Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Component Based Development

Di susun oleh :

1. Ikhsan Maulana ( K111120


2. Siebu Tomasua ( K11112044 )
3. Rosihan ( K11112029 )
4. Robianto ( K11112030 )

Jurusan Sistem Komputer


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tanjungpura
2016
I. PEMBAHASAN

Component Based Development (Pengembangan berbasis komponen)

 Komponen

komponen adalah sistem kecil yang dapat memenuhi satu atau lebih dari persyaratan fungsi
untuk sistem. Sebuah komponen meliputi fungsi yang dirancang untuk mengkoordinasikan
kerja sistem atau bagaimana komponen akan berinteraksi dengan dunia luar.
Setiap komponen dipandang sebagai modal intelektual yang harus dilindungi. Bentuk
perlindungan informasi ini, juga menyimpan rincian perubahan-perubahan selama
pengembangan.
Komponen perangkat lunak dapat dilihat dalam dua cara yang berbeda: sebagai pelaksanaan
atau sebagai abstraksi arsitektur. Bila dilihat sebagai implementasi komponen dapat
digunakan dan dirakit ke sistem yang lebih besar atau subsistem. Ketika dilihat sebagai
abstraksi arsitektur komponen-komponen itu digunakan untuk mengekspresikan aturan desain
yang memaksakan model koordinasi standar yang harus diikuti dengan semua
komponen. Aturan desain ini kemudian mengambil bentuk model komponen, dan semua
komponen harus sesuai dengan model ini.

 Model komponen
Model komponen menentukan aturan desain yang harus dipatuhi oleh komponen. Aturan
desain ini digunakan untuk meningkatkan komposisi dengan menghapus sumber dari
ketidaksesuaian antarmuka, misalnya tidak cocok asumsi. Aturan-aturan ini memastikan
bahwa atribut kualitas dalam sistem dicapai dan bahwa komponen dapat dengan mudah
ditambahkan ke dalam sistem.
Dua komponen hanya dapat berinteraksi jika mereka berbagi asumsi yang sama dan ketika
komponen mengikuti model komponen itu menetapkan asumsi bahwa tiap komponen harus
menggunakan model yang sama. Jelas akan ada beberapa aspek dari komponen yang akan
unik untuk komponen itu; Namun asumsi standar dimaksudkan untuk memberi perlindungan
terhadap aliran kontrol dan menghindari masalah sinkronisasi. Sebuah contoh fisik dari
asumsi komponen adalah susunan Lego. Semua potongan dirancang untuk dapat disusun
dengan benjolan. Bagian bawah memiliki lubang dan bagian atas memiliki benjolan. agar
mudah untuk membangun bersama-sama bahkan dengan potongan yang berbeda, karena
mereka dirancang dengan asumsi sama agar mudah digambungkan.

Secara umum disepakati bahwa atribut kualitas sistem akan tergantung pada struktur
perangkat lunak dari suatu sistem. Dengan standarisasi jenis komponen yang digunakan
dalam sistem dan pola interaksi sistem dapat memenuhi karakteristik kualitas yang
diinginkan.

 Kerangka komponen
Sebuah kerangka komponen menyediakan layanan untuk mendukung dan menegakkan model
komponen. Kerangka menentukan bagaimana komponen akan berhubungan dengan satu
sama lain dan bagaimana mereka akan bekerja sama dalam sistem. Hubungan antara
komponen ini kemudian dapat digunakan kembali saat proyek serupa
dikembangkan. Dibandingkan dengan pola kerangka komponen yang digunakan untuk
menggambarkan unit yang lebih besar. Gambaran sederhana dari kerangka komponen adalah
sistem operasi mini. Komponen dalam kasus ini akan diproses dalam sistem
operasi. Kerangka kerja ini mengelola sumber daya bersama dan menyediakan metode
komunikasi antara komponen. Namun tidak seperti sistem operasi, kerangka kerja komponen
tidak berurusan dengan adanya runtime. Ruang lingkup kerangka komponen jauh lebih kecil
dan lebih khusus untuk menggunakan komponen dalam model ini.

 Component-based development
Component-based development sangat berkaitan dengan teknologi berorientasi objek. Pada
pemrograman berorientasi objek, banyak class yang dibangun dan menjadi komponen dalam
suatu software. Class-class tersebut bersifat reusable artinya bisa digunakan kembali. Model
ini bersifat iteratif atau berulang-ulang prosesnya.

Secara umum proses yang terjadi dalam model ini adalah:

1. Identifikasi class-class yang akan digunakan kembali dengan menguji class tersebut
dengan data yang akan dimanipulasi dengan aplikasi/software dan algoritma yang
baru
2. Class yang dibuat pada proyek sebelumnya disimpan dalam class library, sehingga
bisa langsung diambil dari library yang sudah ada. Jika ternyata ada kebutuhan class
baru, maka class baru dibuat dengan metode berorientasi objek.
3. Bangun software dengan class-class yang sudah ditentukan atau class baru yang
dibuat, integrasikan.

Penggunaan kembali komponen software yang sudah ada menguntungkan dari segi:

1. Siklus waktu pengembangan software, karena mampu mengurangi waktu 70%


2. Biaya produksi berkurang sampai 84% arena pembangunan komponen berkurang
Pembangunan software dengan menggunakan komponen yang sudah tersedia dapat
menggunakan komponen COTS (Commercial off-the-shelf) – yang bisa didapatkan dengan
membeli atau komponen yang sudah dibangun sebelumnya secara internal. Component-Based
Software Engineering (CBSE) adalah proses yang menekankan perancangan dan
pembangunan software dengan menggunakan komponen software yang sudah ada. CBSE
terdiri dari dua bagian yang terjadi secara paralel yaitu software engineering (component-
based development) dan domain engineering:

1. domain engineering menciptakan model domain bagi aplikasi yang akan digunakan
untuk menganalisis kebutuhan pengguna. Identifikasi, pembangunan, pengelompokan
dan pengalokasikan komponen-komponen software supaya bisa digunakan pada
sistem yang ada dan yang akan datang.
2. software engineering (component-based development) melakukan analisis terhadap
domain model yang sudah ditetapkan, kemudian menentukan spesifikasi dan
merancang berdasarkan model struktur dan spesifikasi sistem, kemudian melakukan
pembangunan software dengan menggunakan komponen-komponen yang sudah
ditetapkan berdasarkan analisis dan rancangan yang dihasilkan sebelumnya hingga
akhirnya menghasilkan software.

Biasanya, dalam pengembangan perangkat lunak ketika mencoba mengatasi tantangan


meningkatnya kompleksitas dan ketergantungan kepada perangkat lunak eksternal adalah
dengan memfokuskan pada satu sistem pada satu waktu untuk memenuhi target waktu dan
kebutuhan anggaran tanpa memperhitungkan kebutuhan perubahan perangkat lunak di masa
yang akan datang.

II. Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan yang ada tentang Component Based Development kami


menyimpulkan kekurangan dan kelebihan dari teknik pengembangan perangkat lunak ini
yaitu

● Kelebihan model ini adalah tinggal mencaplok atau menggunakan program atau
komponen yang sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih
kompleks dan berkembang sesuai dengan kebutuhan user/pengguna sehingga dapat
mengefisienkan penggunaan waktu dan tenaga.Selain itu,model ini juga menyediakan
kemampuan untuk memvisualisasikan hasil rakitan dengan kesanggupan untuk
mengukur, menganalisa, merancang dan merancang ulang program.
● Kekurangan model ini adalah seringnya program atau komponen-komponen
terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini
sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang
sesuai untuk dirakit.

Anda mungkin juga menyukai