β-galaktosa, permease dan
transasetilase) untuk metabolisme laktosa. Metabolisme laktosa ini akan diubah menjadi
glukosa dan galaktosa untuk keperluan energi selanjutnya.
Gambar : Operonlac on karena adanya inducer (lactosa) yang menempel pada represor
Pada operon lac triptofan, umumnya transkripsi terus dilakukan, akan tetapi
keberadaan triptofan menjadi penghambat sehingga tidak dapat diproduksi enzim-enzim
tersebut. Berbeda dengan adanya laktosa yang menghambat inhibitor sehingga proses
yang seharusnya berhenti atau tidak memproduksi enzim kembali tetapi menjadi aktif.
Jika suatu kultur E.coli yang diberi media glukosa dan laktosa, maka bakteri
tersebut akan menggunakan glukosa terleih dahulu sampai habis. Selanjutnya setelah
mengalami fase lag yang pendek, maka bakteri tersebut akan menggunakan laktosa
sebagai sumber karbon. Hal ini dikarenakan enzim untuk metabolisme glukosa lebih
konstitutif daripada enzim untuk metabolisme laktosa.
Gambar: Pertumbuhan diauxic kultur E. coli yang diberi campuran antara glukosa dan
laktosa
F. Regulasi Ekspresi
Pengaruh suatu gen dapat diamati secara visual misalnya pada anggur dengan warna
buah yang hijau, warna ungu muda sampai dengan warna ungu tua. Dari pola tandan buah
ada yang jarang, lebat hingga sangat lebat. Semua perbedaan tersebut disebabkan oleh
ekspresi gen yang berbeda.
Pengaruh suatu gen juga dapat dibedakan dari tingkat aktivitas ekspresi. Misalnya
aktivitas ekspresi gen kerdil AoX pada padi, menyebabkan perbedaan tinggi tanaman. Makin
tinggi aktivitas ekspresi gen AoXmenyebabkan tanaman padi makin kerdil.
Aktivitas ekspresi
Berdasarkan hasil yang dicapai dari proses ekspresi, dikenal 3 kelas gen, yaitu:
Gen kelas I: gen-gen kelas ini menghasilkan protein yang nantinya menjadi ribosom
sebagai mesin translasi mRNA, sehingga produk ekspresinya disebut rRNA (ribosome RNA).
Gen kelas II: gen-gen kelas ini menghasilkan protein yang akan berfungsi sebagai
enzim yang berperan dalam proses fisiologi tanaman dalam membentuk penotipe (keragaan)
suatu individu tanaman. Produk ekspresinya disebut mRNA (messenger RNA).
Gen kelas III: gen-gen kelas ini menghasilkan protein yang akan berfungsi sebagai
pembawa asam amino dari sitoplasma ke ribosome untuk membentuk rantai asam amino dari
mRNA, sehingga produk ekspresinya disebut tRNA (transfer RNA).
Dalam mengendalikan proses fisologi dan keragaan tanaman, gen kelas II dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok gen, yaitu :
1. Constitutive expression
Gen yang berekspresi terus menerus (Constitutive expression). Gen-gen ini diekspresikan
terus menerus pada sebagian besar organ, karena dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
dasar, seperti respirasi untuk mendapatkan energi. Gen-gen ini disebut housekeeping
genes, yang meliputi 10% dari seluruh gen.
2. Specific expression
Gen yang berekspresi khusus (Specific expression). Gen-gen ini diekspresikan pada
organ tertentu, tahap perkembangan tertentu, atau pada kondisi lingkungan tertentu,
seperti pada pembungaan, pematangan buah, merespon stress air, atau ketika mendapat
serangan penyakit. Gen-gen ini disebut inducible genes, yang meliputi 90% dari seluruh
gen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel. Kromosom dapat diamati pada
tahap metafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis. gen merupakan unit terkecil
dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus
gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m
(mikron). Fungsi gen antara lain: Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya,
Sebagai penentu sifat yang diturunkan dan Mengatur perkembangan dan metabolisme.
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-
unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat
(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
2. Pada prokariot, interaksi protein dengan DNA dapat membuat gen menjadi on atau off
terhadap rangsangan lingkungan tertentu. Pada prokariotik dikenal adanya Operon Lac
(singkatan dari operon yang mengkode enzim-enzim yang dapat memetabolisme laktosa).
Operon adalah seperangkat gen terstruktur, yang merupakan unit pengungkapan genetik
yang terorganisasi. Di antara promotor dan gen pengkode enzim tersebut, ada segmen
DNA yang disebut operator yang bertindak sebagai “switch” atau pengubah. Operator
menentukan apakah RNA polimerase dapat menempel pada promotor atau numpang
lewat gen saja sedangkan Pada eukariot tingkat tinggi gen-gen yang berbeda akan
ditranskripsi pada jenis sel yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme
pengaturan pada tahap transkripsi, dan juga prosesing mRNA, memegang peran yang
sangat penting dalam proses diferensiasi sel. Semua mRNA pada eukariot tingkat
tinggi adalah monosistronik, yaitu hanya membawa urutan sebuah gen struktural.
Transkrip primer yang adakalanya menyerupai polisistronik pun akan diproses menjadi
mRNA yang monosistronik.
DAFTAR PUSTAKA
https://seedagronomist.wordpress.com/2015/10/31/genetika-ekspresi-gen/
https://www.academia.edu/22760374/STRUKTUR_DAN_EKSPRESI_GEN
http://www.edubio.info/2016/07/replikasi-dna-1-pengertian-dan-tujuan.html
Marks, D.B. 2004. Pengaturan Ekspresi Gen. Dalam Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : Buku
kEdokteran EGC
Jusuf, Muhamad. 2001. Genetika 1 Struktur Dan Ekspresi Gen. Sagung Seto. Bogor.